I. Produk Pembiayaan Syari’ah
1. Pembiayaan Murabahah
a. Murabahah dengan pembiayaan jatuh tempo adalah pembiayaan untuk
investasi, usaha, konsumtif melalui mekanisme akad jual beli. Pembayaran dilakukan secara tunai dan sekaligus pada saat jatuh
tempo dengan tenggang waktu maksimal 3 bulan. BMT Usaha Mulya mendapat selisih atau marjin dari harga jual.
b. Murabahah dengan pembiayaan berangsur adalah pembiayaan untuk
investasi, usaha, konsumtif melalui mekanisme akad jual beli. Pembayaran dilakukan secara angsur harian, mingguan atau bulanan
dengan jangka waktu pembayaran mulai dari 4 bulan atau lebih. BMT usaha Mulya mendapatbselisih atau marjin dari harga jual.
2. Pembiayaan Ijarah
a. Ijarah Multi Jasa
Adalah pemindahan hak guna dan jasa. Pemohon atau nasabah dan BMT melakukan kontrak ijarah dalambentuk sewa jasa,seperti jasa
pendidikan, kesehatan, dll. BMT mendapat ujrah atau upah dari pemohon yang mengacu pada kesepakatan kontrak ijarah yang
dilakukan b.
Ijarah Muntahiah Bit-tamlik Adalah pemindahan hak guna atas barang.Nasabah atau pemohon
dan BMT melakukan kontrak ijarah.Dalam sewa barang dengan jangka waktu sesuai kesepakatan kedua belah pihak.BMT mendapat ujrah atau
upah dan hasil sewa sesuai kesepakatan dalam akad.Pada akad persewaan yang berakhir dengan kepemilikan, nasabah atau pemohon
dapat memiliki barang yang disewa bila dapat memenuhi ketentuan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
3. Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan ini dalam bentuk penyertaan modal antara BMT dan nasabah untuk menggarap suatau usaha. Tiap-tiap pihak menyertakan
modal dalam jumlah yang sama atau berbeda sesuai kesepakatan. Mekanisme bagi hasil dan keuntungan disesuaikan dengan jumlah nisbah
yang disepakati kedua belah pihak. 4.
Pembiayaan Mudharabah Bentuk pembiayaan dari BMT untuk modal kerja atau investasi
sampai 100, penerima pembiayaan adalah nasabah atau pemohon yang memiliki kemampuan.Skil yang layak dan bertanggung jawab dalam
mengelola usaha tersebut.Pembagian keuntungan dibagi hasilkan sesuai nisbah yang disepakati antara BMT dan pengelola.
5. Pembiayaan Dana Bergulir Dhuafa
Merupakan bentuk pembiayaan yang diperoleh dari dana soaial dan ZIS yang dipergunakan untuk usaha kaum dhuafa.
6. Melayani Jasa Pembayaran
a. Pembayaran Rekening PLN
b. Pembayaran Rekening Telepon
c. Pembayaran Rekening PDAM
d. Isi Ulang pulsa Handphone
7. Teknologi
Untuk mendukung efektifitas, akurasi serta kualitas layanan maka sistem kerja BMT Usaha Mulya dioprasikan mengacu pada sistem
standarisasi lembaga keuangan melalui perangkat teknologi imformasi dan komputerisasi.
25
25
Data dari Riset di BMT Usaha Mulya Masjid Pondok Indah Jakarta Selatan pada 23 juni – 03 juli 2014
38
BAB IV TEMUAN DAN HASIL ANALISA DATA
A. Strategi Meningkatkan Nasabah Pada BMT Usaha Mulya Pondok Indah
Strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk mencapai visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan
strategisperusahaan. Beberapa tahapan-tahapan strategi yang dilakukan oleh BMT Usaha Mulya Pondok Indah.
1. Analisis SWOT
Analisis lingkungan diperlukan oleh BMT Usaha Mulya Pondok Indah guna mencapai visi dan misi perusahaan, analisis ini diperlukan
guna mengetahui lingkup di sekitar BMT Usaha Mulya Pondok Indah guna menyelaraskan visi misi dan tujuan.Analisis ini bertujuan untuk
mengukur kekuatan serta kelemahan guna mengambil keuntungan dari peluang, dan menghindari ancaman yang dapat mengganggu
kesinambungan visi perusahaan. a.
Kekuatan Strength Perusahaan harus mengetahui kekuatan yang dimiliknya, selain
mendapatkan keuntungan bagi lembaga hal ini juga bisa memberikan motivasi yang kuat bagi lembaga. Adapun kekuatan yang dimiliki
oleh BMT Usaha Mulya Pondok Indah adalah : 1
Melayani nasabah dengan baik serta bertanggung jawab terhadap kerahasian data nasabah yang menggunakan fasilitas kredit di
BMT Usaha Mulya Pondok Indah
38
2 Kelengkapan dan kesiapan alat-alat yang dipakai guna melayani
nasabah serta kerapian dan ketelitian para staf dalam menangani Nasabah
3 Memberikan kemudahan informasi produk kepada nasabah
21
b. Kelemahan Weakness
Kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh BMT Usaha Mulya Pondok Indah adalah :
1 Permasalahan Keterjangkauan Jaringan Yang Masih
Rendah Dan Belum Merata. 2
Kurangnya kantor cabang pembantu 3
Kurangnya pemahaman masyarakat pada BMT 4
Keterbatasan SDM c.
Peluang Opportunity Peluang yang masih bisa dicapai BMT Usaha Mulya Pondok
Indah dalam pelaksanaan produknya antaranya 1
Respon masyarakat bagus 2
Lokasi strategis 3
Kualitas pelayanan bagus d.
Ancaman Treath Ancaman
adalah suatu
keadaan yang
tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga, adapun beberapa
ancaman yang dapat mengganggu keberhasilan kegiatan produk BMT Usaha Mulya Pondok Indah diantaranya adalah:
21
Wawancara pribadi dengan Bpk. Warja selaku sekertaris BMT Usaha Mulya pada tanggal 28 Juni 2014
38
1 Banyak lembaga keuangan lain
2 Biaya administrasi lembaga keuangan lain yang lebih
terjangkau Setelah semua faktor internal kekuatan dan kelemahan dan
eksternal peluang dan ancaman perusahaan diketahui, langkah selanjutnya adalah dengan menentukan alternatif strategi yang dapat
digunakan oleh BMT Usaha Mulya Pondok Indah untuk memasarkan produk
22
2. Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah kedepan yang di maksud untuk mencapai visimisi perusahaan,
menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan atau organisasi serta merancang strategi untuk mencapai tujuan yang telah disepakati.
Dengan menggunakan
matrik SWOT
diharapkan akan
mendapatkan gambaran yang jelas tentang peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan agar dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. a.
Strategi SO Mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan S untuk mengambil manfaat dari peluang O yang ada.
Strategi ini dibuat dengan mengembangkan suatu strategi memanfaatkan kekuatan untuk mengambil peluang yang ada sebesar-
besarnya.Setelah melihat kekuatan berupapelayanan yang baik,
22
Wawancara pribadi dengan Bpk. Warja selaku sekertaris BMT Usaha Mulya pada tanggal 28 juni 2014