Data Umum Struktur Bangunan Boiler PLTU 2 Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Data Umum

Data umum dari proyek Pembangunan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU 2 2 X 200 MW adalah sebagai berikut : 1. Nama Proyek : Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU 2 2 X 200 MW 2. Lokasi Proyek : Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat - Propinsi Sumatera Utara 3. Luas Lahan : 15,21 ha 4. Pekerjaan : Engineering and Construction a. Perusahaan : PT. Nincec Multi Dimensi b. Alamat : Jl. Dukuh No. 14 Bandung, 40114 5. No. Kontrak : 242 PJ041DIR2007 a. Tanggal : 30 Oktober 2007 b. Tanggal efektif : 12 Februari 2008 6. Waktu pelaksanaan : 33 bulan sejak tanggal efektif 7. Masa pemeliharaan : 12 bulan Adapun lokasi pembangunan PLTU 2 Sumatera Utara dari kota Medan dan lokasi Desa Tanjung Pasir Kecamatan Pangkalan Susu - Kabupaten Langkat, dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2 seperti berikut ini: 65 52 Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1 Lokasi Pembangunan PLTU 2 Sumatera Utara dari kota Medan google earth Gambar 3.2 Detail Lokasi Pembangunan PLTU 2 Sumatera Utara, Desa Tanjung Pasir Kecamatan Pangkalan Susu - Kabupaten Langkat google earth Berdasarkan data titik sondir, SPT, kalendering dan loading test yang diperoleh, posisi titik-titik tersebut berada pada lokasi Boiler J3 yang dapat dilihat pada Gambar 3.3 dan denah pondasi pada Gambar 3.4 seperti berikut ini: Lokasi PLTU 2 Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3 Site Plan Pembangunan PLTU 2 Sumatera Utara Boiler J3 Universitas Sumatera Utara Gambar 3.4 Denah Pondasi pada lokasi Boiler J3

3.2. Struktur Bangunan Boiler PLTU 2 Sumatera Utara

Beban struktur itu sangat dipengaruhi oleh semua beban yang terjadi akibat pemakaian dan penghunian suatu bangunan, termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat dipindah danatau beban akibat air hujan pada atap beban hidup, berat semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala beban tambahan, finising, mesin- mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung tersebut beban mati dan beban berfaktor. Dari semua pembebanan diatas akan menghasilkan pembebanan aksial dan akan ditransfer seluruhnya ke pondasi. Universitas Sumatera Utara Dengan adanya pembebanan struktur Q ini pada tiang pondasi, maka pondasi akan bergerak ke bawah sedangkan tanah relatif diam. Pada keadaan ini baik tahanan ujung tiang Q b dan tahanan gesek tiang Q s akan bekerja keatas, yaitu sebagai gaya perlawanan beban Q yang bekerja pada tiang. Kapasitas ultimit tiang Q u adalah jumlah dari tahanan ujung bawah ultimit Q b dan tahanan gesek ultimit Q s antara dinding tanah dan tana h disekitarnya. Dengan kata lain, agar struktur dikatakan aman, maka pembebanan struktur Q harus lebih kecil atau sama dengan kapasitas ultimit tiang Q u . Berikut adalah gambar potongan pondasi pada lokasi Boiler J3 dengan posisi potongan pada axsis B3–H pada gambar 3.5, dan denah titik pemancangan dapat dilihat pada gambar 3.6. Gambar 3.5 Pondasi tiang pancang pada axsis B3–H Universitas Sumatera Utara Gambar 3.6 Denah lokasi pemancangan tiang pancang pada lokasi Boiler J3

3.3. Data Teknis Tiang Pancang