Pembentukan Norma Kelompok Pembagian Kelompok

36 2. Fasilitator memberikan waktu apabila ada hal lain yang ingin ditanyakan tentang informasi fasilitator. 3. Fasilitator mengajak peserta untuk berdiskusi dengan tema sekolah inklusif secara umum yang kemudian difokuskan kepada permasalahan tentang interaksi siswa reguler terhadap siswa ABK. 4. Fasilitator menanyakan permasalahan yang pernah dialami oleh peserta siswa reguler terkait interaksinya dengan siswa ABK. 5. Peserta lain diminta untuk memberikan tanggapan ataupun klarifikasi tentang hal yang telah diceritakan oleh peserta tersebut. 6. Fasilitator kemudian menyimpulkan secara umum permasalahan yang terdapat pada interaksi antara siswa reguler dan siswa ABK dan menyampaikan kesimpulan tersebut sebagai klarifikasi atas permasalahan yang dialami oleh siswa reguler. 7. Fasilitator dan peserta mendata siswa ABK yang ingin diperankan oleh masing-masing peserta.

c. Pembentukan Norma Kelompok

- Gambaran umum : Pembentukan norma kelompok digunakan untuk membuat peraturan kelompok secara bersama-sama yang melingkupi hal-hal yang boleh dilakukan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama proses pelaksanaan Psikodrama ini berlangsung. Pembentukan norma kelompok ini juga berguna untuk keamanan dan kenyamanan peserta selama pelaksanaan psikodrama. - Tujuan : 1. Peserta dapat membentuk peraturan dalam kelompok dan mengambil keputusan untuk kesepakatan secara bersama-sama. 2. Memahami hal-hal yang boleh dilakukan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama kegiatan psikodrama ini berlangsung. - Waktu : Waktu pelaksanaan pada tahap ini adalah ± 15 menit setelah fasilitator mengidentifikasi permasalahan interaksi antara peserta dengan siswa ABK. - Tahapan : 1. Fasilitator menjelaskan gambaran kegiatan psikodrama secara umum kepada peserta. 2. Fasilitator menjelaskan pentingnya untuk membuat norma kelompok dan menawarkan kepada peserta pembuatan norma kelompok. 37 3. Anggota kelompok diberikan kesempatan untuk memberikan kritik maupun saran untuk pembentukan norma kelompoknya. 4. Peserta menyepakati norma yang telah dibentuk secara bersama-sama. 5. Fasilitator menuliskan hasil kesepakatan norma kelompok yang telah dibentuk 6. Peserta diminta untuk dapat mematuhi norma kelompok yangtelah dibentuk. 7. Fasilitator membacakan kembali norma yang telah disepakati oleh peserta.

d. Pembagian Kelompok

- Gambaran Umum Pembagian kelompok digunakan untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan psikodrama dalam pembagian peran. - Tujuan 1. Peserta dapat mempersiapkan diri sebelum bermain peran dihadapan peserta lain sehingga pelaksanaan psikodrama diharapkan optimal. 2. Peserta mengetahui urutannya dalam bermain peran. - Waktu Waktu pelaksanaan pada tahap ini adalah ± 15 menit setelah pembentukan norma. - Tahapan 1. Fasilitator membagi peerta menjadi 3 kelompok secara acak di mana masing-masing kelompok terdiri dari 5 peserta. 2. peserta diminta berkumpul sesuia dengan kelompoknya dan mengatur urutan anggota kelompok yang berperan menjadi pemeran utama protagonis. 3. Fasilitator mencatat urutan tampilan psikodrama masing-masing kelompok dan membacakannya kembali. 4. Fasilitator meminta peserta agarmengamati bagaimana kebiasaan dan perilaku siswa ABK yang akan diperankannya ketika di sekolah.

C. PELAKSANAAN 1. Gambaran Umum