53
3. Putusan Mahkamah Agung
No. 533 KPdt.Sus2008 Tanggal 25
September 2008 Jo. Putusan Pengadilan Niaga No. 05Desain Industri 2008PN.Niaga. Jkt.Pst Tanggal 19 Juni 2008 Kasus Desain Industri
Kanal Pintu Besi Lipat dan Daun Pintu Besi Lipat.
Jusman Husein selaku tergugat pada tingkat Pengadilan Niaga Jakarta Pusat mendaftarkan desain industri berupa kanal pintu besi lipat dan daun pintu besi lipat
sebagai hasil desainnya dan mendapatkan hak eksklusif melalui permohonan pendaftaran hak desain industrinya. Sedangkan Tody selaku penggugat mendalilkan
fakta-fakta sebagai berikut : a. Bahwa Tody Penggugat telah membuka usaha pembuatan folding gate dalam
kurun waktu selama 16 enam belas tahun dan bahan terpenting untuk pembuatan folding gate tersebut adalah secara umum telah dikenal dan telah
menjadi milik umum
Public Domain, oleh bengkel-bengkel yang
memproduksi folding gate tersebut maupun oleh masyarakat luas yang menggunakannya serta distributor-distributor besi di seluruh Indonesia dan
bahkan negara asing. Populer dengan istilahsebutan “Kanal Pintu Besi Lipat dan Daun Pintu Besi Lipat” dikalangan distributor besi ataupun pengusaha
bengkel Folding Gate; b. Bahwa selanjutnya oleh Jusman Husein selaku tergugat, daun pintu besi lipat
pun telah dimohonkan pendaftaran hak desain industrinya kepada Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual dengan Nomor Permohonan Desain
Universitas Sumatera Utara
54
Industri A00 2007 00116 tertanggal 12 Januari 2007 dan telah terdaftar dan bersertifikat dengan No. ID 0 010 725-D;
c. Bahwa seluruh desain industri yang didaftarkan Jusman Husein selaku tergugat kepada Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual, memiliki
kesamaan dengan desain industri yang diperdagangkan oleh Penggugat maupun milik pihak lain, baik dari segi konfigurasi maupun bentuknya;
Putusan Hakim dalam Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Membatalkan pendaftaran Desain Industri Kanal Pintu Besi Lipat Sertifikat Desain Industri atas
nama Jusman Husein dari Daftar Umum Desain Industri di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Departemen Hukum dan HAM RI, serta membatalkan
pendaftaran desain industri Daun Pintu Besi Lipat tanggal atas nama Jusman Husein dari Daftar Umum Desain Industri di Direktorat Desain Industri, Direktorat Jenderal
Hak Kekayaan Intelektual, Departemen Hukum dan HAM RI. Dalam Putusan Kasasi, Mahkamah Agung juga berpendapat bahwa Putusan
Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tersebut telah tepat dan benar karena meskipun Desain Industri milik Penggugat dengan Desain Industri milik Tergugat terdapat
perbedaan pada ujung Daun Pintu Lipat di mana Desain Industri milik Penggugat ujungnya lurus sedang Desain Industri milik Tergugat melengkung, demikian pula
kanal Pintu Besi Lipat milik umum bentuk dan konfigurasinya berbentuk hampir seperti kotak melengkung yang pada kedua sisinya berhadap-hadapan satu sama lain
atau hampir bersinggungan, sedangkan kanal pintu besi lipat yang sudah ada sebelumnya berbentuk bulat namun perbedaan itu tidak cukup berbeda secara
Universitas Sumatera Utara
55
signifikan, sehingga Desain Industri milik Tergugat tersebut tidak memenuhi syarat seperti ditentukan dalam Pasal 2 Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 tentang Desain
Industri sehingga apabila dibenarkan akan merugikan para pengusaha folding gate yang telah ada dan tersebar di seluruh wilayah Negara RI yang jauh sebelum Desain
Industri milik Tergugat Terdaftar sudah berusaha dibidang Daun Pintu Lipat tersebut. Berdasarkan uraian perkara tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa Putusan
Hakim Pengadian Niaga Jakarta Pusat dan dikuatkan oleh Putusan Mahkamah Agung telah tepat sesuai ketentuan pasal 2 Undang-Undang No.31 tahun 2000 tentang
Desain Industri. Secara hukum desain industri objek sengketa tidak cukup berbeda dalam bentuk dan konfigurasi secara signifikan dengan desain industri milik umum
yang seharusnya tidak dapat didaftarkan karena tidak memenuhi syarat tentang kebaruan. Serta bahan terpenting untuk pembuatan folding gate tersebut adalah secara
umum telah dikenal dan telah menjadi milik umum Public Domain.
4. Putusan Mahkamah Agung No. 166 KPdtSus2007 Tanggal 28 Januari 2008 Jo. Putusan Pengadilan Niaga No. 39Desain Industri2007
PN.NiagaJkt.Pst Tanggal 30 Agustus 2007 Kasus Desain Industri Kaos Kaki.
Eric Susanto selaku tergugat pada tingkat Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dan sebagai pemohon kasasi telah mendaftarkan desain industri berupa 15 lima belas
kaos kaki Dirty Free atas nama Eric Susanto. Sedangkan 64 enam puluh empat orang selaku penggugat dan sebagai termohon kasasi mendalilkan fakta-fakta sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
56
a. 64 enam puluh Penggugat adalah produsen dan pedagang kaos kaki yang sejak lama telah memproduksi dan memperdagangkan produk kaos kaki
dengan menggunakan berbagai macam motif dan desain. b. Para Penggugat sangat berkeberatan dengan terdaftarnya 15 lima belas
Desain Industri Kaos Kaki Dirty Free atas nama Eric Susanto, karena 15 lima belas Desain Industri tersebut bukan merupakan Desain Industri yang baru,
karena sama dengan pengungkapan yang telah ada sebelumnya, karena Para Penggugat telah menggunakan ke 15 lima belas Desain Industri, jauh
sebelum Eric Susanto mengajukan pendaftaran Desain Industri tersebut pada Direktorat Jenderal HKI, atau dengan kata lain Desain Industri atas nama Eric
Susanto telah diungkapkan sebelumnya atau dipublikasikan oleh pihak-pihak lain sebelum Eric Susanto mengajukan permohonan pendaftaran Desain
Industri. Putusan Hakim dalam Pengadilan Niaga Jakarta Pusat membatalkan
pendaftaran Desain Industri kaos kaki Dirty Free atas nama Eric Susanto. Hakim Pengadilan Niaga menyatakan bahwa desain industri kaos kaki Dirty Free bukan
merupakan Desain yang baru. Maka syarat kebaruan menurut Undang-Undang No.31 tahun 2000 tentang desain industri tidak terpenuhi.
Dalam Putusan Kasasi, Mahkamah Agung juga berpendapat bahwa Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tersebut telah tepat dan benar membatalkan desain
industri milik Eric Susanto. Eric Susanto adalah pendaftar pertama dari Desain Industri Kaos Kaki Dirty Free dan telah memperoleh Sertifikat Desain Industri, tetapi
Universitas Sumatera Utara
57
berdasarkan fakta-fakta atau bukti-bukti ternyata Desain Industri yang didaftarkan tersebut bukan merupakan Desain yang baru atau tidak mempunyai nilai kebaruan,
karena kaos kaki dengan desain yang sama sudah beredar atau diumumkan baik dalam iklan atau di pasar umum. oleh karena hanya dirubah komposisi warnanya
dengan desain- desain yang telah ada. Apabila diperbandingkan kaos kaki produk Eric Susanto dengan produk saksi Lahmudin dan kaos kaki yang diperdagangkan oleh
saksi Sugiharto sepintas terdapat kesamaan warna hitam dan putih namun bila diteliti lebih seksama spesifikasinya komposisi garis, Komposisi warna hitam yang
mencolok yang hanya dapat diproduksi dengan mesin computer sedangkan yang diproduksi oleh saksi adalah home industri biasa yang tidak mempu membuat
komposisi garis. Berdasarkan uraian perkara sengketa tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
Putusan Pengadilan Niaga dan dikuatkan oleh Putusan Mahkamah Agung telah tepat. Hal tersebut dilihat dari desain-desain kaos kaki milik Eric Susanto secara signifikan
tidak memiliki sesuatu kebaruan yang dapat merubah nilai estetika dengan desain- desain kaos kaki yang telah ada sebelumnya. Sedangkan syarat suatu pendaftaran
desain industri dalam pasal 2 dinyatakan bahwa harus adanya unsur kebaruan dalam suatu desain industri. Maka tepatlah desain industri kaos kaki milik Eric Susanto
harus dibatalkan.
Universitas Sumatera Utara
58
5. Putusan Mahkamah Agung No. 022 KNHaKI2006 Tanggal 16 Febuari 2007 Jo. Putusan Pengadilan Niaga No. 20Desain Industri2006
PN.Niaga.Jkt.Pst Tanggal 30 Mei 2006 Kasus Desain Industri Tempat Disk.
IR. Susianto sebagai termohon kasasi dulu tergugat telah mendaftarkan desain industri tempat disk dan mendapatkan sertfikat hak desain industri tempat disk.
Berdasarkan sertifikat hak desain industri tersebut IR. Susianto mendapatkan hak eksklusif dan melarang orang lain untuk menggunakan desain industri tempat disk
tanpa seizinnya. Sedangkan Ferry Sukamto sebagai pemohon kasasi dulu penggugat telah mempergunakan desain industri tepat disk sejak tahun 2000, maka menyatakan
bahwa desain industri tempat disk itu telah menjadi milik umum public domain dan bukan merupakan desain industri yang baru.
Putusan Hakim dalam Pengadilan Niaga Jakarta Pusat menolak gugatan yang diajukan oleh Ferry Sukamto. Dasar pertimbangan Hakim adalah dalam menentukan
desain industri tempat disk tersebut memenuhi unsur kebaruan masih belum jelas, karena harus dibandingkan dengan desain industri tempat disk yang telah ada
sebelumnya baik mengenai bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis dan warna atau gabungan daripadanya.
Akan tetapi dalam Putusan Kasasi, Mahkamah Agung mengabulkan permohonan kasasi Ferry Sukamto dan membatalkan putusan Pengadilan Niaga.
Mahkamah Agung alam putusannya mempertimbangkan bahwa desain industri tempat disk IR. Susianto yang telah mendapatkan sertifikat hak desain industri adalah
Universitas Sumatera Utara
59
tidak baru, karena tidak berbeda secara signifikan dengan tempat disk yang diproduksi dan diperdagangkan oleh Ferry Sukamto lebih dahulu dari tanggal
penerimaan pendaftaran IR. Susianto. Dapat dikatakan tempat disk atau plastik pembungkus tempat disk merk kupu-kupu milik IR. Susianto sama percis dan sangat
sulit dibedakan kecuali pada merk tempat disk tersebut. Berdasarkan uraian perkara sengketa tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
Putusan Pengadilan Niaga tidak membatalkan desain industri IR. Susanto, karena tidak adanya pembanding dalam menentukan suatu desain industri tersebut mirip atau
sama secara signifikan. Akan tetap dalam Putusan Mahkamah Agung telah tepat memutuskan untuk membatalkan desain industri milik IR. Susianto. Dari segi bentuk
barang atau produk tempat disk atas nama IR. Susianto yang dikenal dengan merek kupu-kupu bila diperbandingkan dengan contoh barang tempat disk atau contoh
plastik pembungkus CD, VCD dan DVD yang diperdagangkan Ferry Sukamto dan dikenal dengan merek CD Link secara substantif tidak mempunyai perbedaan,
dimana keduanya memiliki desain yang sama yaitu berkonfigurasi dan berbentuk sama segi empat seperti dalam contoh barang atau gambar barang dan dibagian
pinggir atau sisi seginya bergerigi dan ada lubang untuk menaruh file Maka hak desain industri tempat disk milik IR. Susianto haruslah dibatalkan karena tidak
dipenuhinya unsur kebaruan novelty dalam Pasal 2 Undang-Undang Desain Industri.
Universitas Sumatera Utara
60
6. Putusan Mahkamah Agung No. 022 KNHaKI2005 Tanggal 24 Oktober 2005 Jo. Putusan Pengadilan Niaga No. 05HAKI2004PN.Niaga
.Sby Tanggal 23 Febuari 2005 Sepeda Motor Garuda.
PT. Anglo Sama Permata Motor sebagai termohon kasasi dahulu tergugat mendapatkan sertifikat desain industri No. ID 0 0006493 pada tanggal 3 Oktober
2003 untuk sepeda motor garuda yang sebagian sudah dan hendak dipasarkan di Indonesia. Sepeda motor garuda juga telah mengiklankan penjualannya melalui
media cetak harian jawa pos sebelum tanggal 3 Oktober 2003. Padahal menurut Honda Giken Kogyo Kabushiki Kaisha sebagai pemohon kasasi dahulu penggugat
desain sepeda motor tersebut serupa dengan desain industri yang telah didaftarkan sebelumnya dengan No. ID 0 000 109 pada tanggal 19 Juni 2001 yaitu berupa motor
scooter, antara lain persamaan pada tampak depan seperti bidang segitiga lampu depan yang dicirikan dengan lubang vertikal. Selain itu juga pada tampak belakang
serta bagian samping yang berupa knalpot dengan variasi berbentuk segitiga. Secara garis besar dua desain itu sama.
Putusan Hakim dalam Pengadilan Niaga Surabaya Tanggal 23 Febuari 2005 No. 05HAKI2004PN.Niaga.Sby menolak gugatan yang diajukan oleh Honda Giken
Kogyo Kabushiki Kaisha berupa pembatalan sertifikat desain industri milik PT. Anglo Sama Permata Motor. Dasar pertimbangan Hakim dalam menentukan desain
industri Sepeda Motor Garuda milik PT. Anglo Sama Permata Motor adalah desain yang baru karena tidak sama atau identik dengan pengungkapan desain industri motor
scooter milik penggugat. Perbedaannya terletak pada desain industri Sepeda Motor
Universitas Sumatera Utara
61
Garuda tidak ada penutup mesin bagian bawah dan sistem rem belakang adalah rem cakram. Serta oleh Honda Giken Kogyo Kabushiki Kaisha tidak dapat menghadirkan
contoh motor garuda di muka persidangan, maka tidak dapat dibuktikan apakah dua desain itu serupa atau sama.
Akan tetapi dalam Putusan Kasasi Mahkamah Agung Tanggal 24 Oktober 2005 No. 022 KNHaKI2005 mengabulkan permohonan kasasi Honda Giken Kogyo
Kabushiki Kaisha berupa pembatalan sertifikat desain industri sepeda motor garuda milik PT. Anglo Sama Permata Motor dan membatalkan putusan Pengadilan Niaga
Tanggal 23 Febuari 2005 No. 05HAKI2004PN.Niaga.Sby. Mahkamah Agung.
Dalam putusannya mempertimbangkan bahwa desain industri milik Honda Giken Kogyo Kabushiki Kaisha serupa alias sama dengan desain motor Honda Giken
Kogyo Kabushiki Kaisha karena tidak mempunyai perbedaan secara signifikan. Berdasarkan uraian kasus diatas Putusan Pengadilan Niaga Surabaya yang
menyatakan bahwa desain industri sepeda motor garuda tidak sama atau identik dikarenakan adanya perbedaan dengan desain industri motor scooter milik pengugat.
Dalam Undang-Undang Desain Industri memang tidak dijelaskan mengenai pengertian tidak sama dalam suatu desain industri. Undang-Undang Desain Industri
hanya mengenal unsur kebaruan yang harus dipenuhi dalam pendaftaran desain industri sebagaimana diatur dalam pasal 2. Akan tetapi Indonesia telah meratifikasi
TRIPs Agreement, yang didalam TRIPs Agreement pada article 25 1 menyatakan bahwa Pemberian hak desain industri tersebut diberikan atas dasar kebaruan atau
orisinil, dimana desain yang diberikan hak desain industri dipersyaratkan harus
Universitas Sumatera Utara
62
mempunyai perbedaan secara signifikan atau tidak ada unsur persamaan pada pokoknya dengan desain industri yang telah ada sebelum tanggal permohonan
pendaftaran.
7. Putusan Mahkamah Agung No. 01 KNHaKI2005 Tanggal 31 Maret 2005 Jo. Putusan Pengadilan Niaga No. 46Desain Industri2004
PN.Niaga.Jkt.Pst Tanggal 29 November 2004 Kasus Desain Industri Lemari CBK 124.
PT. Cahaya Buana Intitama selaku penggugat dan sebagai termohon kasasi adalah pemegang hak desain industri lemari CBK 124 yang telah terdaftar dengan
Nomor ID 0 006 689 yang permohonannya diajukan pada tanggal 1 Agustus 2003. Kemudian Robert Ito selaku tergugat dan sebagai pemohon kasasi mengajukan
permohonan pendaftaran desain industri pada tanggal 28 Oktober 2003 berupa lemari yang menyerupai danatau sama dengan desain industri lemari CBK 124 milik
penggugat dan telah terdaftar dalam daftar umum desain industri dengan No. ID 0 006 357 atas nama tergugat dan Dirjen HaKI sebagai turut tergugat.
Dalam hal ini pengugat merasa keberatan dengan pendaftaran desain industri lemari yang diajukan oleh tergugat,
karena desain industri lemari milik tergugat bukan desain industri yang baru yang telah terungkap dan telah ada sebelumnya, yaitu
desain industri lemari CBK 124 milik penggugat. Maka sudah sepatutnya desain industri milik tergugat tidak dapat didaftarkan dan haruslah dibatalkan oleh
Pengadilan Niaga dan diikutsertakan turut tergugat untuk memuat pembatalannya dalam berita resmi desain industri.
Universitas Sumatera Utara
63
Putusan Hakim dalam Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Tanggal 29 November 2004 No. 46Desain Industri2004PN.Niaga.Jkt.Pst membatalkan pendaftaran desain
industri lemari atas nama tergugat Robert Ito. Hakim Pengadilan Niaga menyatakan bahwa desain industri lemari tidak mempunyai kebaruan dan bukan merupakan
Desain yang baru. Karena desain industri lemari milik Roberto Ito adalah pengulangan danatau penjiplakan dari desain industri lemari CBK 124 milik PT.
Cahaya Buana Intitama. Akan tetapi dalam Putusan Kasasi, Mahkamah Agung No. 01 KNHaKI2005
Tanggal 31 Maret 2005 mengabulkan permohonan kasasi Robert Ito dan membatalkan putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Tanggal 29 November 2004
No. 46Desain Industri2004PN.Niaga.Jkt.Pst. Mahkamah Agung dalam putusannya mempertimbangkan bahwa desain industri lemari CBK 124 dengan desain industri
milik Robert Ito harus diperbandingkan secara utuh sebagai lemari untuk menilai benar tidaknya adanya persamaan tersebut. Bahwa perbedaan desain industri lemari
CBK 124 dengan milik Robert Ito tampak pada konfigurasi ukir yang menonjol pada lemari CBK sedangkan milik Robert Ito tidak memiliki tonjolan, demikian pula
konfigurasi yang terdapat pada pintu, berupa garis-garis seperti anyaman tikar yang tidak sama dan tidak ditiru pada lemari pintu milik Robert Ito.
Berdasarkan uraian kasus diatas putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat telah tepat memutuskan bahwa desain industri lemari yang didaftarkan oleh tergugat atas
nama Robert Ito tidak memiliki unsur kebaruan. Karena hakim Pengadilan Niaga telah benar menyatakan ada unsur persamaan pada pokoknya pada konfigurasi antara
Universitas Sumatera Utara
64
desain industri milik penggugat berupa lemari CBK 124 dengan desain industri lemari milik tergugat. Akan tetapi dalam putusan Mahkamah Agung kurang
memperhatikan unsur kebaruan berupa pengungkapan sesuai dengan pasal 1 ayat 1 dan
ayat 2
Undang-Undang Desain
Industri. Hakim
Mahkamah Agung
membenarkan bahwa belum keluarnya sertifikat penggugat tidak dapat dianggap telah ada pengungkapan sebelumnya. Dalam kasus ini juga dapat dilihat adanya kelemahan
sistem pemeriksaan yang dianut oleh Pasal 26 ayat 5 Undang-Undang Desain Industri, yaitu tidak diwajibkannya pemeriksaan substantif apabila tidak ada
keberatan dari pihak lain pada saat pendaftaran desain industri. Hak tersebut mengakibatkan dikeluarkannya 2 dua sertifikat desain industri yang dianggap sama.
8. Putusan Mahkamah Agung No. 031 KNHaKI2004 Tanggal 31 Maret 2005 Jo. Putusan Pengadilan Niaga No. 42Desain Industri2004
PN.Niaga.Jkt.Pst Tanggal 18 Oktober 2004 Kasus Desain Industri Kemasan Kotak 4 Empat Persegi.
Agus Gunawan sebagai pemohon kasasi dahulu penggugat sejak tahun 1999 telah berdagang spare part dengan nama Guna Diesel. Sedangkan PT. Nusamandala
Primadaya selaku termohon kasasi dahulu tergugat merupakan perusahaan dibidang perdagangan mesin-mesin dan suku cadang Vide dan suku cadang mesin-mesin diesel
Gear Set NP New China Diesel Genuine Parts sejak tahun 1999 dengan kemasan kotak 4 empat persegi dan Dirjen HaKI sebagai turut tergugat.
Sejak tahun
1999 tergugat
PT. Nusamandala
Primadaya telah
memperdagangkan suku cadang mesin-mesin diesel Gear Set NP New China Diesel
Universitas Sumatera Utara
65
Genuine Parts dengan kemasan kotak 4 empat persegi panjang, yaitu tampak keseluruhan dari kemasan kotak tersebut terdapat warna kuning dengan ornamen
garis membetuk konfigurasi berwarna merah, kombinasi warna merah, jingga, kuning, hijau, lingkaran bulat bergerigi, tulisan new, burung elang, huruf Np, pita les
hitam dan biru, terdapat tulisan China Diesel Genuine kombinasi warna merah dan kuning gear set kombinasi warna biru dan putih.
Penggugat Agus Gunawan sejak tahun 1999 telah membeli Gear Set NP New China Diesel Genuine Parts dari tergugat PT. Nusamandala Primadaya. Kemudian
Tergugat pada tanggal 2 Mei 2003 mengajukan permohonan desain industri atas kemasan Gear Set NP New China Diesel Genuine Parts kemasan kotak Gear Set NP
New China Diesel Genuine Parts kepada turut tergugat Dirjen HaKI dan oleh turut tergugat Dirjen HaKI telah diterbitkan sertifikat hak desain industri No. ID 0004906
tanggal 1 Oktober 2003 dengan judul kemasan kotak atas nama tergugat. Berdasarkan uraian kasus diatas penggugat memohon kepada Pengadilan
Niaga untuk membatalkan hak desain industri milik tergugat berupa kemasan kotak, karena desain industri kemasan kotak tersebut bukan merupakan desain industri yang
baru karena telah dipergunakan di Indonesia sejak tahun 1999 dan memerintahkan turut tergugat untuk mencatat pembatalan tersebut pada daftar umum desain industri
dan mengumumkannya dalam berita resmi desain industri serta menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara.
Tergugat juga mengajukan gugatan balik rekonpensi kepada penggugat yang menyatakan bahwa tergugat adalah pemilik desain industri yang sah, karena telah
Universitas Sumatera Utara
66
dikeluarkannya sertifikat desain industri kemasan kotak oleh Dirjen dan telah menciptakan hak eksklusif. Tergugat mengajukan gugatan kepada penggugat Agus
Gunawan untuk membayar ganti rugi serta menarik dan mengehentikan peredaran, penjualan, perdagangan dan mengimport seluruh kemasan kota, karena penggugat
telah melakukan pelanggaran desain industri kemasan kotak milik tergugat PT. Nusamandala Primadaya.
Putusan Hakim pada tingkat Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tanggal 18 Oktober 2004 No. 42Desain Industri2004PN.Niaga.Jkt.Pst menyatakan bahwa
menolak gugatan penggugat Agus Gunawan seluruhnya berupa pembatalan desain industri. Pengadilan Niaga juga menolak gugatan yang diajukan oleh tergugat PT.
Nusamandala Primadaya kepada penggugat untuk membayar ganti rugi serta menarik dan mengehentikan peredaran, penjualan, perdagangan dan mengimport seluruh
kemasan kotak. Akan tetapi dalam Putusan Mahkamah agung No. 031 KNHaKI2004
Tanggal 31 Maret 2005 mengabulkan permohonan kasasi yang diajukan oleh pemohon kasasi serta membatalkan putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat No.
42Desain Industri2004PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 18 Oktober 2004. Mahkamah Agung mengabulkan seluruh gugatan penggugat berupa pembatalan sertifikat desain
industri kemasan kotak New China Diesel Genuine Parts atas nama PT Nusamandala Primadaya merupakan desain industri yang tidak baru. Serta menghukum termohon
kasasi dahulu tergugat untuk membayar biaya perkara.
Universitas Sumatera Utara
67
Berdasarkan uraian kasus diatas agak sulit bagi hakim Pengadilan Niaga ataupun Mahkamah Agung untuk menentukan apakah ada persamaan yang
menunjukkan adanya pelanggaran desain industri. Akan tetapi Mahkamah Agung telah benar membatalkan desain industri kemasan kotak karena tidak terpenuhinya
unsur kebaruan. Dalam Undang-Undang Desain Industri Unsur kebaruan suatu desain Industri dapat dilihat dalam Pasal 2 ayat 2 yang menyatakan bahwa desain industri
yang baru dianggap baru apabila pada tanggal penerimaan desain industri tersebut tidak sama dengan pengungkapan yang telah ada sebelumnya. Dalam kasus ini desain
industri kemasan kotak New China Diesel Genuine Parts tersebut tidak memiliki unsur kebaruan karena telah ada pengungkapan sebelumnya, yaitu desain industri
kemasan kotak telah di produksi di negara China dan dibeli PT. Nusamandala Primadaya sejak tahun 1996 dan dipasarkan di Indonesia sebelum tanggal 2 Mei 2003
dimana PT. Nusamandala Primadaya mendapatkan setifikat desain industri, maka desain industri tersebut bukan desain industri yang baru karena unsur kebaruan bukan
dilihat dari pendaftaran pertama kali diajukan, akan tetapi harus dilihat adakah pengungkapan atau publikasi sebelumnya baik tertulis maupun tidak tertulis.
9. Putusan Mahkamah Agung No. 09 KNHaKI2003 Tanggal 19 Maret 2003 Jo. Putusan Pengadilan Niaga No. 02Merk2002PN.Niaga.Sby
Tanggal 18 Desember 2002 Kasus Desain Industri Alat Pemantik Api.
PT. Tokai Dharma Indonesia sebagai termohon kasasi atau dulu sebagai penggugat merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang memproduksi alat
pemantik api gas. Sebelum memproduksi alat pemantik gas selalu membuat desain
Universitas Sumatera Utara
68
produk yang akan diproduksi dalam gambar desain industri. Untuk mendapat perlindungan hukum pada tahun 1993 telah mendaftarkan hak cipta alat pemantik api
gas ke Direktorat Hak cipta. Pada saat pendaftaran hak tersebut di Indonesia belum berlaku Undang-Undang Desain Industri Nomor 31 Tahun 2000. kemudian The Kiok
Sen sebagai pemohon kasasi atau dulu sebagai tergugat pada tanggal 25 Febuari 2002 mendaftarkan alat pematik gas BBC
Putusan Hakim dalam Pengadilan Niaga Surabaya membatalkan pendaftaran desain industri alat pematik gas BBC milik The Kiok Sen. Pertimbangan Hakim
Pengadilan niaga adalah pematik gas BBC merupakan peniruan atau jiplakan dari pematik api gas milik PT. Tokai Dharma Indonesia yang telah didaftarkan haknya
berupa hak cipta pada tahun 1993. Serta pematik gas BBC tersebut telah menjadi milik umum Public Domain, karena telah diproduksi dari tahun 1990.
Akan tetapi dalam Putusan Kasasi, Mahkamah Agung mengabulkan permohonan kasasi The Kiok Sen dan membatalkan putusan Pengadilan Niaga
Surabaya. Akan tetapi pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara tersebut didasarkan pada pertimbangan tidak turut tergugatnya Direktorat Jendral HaKI
sebagai turut tergugat, maka gugatan tersebut tidaklah lengkap atau kurang pihak. Pertimbangan hakim tersebut bukan didasarkan atas hak cipta yang dimiliki PT.
Tokai Dharma Indonesia dengan hak desain industri milik The Kiok Sen. Perbedaan asas orisinil dalam hak cipta dan asas kebaruan hak desain industri sangatlah berbeda.
Dalam hak cipta yang dilindungi hanya seni lukisnya saja, sedangkan dalam hak desain industri asas kebaruan harus dilihat dari bentuk dan konfigurasi yang memiliki
Universitas Sumatera Utara
69
kesan estetis. Bagian terpenting lainnya yang wajib dipertimbangkan hakim adalah pada saat pendaftaran desain industri alat pematik api gas tersebut sudah berlaku
Undang-Undang Desain Industri untuk melindungi hak desainnya atau perlindungan hak desain industri masih diatur dalam Undang-Undang Hak Cipta.
Berdasarkan uraian kasus diatas dapat disimpulkan bahwa pertimbangan Hakim Pengadilan Niaga telah tepat membatalkan pendaftaran desain industri alat
pematik gas BBC milik The Kiok Sen karena pematik gas BBC tersebut telah menjadi milik umum Public Domain, karena telah diproduksi sejak tahun 1990.
desain industri yang telah menjadi milik umum Public Domain jelaslah tidak terpenuhi unsur kebaruan karena telah ada pengungkapan sebelumnya. Walaupun
putusan Pengadilan Niaga tersebut tidak dikuatkan oleh Putusan Mahkamah Agung, akan tetapi pertimbangan Hakim Mahkamah Agung bukan didasarkan pada tidak
terpenuhinya syarat pendaftaran desain industri. Pertimbangan tersebut didasarkan pada tidak turut tergugatnya Direktorat Jendral HaKI sebagai turut tergugat, maka
gugatan tersebut tidaklah lengkap atau kurang pihak.
10. Putusan Mahkamah Agung No. 04 KNHaKI2003 Tanggal 21 April 2003