20
yang masuk dalam ruang bakar. Banyaknya campuran udarabahan bakar inilah yang menentukan besar tenaga danatau kecepatan gerak mesin. Pedal gas, atau
pada sepeda motor, grip gas dihubungkan langsung dengan katup ini melalui kabel.
2.1.2 Busi
Busi bahasa Belanda bougie adalah suatu suku cadang yang dipasang pada mesin pembakaran dalam dengan ujung elektrode pada ruang bakar. Busi
dipasang untuk membakar bensin yang telah dikompres oleh piston. Adapun cara kerja busi itu sendiri iyalah busi tersambung ke tegangan yang besarnya
ribuan Volt yang dihasilkan oleh koil pengapian ignition coil. Tegangan listrik dari koil pengapian menghasilkan beda tegangan antara elektrode di bagian
tengah busi dengan yang di bagian samping. Arus tidak dapat mengalir karena bensin dan udara yang ada di celah merupakan isolator, namun semakin besar
beda tegangan, struktur gas di antara kedua elektrode tersebut berubah. Pada saat tegangan melebihi kekuatan dielektrik daripada gas yang ada, gas-gas tersebut
mengalami proses ionisasi dan yang tadinya bersifat isolator, berubah menjadi konduktor.
Setelah ini terjadi, arus elektron dapat mengalir, dan dengan mengalirnya elektron, suhu di celah percikan busi naik drastis, sampai 60.000 K. Suhu yang
sangat tinggi ini membuat gas yang terionisasi untuk memuai dengan cepat, seperti ledakan kecil. Inilah percikan busi, yang pada prinsipnya mirip
dengan halilintar atau petir mini.
2.1.3 Alat Pembangkit Tegangan Tinggi
Mesin Otto menghasilkan tenaga dengan cara membakar capuran udara dan bahan bakar di dalam silinder. Pada motor bensin, loncatan bunga api pada
busi diperlukan untuk menyalakan campuran udara dan bahan bakar yang telah di kompresikan oleh piston di dalam silinder.
Karena pada motor bensin proses pembakaran di mulai oleh loncatan bunga api pada busi, maka diperlukan suatu sistem yang berfungsi menghasilkan
loncatan bunga api pada busi, untuk beberapa metode diperlukan untuk
Universitas Sumatera Utara
21
menghasilkan arus tegangan tinggi yang diperlukan untuk proses pembakaran. Sistem pengapian ignition sistem pada automobile berfungsi untuk menaikkan
tegangan baterai menjadi 10KV atau lebih dengan mempergunakan ignition coil dan kemudian oleh distributor di bagi bagi ke busi melalui kabel tegangan tinggi.
Sistem pengapian konvensional adalah salah satu sistem pengapian baterai pada motor bensin yang masih menggunakan platina untuk memutus hubungkan
arus primer koil, yang nantinya bertujuan untuk menghasilkan induksi tegangan
tinggi pada kumparan skunder yang akan disalurkan ke masing masing busi.
Adapun sistem pembakaran konvensional terdiri dari : a. Baterai
Menyediakan arus listrik tegangan rendah biasanya 12 volt untuk ignation coil.
b. Ignition Coil Menaikan tegangan yang di terima dari baterai menjadi tegangan tinggi
yang diperlukan untuk pengapian di dalam silinder. Lebih spesifiknya ignition coil berfungsi untuk merubah arus listrik 12 volt yang diterima dari baterai
menjadi tegangan tinggi 10 KV atau lebih untuk menghasilkan loncatan bunga api yang kuat pada busi.
c. Distributor Berfungsi membagikan mendistribusikan arus tegangan tinggi yang
dihasilkan oleh kumparan skunder pada ignation coil ke busi pada tiap-tiap selinder sesuai dengan urutan pengapian firing order.
Adapun komponen dari alat pembangkit teganggan tinggi dapat kita lihat pada gambar di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
22
Gambar 2.1 Alat Pembangkit Tegangan Tinggi Bagian-bagian tersebut terdiri dari:
- Cam nok Membuka Kontak point platina breaker point pada sudut crankshaft
poros engkol yang tepat untuk masing masing silinder - Platina breaker point
Berfungsi Memutuskan hubungkan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer arus primer dari ignation coil, yang bertujuan untuk
menghasilkan induksi tegangan tinggi pada kumparan skunder ignition coil, yang diperlukan untuk pengapian di masing masing silinder.
- Capasitor condensor Menyerap lompatan bunga api yang terjadi antara pada platina breaker
point pada saat membuka dengan tujuan menaikan tegangan coil skunder. - Centrifugal Governor advancer
Berfungsi untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan pertambahan putaran mesin. Bagian ini terdiri dari governor weight dan governor spring.
- Vacuum Advancer Memajukan atau mengundurkan saat pengapian sesuai dengan beban
mesin vacuum Intake manifold yang bertambah atau berkurang. - Rotor
Membagikan arus listrik tegangan tinggi yang di hasilkan oleh ignation coil ke tiap-tiap busi.
- Distributor Cap Berfungsi membagikan arus listrik tegangan tinggi yang telah
dibangkitkan di kumparan skunder dari rotor ke kabel tegangan tinggi untuk masing- masing selinder sesuai dengan urutan pengapian.
d. Kabel tegangan tinggi Mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition coil ke busi. Kabel
tegangan tinggi harus mampu mengalirkan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil ke busi melalui distributor tanpa adanya kebocoran.
Oleh sebab itu penghantar core dibungkus dengan isolator karet yang tebal
Universitas Sumatera Utara
23
T
3
4 2
1
S
untuk menghindari adanya kebocoran arus listrik tegangan tinggi. Isolator karet tersebut, kemudian dilapisi oleh pembungkus sheath.
e. Busi Berfungsi untuk mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi
loncatan bunga api melalui elektrodanya. Arus listrik tegangan tinggi dari distributor menimbulkan bunga api dengan temperatur tinggi di antara elektroda
tengah dan massa dari busi untuk menyalakan campuran udara dan bahan bakar
yang sebelumnya telah di kompresikan.
2.2 Mesin Otto Empat Langkah