Releksi Aksi Kaum Awam dalam Gereja Katolik

107 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Penugasan Guru meminta para peserta didik untuk mewawancarai beberapa tokoh Awam di parokinya tentang peran dan tugas para Awam kemudian membuat analisis dan penilaian. Penutup • Guru mengajak para peserta didik untuk menutup pelajaran dengan doa spontan yang sesuai dengan tema pembelajaran Tuhan Yesus, Terima kasih kami sampaikan kepada-Mu, karena Engkau telah berkenan hadir dan menyertai pembicaraan kami dalam pembelajaran ini. Ya Tuhan kami mohon, buatlah agar para pemimpin Gereja kami dengan seluruh Umat Allah sehati dan sejiwa dalam membangun Gereja. Semangati juga diri kami, agar dapat terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan Gereja. Bapa Kami…. Salam Maria… Penilaian Penilain Sikap Spiritual dan Sosial JURNAL Nama Peserta Didik : ………………………………….. KelasProgram : ………………………………….. Mata Pelajaran : ………………………………….. Semester : ………………………………….. NO Hari, Tanggal SikapPerilaku yang Muncul 1. 2. 3. 4. 5. dst. 108 Buku Guru Kelas XI SMASMK • Penilaian Pengetahuan Tes tertulis: 1. Jelaskan dasar kepemimpinan hierarki dalam Gereja 2. Sebut dan jelaskan struktur kepemimpinan hierarki dalam Gereja 3. Jelaskan fungsi khusus hierarki 4. Jelaskan corak kepemimpinan dalam Gereja 5. Tulislah ciri-ciri gembala umat yang sesuai dengan zaman ini menurut pendapatmu 6. Buatlah doa untuk para pemimpin Gereja 7. Apa arti Kaum Awam menurut ajaran Gereja LG art. 30? 8. Apa saja peranan Kaum Awam dalam Gereja? 9. Apa arti kerasulan Awam? 10. Apa saja ciri khas kerasulan Awam? 11. Bagaimana hubungan Awam dan hierarki yang sesungguhnya? 12. Apa bentuk-bentuk tindakan yang yang dapat dilakukan Kaum Awam dalam membangun Gereja di lingkungan dan parokinya? • Penilaian Keterampilan: Portofolio: - Menuliskan releksi tentang peranan hierarki dalam Gereja Katolik bagi diriku. - Menuliskan doa untuk para pemimpin Gereja, semoga mereka setia dalam panggilannya sebagai gembala umat. - Menuliskan releksi tentang peranan kaum awam muda dalam Gereja Katoik. - Menuliskan doa untuk tokoh-tokoh awam Katolik, khususnya yang memiliki posisi penting dalam masyarakat dan negara, agar mereka dapat menjadi terang dan garam bagi dunia sehingga Yesus Kristus dimuliakan karena perbuatan- perbuatan mereka. Kegiatan Remedi Bagi peserta didik yang belum memahami Bab ini, diberikan remedi dengan kegiatan- kegiatan berikut. 1. Guru menyampaikan pertanyaan kepada peserta didik akan hal-hal apa saja yang belum mereka pahami tentang hierarki dan kaum Awam. 2. Berdasarkan hal-hal yang belum mereka pahami, guru mengajak peserta didik untuk mempelajari kembali dengan memberikan bantuan peneguhan-peneguhan yang lebih praktis. 109 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 3. Guru memberikan penilaian ulang untuk penilaian pengetahuan, dengan per- tanyaan yang lebih sederhana, sesuai dengan kondisi peserta didik. Kegiatan Pengayaan Bagi peserta didik yang telah memahami Bab ini, diberi pengayaan dengan kegiatan sebagai berikut. 1. Guru meminta peserta didik melakukan studi pustaka ke perpustakaan atau mencari di koran majalah untuk menemukan cerita kisah tentang perwujudan hubungan hierarki dan Kaum Awam dalam Gereja Katolik. 2. Hasil temuannya ditulis dalam laporan tertulis yang berisi gambaran singkat dari kisah atau cerita tersebut. Glosarium 110 Buku Guru Kelas XI SMASMK Bab IV Tugas-Tugas Gereja Kateksmus Gereja Katolik merumuskan Gereja sebagai “himpunan orang-orang yang digerakkan untuk berkumpul oleh Firman Allah, yakni, berhimpun bersama untuk membentuk Umat Allah dan yang diberi santapan dengan Tubuh kristus, menjadi Tubuh Kristus” No 777. Eksitensi himpunan Umat Allah ini diwujudkan secara lokal dalam hidup berparoki. Di dalam paroki inilah himpunan Umat Allah mengambil bagian dan terlibat dalam menghidupkan peribadatan yang menguduskan Liturgia, mengembangkan pewartaan Kabar Gembira Kerygma, menghadirkan dan membangun persekutuan Koinonia, memajukan karya cinta kasihpelayanan Diakonia dan memberi kesaksian sebagai murid-murid Tuhan Yesus Kristus Martyria. Pokok bahasan ini berturut-turut akan membahas tentang tugas-tugas Gereja yaitu; A. Gereja yang Menguduskan Liturgia B. Gereja yang Mewartakan Kabar Gembira Kerygma C. Gereja yang Melayani Diakonia D. Gereja yang Bersaksi Martyria E. Gereja yang membangun persekutuan Koinonia Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. 3.Memahami pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodiikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis,membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori. 111 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

A. Gereja yang Menguduskan Liturgia

Kompetensi Dasar 1.4 Beriman pada Yesus Kristus sebagai pokok iman Gereja yang memberi peran kepada setiap anggota Gereja sesuai kedudukannya masing-masing. 2.4 Responsif dan proaktif pada tugas pokok Gereja sesuai dengan kedudukan dan peranannya sebagai murid Yesus Kristus. 3.4 Memahami tugas pokok Gereja sesuai dengan kedudukan dan peranannya sebagai murid Yesus Kristus. 4.4 Melakukan aktivitas misalnya menuliskan releksidoapuisimembuat rangkuman tentang keterlibatan diri dalam tugas pokok Gereja sesuai dengan kedudukan dan peranannya sebagai murid Yesus Kristus. Indikator 1. Mendeskripsikan tentang tugas Gereja yang menguduskan. 2. Menjelaskan arti dan fungsi doa dan liturgi dalam Gereja. 3. Menjelaskan bentuk-bentuk tugas atau tindakan Gereja yang menguduskan me- lalui perayaan-perayaan sakramen dan devosi. Bahan Kajian 1. Pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk kegiatan yang berkaitan dengan tugas Gereja yang menguduskan liturgi. 2. Pengertian doa dan liturgi. 3. Kitab Suci: 1Ptr 2: 9-10 dan Lumen Gentium, Art 10 dan 11. 4. Bentuk-bentuk kegiatan Gereja yang berkaitan dengan tugas Gereja yang mengu- duskan. 5. Partisipasi siswa dalam kegiatan doa dan liturgi. Sumber Belajar 1. A. Heuken, SJ, Ensiklopedi Gereja, CLC, Jakarta, 1991 2. Kitab Suci Alkitab. 3. Dokpen KWI terj Dokumen Konsili Vatikan II 4. Komkat KWI. Iman Katolik. Kanisius-YogyakartaObor-Jakarta, 1996. 5. Katekismus Gereja Katolik. Pendekatan Kateketis dan saintiik 112 Buku Guru Kelas XI SMASMK Sarana 1. Kitab Suci Alkitab 2. Buku Siswa SMASMK, Kelas XI, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Waktu 3x45 menit • Apabila pelajaran ini dibawakan dalam dua kali pertemuan secara terpisah, pelaksanaannya diatur oleh guru. Pemikiran Dasar Di beberapa gereja, sebelum perayaan ekaristi dimulai, Imam atau Lektor mem- berikan pengumuman bahwa orang tua diharapkan mengajak dan membantu anak- anaknya untuk menghayati liturgi secara baik. Hal tersebut dapat dimaklumi karena banyak umat yang datang ke gereja pada hari minggu, atau bahkan setiap hari seke- dar memenuhi kewajibannya sebagai orang Katolik, tanpa atau kurang menyelami hakikat liturgi itu sendiri. Para Bapa Gereja mengajarkan bahwa “dalam liturgi Kristus yang bertindak, Kepala dan Tubuh. Sebagai Imam Agung kita, Dia merayakan dengan tubuh-Nya, yaitu Gereja, baik di surga maupun di bumi” Kompendium KGK 233. Ditegaskan pula bahwa “Gereja di dunia merayakan liturgi sebagai umat imami, setiap orang bertindak menurut fungsinya masing-masing dalam kesatuan dengan Roh Kudus. Orang-orang yang dibaptis menyerahkan diri mereka kedalam kurban rohani, para pelayan yang ditahbiskan merayakan sesuai dengan tugas yang mereka terima bagi pelayanan seluruh anggota Gereja, para Uskup dan Imam bertindak atas nama Pribadi Kristus, sang Kepala” KKGK 235. Dengan demikian liturgi merupakan perayaan iman. Perayaan iman tersebut merupakan pengungkapan iman Gereja, di mana orang yang ikut dalam perayaan iman mengambil bagian dalam misteri yang dirayakan. Tentu saja bukan hanya dengan partisipasi lahiriah, tetapi yang pokok adalah hati yang ikut menghayati apa yang diungkapkan dalam doa. Kekhasan doa Gereja ini merupakan sifat resminya, sebab justru karena itu Kristus bersatu dengan umat yang berdoa. Dengan bentuk yang resmi, doa umat menjadi doa seluruh Gereja yang sebagai mempelai Kristus, berdoa bersama Kristus, Sang Penyelamat, sekaligus tetap merupakan doa pribadi setiap anggota jemaat. Liturgi sungguh-sungguh menjadi doa dalam arti penuh, bila semua yang hadir secara pribadi dapat bertemu dengan Tuhan dalam doa bersama itu. Kalau demikian terjadi apa yang dikatakan Tuhan: “… di mana ada dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Mu, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” Mat 18: 20. Atau dengan rumusan Konsili Vatikan II, “Di dalam jemaat-jemaat, meskipun sering hanya kecil dan miskin, atau tinggal tersebar,