PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
65
Tabel 3.4 Tingkat kesukaran dan tafsiran
No,Butir Soal
Tk. Kesukaran
Tafsiran No.Butir
Soal Tk.
Kesukaran Tafsiran
1 36.67
Sedang 16
63.33 Sedang
2 26.67
Sukar 17
56.67 Sedang
3 30.00
Sukar 18
40.00 Sedang
4 46.67
Sedang 19
53.33 Sedang
5 50.00
Sedang 20
53.33 Sedang
6 43.33
Sedang 21
63.33 Sedang
7 60.00
Sedang 22
36.67 Sedang
8 40.00
Sedang 23
53.33 Sedang
9 53.33
Sedang 24
50.00 Sedang
10 56.67
Sedang 25
53.33 Sedang
11 36.67
Sedang 26
56.67 Sedang
12 60.00
Sedang 27
53.33 Sedang
13 56.67
Sedang 28
60.00 Sedang
14 60.00
Sedang 29
36.67 Sedang
15 70.00
Sedang 30
53.33 Sedang
Anates V4
3. Uji Tingkat Kesukaran
Hasil uji tingkat kesukaran disajikan pada tabel 3.4 dengan menggunakan perhitungan Anates V4. Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk
menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Rumus tingkat kesukaran soal menurut
Nitko dalam BSNP 2009 : 9 adalah :
Tingkat Kesukaran = Jumlah siswa yang menjawab benar butir soal
Jumlah siswa yang mengikuti tes Selain itu untuk mengetahui tingkat kesukaran soal uraian digunakan rumus
sebagai berikut :
Mean = Jumlah skor siswa peserta tes pada suatu soal
Jumlah peserta didik yang mengikuti tes
Tingkat Kesukaran = Mean Skor Maksimum yang ditetapkan
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
66
Hasil perhitungan itu kemudian diklasifikasikan ke dalam tingkat kesukaran soal, klasifikasi tingkat kesukaran soal digolongkan seperti berikut ini :
Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran Pilihan Ganda
Indek Kesukaran Kriteria
0.00-0.30 Sukar
0.30-0.70 Sedang
0.70-1.00 Mudah
Sumber :Arikunto 2006:207
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan butir soal dapat membedakan antara peserta didik yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan peserta didik
yang kurang atau belum menguasai materi yang ditanyakan Depdiknas 2008. Untuk mengetahui daya pembeda soal rumus yang digunakan sebagai
berikut : DP = Mean kelompok atas-mean kelompok bawah
Skor Maksimum soal
Menurut Arikunto 2008:211 Daya pembeda soal adalah kemampuan soal tersebut untuk membedakan peserta didik yang pandai berkemampuan tinggi
dengan peserta didik yang kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda Arikunto, 2008:213 adalah dijabarkan berikut:
DB = JB
A
– JB
B
JS
A
Keterangan : DB : Daya Pembeda
JB
A
: Jumlah peserta didik kelompok atas yang menjawab soal dengan benar JB
B
: Jumlah peserta didik kelompok bawah yang menjawab soal dengan bena JS
A
: Jumlah peserta didik kelompok atas
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
67
Tabel 3.6 Daya Pembeda
No.Butir Soal Daya Pembeda
No.Butir Soal Daya Pembeda
1 25.00
16 62.50
2 25.00
17 50.00
3 25.00
18 25.00
4 62.50
19 62.50
5 37.50
20 25.00
6 25.00
21 37.50
7 25.00
22 37.50
8 25.00
23 37.50
9 25.00
24 25.00
10 37.50
25 37.50
11 50.00
26 25.00
12 25.00
27 37.50
13 50.00
28 37.50
14 37.50
29 62.50
15 50.00
30 37.50
Anates V4
Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda
Daya Pembeda Interpretasi
DP≤0,00 Sangat jelek
0,00DP≤0,20 Jelek
0,20DP≤0,40 Cukup
0,40DP≤0,70 Baik
0,70DP≤1,00 Sangat baik
Suherman, E.Ar, 2003:161
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes awal pretest, tes akhir postest, kuesioner, dan observasi. Teknik pengumpulan data ini
dijelaskan dalam tabel.3.8