Standarisasi Larutan NaOH 0,01 N - Dipipet 10 mL larutan H Standarisasi Larutan HCl 0,01 N

d. Larutan indikator campuran

Dicampurkan 2 bagian indikator metil biru 0,1 bv dan 1 bagian indikator metil merah 0,2 bv dalam etanol.

e. Larutan H

2 C 2 O 4 0,01 N Ditimbang secara kuantitatif kristal H 2 C 2 O 4 .2H 2 O sebanyak 0,63 g lalu dimasukkan kedalam labu takar 1000 mL, kemudian dilarutkan dengan akuades, diaduk sampai homogen dan diencerkan sampai garis tanda sambil diaduk.

f. Larutan NaOH 0,01 N

Ditimbang secara kuantitatif kristal NaOH sebanyak 0,40 g lalu dimasukkan kedalam labu takar 1000 mL, kemudian dilarutkan dengan akuades, diaduk sampai homogen dan diencerkan sampai garis tanda sambil diaduk

g. Larutan HCl 0,01 N

Sebanyak 0,83 mL HCl 37 dipipet ke dalam labu takar 1000 mL, diencerkan dengan akuades sampai garis tanda, kemudian dihomogenkan.

h. Standarisasi Larutan NaOH 0,01 N - Dipipet 10 mL larutan H

2 C 2 O 4 0,01 N di masukkan dalam gelas erlenmeyer - Ditambah 3 tetes indikator fenolftalein - Dtitrasi dengan NaOH hingga terjadi perubahan warna menjadi merah lembayung - Dilakukan hal yang sama sebanyak 3 kali

i. Standarisasi Larutan HCl 0,01 N

- Dipipet 10 mL larutan HCl 0,01 N lalu dimasukkan dalam gelas erlenmeyer - Ditambah 3 tetes indikator fenolftalein - Dititrasi dengan NaOH yang telah distandarisasi hingga terjadi perubahan warna menjadi merah lembayung - Dilakukan hal yang sama sebanyak 3 kali Universitas Sumatera Utara

3.3.4.3. Penentuan kadar C-Organik pada Sampel

- Ditimbang secara kuantitatif sebanyak 0,025 g sampel yang telah dihaluskan dan kering udara dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250 mL - Ditambahkan 10 mL K 2 Cr 2 O 7 1 N - Ditambahkan 10 mL H 2 SO 4p secara perlahan - Dikocok sampai homogen - Didiamkan selama 30 menit agar proses oksidasi sempurna - Ditambah 100 mL akuades - Ditambah 5 mL H 3 PO 4 85 - Ditambah 3 tetes indikator difenilamin 1 - Disaring dengan kertas whatman 41 - Dikocok, kemudian dititrasi dengan larutan ferro ammonium sulfat 1 N hingga warna berubah dari hijau kotor menjadi hijau terang - Dicatat volume ferro ammonium sulfat yang terpakai - Dilakukan hal yang sama sebanyak 3 kali

3.3.4.4 Penentuan Nitrogen

- Ditimbang secara kuantitatif sebanyak 0,1 g sampel dan dimasukkan dalam labu Kjeldahl - Ditambahkan 0,3 g selenium dan 25 mL H 2 SO 4 pekat - Sampel didestruksi dalam tabung reaksi menggunakan Kjeldahl term pada suhu 400 o C, sehingga larutan yang ada dalam tabung menjadi kuning jernih - Dipindahkan sampel tersebut ke dalam tabung destilasi, ditambah 50 mL akuades, ditambah 3 tetes indikator fenolftalein dan juga NaOH 40 sehingga berwarna merah lembayung - Disediakan penampung hasil destilat berupa gelas Erlenmeyer yang berisi 50 mL H 3 BO 3 3 dan 3 tetes indikator campuran - Dipasang tabung destilasi pada alat destilasi, kemudian diletakkan penampung destilat pada ujung kondensor - Dilakukan destilasi hingga diperoleh destilat berwarna hijau muda Universitas Sumatera Utara - Destilat kemudian dititrasi dengan HCl 0,01 N sampai terbentuk warna merah lembayung - Dicatat volume titran dan ditentukan N - Dilakukan hal yang sama sebanyak 3 kali Universitas Sumatera Utara 3.4. Bagan Penelitian 3.4.1. Pembuatan Starter EM