LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA PERUSAHAAN TAS AAN’S COLLECTION SURAKARTA

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA PERUSAHAAN TAS AAN ’S COLLECTION SURAKARTA

Oleh :

Anik Sarwati NIM : K3203002 PENDIDIKAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Solo sebagai kota budaya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Karena Solo memang mempunyai beragam jenis kebudayaan. Tidak hanya kebudayaan saja yang beraneka ragam, kehidupan sosial masyarakatnya pun beraneka ragam, salah satunya mata pencaharian. Sebagian masyarakatnya sebagai karyawan sebuah pabrik, pegawai negeri dan ada yang memanfaatkan keahliannya untuk membuka usaha sendiri, meskipun usaha kecil. Karena pada kenyataanya sebagian besar usaha di Indonesia adalah berskala kecil, sangat kecil dengan jumlah karyawan 20 orang atau bahkan kurang dari itu. Berdasarkan Undang- undang No. 9 tahun 1995 tentang usaha kecil, "usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala (seperti kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini), usaha kecil yang dimaksud di sini meliputi juga usaha informal dan usaha kecil tradisional". Sedangkan Biro Pusat Statistik mendefinisikan bahwa "usaha kecil adalah usaha yang mempekerjakan antara 5-

19 tenaga kerja" (R. Maryatmo dan Y. Sri Susilo, 1996: 29). Aan’s collection adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam usaha produsen tas. Aan’s collection adalah wujud usaha yang didirikan oleh bapak Aan Sudarwanto dengan mengandalkan keahliannya dalam membuat kerajinan

tas. Aan’s collection terletak di daerah Jl. Kolonel Sugiyono, Sumber Nayu RT. 06/ RW. 12, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta. Awalnya Aan’s collection hanya memproduksi tas wanita saja karena target konsumennya sebagian besar adalah para wanita. Dikarenakan respon pasar yang baik Aan’s collection mulai mengembangkan usahanya dengan memproduksi berbagai jenis tas, seperti tas sekolah, tas kantor, tas travel, koper, tas olah raga dan lain sebagainya. Tentunya dengan memperhatikan permintaan pasar dan trend yang digemari pada tiap musimnya. ”Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan atau dikonsumsikan. Istilah produk tas. Aan’s collection terletak di daerah Jl. Kolonel Sugiyono, Sumber Nayu RT. 06/ RW. 12, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta. Awalnya Aan’s collection hanya memproduksi tas wanita saja karena target konsumennya sebagian besar adalah para wanita. Dikarenakan respon pasar yang baik Aan’s collection mulai mengembangkan usahanya dengan memproduksi berbagai jenis tas, seperti tas sekolah, tas kantor, tas travel, koper, tas olah raga dan lain sebagainya. Tentunya dengan memperhatikan permintaan pasar dan trend yang digemari pada tiap musimnya. ”Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan atau dikonsumsikan. Istilah produk

Tas berperan penting dalam aktivitas manusia, manusia memiliki berbagai aktivitas dan setiap kegiatan memerlukan alat pendukungnya salah satunya adalah tas. Gunarto dan Sugiyono (1979: 2) mengemukakan: “Tas adalah tempat untuk menyimpan sesuatu baik alat-alat atau barang-barang yang diperlukan, semisal

sebagai tempat surat, buku, pakaian, dan sebagainya”. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 905) didefinisikan: "Tas adalah kemasan atau

wadah yang berbentuk persegi dan sebagainya yang biasanya bertali, dipakai untuk menaruh, menyimpan atau membawa sesuatu". Untuk memilih tas yang tepat memang tidak mudah selain kenyamanan, desain yang tak lekang termakan waktu adalah hal yang penting. Sama halnya dengan pakaian, pemakaian tas yang tepat juga mampu menunjang penampilan seseorang. Disisi lain kehadiran produk yang menarik dan trendi dapat meningkatkan prestige atau image bagi yang memakainya. Maka Aan’s collection menitik beratkan untuk memudahkan klien memperoleh berbagai koleksi tas terkini dengan harga terjangkau dan selalu mendatangkan koleksi tas trend terkini pada setiap musimnya. Tentunya desain- desain yang diambil adalah dengan memadukan antara simple dan modern, kualitas, kreativitas, dan fungsional.

Aan’s collection memiliki sistem produksi sendiri dan melayani pesanan atau order. Ketika pesanan memasuki masa-masa sepi, produktivitas industri bisa menurun dan berimbas pada pendataan hasil produksi yang kurang maksimal. Produk Aan’s collection banyak dipasarkan bagi konsumen lokal yaitu wilayah Solo dan sekitarnya, selain itu daerah luar seperti Semarang, Surabaya, Tegal dan Jakarta. Aan’s collection memiliki gagasan untuk meningkatkan pemasaran produksinya dan tidak hanya sebagai produsen saja tetapi juga sebagai penyalur langsung kepada konsumen. Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. Oleh karena itu, Aan’s collection dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus membutuhkan konsumen mengenai produk atau jasa yang dihasilkannya. Salah satu cara yang digunakan produsen dalam bidang Aan’s collection memiliki sistem produksi sendiri dan melayani pesanan atau order. Ketika pesanan memasuki masa-masa sepi, produktivitas industri bisa menurun dan berimbas pada pendataan hasil produksi yang kurang maksimal. Produk Aan’s collection banyak dipasarkan bagi konsumen lokal yaitu wilayah Solo dan sekitarnya, selain itu daerah luar seperti Semarang, Surabaya, Tegal dan Jakarta. Aan’s collection memiliki gagasan untuk meningkatkan pemasaran produksinya dan tidak hanya sebagai produsen saja tetapi juga sebagai penyalur langsung kepada konsumen. Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. Oleh karena itu, Aan’s collection dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus membutuhkan konsumen mengenai produk atau jasa yang dihasilkannya. Salah satu cara yang digunakan produsen dalam bidang

Promosi adalah salah satu faktor yang diperlukan bagi keberhasilan dan strategi pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan. Terutama pada saat ini ketika era informasi berkembang pesat, maka promosi merupakan salah satu senjata ampuh bagi perusahaan dalam mengembangkan dan mempertahankan usaha. Suatu produk tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak mengetahui kegunaannya, keunggulannya, dimana produk dapat diperoleh dan berapa harganya. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasaran produk atau jasa perusahaan perlu diberikan informasi yang jelas. Promosi berguna untuk memperkenalkan produk atau jasa serta mutunya kepada masyarakat, memberitahukan kegunaan dari barang atau jasa tersebut kepada masyarakat serta cara penggunannya. Memperkenalkan barang atau jasa baru menjadi keharusan bagi Aan’s collection untuk melaksanakan promosi dengan strategi yang tepat agar dapat memenuhi sasaran yang efektif. Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya. Disamping itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Secara mikro, diharapkan angka penjualan dari produk akan meningkat dan masyarakat luas bisa mengenal

Aan’s collection sebagai produsen tas yang memiliki image baik. Sedangkan secara makro meningkatkan potensi daerah Solo dengan adanya industri Aan’s

collection sebagai salah satu aset daerah yang perlu dikembangkan. Sehingga dapat memberikan efek positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Karena semakin besar produk dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, maka akan semakin sukses dalam penjualannya sehingga laba yang diperoleh semakin besar.

Promosi lebih dimengerti oleh banyak orang apabila promosi dilakukan melalui penggunaan media grafis, karena lebih inovatif dan mendapat tempat yang berkesan untuk semua konsumen. Desain promosi yang baik akan menjadi kunci sukses keberhasilan suatu strategi pemasaran, maka desain promosi Promosi lebih dimengerti oleh banyak orang apabila promosi dilakukan melalui penggunaan media grafis, karena lebih inovatif dan mendapat tempat yang berkesan untuk semua konsumen. Desain promosi yang baik akan menjadi kunci sukses keberhasilan suatu strategi pemasaran, maka desain promosi

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari keterangan di atas penulis tertarik mengangkat permasalahan yang dihadapi perusahaan Aan’s collection yang berada di Surakarta. Melalui langkah-langkah pemasaran berupa pemanfaatan komunikasi visual sebagai sarana yang tepat dalam pemasaran produknya. Pemanfaatan peran promosi dalam upaya melakukan desain promosi ini terdapat beberapa permasalahan, antara lain:

1. Bagaimana menciptakan desain promosi yang kreatif, efektif dan komunikatif yang dapat menjadikan Aan’s collection memiliki brand image yang kuat sehingga dapat meningkatkan daya tarik dan daya beli konsumen?

2. Media komunikasi visual apa yang relevan untuk memperkenalkan Aan’s collection sebagai produsen tas kepada konsumen?

C. Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan merupakan motivasi untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam mengenalkan produk Aan’s collection kepada calon konsumen untuk sector lokal (Solo dan sekitarnya) dan tidak menutup kemungkinan untuk sektor nasional. Adapun tujuan perancangan tersebut adalah :

1. Menjadikan produk Aan’s collection memiliki brand image yang kuat dan dikenal oleh masyarakat.

2. Merancang desain promosi yang tepat dan efisien melalui desain grafis yang sesuai dengan karakter produk sehingga dapat meningkatkan daya tarik dan daya beli masyarakat.

D. Manfaat Perancangan

1. Manfaat Praktis

Perancangan ini dapat dipertimbangkan untuk diaplikasikan sebagai cara untuk meningkatkan citra baru kepada konsumen yang bersifat positif serta mendukung promosi perusahaan Aan’s collection sehingga dapat meningkatkan daya tarik dan daya beli terhadap produk.

2. Manfaat teoritis

Perancangan ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengembangkan sarana promosi dan studi tentang perancangan sebuah media promosi, serta sebagai konsep yang kuat sehingga mampu menghasilkan solusi pemecahan masalah pada perusahaan Aan’s collection. Desain ini diharapkan dapat menjadi model pertimbangan dalam promosi suatu produk perusahaan tertentu.

E. BATASAN RUANG LINGKUP PERANCANGAN

Sasaran Lambang

Kategori

Desain

Logo, typografi, slogan, Merancang lambang yang warna.

khas sehingga dapat tertanam dimasyarakat.

Publikasi Main board / papan nama, Mudah dikenali dan Katalog, Banner,

dibaca

Petunjuk arah

Stationary Kartu nama, Kertas surat, Jelas serta tidak rancu Amplop, Map, Memo, Nota, Stempel

Merchandise

kalender

Memiliki nilai tambah dari konsumen

Tabel 1. Batasan Ruang Lingkup Perancangan

F. Metode Perancangan

Berdasarkan permasalahan yang ada, dalam hal ini akan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berwujud kata-kata dalam kalimat atau gambar-gambar yang mempunyai arti lebih dari sekedar angka-angka atau jumlah (H.B Sutopo, 1988 : 10). Metode ini dipilih karena lebih mudah menyesuaikan apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, dapat menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan responden dan lebih peka serta mudah menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

Pengumpulan Data Lapangan Pengkajian Data Pustaka

Analisis Data

Penyusunan Konsep Perancangan

Pengembangan Perancangan

Konsep Kreatif

Master Design

Bagan 1. Metode perancangan

1. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang harus digunakan dalam mengadakan suatu penelitian agar memperoleh data sesuai yang diharapkan, karena dalam penelitian terkumpulnya data yang sesuai merupakan Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang harus digunakan dalam mengadakan suatu penelitian agar memperoleh data sesuai yang diharapkan, karena dalam penelitian terkumpulnya data yang sesuai merupakan

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan antara kedua belah pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai. Moleong Lexy. J (2004: 135), mengemukakan: "Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu". Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan informan kunci yaitu Bapak Aan Sudarwanto sebagai pemilik perusahaan Aan's collection. Terlebih dahulu penulis mempersiapkan masalah "pertanyaan" yang akan diajukan. Jadi dalam hal ini peneliti menerapkan pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara. Moleong Lexy. J (2004: 136), mengemukakan: "Jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka besar dan garis besar pokok-pokok yang ditanyakan dalam proses wawancara. Penyusunan pokok-pokok itu dilakukan sebelum wawancara dilakukan". Sebab dengan membuat daftar pokok-pokok pertanyaan yang akan diajukan kepada informan berhubungan dengan masalah yang diteliti dimungkinkan tidak akan terjadi pembicaraan di luar pokok permasalahan dan tujuan penelitian, serta diharapkan lebih mendalam.

b. Observasi

Peneliti melakukan pengamatan secara terbuka. Moleong Lexy. J (2004: 127), mengemukakan: "Pengamatan secara terbuka diketahui oleh subjek, sedangkan sebaliknya para subjek secara suka rela memberikan kesempatan kepada pengamat untuk mengamati hal yang dilakukan oleh mereka". Sebab dengan pengamatan secara terbuka ini antara pengamat dengan subjek akan saling mengetahui, yaitu subjek menyadari ada seseorang yang mengamati, dengan adanya saling menyadari antara pengamat dan subjek begitu juga sebaliknya, maka dapat dimungkinkan adanya keterbukaan dan komunikasi yang baik antara keduabelah pihak. Sehingga subjek dengan suka rela memberikan kesempatan Peneliti melakukan pengamatan secara terbuka. Moleong Lexy. J (2004: 127), mengemukakan: "Pengamatan secara terbuka diketahui oleh subjek, sedangkan sebaliknya para subjek secara suka rela memberikan kesempatan kepada pengamat untuk mengamati hal yang dilakukan oleh mereka". Sebab dengan pengamatan secara terbuka ini antara pengamat dengan subjek akan saling mengetahui, yaitu subjek menyadari ada seseorang yang mengamati, dengan adanya saling menyadari antara pengamat dan subjek begitu juga sebaliknya, maka dapat dimungkinkan adanya keterbukaan dan komunikasi yang baik antara keduabelah pihak. Sehingga subjek dengan suka rela memberikan kesempatan

c. Dokumen

Dokumen digunakan untuk proses analisis, analisis dokumen merupakan langkah yang ditempuh dalam penelitian untuk mengumpulkan data dengan melalui arsip-arsip tertulis, foto maupun hasil karya. Moleong Lexy. J (2004: 161), mengemukakan: "Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena akan banyak hal dokumen sehingga sumber data banyak dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan meramalkan". Dokumen yang digunakan adalah hasil produk kerajinan tas Aan’s Collection, arsip tertulis yang berhubungan dengan tempat penelitian, data perajin dan karyawannya, buku-buku kajian teori yang relevan serta foto-foto hasil pemotretan di lokasi penelitian.

2. Metode Perancangan

a. Eksplorasi

Eksplorasi adalah suatu proses mental, proses berfikir yang mampu menimbulkan ide-ide baru dan bila diaplikasikan secara praktis akan menghasilkan cara-cara yang lebih efisien. Eksplorasi, disebut juga penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan menemukan sesuatu. Seorang perancang grafis menggunakan sketsa untuk mengeksplorasi ide-ide yang kompleks secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki kebebasan untuk memilih alat untuk menyelesaikannya, dengan tangan atau komputer. Menurut L.H. Chapman (1978: 44-46), proses mencipta diawali dengan tahapan upaya menemukan gagasan (inception of an idea) atau mencari sumber gagasan, boleh juga dilihat sebagai tahapan mencari inspirasi atau ilham, atau minimal mencari sumber inspirasi.

Mencari sumber inspirasi dengan melalukan riset dengan mengumpulkan data dari observasi, wawancara dan berbagai sumber misalnya dari buku, majalah dan internet untuk memperoleh informasi, foto dan material lainnya. Disamping itu, dari buku dan internet dapat diperoleh ide koleksi dari reproduksi seni, iklan, foto, grafik, ilustrasi atau gambar. Untuk melengkapi ide, ide tersebuat biarkan Mencari sumber inspirasi dengan melalukan riset dengan mengumpulkan data dari observasi, wawancara dan berbagai sumber misalnya dari buku, majalah dan internet untuk memperoleh informasi, foto dan material lainnya. Disamping itu, dari buku dan internet dapat diperoleh ide koleksi dari reproduksi seni, iklan, foto, grafik, ilustrasi atau gambar. Untuk melengkapi ide, ide tersebuat biarkan

Pada tahapan eksplorasi ini harus mengacu pada intisari gagasan supaya diperoleh fokus yang tajam dengan cara: a) mempertimbangkan/menentukan khalayak sasaran; b) melihat kondisi lapangan; c) mengingat situasi momentumnya. Sementara itu, kegiatan yang dilakukan adalah: a) mengumpulkan data; b) menghitung waktu pelaksanaan; c) pemilihan media; d) menentukan teknik sajian, e) mengkalkulasi pembiayaan. Yang harus diingat dalam konteks ini adalah merumuskan gagasan besar secara ringkas dalam satu halaman – satu alinea – satu kalimat – satu kata. Pada intinya, kegiatan ini adalah mempersempit masalah. Data-data tersebut diatas bias didapatkan dengan mengadakan penelitian dan kita mencoba berbagai material dan kemungkinan. Semakin banyak mendesain, seharusnya desainer semakin kaya akan pengetahuan, karena desainer menemukan berbagai hal baru.

b. Inkubasi. Tahapan ini merupakan tahapan pengelompokan ide, yaitu data yang sudah terkumpul dipilah-pilah sesuai kelompok dan jenisnya, mana yang benar- benar diperlukan sebagai bahan masukan dan mana yang perlu diperhatikan sebagai dasar-dasar pengambilan keputusan untuk menggarap desain (Adi Kusrianto, 2007: 129). Pada tahapan ini lebih pada menyempurnakan, mengembangkan dan memantapkan gagasan awal menjadi gambaran pra visual yang nantinya dimungkinkan untuk diberi bentuk atau wujud konkrit.

Jadi gagasan yang muncul pada tahap awal itu, pada tahapan berikutnya masih harus disempurnakan menjadi gagasan sedemikian rupa, sehingga nantinya pada kerja penuangannya ke dalam media dengan mudah akan bias memperoleh bentuk terminalnya. Temuan riset pradesain akhirnya menghasilkan petunjuk desain (design brief) yang menjadi instrumen dalam menerjemahkan bahasa positioning dan marketing ke dalam bahasa visual. Kristalisasinya dimanfaatkan untuk menentukan tujuan kreatif, strategi kreatif dan rencana kreatif yang Jadi gagasan yang muncul pada tahap awal itu, pada tahapan berikutnya masih harus disempurnakan menjadi gagasan sedemikian rupa, sehingga nantinya pada kerja penuangannya ke dalam media dengan mudah akan bias memperoleh bentuk terminalnya. Temuan riset pradesain akhirnya menghasilkan petunjuk desain (design brief) yang menjadi instrumen dalam menerjemahkan bahasa positioning dan marketing ke dalam bahasa visual. Kristalisasinya dimanfaatkan untuk menentukan tujuan kreatif, strategi kreatif dan rencana kreatif yang

c. Formalisasi

Dalam pandangan formalisasi adalah segala apresiasi dan proses aktivitas seni menitik beratkan pada nilai kebentukan atau karakter-karakter wujud semesta. Pengertian seni dibangun didasarkan pada penjelajahan citra bentuk yang bersumber pada impresi-impresi persepsional (Syafruddin, 2006). Menurut Hurman Sahman (1993: 162), Tahapan formalisasi adalah tahapan mencoba menelusuri bagaimana yang kita temukan itu terorganisasi menjadi tatanan bentuk, warna, kontur, tekstur dan lokasi dalam ruang.

Dalam pembentukan visualisasi harus menyesuaikan desain dengan elemen-elemen grafis seperti pemilihan type font (pemilihan huruf), image (pemilihan gambar), layout (penataan letak), struktur (penyusunan urutan), paper ( pemilihan jenis kertas), ukuran (menentukan ukuran), Style (menentukan gaya), dan finishing (proses tahap akhir/ penyelesaian). Proses visualisasi dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan media komputer. Dari penemuan serta pengumpulan data dapat melakukan brainstorming dalam penuangan ide kedalam bentuk visualisasi. Brainstorming adalah proses mengambil inspirasi dan mengaturnya kedalam bentuk yang dapat dimasukkan dalam desain. Ide, gaya dan unsur-unsur yang ingin disertakan dalam desain. Semua adalah bagian dari proses, walaupun terkadang mereka masih agak kasar. Sketsa beberapa layout, lakukan percobaan dengan skema warna dan tipografi, dan mencoba berbagai cara untuk menyajikan grafik. Sketsa adalah bagian dari fase ini, selain menguji kreativitas seseorang secara tradisional.

d. Evaluasi

Evaluasi adalah proses penilaian . Penilaian ini bisa menjadi netral, positif atau negatif atau merupakan gabungan dari keduanya. Saat sesuatu dievaluasi biasanya orang yang mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai atau manfaatnya. Evaluasi merupakan proses menetapkan derajat karya bila Evaluasi adalah proses penilaian . Penilaian ini bisa menjadi netral, positif atau negatif atau merupakan gabungan dari keduanya. Saat sesuatu dievaluasi biasanya orang yang mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai atau manfaatnya. Evaluasi merupakan proses menetapkan derajat karya bila

Mengevaluasi atau menilai secara kritis mempersyaratkan para pelakunya menempuh langlah-langkah sebagai berikut:

a. Sedapat mungkin mengkaitkan karya yang sedang ditelaah dengan sebanyak mungkin karya-karya yang sejenis.

b. Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang sedang ditelaah.

c. Menetapkan sampai seberapa jauh karya yang sedang ditelaah itu menyimpang dari yang telah ada sebelumnya.

d. Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu yang melatarbelakanginya.

3. Metode Analisis Data

Metode analisis adalah penyelidikan dan penguraian terhadap suatu masalah untuk mengetahui yang sebenarnya. Noeng Muhadjir (2000: 104),

mengemukakan: ”Analisis data adalah merupakan upaya mencari dan menata catatan dari observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman

peneliti dan menyajikan temuan bagi orang lain”. Metode yang akan penulis gunakan sebagai data adalah:

a. Metode Analisis Komparatif

Menggunakan Metode Analisis Komparatif, yaitu dengan membandingkan produk tas Aan’s collection dengan merk produk tas lain yang mempunyai karakteristik sejenis ataupun berbeda. Melihat perbandingan itu maka karakteristik produk Aan’s collection dapat lebih ditingkatkan dan dibedakan dari para kompetitornya. Sehingga promosi yang dilakukan dapat lebih efektif dan sesuai dengan sasaran.

b. Metode Analisis SWOT

Metode analisis SWOT berguna untuk mengetahui serta mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dari produk perusahaan Aan's Collection . Freddy Rangkuti (2001:18) mengemukakan: "Analisis Swot adalah Metode analisis SWOT berguna untuk mengetahui serta mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dari produk perusahaan Aan's Collection . Freddy Rangkuti (2001:18) mengemukakan: "Analisis Swot adalah

Penyusunan kesimpulan lazim dilakukan dengan cara meramu (sedapat mungkin) hal-hal yang dikandung oleh keempat faktor menjadi sesuatu yang positif, netral atau minimal dipahami. Penyusunan kesimpulan ini ditampung dalam Matriks Pakal yang terdiri dari: 1) Strategi PE – KU / peluang dan kekuatan: mengembangkan peluang menjadi kekuatan; 2) Strategi PE – LEM / peluang dan kelemahan: mengembangkan peluang untuk mengatasi kelemahan; 3) Strategi A – KU / ancaman dan kekuatan: mengenali dan mengantisipasi ancaman untuk menambah kekuatan; 4) Strategi A – LEM / ancaman dan kelemahan: mengenali dan mengantisipasi ancaman untuk meminimumkan kelemahan (Jonathan Sarwono dan Hary Lubis, 2007: 19).

Masalah yang dianalisis diarahkan untuk mengetahui apakah iklan yang ada sudah maksimal. Berawal dari masalah tersebut diharapkan dapat ditarik kesimpulan yang digunakan untuk mencari pemecahan masalah yang selanjutnya akan dijadikan dasar dalam membuat konsep perancangan. Adapun analisis SWOT yang diperoleh sesuai dengan perkembangan yang terjadi di lapangan telah terangkum dalam sebuah tabel yang dapat di lihat di bawah ini:

1) Strength (Kekuatan)

a) Memiliki produk unggulan tas wanita (handbag) dan mengeluarkan beragam warna.

b) Memiliki harga yang relatif lebih terjangkau.

c) Memiliki garansi terhadap produk yang sudah dibeli.

d) Menggunakan warna merah untuk dijadikan warna image.

e) Memiliki karakter desain simple, namun menampilkan gaya yang modern soft , dan elegance.

f) Menggunakan bahan kulit reptil (skin croco dan skin snake) dengan menonjolkan motif teksturnya sebagai penambah daya tarik.

g) Tenaga kerja dari berbagai kalangan disiplin ilmu dan mempunyai keahlian.

2) Weakness (Kelemahan)

a) Masyarakat kurang tahu tentang keberadaan Aan’s collection sebagai produsen tas.

b) Kualitas tampilan desain promosi yang kurang komunikatif.

c) Kurangnya promosi media komunikasi visual yang kontinyu.

d) Stasionary yang digunakan Aan’s collection masih rancu dan kurang efektif.

e) Desain promosi media komunikasi visual tidak menampilkan keunggulan atau ciri khas yang ada Aan’s collection.

3) Opportunity (Kesempatan)

a) Kesempatan untuk menjadi salah satu tempat tujuan membeli dan membuat tas sangat terbuka dengan potensi yang dimiliki Aan’s collection.

b) Menjadi salah satu produk fashion pilihan wanita.

c) Kualitas produk mampu bersaing dengan merk tas lain

4) Threat (Ancaman)

a) Kompetitor lebih awarnes, lebih menarik perhatian konsumen secara visual dan isi.

b) Kompetitor memiliki brandname yang sudah lebih dulu dikenal.

c) Kompetitor juga mempunyai persamaan karakteristik produk.

Tabel 2. Analisis SWOT

a. Kesempatan untuk

a. Kompetitor sudah

menjadi salah satu

terkenal.

tujuan untuk membuat

b. Kompetitor lebih

dan membeli tas

awarnes, lebih

sangat terbuka dengan

menarik konsumen

segala potensinya.

secara visual dan isi.

b. mulai diminati para

c. Kompetitor memiliki

wanita.

persamaan

c. Kualitas produk

karakteristik.

mampu bersaing

d. Kompetitor lebih

dengan tas merk lain.

lengkap sarana dan prasarana.

e. Kompetitor memiliki strategi promosi yang terarah dan berkelanjutan

Strenghts

7ab. Pemilihan tenaga wanita (handbag) dan beragam

1. Memiliki produk unggulan tas

1256a. Tetap menggali

kerja harus tetap warna.

dan mempertahankan

produk-produk

diperhatikan agar

2. Memiliki harga yang relatif lebih

unggulan dari Aan’s

kualitas produksi

I terjangkau.

collection.

dapat terpenuhi

3. Memiliki garansi

125b. Terus berinovasi,

seperti yang

4. Warna merah sebagai warna image

memperbanyak

diharapkan.

e Aan’s collection. referensi, selalu up to 7ce. Mengikuti kegiatan

5. Karakter desain produk lebih simple

date dengan

yang dapat

namun menampilkan gaya yang

perkembangan mode

menambah wacana menambah wacana

dan trend pasar.

baru seperti pameran

(fashion show) dalam snake ) salah satu bahan yang

6. kulit reptil (skin croco dan skin

3567c. Tetap menjaga

perkembangan dunia digunakan dengan menonjolkan

kualitas produk

mode. motif teksturnya.

dengan

mempertahankan

7. Tenaga kerja dari kalangan disiplin

kualitas bahan dan

ilmu dan memiliki keahlian.

meningkatkan SDM dengan berbagai pelatihan dan pembinaan.

Weaknesess

1. Masyarakat kurang tahu tentang

234ab. Mencari keberadaan Aan’s collection sebagai

13a. Mengadakan dan

informasi dan produsen tas.

membuat media

promosi guna

referensi secara aktif

dari berbagai media yang kurang komunikatif.

2. Kualitas tampilan desain promosi

memberikan berbagai

informasi tentang

guna pengembangan

desain dan komunikasi visual.

3. Kurangnya promosi media

Aan’s collection

kepada masyarakat.

mengetahui

keinginan pasar rancu dan kurang efektif.

4. Stasionary Aan’s collection masih

24b. menyusun dan

memperlihatkan

2b. Merancang desain

keunggulan dan

yang komunikatif

kekhasan produk

sehingga masyarakat

dengan dikemas secara

dengan mudah dapat

menarik dalam suatu

menangkap apa yang

desain komunikasi

di promosikan.

visual.

BAB II LANDASAN PERANCANGAN

A. Kajian Teori

Sebuah usaha merupakan suatu aktivitas yang dilakukan terus menerus dan tidak dapat berjalan dengan sendirinya untuk dapat mencapai visi dan misi perusahaan, yaitu tercapainya target market di pasaran mencapai tingkat yang tertinggi. Untuk dapat meraih target tersebut perusahaan akan melakukan proses pengenalan dan mengkomunikasikan barang serta jasa yang akan ditawarkan pada calon konsumen agar segera melakukan tindakan untuk mengubah sikap serta menggunakan produk serta jasa yang ditawarkan. Hal ini merupakan proses komunikasi visual.

Komunikasi visual merupakan penggabungan dua kata yaitu komunikasi dan visual. Secara umum komunikasi memiliki arti sebagai proses pertukaran pikiran atau gagasan, dan visual diartikan segala sesuatu yang dilihat dengan indera penglihatan (visi). Komunikasi visual dapat diartikan sebagai proses penyampaian, pertukaran ide atau gagasan menjadi sebuah visualisasi/ penggambaran yang dapat dilihat dengan indera penglihatan (Artini, 1990: 69).

1. Perancangan

Perancangan adalah suatu hasil dari merancang, rencana program yang sesuai dengan fungsinya, nantinya akan ditranformasikan dalam bentuk desain. Dijelaskan dalam Kamus Bahasa Indonesia (1990: 725), Perancangan adalah : ”Suatu proses, cara, pembuatan merancang, untuk tanda, batas dan sebagainya”

Jadi perancangan dapat diartikan sebagai sebuah proses pemikiran seseorang yang terencana sesuai dengan fungsinya sebagai dasar dari visualisasi bentuk desain.

2. Tinjauan Desain Komunikasi Visual

Menurut definisi desain komunikasi visual adalah ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola Menurut definisi desain komunikasi visual adalah ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola

Desain Komunikasi Visual adalah perancangan untuk mengadakan komunikasi yang bersifat visual, artinya tidak menggunakan media yang bersifat auditif (Kurnia Ahmad, 1992: 4). Desain Komunikasi Visual merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep komunikasi dan ungkapan kreatif; teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual; termasuk pula audio yang mengolah elemen desain grafis berupa bentuk, gambar, huruf dan warna, serta tata letak sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasaran. Perjalanan kreatif desain komunikasi visual sebagai salah satu bagian dari seni terap yang mempelajari tentang perencanaan dan perancangan berbagai bentuk informasi komunikasi visual diawali dengan mengenali permasalahan komuniksi visual, mencari data verbal dan visual, menyusun konsep kreatif yang berlandaskan pada karakteristik target sasaran, sampai dengan penentuan visualisasi final desain untuk mendukung tercapainya sebuah komunikasi verbal- visual yang fungsionalis, persuasif, artistik, estetis, dan komunikatif.

a. Desain

Kurni a Ahmad (1992: 1) mengemukakan, ”Desain adalah rancangan, pola dua maupun tiga dimensional, memilih dan menyusun, memecahkan masalah

yang bertujuan menciptakan susunan atau organisasi”. Kegiatan mendesain selalu berkaitan dengan hal-hal yang kreatif, mencari alternatif baru dengan merancang sesuatu sampai diperoleh bentuk yang seoptimal mungkin yang memperhitungkan

biaya, bahan dan waktu yang cermat. ”Desain adalah berkaitan dengan perancangan, estetika, cita rasa serta kreativitas” (Adi Kusrianto, 2007: 10).

Desain lahir karena adanya tuntutan pemenuhan kebutuhan dalam kualitas hidup manusia. Sehingga desain merupakan jawaban atas tuntutan kebutuhan tersebut, yang berawal dari timbulnya pemikiran untuk mewujudkan sesuatu yang baru dan mengarah pada tujuan memenuhi tuntutan kebutuhan manusia. Menurut

Christopher Jones desain berarti upaya melakukan perubahan pada barang-barang ciptaan manusia (S. Jonathan, hary Lubis, 2007: 4). Struktur (kerangka desain) dalam sebuah desain biasanya memenuhi syarat antara lain ; 1) memenuhi maksud atau fungsi dan kaidah estetik; 2) sederhana; 3) memenuhi proporsi terencana menurut kegunaannya; 4) sesuai dengan material yang dipergunakan.

Unsur-unsur desain (moment of design) terdiri atas garis, ruang, warna, dan tekstur adalah sebagai berikut: 1)

Garis (Line), garis dianggap sebagai unsur visual yang banyak berpengaruh terhadap pembentukan suatu objek sehingga garis selain dikenal sebagai goresan atau coretan, juga menjadi batas limit suatu bidang atau warna. Ciri khasnya garis adalah terdapatnya arah serta dimensi memanjang (Adi Kusrianto,2007: 30). Beberapa sifat garis yaitu; a) Bersifat Grafis (Calligraphic merk) , misalnya: garis lurus, lengkung, bengkok, patah, bergelombang dan lain- lain; b) Garis yang bersifat pengikat ruang, massa, warna, bentuk (structural line). Structural line atau garis pengikat pada hakekatnya tidak ada garis. Garis ini lebih merupakan suatu ilusi atau sugesti. Seperti terdapat pada batas-batas luar suatu bentuk atau kumpulan dari bidang, batas-batas dari suatu warna atau nada selanjutnya garis dalam desain komunikasi visual berperan sebagai pemberi aksen pembatas kolom.

Berikut ini macam-macam garis, antara lain: a) Garis Lurus digunakan sebagai petunjuk disertai kualitas tertentu. Misalnya kekuatan, stabilitas, aspirasi ketenangan, dan lain-lain; b) Garis Verbal yaitu garis yang berdiri tegak lurus, garis vertikal mempunyai kesan kekuatan yang bergerak dari atas kebawah dan dengan menggunakan garis vertikal untuk membantu pemberian kesan ketinggian yang nyata; c) Garis Horisontal yaitu garis yang terletak mendatar, sejajar dengan cakrawala. Garis horisontal mempunyai kesan ketenangan dan berguna memberikan kesan mempertegas judul atau kalimat; d) Garis Diagonal adalah garis dengan posisi miring ke kiri atau ke kanan, garis diagonal mempunyai sifat memberi aman, gerakan, semangat, gelora, serta perlawanan. Oleh karena itu garis diagonal digunakan untuk memberi kesan tekanan atau emphasis; e) Garis Lengkung adalah garis lengkung yang dibengkokkan. Garis lengkung mempunyai Berikut ini macam-macam garis, antara lain: a) Garis Lurus digunakan sebagai petunjuk disertai kualitas tertentu. Misalnya kekuatan, stabilitas, aspirasi ketenangan, dan lain-lain; b) Garis Verbal yaitu garis yang berdiri tegak lurus, garis vertikal mempunyai kesan kekuatan yang bergerak dari atas kebawah dan dengan menggunakan garis vertikal untuk membantu pemberian kesan ketinggian yang nyata; c) Garis Horisontal yaitu garis yang terletak mendatar, sejajar dengan cakrawala. Garis horisontal mempunyai kesan ketenangan dan berguna memberikan kesan mempertegas judul atau kalimat; d) Garis Diagonal adalah garis dengan posisi miring ke kiri atau ke kanan, garis diagonal mempunyai sifat memberi aman, gerakan, semangat, gelora, serta perlawanan. Oleh karena itu garis diagonal digunakan untuk memberi kesan tekanan atau emphasis; e) Garis Lengkung adalah garis lengkung yang dibengkokkan. Garis lengkung mempunyai

2) Ruang (Space) Ruang dapat dihadirkan dengan adanya bidang. Pembagian bidang atau jarak

objek berunsur titik, garis, bidang, dan warna. Ruang lebih mengarah pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat dibagi dua yaitu ruang nyata dan semu. Keberadaan ruang sebagai salah satu unsur visual sebenarnya tidak dapat diraba tetapi dapat dimengerti (Adi Kusrianto, 2007: 30). Menurut Kurnia Ahmad (1994: 2), ruang merupakan: a) Bentuk dua atau tiga dimensional yang telah disusun atau dibentuk; b) Pengikat, penghubung, penerus yang membentuk suatu kesan batas. Sebagai contohnya ruang bagi seorang pelukis merupakan ilusi atau khayalan karena ia bekerja dengan bentuk dua dimensional sedangkan bagi pematung atau seorang arsitek berupa kenyataan.

3) Nada (tone) Nada atau irama hanya bisa dirasakan, tidak bisa diraba/dipegang. Nada atau irama dapat dibantuk dengan pengulangan (repettition) dan dengan gerakan (movement).

4) Warna (Color) Dilihat dari jenisnya warna ada dua macam yakni warna cahaya dan warna

bahan. Keduanya sangat berguna dalam penciptaan desain-desain. Permasalahan mendasar dari warna diantaranya adalah: a) Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb; a) Value, adalah dimensi ke dua atau mengena terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam; c) Saturation/Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna. Kini yang banyak dipergunakan dalam industri media visual cetak adalah CMYK atau Process Color System yang membagi warna dasarnya bahan. Keduanya sangat berguna dalam penciptaan desain-desain. Permasalahan mendasar dari warna diantaranya adalah: a) Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb; a) Value, adalah dimensi ke dua atau mengena terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam; c) Saturation/Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna. Kini yang banyak dipergunakan dalam industri media visual cetak adalah CMYK atau Process Color System yang membagi warna dasarnya

5) Tekstur (Texture) Tekstur adalah nilai raba yang menandai suatu bidang atau benda kesan kasar

atau halus dari permukaan dan kesemuanya tergabung dalam kesatuan atau unity yang harmonis.

Unsur-unsur desain tersebut di atas kesemuanya merupakan satu kesatuan (unity). Beberapa faktor yang perlu ditampilkan dalam membentuk kesatuan yang utuh serta estetika, yaitu; kontras, keseimbangan, variasi, irama, dan kesamaan. Dalam mendesain hal-hal yang harus diperhatikan adalah prinsip-prinsip desain yang antara lain: a) Kesatuan (unity); b) Keseimbangan (Balance); c) Komposisi (Composition)

b. Komunikasi

Kata komunikasi berasal dari bahasa latin ”Communicare” yang berarti berpartisipasi atau alat dalam mengoperasikan rangsangan (mempunyai arti) dalam masyarakat (Astrid S. Susanto, 1986: 1). Secara etimologi komunikasi berasal dari kata ”Communicatio” bersumber dari kata ”Cominunis” artinya sama makna mengenai suatu hal. Dengan mekanisme komunikasi maka manusia memberitahukan dan menyebarkan apa yang dirasakannya dan apa yang diinginkannya sehingga kesamaan makna mengenai sesuatu hal. Adi Kusrianto (2007: 10) mengemukakan, ”Komunikasi adalah ilmu yang bertujuan menyampaikan maupun sarana untuk menyampaikan pesan”. Maka komunikasi memiliki arti sebagai proses penyampaian pesan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat dan perilaku baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi dikatakan berhasil apabila komunikan dapat menerima maksud dari komunikator. Menurut Harold Laswell, cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan- pertanyaan berikut “Siapa Mengatakan Apa dengan Saluran Apa Kepada Siapa d engan Pengaruh Bagaimana?”

Berdasarkan definisi Laswell ini dapat diturunkan lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu : a) Sumber (Source), sering disebut juga pengirim (sender), penyandi (encorder), komunikator (communicator), pembicara (speaker) atau originator. Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi; b) Pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima; c) Saluran atau media, yakni alat untuk wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima; d) Penerima (receiver), sering juga disebut sasaran/tujuan (destination). Komunikate (communicate), penyandi balik (decorder) atau khalayak (audience) pendengar (listener), penafsir (interpreter), yakni orang yang menerima pesan dari sumber; e) Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut. (Mulyana, 2005 : 62).

Berdasarkan definisi itu pengertian “Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang akan menimbulkan efek tertentu”. Hal ini apabila salah satu unsur komunikasi diabaikan maka proses komunikasi tidak akan berlangsung dengan baik. Menurut Philip Kotler (1994: 244), komunikasi meliputi sembilan elemen yang diantaranya dua elemen menggambarkan pihak-pihak utama dalam komunikasi utama yaitu pengirim dan penerima. Empat elemen yang lain menunjukkan fungsi utama komunikasi yaitu penulisan dalam bentuk sandi (encoding), membaca tulisan sandi (decoding), tanggapan dan umpan balik. Elemen yang terakhir menunjukkan gangguan dalam sistem. Menurut Edwar Sapir, komunikasi dibedakan menjadi dua yaitu: a) Komunikasi Langsung, adalah komunikasi yang tidak menggunakan alat atau media disebut pula dengan proses primer. Komunikasi bentuk ini berbentuk bahasa, aba-aba, imitasi tindakan orang lain dan sugesti sosial; b) Komunikasi tak langsung, adalah komunikasi yang menggunakan alat media juga proses sekunder. Kegiatan proses sekunder ini menggunakan mekanis untuk melipat gandakan jumlah penerima pesan ataupun untuk menghadapi hambatan- hambatan seperti hambatan geografis dan sebagainya. Proses sekunder merupakan proses komunikasi dengan mengunakan media efektif, bagi masyarakat luas modern di dalam kehidupan sehari-harinya media massa sebagai sumber berita, Berdasarkan definisi itu pengertian “Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang akan menimbulkan efek tertentu”. Hal ini apabila salah satu unsur komunikasi diabaikan maka proses komunikasi tidak akan berlangsung dengan baik. Menurut Philip Kotler (1994: 244), komunikasi meliputi sembilan elemen yang diantaranya dua elemen menggambarkan pihak-pihak utama dalam komunikasi utama yaitu pengirim dan penerima. Empat elemen yang lain menunjukkan fungsi utama komunikasi yaitu penulisan dalam bentuk sandi (encoding), membaca tulisan sandi (decoding), tanggapan dan umpan balik. Elemen yang terakhir menunjukkan gangguan dalam sistem. Menurut Edwar Sapir, komunikasi dibedakan menjadi dua yaitu: a) Komunikasi Langsung, adalah komunikasi yang tidak menggunakan alat atau media disebut pula dengan proses primer. Komunikasi bentuk ini berbentuk bahasa, aba-aba, imitasi tindakan orang lain dan sugesti sosial; b) Komunikasi tak langsung, adalah komunikasi yang menggunakan alat media juga proses sekunder. Kegiatan proses sekunder ini menggunakan mekanis untuk melipat gandakan jumlah penerima pesan ataupun untuk menghadapi hambatan- hambatan seperti hambatan geografis dan sebagainya. Proses sekunder merupakan proses komunikasi dengan mengunakan media efektif, bagi masyarakat luas modern di dalam kehidupan sehari-harinya media massa sebagai sumber berita,

Proses sekunder sejalan dengan pesatnya kemajuan teknologi, media komunikasi berupa cetak maupun elektronik atau media komunikasi berupa tulisan, gambar dan gerak dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu: a) Media audio-visual yaitu media komunikasi dengan memakai suara, gambar, tulisan dan gerak dengan pengertian dapat diterima dengan indera penglihatan dan pendengaran, misalnya: televisi, video dan film; b) Media audio yaitu media komuniksi dengan memakai suara dengan pengertian hanya dapat diterima dengan indera pendengaran, misalnya: radio dan telepon; c) Media cetak atau visual yaitu media komunikasi dengan memakai tulisan, gambar dengan pengertian yang hanya dapat diterima dengan indera penglihatan, miaslnya: majalah, surat kabar, brosur atau folder, poster atau iklan.

Proses komunikasi yang melibatkan suatu lembaga, instansi atau organisasi sebagai komunikator dan masyarakat sebagai komunikannya, komunikasi dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: a) Komunikasi Persona, yaitu komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, dapat juga disebut komunikasi antar individu. Komunikasi ini sangat efektif untuk mengubah sikap, tingkah laku dan sebagainya secara langsung; b) Komunikasi Kelompok, yaitu komunikasi yang dilakukan dalam suatu kelompok secara langsung, seperti yang dikemukakan Anwar Arifin (1984: 9) dalam bukunya, yaitu komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok kecil seperti di dalam rapat, pertemuan, konferensi dan sebagainya; c) Komunikasi Massa, yaitu komunikasi yang dilakukan antara individu dengan massa seperti yang dikemukakan Onong Uchyana effendi (1986: 76) dalam bukunya, komunikasi Proses komunikasi yang melibatkan suatu lembaga, instansi atau organisasi sebagai komunikator dan masyarakat sebagai komunikannya, komunikasi dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: a) Komunikasi Persona, yaitu komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, dapat juga disebut komunikasi antar individu. Komunikasi ini sangat efektif untuk mengubah sikap, tingkah laku dan sebagainya secara langsung; b) Komunikasi Kelompok, yaitu komunikasi yang dilakukan dalam suatu kelompok secara langsung, seperti yang dikemukakan Anwar Arifin (1984: 9) dalam bukunya, yaitu komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok kecil seperti di dalam rapat, pertemuan, konferensi dan sebagainya; c) Komunikasi Massa, yaitu komunikasi yang dilakukan antara individu dengan massa seperti yang dikemukakan Onong Uchyana effendi (1986: 76) dalam bukunya, komunikasi

c. Visual

Visual adalah sesuatu yang dapat dilihat dengan indera penglihatan dalam desain komunikasi visual berarti kita mempergunakan mata sebagai pemahaman dalam berkomunikasi. Termasuk unsur-unsur visual di sini adalah titik, garis, bidang, ruang, warna, dan tekstur. Komunikasi menggunakan bahasa visual, di mana unsur dasar bahasa visual yang menjadi kekuatan utama dalam penyampaian pesan adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna atau pesan (Adi Kusrianto, 2007: 10). Sementara visual ialah hal-hal yang berhubungan dengan dunia penglihatan (visi) atau berhubungan dengan indra penglihatan (Kurnia Ahmad dan Edi Sudadi, 1997 : 4).

3. Media