7
2.1.5 Canalis Spinalis
Konfigurasi  canalis  spinalis  pada  potongan  melintang  terutama  terbentuk  oleh bagian posterior lengkung syaraf dan permukaan posterior corpus vertebrae di bagian
anteriornya.  Bentuk  canalis  adalah  oval  pada  vertebrae  L1  dan  berbentuk  segitiga pada  vertebrae  L5  Gb.2.11.  Karena  saraf  lumbalis  yang  paling  besar  terdapat  pada
L5,  sedangkan  di  daerah  tersebut  terjadi  penyempitan,  maka  terdapat  kemungkinan adanya  penjepitan  syaraf  oleh  struktur-struktur  pembentuk  foramen.  Corda  spinalis
akan  berakhir  dengan  conus  medullaris  setinggi  batas  inferior  vertebra  L1.  Area lumbosakral dari canalis spinalis mengandung cauda equina.
1,2,3,4,5
.
Gambar 2.11 Perubahan bentuk canalis spinalis dari L1 hingga S1. Vertebra tampak dari atas. Dari  L1  hingga  S1  canalis  spinalis  akan  berubah  dari  bentuk  oval  menjadi  segi  tiga  seiring
dengan perubahan dari dinding posterior vertebra yang berubah dari concaf ke konveks, dan pedikel  yang  tumbuh  menjadi  lebih  pendek,  lebar,  bergeser  lebih  ke  lateral  dan  menonjol
lebih ke posterolateral.
2.1.6 Diskus Intervertebralis dan Endplates
Diskus  intervertebralis  merupakan  struktur  hidrodinamik  elastik,  penghubung utama  antara  dua  vertebrae  yang  berurutan.  Membentuk  sepertiga  bagian 33  dari
seluruh  panjang  vertebrae  lumbal  20  pada  vertebrae  thoraks  dan  cervical  dan terbentuk  dari  tiga  komponen.  Berfungsi  sebagai  sendi  universal,  sehingga  dapat
menyebabkan  pergerakan  yang  lebih  besar  antara  corpus  vertebrae  daripada  jika tulang vertebrae dihubungkan langsung satu dengan yang lainnya Gb.2.12
1,2,3,4
.
8
Gambar 2.12 Posisi diskus sehingga dapat menyebabkan pergerakan
Komponen  pertama,  nukleus  pulposus,  merupakan  suatu  substansi proteoglikan  yang  mengandung  jaringan  fibril  kolagen  tipe  II  yang  tersusun  acak,
berbentuk  seperti  gel  yang  dipadatkan  dalam  suatu  bentuk  mukoprotein  terbuat  dari air dan sejumlah mukopolisakarida 88 air pada bayi baru lahir dan 70 pada orang
tua berumur kurang lebih 70 tahun, sehingga dapat menyerap cukup banyak tekanan. Matriks  ini  bersifat  hidrofilik,  mendapatkan  air  melalui  mekanisme  imbibisi  dan
osmosis.  Menurunnya  kandungan  air  sejalan  dengan  pertambahan  usia  disebabkan oleh  karena  berkurangnya  kandungan  proteoglikan  secara  absolut  dan  terjadinya
perubahan rasio proteoglikan. Proses hilangnya kandungan air ini akan menyebabkan berkurangnya kemampuan nukleus pulposus untuk berfungsi seperti gel dan menahan
tekanan. Nukleus pulposus mencakup 40 total area potong lintang diskus. Terletak di  posterosentral  dan  dipisahkan  dari  tepi  perifernya  oleh  lamellae  konsentrik
fibrocartilagenous  dan  protein  fibrous  dari  annulus  fibrosus  yang  membentuk komponen kedua diskus intervertebralis dan tepi luar diskus Gb.2.13A,2.14.
Annulus  fibrosus  terdiri  dari  10  hingga  20  lamela  konsentrik  yang memisahkan  vertebral  endplate  dengan  nucleus  pulposus  dan  menyebabkan
pergerakan  terbatas  antar  vertebra  yang  berdekatan.  Dari  permukaan  nucleo-annular ke arah luar, ketebalan lamella bertambah secara bertahap. Di setiap lamella, serabut
kolagen  berjalan  oblique  dan  helicoidal  membentuk  orientasi  sebesar  30 terhadap
bidang sendi. Serabut dari lamellae yang berikutnya mempunyai susunan yang serupa, tetapi  berjalan  dengan  arah  yang  berlawanan  sehingga  membentuk  sudut  120
satu dengan  yang  lainnya  Gb.2.13B.  Orientasi  tersebut  berfungsi  penting  ketika  serabut
merespon gaya yang dipaparkan pada diskus. Kombinasi gaya yang dipaparkan pada diskus  akan  menyebabkan  timbulnya  kemungkinan  rusaknya  serabut  annulus
Gb.2.15
1,2,3
.
9
Gambar  2.13  A  Susunan  lamelar  dari  annulus  fibrosus.  Terdapat  peningkatan  ketebalan setiap  lamella  dari  nucleus  pulposus  ke  arah  luar  B  Orientasi  serabut  kolagen  pada  setiap
lamellae.  Serabut  berjalan  miring  dengan  sudut  30 terhadap  bidang  horizontal.  Susunan  ini
kemudian  akan  berjalan  dengan  arah  yang  berlawanan  pada  lamellae  yang  berikutnya.  dari Dupuis dan Kirkaldy-Willis
Gambar  2.14 Susunan  serabut fibrocartilagenous  annulus fibrosus A serabut yang tersusun pada susunan lamelar konsentrik B pembesaran bagian sentral diskus 1. Nucleus pulposus 2.
annulus  fibrosus  3.  disposisi  horizontal  serabut  kolagen  dari  catilagenous  endplate  C susunan serabut bagian perifer diskus 6. serabut luar annulus fibrosus 7. mengikat serabut ke
dalam permukaan tulang serabut tipe Sharpey. Dari Dupuis dan Kirkaldy-Willis
10 Serabut  lamellae  terluar  melekat  pada  corpus  vertebra  dengan  cara  bercampur
dengan serabut fibril periosteal. Dua pertiga dari bagian luar annulus fibrosus melekat kuat pada tubuh vertebral diatas dan dibawahnya dengan adanya penetrasi dari serabut
Sharpey’s ,  sementara  sepertiga  bagian  lagi  melekat  longgar  ke  permukaan
cartilagenous,  yang  merupakan  komponen  ketiga  dari  diskus  Gb.2.14C.  Dengan bertambahnya  usia,  serabut  annulus  fibrosus  akan  berdeteriorisasi  dan  kehilangan
kapasitasnya  untuk  menahan  nucleus  pulposus.  Jika  terdapat  stress  internal  yang cukup besar maka nucleus pulposus akan berpenetrasi melalui annulus dan timbullah
keadaan yang dikenal dengan herniasi diskus.
Komponen  ketiga  diskus  adalah  kartilago  hialin  yang  terletak  di  permukaan tulang  subchondral  yang  mendatar  disangga  oleh  bagian  spongiosa  corpus  vertebra.
Pada  permukaan  tulang  subchondral  ini  terdapat  sejumlah  perforasi  kecil  yang menyebabkan  adanya  kontak  langsung  tidak  berpenetrasi  antara  pembuluh  darah
pada sumsum tulang belakang dan permukaan kartilago Gb.2.14B. Jalur inilah yang merupakan  jalur  nutrisi  yang  utama  untuk  diskus.  Nutrisi  untuk  diskus  dilakukan
dengan cara imbibisi yang terjadi karena adanya kompresi dan relaksasi intermiten.
Gambar  2.15  Angulasi  serabut  annular  dalam  sejumlah  keadaan.  a.  Sudut  angulasi  serabut annular  dengan  diskus  intervertebralis  tapa  tekanan  dari  luar  b.  Diskus  yang  membesar
karena imbibisi menyebabkan sudut menjadi lebih kecil c dibawah tekanan eksternal sudut semakin  membesar  d  Selama  fleksi  dan  ekstensi  dari  unit  fungsional,  sudut  serabut
disesuaikan  menurut  posisi  anterior  atau  posteriornya  e  menggambarkan  angulasi  dan panjang serabut annular selama gaya tarikan atau putaran f perlekatan serabut yang bersudut
dengan endplate vertebrae
11
2.1.7 Ligamen-ligamen Tulang Belakang Ligamen Longitudinal Anterior