181
Akidah Akhlak Kurikulum 2013
a. Orang yang membacanya
Orang yang hendak membaca al-Qur’an agar berwudhu terlebih dahulu, dalam posisi sopan dan tenang dengan menghadap kiblat serta posisi kepaa metunduk
menghadap al-Quran.
b. Ukuran bacaannya
Dalam membaca al-Quran khususnya yang terkait dengan banyak atau sedikitnya, maka hal tersebut dikembalikan kepada kebiasaan membaca masing-
masing individu. Di Kalangan sahabat nabi seperti Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit, Ibnu Mas’ud dan Ubay bin Ka’ab menghatamkan al-Quran satu minggu sekali.
Sementara Sofyan al-Tsauri menganjurkan agar dalam membaca al-Qur’an tidak kurang dari seratus ayat dalam setiap harinya.
c. Murattal
Disunahkan dalam membaca al-Quran dilakukan dengan murattal. Membaca murattal berarti membaca secara perlahan tidak serampangan dan tergesa-gesa.
Hal ini dimaksudkan agar hak-hak huruf al-Qur’an dari sisi makharij al huruf dan tajwidnya terpenuhi. Selain itu agar si pembaca dapat menghayati dan memahami
maknanya dan inilah yang dimaksud dengan tadabbur ayat. Membaca murattal ini dianjurkan oleh Allah Swt dalam berfirmannya:
٤ ًليِتۡرَت َناَءۡرُق ۡلٱ ِلِّتَرَو ِهۡيَلَع ۡدِز ۡوَأ
“Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah alQuran itu dengan perlahanlahan”.QS. AlMuzzammil73:4
d. Menangis
Di dalam al-Qur’an banyak terkandung ayat-ayat tentang ancaman serta janji- janji Allah Swt, khususnya yang terkait dengan hari akhirat. Sudah sepatutnya orang
yang membaca al-Qur’an merenungi dan meresapi kandungan ayat-ayat tersebut sehingga secara tidak disengaja akan keluar dengan sendirinya cucuran air mata.
Hal inilah yang sesungguhnya akan membuat khusu’ di dalam membaca al-Qur’an.
e. Memperhatikan Hak-hak Ayat
Di antara adab membaca al-Qur’an adalah memperhatikan hak-hak ayat. Hak- hak ayat yang dimaksud di sini bukan terkait dengan makhraj atau tajwid karena
hal tersebut sudah dibahas di atas. Hal ini terkait dengan ayat-ayat sajadah. Apabila seseorang membaca ayat sajadah, maka hendaklah ia tidak melanjutkan bacaan,
Di unduh dari : Bukupaket.com
Buku Si swa Kela s X I I 182
melainkan ia melakukan sujud terlebih dahulu. Demikian pula apabila seseorang mendengar ayat sajadah dilantunkan, maka sudah sebaiknya ia bersujud karena
mendengar ayat tersebut.
f. Memulai Membaca al-Quran Dengan Ta’awudz