BAB I PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat KKN- PPM adalah suatu kegiatan intrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan KKN PPM yang
dilaksanakan oleh Universitas Udayana diharapkan mampu memberikan pembelajaran serta pemberdayaan pada masyarakat lokasi KKN PPM. Pemberdayaan ini pada prosesnya
mulai dari balita hingga usia lanjut, agar mampu memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk,
dan bersama masyarakat. Artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui pemberdayaan kelompok-kelompok potensial di masyarakat, seperti kelompok pemuda-
pemudi di banjar, kelompok lansia dan posyandu. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan sesuai sosial budaya setempat, artinya sesuai dengan keadaan, permasalahan
dan potensi setempat. Untuk itu pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan baik dalam penguasaan teknologi dan pendidikan, serta peningkatan kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat untuk meningkatkan potensi desa sehingga dapat memaksimalkan produktivitas desa. Salah satu yang menjadi sasaran lokasi KKN PPM Universitas Udayana adalah Desa
Ekasari.
1.1.1. Letak Geografis
Desa Ekasari merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana yang memiliki bentuk atau letak geografis membentang dari utara ke
selatan dengan ketinggian 12 meter di atas permukaan laut dan berjarak ± 120 km dari kota Denpasar, dimana Desa Ekasari memiliki tanah dataran yang subur, serta merupakan
dataran pegunungan dengan kemiringan nol sampai 9 derajat. Desa Ekasari hingga saat ini telah mengalami proses pemekaran jumlah dusun atau banjar yang semula berjumlah 5
lima, kini menjadi 10 sepuluh banjardusun. Antara lain:
a. Banjar Palerejo
b. Banjar Palasari
c. Banjar Wargasari
d. Banjar Parwatasari e. Banjar Wanasari
f. Banjar Sadnyasari g. Banjar Anggasari
h. Banjar Adnyasari i. Banjar Palalinggah
j. Banjar Karangsari Menurut Daftar Isian Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan, Populasi
Desa Ekasari mencapai 5024 jiwa, dengan 1175 kepala keluarga. Desa Ekasari memiliki luas areal 776, 02 Ha dengan keadaan alam be
riklim tropis dengan temperature 22-28 ͦ C dengan curah hujan rata-rata tiap bulan mencapai 150 cm dan memiliki sumber yaitu Sungai
Sangiang Gede dengan batas wilayah sebagai berikut: Sebelah utara
: Hutan Negara Sebelah timur
: Desa Tukadaya dan Desa Wanasari Sebelah selatan
: Desa Nusasari Sebelah barat
: Desa Blimbingsari dan Desa Melaya
1.1.2. Keadaan Alam dan Potensi Fisik
Mayoritas masyarakat Ekasari umumnya bekerja dalam bidang pertanian dan perkebunan, ini dikarenakan Desa Ekasari beriklim tropis dengan tingkat kelembaban rata
– rata diatas 80. Dengan total luas lahan persawahan sebesar 214 Ha dengan system tadah hujan untuk daerah persawahan di wilayah Utara dan persawahan dengan system irigasi air
sedangkan luas lahan perkebunan sebesar 406 Ha yang biasanya menghasilkan kopi, coklat, kelapa, durian, mangga, rambutan dan buah-buahan lokal lainnya. Jumlah
masyarakat yang berprofesi sebagai petani sekitar 1113 orang dan komoditas unggulan Desa Ekasari adalah coklat kelapa, dan pisang. Sekitar 60 dari total penduduk desa
menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Selain bidang pertanian, masyarakat Ekasari juga banyak yang berkecimpung dalam bidang peternakan diantaranya ayam, sapi,
dan babi. Desa Ekasari juga dikenal dengan desa yang asri, solidaritas antar masyarakat
beragama yang cukup tinggi serta potensi wisata yang dimiliki. Desa ini memiliki keberagaman agama dan suku. Agama yang di anut diantaranya agama Islam, Kristen,
Katholik dan Hindu. Sedangkan suku yang terdapat di wilayah Desa Ekasari adalah suku Bali, Jawa, dan Flores. Sedangkan tantangan yang sedang dihadapi dalam pengembangan
pariwisata di Desa ini yaitu kurangnya promosi baik secara langsung maupun melalui media sosial, ini menyebabnyakn potensi wisata belum banyak diketahui dan di kunjungi
wisatawan. Sehingga potensi yang seharusnya mampu menjadi penyedia lapangan pekerjaan untuk meningkatkan penghasilan masyarakat masih sangat kurang.
1.1.3. Sumber Daya Manusia
1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di Desa Ekasari berdasarkan data tahun 2014 sebagai berikut: Jumlah Laki-laki
2532 Jumlah Perempuan
2492 Jumlah Total
5024 Jumlah Kepala Keluarga
1175
2. Keadaan Sosial dan Budaya
Dalam kemajemukan masyarakat, mereka tetap saling menghormati dan bertoleransi antar umat beragama. Kemajemuan ini kemudian memberikan warna yang
berbeda dalam situasi bersosial budaya di Desa Ekasari. Mayoritas masyarakt memeluk agama Hindu yang masih sangat kental memegan adat istiadat, sehingga dalam kehidupan
sehari – hari kehidupan warga masyarakat selalu di warnai dengan istiadat yang masih
kental itu sendiri, misalkan dalam hal upacara perkawinan, adat istiadat kelahiran anak, upacara kematian ngaben, dan dalam pengelolaan tanah pertanian. Disamping itu dalam
toleransi umat beragama juga dapat kita temukan dalam perayaan hari raya, walaupun berbeda agama masyarakat tetap mau ikut merayakan dan sangat menghormati.
Pada periode ke XIII pelaksanaan KKN PPM Universitas Udayana tahun 2016 ini, Desa Ekasari kembali menjadi lokasi KKN PPM khusus berupa KKN PPM Tematik
Infrastruktur Permukiman sehingga dapat dikatakan bahwa Desa Ekasari masih
memerlukan pengembangan dan kali ini khususnya dalam perairan. Infrastrukur merupakan salah satu hal yang sangat mendasar yang dibutuhkan sebuah desa sehingga
tingkat taraf kehidupan masyarakat desa setempat dapat berkembang sebagaimana yang diharapkan begitupun juga dengan system perairan yang sangat dibutuhkan dalam
kehidupan sehari – hari baik untuk bidang pertanian atau di konsumsi.
Keberadaan SPAM-Des di Desa Ekasari sangatlah penting guna memenuhi kebutuhan air bersih warga selain air yang telah disediakan oleh PDAM Perusahaan
Daerah Air Minum. Penggunaan SPAM-Des tidak hanya untuk keperluan sehari-hari tapi juga untuk pertanian, perkebunan, dan peternakan. Banyaknya masyarakat Desa Ekasari
yang berprofesi sebagai petani, sehingga terdapat beberapa kelompok tani yang dibentuk atas inisiatif warga salah satunya adalah kelompok Subak Pusaka Tirtha Wahana Giri.
Kelompok Subak Pusaka tidak jauh berbeda dengan kelompok subak lainnya, yakni bergerak dalam bidang irigasi persawahan. Namun, pada tahun 1990 perairannya menjadi
tidak lancar dan air tidak sampai ke lahan pertanian sehingga sawah yang ada menjadi sawah tadah hujan. Untuk menangani masalah tersebut pada tahun 1996, kelompok subak
membangun saluran air perpipaan yang sumber airnya diambil dari dalam hutan yakni Tukad Sangian Gede sejauh 6.292 meter. Saluran air ini didistribusikan menggunakan
sistem gravitasi ke 92 orang anggota kelompok subak dengan menggunakan pipa sepanjang 8.800 meter.
SPAM-Des milik kelompok Subak Pusaka hingga sekarang masih terjaga, bahkan saat musim kemarau air tetap mengalir lancar. Hal ini karena kelompok mengelola saluran
perpipaan dengan baik dengan melakukan monitoring dan perawatan rutin. Namun saat musim hujan debit air yang tersalrkan diterima oleh setiap KK mengalami pengurangan
karena resevoar di sumber air tertutup oleh batu-batu kali yang terbawa saat sungai mengalami banjir. Selain terjadi penurunan debit air, batu kali juga kerap masuk ke dalam
pipa sehingga menyebabkan pipa pecah dibeberapa titik tertentu. Masalah ini terus terjadi setiap tahunnya dan mengganggu kegiatan warga khususnya yang berkecimpung dalam
bidang peternakan dan budidaya ikan. Untuk itu kami pada kegiatan KKN-PPM periode XIII ini mengadakan survey langsung menuju sumber air serta jalur pipa utnuk
mendapatkan data serta mengetahui kondisi nyata. Data yang diperoleh tersebut
selanjutnya dianalisis dan diuji di laboratorium guna untuk melihat kondisi kelayakan air SPAM-Des tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah