Kategori Sintaktis Fungsi Sintaktis

120 Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas X SMAMA Untuk memperdalam pemahaman Anda, kerjakanlah latihan yang akan diberikan berikut ini. Bacalah bacaan yang disajikan dengan saksama. 1. Sebelum melakukan kegiatan merangkum isi teks bacaan, Bacalah kutipan yang diambil dari buku Tata Bahasa Baku Indonesia halaman 35-39 berikut ini dengan saksama. Kalimat umumnya berwujud rentetan kata yang disusun sesuai dengan kaidah yang berlaku. Tiap kata dalam kalimat mempunyai tiga klasiikasi, yaitu berdasarkan 1 kategori sintaktis, 2 fungsi sintaktis, dan 3 peran semantisnya.

1. Kategori Sintaktis

Dalam ilmu bahasa, kata dikelompok- kan berdasarkan bentuk serta perilakunya. Kata yang mempunyai bentuk serta perilaku yang sama, atau mirip, dimasukkan ke dalam satu kelompok, sedangkan kata lain yang bentuk dan perilakunya sama atau mirip dengan sesamanya, tetapi berbeda dengan ke- lompok yang pertama, dimasukkan ke dalam kelompok yang lain. Dengan kata lain, kata dapat dibedakan berdasarkan kategori sintaktisnya, Kategori sintaktis sering pula disebut kategori atau kelas kata. Dalam bahasa Indonesia kita memiliki empat kategori sintaktis utama: 1 verba atau kata kerja, 2 nomina atau kata benda, 3 adjektiva atau kata sifat, dan 4 adverbia atau kata keterangan. Di samping itu, ada satu kelompok lain yang dinamakan kata tugas yang terdiri atas beberapa subkelompok yang lebih kecil, misalnya preposisi atau kata depan, konjungtor atau kata sambung, dan partikel. Nomina, verba, dan adjektiva sering dikembangkan dengan tambahan pembatas tertentu. Nomina, misalnya, dapat dikembangkan dengan nomina lain, dengan adjektiva, atau dengan kategori lain gedung — gedung sekolah, gedung bagus, gedung yang bagus itu. Verba dapat diperluas, antara lain, dengan adverbia seperti pelan-pelan makan — makan pelan-pelan, dan adjektiva dapat diperluas dengan adverbia seperti sangat manis — sangat manis. Pada tataran smtaksis, nomina dan perkembangannya disebut frasa nominal. Hal yang sama berlaku pada verba yang menjadi frasa verbal dan pada adjektiva pada frasa adjektival. Preposisi yang diikuti kata atau frasa lain mengha-silkan frasa preposisional.

2. Fungsi Sintaktis

Tiap kata atau frasa dalam kalimat mempunyai fungsi yang mengaitkannya dengan kata atau frasa lain yang ada dalam kalimat tersebut. Fungsi itu bersifat sintaktis, artinya berkaitan dengan urutan kata atau frasa dalam kalimat. Fungsi sintaksis utama dalam bahasa adalah predikat, subjek, objek, pelengkap, Latihan Pemahaman Beberapa Arti kalimat Di unduh dari : Bukupaket.com 121 Keanekaragaman dan keterangan. Di samping itu, ada fungsi lain seperti atributif yang menerangkan, koordinatif yang menggabungkan secara setara, subordinatif yang menggabungkan secara bertingkat. Predikat dalam bahasa Indonesia dapat berwujud frasa verbal, adjektival, nominal, numeral, dan preposisional. Berikut ini adalah beberapa contoh predikat. 1 a. Ibu sedang makan di dapur. b. Kita pergi sekarang. c. Masalah koperasi oleh Pemerintah. 2 a. Gempa minggu lain keras sckali. b. Harga makanan sangat mahal. c. Rumah usahawan itu besar dan mewah. 3 a. Ayah saya lurah desa Kajen. b. Pembantu kami tamatan SMP. c. Pengalaman . 4 a. Dia dari Medan b. Sekarang Pak Anwar di Surabaya. c. Saya ke Manado minggu dcpan. Di samping predikat, kalimat umumnya mempunyai pula subjek. Dalam bahasa Indonesia subjek biasanya terletak di muka predikat. Subjek dapat berwujud nomina, tetapi pada keadaan tertentu kategori kata lain juga dapat menduduki fungsi subjek. Dari contoh di atas tampaklah bahwa subjek untuk kalimat 1a,b,c adalah ibu, kita, dan masalah koperasi; untuk kalimat 2a,b,c gcmpa minggu lain, harga makanan, dan rumah usahawan itu; untuk kalimat 3a,b,c ayah saya, pembantu kami, pengalaman; dan untuk kalimat 4a,b,c dia, Pak Anwar, dan saya. Subjek yang bukan nomina terlihat pada contoh yang berikut. 5 a. Membangun gedung makan biaya. b. Berhitung tidak mudah. c. Merah adalah warna dasar. Ada juga kalimat yang mempunyai objek. Pada umumnya objek yang berupa frasa nominal berada di belakang predikat yang berupa frasa verbal transitif aktif; objek itu berfungsi sebagai subjek jika kalimat tersebut diubah menjadi kalimat pasif. Dalam kalimat 6 Kasdun memanggil orang itu. 7 Hal ini merupakan masalah besar. Orang itu adalah objek karena nomina itu a berdiri di belakang predikat verbal dan b dapat menjadi subjek bila kalimat 6 diubah menjadi kalimat pasif seperti terlihat pada 6a. 6a Orang itu dipanggil oleh Kasdun. Sebaliknya, masalah besar pada kalimat 7 bukanlah objek, melainkan pelengkap karena meskipun frasa nominal tersebut berada di belakang predikat verbal, frasa itu tidak dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Kalimat 7a dalam bahasa Indonesia tidak gramatikal. 7a MasaIah besar dirupakan oleh hal ini. Yang dinamakan pelengkap atau komplemen mirip dengan objek. Pelengkap pada umumnya berupa frasa nominal, dan frasa nominal itu juga berada di belakang predikat verbal. Perbedaan yang penting ialah pelengkap tidak dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Dengan kata lain, kalimat yang mempunyai pelengkap dan tidak mempunyai objek tidak dapat dijadikan kalimat pasif. Dari segi lain, pelengkap mirip dengan keterangan juga. Kedua-duanya membatasi acuan konstruksi yang bergabung dengannya. Perbedaannya ialah pelengkap pada umumnya wajib hadir untuk melengkapi konstruksinya, sedangkan keterangan tidak. Tempat keterangan biasanya bebas, sedangkan tempat pelengkap selalu di belakang verba beserta objeknya. Akhirnya, cakupan semantis keterangan lebih luas, yaitu mewatasi unsur kalimat atau seluruh Di unduh dari : Bukupaket.com 122 Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas X SMAMA 2. Tulis atau garisbawahi kalimat-kalimat yang menjadi gagasan utama tiap paragraf dalam bacaan tersebut 3. Buatlah rangkuman berdasarkan gagasan utama yang telah Anda catat dari kutipan di atas. 4. Kemukakan hasil pekerjaan Anda kepada teman. kalimat. Keterangan ada yang menyatakan alat, tempat, cara, waktu, kesertaan, atau tujuan. Perhatikan contoh berikut. 8 Dia memotong kue itu dengan garpu. 9 Kami tinggal di Jatinegara. 10 Mereka masuk diam-diam. 11 Beliau meninggal tahun 1970. 12 Dia ke pasar dengan adiknya. 13 Saya belajar supaya lulus Sipenmaru.

3. Peran Semantis