11 j. Patologi
k. Higiene l. Taksonomi
n. Paleontologi
1.3.2. Manfaat biologi dalam berbagai bidang
Biologi juga dapat dimanfaatkan dalam bidang keilmuan lainnya, misalnya kedokteran, pertanian, dan farmasi.
1.3.2.1. Bidang kedokteran Dahulu orang menganggap penyakit merupakan suatu kutukan
dari tuhan atau karena udara buruk. Contohnya, penyakit malaria berasal dari kata mala yang artinya buruk dan aria yang berarti udara.
Pengobatan penyakit dahulu umumnya tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Sekarang, orang modern akan mencari tahu penyebab
penyakit tersebut dan mengusahakan pengobatan atau pencegahannya. Kemajuan bidang kedokteran tidak lepas dari
dukungan lmu biologi dan ilmu-ilmu lainnya.
Dengan kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran yang sangat pesat, sekarang sudah dapat disembuhkan berbagai macam
penyakit, misalnya penyakit jantung, kanker, dan tumor. Kemajuan ilmu biologi diharapkan dapat menurunkan tingkat kematian dan
meningkatkan gizi makanan.
1.3.2.2. Bidang pertanian Kemajuan ilmu biologi berperan dalam peningkatan sumber daya
pangan, kemajuan teknologi alat pertanian, penggunaan pupuk secara tepat dan pemilihan bibit unggul. Bahkan rekayasa genetika,
teknik kloning, pemeliharaan dan pembudidayaan tanaman secara modern kultur jaringan dan genetika semakin terkendali.
1.3.2.3. Bidang peternakan Dengan kemajuan ilmu biologi, inseminasi buatan kawin suntik,
fertilisasi in vitro, dan kloning dengan menghasilkan embrio di luar uterus rahim induk betina dalam jumlah tertentu semakin
berkembang.
1.4. Tahap-tahap klasifikasi Apabila kalian cermati, kalian akan melihat makhluk hidup di alam
ini beraneka ragam. Makhluk hidup yang beraneka ragam jenis ini memiliki persamaan dan perbedaan ciri khas. Berdasarkan hal itu,
makhluk hidup dapat digolongkan kepada golongan tertentu. Proses pengaturan atau penggolongan makhluk hidup dalam kategori
golongan yang bertingkat disebut klasifikasi. Hasil dari proses
Di unduh dari : Bukupaket.com
12 tersebut berupa sistem klasifikasi. Klasifikasi mempermudah kita
dalam mempelajari dan menyederhanakan obyek studi. Artinya, mengamati dan mempelajari satu jenis makhluk sudah
mewakili semua makhluk yang berada dalam satu tingkat pengelompokan. Cabang biologi yang khusus mempelajari klasifikasi
disebut taksonomi. Pengelompokam makhluk hidup berdasarkan aturan tertentu dikatakan sebagai klasifikasi. Adapun dasar-dasar
yang dapat digunakan dalam klasifikasi makhluk hidup seperti berikut ini.
1.4.1. Berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri morfologi Coba kalian amati ayam dan bebek yang berada di lingkungan
sekitar kalian, keduanya dikelompokkan dalam unggas karena adanya persamaan ciri morfologi. Tetapi keduanya juga memiliki
perbedaan, sehingga ayam dan bebek merupakan golongan berbeda seperti terlihat pada tabel 1.2.
Tabel 1.2. Persamaan dan perbedaan ciri morfologi Ciri-Ciri Ayam
Bebek Persamaan:
1. Tulang Belakang
2. Jumlah kaki
3. Jantung 4. Bulu
Perbedaan: 1. Paruh
2. Kaki 1.4.2. Berdasarkan peranannya dalam kehidupan manusia
Pengelompokan makhluk hidup dapat dilakukan berdasarkan peranannya dalam kehidupan manusia, yaitu menguntungkan atau
merugikan, atau dapat juga berdasarkan fungsinya sebagai tanaman sayuran, obat-obatan, pangan, beracun. Sebagai contoh kelompok
tanaman peneduh: akasia, mahoni, asem, talok, dan beringin; kelompok tanaman hias: mawar, melati, anggrek, dan suplir.
Klasifikasi atas dasar peranannya dapat dilakukan oleh siapa saja asalkan pengelompokan tersebut jelas. Contohnya, padi, jagung,
singkong, dan sagu dikelompokkan dalam tumbuhan sumber bahan pangan. Contoh lain, yang tergolong hewan ternak antara lain sapi,
kambing dan ayam.
Di unduh dari : Bukupaket.com
13
1.4.3. Berdasarkan ciri anatomi suatu makhluk hidup Klasifikasi berdasarkan ciri anatomi lebih ditekankan pada ciri-ciri
yang terdapat dalam organ tubuh makhluk hidup atau pada struktur penyusun tubuhnya. Sebagai contoh, klasifikasi berdasarkan anatomi
batang tumbuhan: a. Tumbuhan memiliki kambium pada batang sehingga batang dapat
bertambah besar, misalnya jambu, mangga, rambutan, jati, dan jeruk. b. Tumbuhan yang tidak memiliki kambium batang sehingga batang
tidak dapat bertambah besar, misalnya jagung, padi, dan rumput. Hewan juga dapat diklasifikasikan berdasarkan ciri anatomi.
Misalnya, klasifikasi pada hewan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang terbagi menjadi Avertebrata tidak bertulang belakang dan
Vertebrata bertulang belakang. 1.4.4. Berdasarkan ciri biokimia
Perkembangan ilmu pengetahuan mendorong perkembangan klasifikasi makhluk hidup. Artinya, tidak hanya ciri-ciri yang mudah
diamati saja digunakan untuk klasifikasi, namun dapat juga berdasarkan sifat biokimia dalam tubuh makhluk hidup tersebut. Sifat biokimia ini
dimulai dari molekul, DNA, dan membran sel yang dapat digunakan sebagai dasar pengelompokan.
1.5. Tujuan klasifikasi