Tahanan kontak platina Celah Tumit Ebonit Sudut Dwell

181 Gambar 4.15 Konstruksi platina Pada saat poros berputar maka nok akan mendorong lengan platina kearah kontak membuka dan selanjutnya apabila nok terus berputar lebih jauh maka platina akan kembali pada posisi menutup demikian seterusnya. Pada waktu platina menutup, maka arus mengalir ke rangkaian primer sehingga inti besi pada koil pengapian akan jadi magnet. Saat platina membuka, maka kemagnetan inti besi akan hilang dengan tiba- tiba. Kehilangan kemagnetan pada inti besi tersebut akan dapat membangkitkan tegangan tinggi induksi pada kumparan sekunder. Tegangan tinggi akan disalurkan ke busi, sehingga timbul loncatan bunga api pada celah elektroda busi untuk membakar campuran bensin dan udara pada akhir langkah kompresi. Permukaan kontak platina dapat terbakar oleh percikan bunga api tegangan tinggi yang dihasilkan oleh induksi diri pada kumparan primer, oleh karena itu platina harus diperiksa dan diganti secara periodis. Karena platina sangat penting untuk menentukan performa sistem pengapian konvensional, maka dalam pemeriksaannya perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut;

1. Tahanan kontak platina

Oksidasikerak kotoran yang terjadi pada permukaan permukaan platina akan semakin bertambah dan semakin buruk sebanding umur pemakaiannya.Bertambahnya lapisan oksidasi membuat permukaan platina semakin kasarkotor dan memperbesar tahanannya, sehingga aliran arus pada rangkaian primer koil menjadi berkurang. Air gap Fixed point Moving point Di unduh dari : Bukupaket.com 182 Faktor-faktor di bawah ini menyebabkan tahanan kontak platina semakin bertambah, yaitu: a. Gemuk Menempel pada Permukaan Celah Kontak Jika bahan ini melekat pada kontak platina, maka kontak akan bertambah hangus oleh loncatan bunga api, sehingga menambah tahanan kontak. Oleh karena itu, pada saat mengganti kontak platina harus diperhatikan agar oli atau gemuk tidak menempel pada celah kotak . Gambar 4.16 Cara membersihkan celah platina Usahakan selalu membersih-kan celah kontak air gap saat akan melakukan pemasangan. a. Titik Kontak Tidak Lurus a. baik b. miring c. miring d. tergeser Di unduh dari : Bukupaket.com 183 Gambar 4.17 Posisi atau kedudukan kontak platina Posisikedudukan kontak platina sebaiknya seperti pada gambar a. Kedudukan kontak platina yang salah seperti gambar b, c dan D3 dapat menyebabkan aliran arus pada rangkaian primer tidak optimal sehingga mempengaruhi besarnya induksi yang dihasilkan koil pengapian tersebut.

2. Celah Tumit Ebonit

Gambar 4.18 Tumit ebonit Untuk menghindari aus yang terlalu cepat, sebaiknya beri gemuk pada tumit ebonit tersebut. Jika tumit ebonit aus dapat menyebabkan platina tidak bisa terbuka saat cam berputar sehingga sehingga tidak akan terjadi loncatan bunga api dan mesin bisa mati.

3. Sudut Dwell

Sudut pengapian merupakan sudut yang diperlukan untuk satu kali pengapian pada satu silinder motor . Di mana secara detail dapat diterangkan sebagai sudut putar nokcam saat platina mulai membuka sampai platina mulai membuka pada tonjolan nokkam berikutnya Di unduh dari : Bukupaket.com 184 Gambar 4.19 Perbedaan sudut pengapian dengan sudut dwell Berdasarkan gambar di samping, sudut dwell adalah lamanya posisi platina dalam keadaan menutup. Oleh karena Dengan memperbesar celah platina sudut dwell menjadi kecil, dan sebaliknya bila celah platina diperkecil maka sudut dwell akan menjadi besar. Sudut dwell yang terlalu besar dapat menyebabkan kemungkinan percikan busi pada sistem pengapian terlambat, putaran mesin kasar, tidak optimalnya fungsi kondenser, dan sebagainya. Sedangkan sudut dwell yang terlalu kecil, dapat menyebabkan kemungkinan percikan bunga api yang lemahkecil, mesin overheating mesin teralu panas, performa mesin jelek dan sebagainya.

G. KONDENSOR