Mengembangkan Sikap Jujur Sikap Jujur dan Peduli

108 Buku Guru Kelas IV SD

B. Sikap Jujur dan Peduli

1. Mengembangkan Sikap Jujur

Anak-anak pasti pernah berbohong dan pernah juga berkata dan berbuat jujur. Berbohong adalah perbuatan yang tidak baik, dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Kerugian bagi diri sendiri adalah tidak dipercaya dan sering ditinggalkan oleh teman-temannya tanpa sebab yang jelas. Oleh sebab itu,janganlah suka berbohong. Anak yang jujur selalu berpikir, berkata, dan berbuat benar. Anak yang jujur selalu dipercaya dan disukai teman-temannya. Nah, maukah kamu menjadi anak yang suka berbohong? Atau,maukah kamu menjadi anak yang jujur? Anak yang suka berbohong berarti telah melakukan pelanggaran sila keempat dari Pancasila Buddhis. Padahal,setiap hari ketika melakukan puja bakti, kitaselalu mengucapkan janji dan tekad untuk melatih diri tidak mengucapkan kata-kata yang tidak benar. Anak yang jujur juga berarti telah melatih diri dengan menjalankan Pancadhamma, yaitu berbuat jujur sacca. Ucapan yang diucapkan dengan baik subhāsita bermakna, mendukung keharmonisan, lembut, dan bermanfaat. Sang Buddha bersabda dalam Anguttara Nikaya III 243,27 – 244,6, bahwa “Ucapan yang diucapkan dengan benar pada waktu yang tepat, jujur, lembut, bermanfaat, dan pikiran penuh cinta kasih.” Simaklah kisah di bawah ini Setiap hari setelah pulang sekolah, Nanda selalu bermain bola. Tiba waktu belajar, dia beralasan terlalu lelah sehingga tidak mengerjakan PR. Keesokan harinya, saat teman- temannya mengumpulkan PR,Nanda tidak mengumpulkan. Dia ditanya oleh Pak guru, “Nanda, ayo keluarkan buku PR-mu. Sudah dikerjakan ‘kan?” Sumber: Dok. Kemdikbud 109 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Nanda sangat kebingungan untuk menjawab. “A, aanu, Pak, buku PR saya ketinggalan di rumah,Pak.,” jawab Nanda. ”Nanda, bukannya itu buku PR-mu yang kamu pegang?” “I..iya, Pak. Maaf, Pak, saya semalam ketiduran. Saya kelelahan. Kemarin siang, saya bermain bola dengan teman-teman. Jadi,tidak sempat mengerjakan PR.” “Baiklah, Nanda. Karena kamu sudah berkata jujur, boleh kumpulkan PR-mu besok pagi.” “Baik Pak Terima kasih,” Jawab Nanda.

2. Mengembangkan Sikap Peduli