Sistem informasi penjualan KEGIATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN DI PT. ASURANSI RAMAYANA TBK. KANTOR CABANG BANDUNG.

Contohnya bagian pemesanan penjualan mempersiapkan faktur penjalan dan memberikan beberapa salinannya ke berbagai departemen

b. Sistem informasi penjualan

Para manajer pemasaran membutuhkan laporan yang terbaru mengenai penjualan terakhir mereka. Dengan perlengkapan berupa komputer laptop, kini para staf penjualan mempunyai akses langsung ke informasi mengenai prospek dan pelanggan mereka serta dapat memberikan umpan balk dan laporan penjualan dengan cepat.

2. Sistem intelijen pemasaran

Sistem intelijen pemasaran adalah seperangkat prosedur dan sumber yang digunakan oleh para manajer untuk memperoleh informasi harian mengenai perkembangan di lingkungan pemasaran.

3. Sistem riset pemasaran

Riset pemasaran adalah perancangan, pengumpulan, analisis, dan pelaporan data yang sistematis serta temuan-temuan yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan. Riset pemasaran yang efektif melibatkan lima langkah yang diperlihatkan dalam gambar berikut : mengembangkan rencana riset menganalisis informasi Gambar 2.1 Proses riset pemasaran sumber : Manajemen Pemasaran Philip Kotler 2002:120 Langkah 1 : Mendefinisikan Masalah dan Tujuan Riset Mencari permasalahan yang akan dijadikan objek riset. Masalah yang diambil oleh pihak manajemen jangan terlalu luas atau terlalu sempit. Permasalahan tersebut diambil berdasarkan tujuan dari dibuatnya riset pemasaran. Langkah 2 : Mengembangkan Rencana Riset Tahap ini mengharuskan pengembangan rencana paling efisien untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan. Informasi tersebut didapat dari sumber data yang kemudian dikumpulkan menjadi database pelanggan. Menurut Kotler 2002:122, Database Pelanggan atau calon pelanggan adalah sekumpulan data komprehensif yang terorganisir tentang pelanggan-pelanggan individual. Setelah mengumpulkan informasi dari sumber data, data primer kemudian dikumpulkan melalui pendekatan riset. Ada 4 cara dalam mengumpulkan data primer yaitu: a. Riset observasi mengumpulkan informasi menyajikan hasil temuan Dengan mengumpulkan data segar yang dikumpulkan dengan mengamati perilaku dan keadaan yang relevan. b. Riset kelompok pengamatan Dengan membentuk sebuah kelompok pengamatan yang terdiri dari kumpulan enam sampai sepuluh orang yang diundang untuk menghabiskan aktu dengan seorang moderator terlatih untuk membahas suatu produk jasa organisasi, atau satuan pemasaran lainnya. c. Data perilaku Menganalisis data atau jejak perilaku yang ditinggalkan oleh pelanggan. Informasi ini menunjukan ungkapan preferensi pelanggan. f. Riset eksperimen Menangkap hubungan sebab akibat dengan menghilangkan penjelasan yang semrawut tentang hasil pengamatan. Langkah 3 : Mengumpulkan Informasi Mencari informasi-informasi dari para responden menggunakan metode- metode yang dibuat untuk memudahkan pengumpulan data. Langkah 4 : Menganalisis Informasi Menyaring temuan-temuan yang berguna dari data yang dikumpulkan yang kemudian diteliti dengan menggunakan model statistik dan model keputusan yang canggih dengan harapan mendapatkan temuan tambahan. Langkah 5 : Menyajikan Hasil Temuan Menyajikan temuan-temuan mereka kepada pihak-pihak terkait. Temuan- temuan yang disajikan tidak disajikan dengan banyak angka dan teknik statistik yang canggih, tapi dengan menyajikan hasil temuan penting dan bermanfaat.

4. Sistem pendukung keputusan pemasaran

Sistem pendukung keputusan pemasaran adalah pengumpulan data, sistem, peralatan, dan teknik yang terkoordinasi dan yang didukung oleh prangkat lunak dan perangkat keras, yang dimanfaatkan suatu organisasi untuk mngumpulkan dan menginterpretasikan informasi relevan yang diperoleh dari bisnis dan lingkungan serta mengubahnya mnjadi dasar bagi tindakan pemasaran. Berikut ini adalah model keputusan yang telah digunakan para manajer pemasaran. BRANDAID : sebuah model bauran pemasaran fleksibel yang berfolus pada barang- barang konsumen kemasan yang unsur-unsurnya terdiri dari produsen, para pesaing, para pengecer, para pelanggan, dan lingkungan umum.model itu memiliki submodel untuk periklanan,penetapan harga, dan persaingan.model itu disesuaikan dengan perpaduan kreatif unsur-unsur pertimbangan, analisis historis, pelacakan, eksperimen lapangan, dan pengendalian yang adaptif. CALLPLAN : Sebuah model untuk membantu staf penjualan menentukan Jumlah hubungankunjungan yang dilakukan per period eke masing-masing pelanggan dan calon pelanggan.model itu memperhitungkan waktu perjalanan, demikian juga waktu penjualan. DETAILER : Sebuah model untuk membantu staf penjualan menentukan pelanggan- pelanggan mana yang ditelpon dan produk-produk mana yang ditawarkan dalam setiap hubungan telepon. GEOLINE : sebuah model untuk merancang pembagian wilayah penjualan dan pelayanan yang memenuhi tiga prinsip: setiap wilayah mempunyai beban kerja penjualan yang sama, setiap wilayah meliputi daerah-daerah yang berdekatan, dan semua wilayah bersifat rapat. Beberapa keberhasilan penerapan modal telah dilaporkan. MEDIAC : sebuah model untuk membantu pemasang iklan memilih media yang akan digunakan selama satu tahun. Model perencanaan media itu mencakup pemetaan segmen pasar, estimasi potensi penjualan, tingkat hasil marjinal yang semakin menurun, kemungkinan untuk dilupakan. Masalah penentuan waktu periklanan, dan jadwal media para pesaing.

2.3 Asuransi