BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi, verbal maupun nonverbal.
Komunikasi Bisnis berlangsung dalam keraangka bisnis, pemasaran dan Semua hal yang mencakup ekonomi kapital.
Menurut Djoko Purwanto 2003:4-7, pada dasarnya ada dua bentuk dasar komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia bisnis, yaitu Komunikasi verbal dan komunikasi
nonverbal. a. Komunikasi Verbal
verbal communications
Komunikasi verbal
verbal communications
merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain melalui tulisan
maupun lisan. Bentuk komunikasi ini memiliki struktur yang teratur dan terorganisasi dengan baik. Komunikasi bisnis yang efektif sangat tergantung pada keterampilan seseorang dalam
mengirim atau menerima pesan. Secara umum, untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis, seseorang dapat menggunakan tulisan dan lisan. Sedangkan untuk menerima pesan-pesan
bisnis, seseorang dapat menggunakan pendengaran dan bacaan. b. Komunikasi nonverbal
nonverbal communications
Menurut teori Antropologi, sebelum manusia menggunakan kata-kata, manusia telah menggunakan gerakan-gerakan tubuh, bahasa tubuh
body language
sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Beberapa keterampilan khusus yang diperlukan dalam komunikasi bisnis adalah: a. Membaca
b. Mendengar c. Percakapannya menarik
d. Wawancara e. Berdiskusi
f. Berpidato g.
Menulis surat, memo dan laporan.
2.2 Pengertian Manajemen Pemasaran
Stanton dalam Mursid 2008:26 menjelaskan bahwa Pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan mrencanakan,
menentukan harga, hingga mempromosikan, dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik yang actual maupun yang potensial.
Menurut Kotler 2002:9 Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi. Menurut Alma 2007:7, Tujuan manajemen pemasaran adalah mengadakan keseimbangan
antar lembagadaerah saling mengisi antara lembagadaerah yang surplus dengan lembagadaerah yang minus.
Tjipono dalam buku
Strategi Pemasaran
1995:222 berpendapat meskipun secara umum bentuk
– bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk – bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas
– tugas khusunya. Beberapa tugas khusus itu sering disebut bauran promosi promotion mix yang mencakup :
1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan
category need
2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada
konsumen
brand awareness
3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk
brand atitude
4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk brand purchase intention;
5. Mengimbangi kelemahan bauran pemasaran yang lain
purchase pasilitation
6. Menanamkan citra produk dan perusahaan
positioning
2.2.1 Pemasaran Dalam Jasa
Stanton dalam Alma 2007:243 mengatakan bahwa jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah tidak berwujud, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan,
jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan benda-benda berwujud atau tidak.
Karakteristik yang Membedakan Barang Dengan Jasa. Dalam buku Prinsip-Prinsip Total Quality Service, Fandy Tjiptono, Ada 4 empat karakteristik yang membedakan
barang dengan jasa, yaitu:
1.
Intangibility
tidak berwujud
Jasa berbeda dengan barang. Jika barang merupakan suatu objek, alat, atau benda. ,Maka,jasa adalah suatu perbuatan, kinerja, atau usaha. Barang dapat dimiliki, maka jasa
hanya bisa dikonsumsi tetapi tidak dapat dimiliki. Jasa bersifat
intangible,
maksudnya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, di dengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.
2.
Inseparability
tidak terpisahkan barang biasanya di produksi kemudian di jual dan dikonsumsi. Sedangkan jasa pada umumnya di jual terlebih dahulu, baru
kemudian di produksi dan dikonsumsi secara bersamaan.
3.
Variability
bervariasi
jasa bersifat
variable
yang artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis , tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.tergantung pada siapa,
kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan.
4.
Perishability
mudah lenyap
Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan, sedangkan barang dapat bertahan lama.
Chase dalam Alma 2007:251 menjelaskan bahwa kualitas jasa yang ditawarkan tidak dapat dipisahkan dari mutu yang menyediakan jasa, disebut
High Contact
pada usaha jasa yang memakai banyak tenaga orang, harus diberikan perhatian khusus
terhadap mutu penampilan orang tersebut. Dari situlah adanya internal marketing pada pemasaran jasa, internal marketing adalah penerapan prinsip marketing terhadap para
pegawai dalam perusahaan, bagaimana memandang pegawai sebagai langganan dan memandang pekerjaan pegawai sebagai produk. Apa yang dilakukan oleh pegawai
tersebut adalah merupakan produk perusahaan. Kotler dalam Alma 1994:235 menyebutkan sebagai
“The mental purchasing process” atau suatu proses pembelian yang menyebutkan bahwa konsumen akan puas apabila harapan dan kenyataannya sama
atau dilebihkan.
2.2.3 Sistem Informasi Pemasaran
Menurut Kotler 2002:115, sistem informasi pemasaran terdiri dari orang, peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan, menyortir, menganalisis, mengevaluasi, dan
menistribusikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan, tepat waktu, dan akurat kepada pembuat keputusan pemasaran.
Terdapat 4 sistem informasi pemasaran yaitu :
1. Sistem pencatatan internal
Para manajer pemasaran mengandalkan laporan internal mangenai pesanan, penjualan harga, biaya, level persediaan, piutang, utang, dan sebagainya
a. Siklus pesanan ke pembayaran
Inti dari sistem pencatatan internal adalah siklus pesanan-ke-pembayaran, staf penjualan, pedagang perantara, dan pelanggan mengirimkan surat pesanan ke perusahaan.
Siklus pesanan ke pembayaran menyangkut dokumen-dokumen yang berisi informasi yang menyangkut suatu perusahaan dengan pihak lain seperti pedagang, perantara, dan pelanggan.
Contohnya bagian pemesanan penjualan mempersiapkan faktur penjalan dan memberikan beberapa salinannya ke berbagai departemen
b. Sistem informasi penjualan