Menurut Kotler 2002:9 Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi. Menurut Alma 2007:7, Tujuan manajemen pemasaran adalah mengadakan keseimbangan
antar lembagadaerah saling mengisi antara lembagadaerah yang surplus dengan lembagadaerah yang minus.
Tjipono dalam buku
Strategi Pemasaran
1995:222 berpendapat meskipun secara umum bentuk
– bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk – bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas
– tugas khusunya. Beberapa tugas khusus itu sering disebut bauran promosi promotion mix yang mencakup :
1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan
category need
2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada
konsumen
brand awareness
3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk
brand atitude
4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk brand purchase intention;
5. Mengimbangi kelemahan bauran pemasaran yang lain
purchase pasilitation
6. Menanamkan citra produk dan perusahaan
positioning
2.2.1 Pemasaran Dalam Jasa
Stanton dalam Alma 2007:243 mengatakan bahwa jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah tidak berwujud, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan,
jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan benda-benda berwujud atau tidak.
Karakteristik yang Membedakan Barang Dengan Jasa. Dalam buku Prinsip-Prinsip Total Quality Service, Fandy Tjiptono, Ada 4 empat karakteristik yang membedakan
barang dengan jasa, yaitu:
1.
Intangibility
tidak berwujud
Jasa berbeda dengan barang. Jika barang merupakan suatu objek, alat, atau benda. ,Maka,jasa adalah suatu perbuatan, kinerja, atau usaha. Barang dapat dimiliki, maka jasa
hanya bisa dikonsumsi tetapi tidak dapat dimiliki. Jasa bersifat
intangible,
maksudnya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, di dengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.
2.
Inseparability
tidak terpisahkan barang biasanya di produksi kemudian di jual dan dikonsumsi. Sedangkan jasa pada umumnya di jual terlebih dahulu, baru
kemudian di produksi dan dikonsumsi secara bersamaan.
3.
Variability
bervariasi
jasa bersifat
variable
yang artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis , tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.tergantung pada siapa,
kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan.
4.
Perishability
mudah lenyap
Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan, sedangkan barang dapat bertahan lama.
Chase dalam Alma 2007:251 menjelaskan bahwa kualitas jasa yang ditawarkan tidak dapat dipisahkan dari mutu yang menyediakan jasa, disebut
High Contact
pada usaha jasa yang memakai banyak tenaga orang, harus diberikan perhatian khusus
terhadap mutu penampilan orang tersebut. Dari situlah adanya internal marketing pada pemasaran jasa, internal marketing adalah penerapan prinsip marketing terhadap para
pegawai dalam perusahaan, bagaimana memandang pegawai sebagai langganan dan memandang pekerjaan pegawai sebagai produk. Apa yang dilakukan oleh pegawai
tersebut adalah merupakan produk perusahaan. Kotler dalam Alma 1994:235 menyebutkan sebagai
“The mental purchasing process” atau suatu proses pembelian yang menyebutkan bahwa konsumen akan puas apabila harapan dan kenyataannya sama
atau dilebihkan.
2.2.3 Sistem Informasi Pemasaran