Sistem Informasi Penjualan Pada Galery Pristis Collection Bandung

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, penerapan teknologi informasi semakin berkembang dan mulai merambah ke beberapa sektor bidang usaha. Semua aktivitas yang dilakukan sebuah bidang usaha semakin tidak lepas dari pengaruh teknologi informasi. Berbagai aplikasi komputer yang banyak ditawarkan memungkinkan para pengusaha menerapkannya didalam mengelola bidang usaha yang dijalaninya.

Didalam dunia bisnis, sistem komputerisasi penjualan merupakan faktor yang sangat penting. Maka dari itu diperlukan suatu sistem penjualan yang baik guna meningkatkan pendapatan perusahaan. Dengan berubahnya

sistem penjualan kepada sistem komputerisasi, memungkinkan

mempermudah seorang pengguna (user) dalam pekerjaannya.

Perusahaan tempat pelaksanaan penelitian ini adalah sebuah galery bernama PRISTI’S COLLECTION, yang berlokasi di Komplek Graha Puspa Blok E3 No. 11 Sersan Bajuri Bandung, Indonesia 40391. Galery ini bergerak dalam bidang penjualan berbagai macam aksesoris yang bernuansa batik, sprei batik, bed cover batik dan pakaian batik pria dan wanita. Pengolahan data yang berjalan digalery ini, masih tergantung kepada lembaran – lembaran kertas sebagai media penyimpanan data yang sudah


(2)

2

tidak efektif dan efisien dalam segi waktu, biaya, tenaga, jaminan akan kebenaran dan keutuhan data yang akan diproses. Hal itu dikarenakan adanya kesulitan dalam hal pengontrolan barang masuk dan keluar maupun stok barang yang ada pada galery pristi’s collection. Dikarenakan media penyimpanan data yang disimpan dalam bentuk lembaran arsip. Dan adanya keterlambatan dalam pembuatan laporan stok data barang yang ada di gudang, data penjualan dan data pembelian. Dengan melihat kekurangan pengolahan data tersebut, maka dibutuhkan sebuah sistem baru yang mampu melakukan pengolahan data secara cepat, akurat dan dapat melakukan pembaharuan dengan cepat sesuai dengan kebutuhan teknologi sistem informasi.

Dengan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan merancang suatu aplikasi system informasi penjualan pada gallery ini sebagai bahan tulisan tugas akhir yang berjudul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA GALERY PRISTI’S COLLECTION


(3)

3

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

a. Identifikasi masalah

1. Adanya kesulitan dalam hal pengontrolan barang masuk dan keluar maupun stok barang. Dikarenakan media penyimpanan data disimpan dalam bentuk lembaran arsip dan belum terkomputerisasi dengan baik.

2. Adanya keterlambatan dalam pembuatan laporan stok barang yang ada di gudang, data penjualan dan data pembelian. dikarenakan penggolahan laporan data menggunakan arsip dan belum terkomputerisasi dengan baik.

b. Rumusan masalah

1. Bagaimana sistem informasi yang sedang berjalan pada galery pristi’s collection.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi penjualan digalery pristi’s collection.

3. Bagaimana implementasi sistem informasi penjualan pada galery pristi’s collection.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah membangun Sistem Informasi Penjualan pada Galery Pristis Collection, guna melakukan pengolahan data secara cepat, akurat dan sesuai dengan kebutuhan teknologi informasi.


(4)

4

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan pada GALERY PRISTI’S COLLECTION.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi penjualanpada

GALERY PRISTI’S COLLECTION.

3. Untuk Implementasi sistem informasi penjualan pada GALERY PRISTI’S COLLECTION.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini mempunyai kegunaan sebagai berikut:

1.4.1 Kegunaan akademis

a. Bagi perkembangan ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan antara ilmu manajemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung dilapangan(praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu manajemen informatika yang sudah ada untuk ditahapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.

b. Bagi peneliti lain

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi didalam penulisan.


(5)

5

c. Bagi penulis

Berguna dalam menambah wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada didalam perusahaan, khususnya di galery pristis collection.

1.4.2 Kegunaan praktis

a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan sistem informasi penjualan dan kualitas pelayanan penjualan di galery pristis collection

b. Bagi Pelanggan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi tentang Sistem Informasi Penjualan, agar pelanggan menyadari begitu pentingnya pemahaman Sistem Informasi Penjualan dalam rangka meningkatkan Kualitas Pelayanan.

1.5 Batasan Masalah

Sehubungan dengan keterbatasan waktu, biaya, kemampuan penulis dan luasnya cakupan permasalahan serta untuk menghindari kesimpangsiuran dalam penulisan proposal ini, maka penulis melakukan pembatasan terhadap hal-hal apa saja yang dirasa perlu dibahas dalam pembangunan aplikasi ini agar tidak menyimpang dari judul,latar belakang serta maksud dan tujuannya.


(6)

6

Adapun batasan masalah yang ditetapkan adalah sebagai berikut : 1. Perancangan sistem yang dilakukan pada bagian penjualan dan

hanya melayani pembayaran secara tunai. Dan barang yang dipesan kepada supplier hanya tipe barang tertentu seperti aksesoris dan barang pajangan.

2. Sistem yang dibangun hanya dapat dijalankan pada Galery PRISTI’S COLLECTION. Dan diperuntukan untuk bagian kasir, bagian ini bertugas mengolah data service konsumen, data transaksi penjualan, maupun data stok barang yang ada digudang. 3. Implementasi sistem dilakukan pada galery pristis collection.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang menjadi objek penelitian ini yaitu di GALERY PRISTI’S COLLECTION di Komp. Graha Puspa Blok E3 No.11 Sersan Bajuri Bandung, Indonesia 40391 Penelitian dilaksanakan selama 8 bulan mulai dari bulan Maret 2010 sampai dengan Desember 2010 atau sesuai waktu yang tersedia


(7)

7 Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

Bulan Desember 4 3 2 1 November 4 3 2 1 Oktober 4 3 2 1 September 4 3 2 1 Agustus 4 3 2 1 Juli 4 3 2 1 Juni 4 3 2 1 Mei 4 3 2 1 April 4 3 2 1 Maret 4 3 2 1 Kegiatan Studi

Identifikasi Kebutuhan Pemakai Membuat Prorotype

Menguji Prototype Memperbaiki Prototype


(8)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Dalam perancangan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005 : 1) yang lebih menekankan pada prosedurnya didefinisikan sebagai berikut :

“Sistem adalah sekumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu

sasaran tertentu”.

Sedangkan pendekatan sistem yang merupakan jarngan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure) didefinisikan oleh Richard F. Neuschel yang disadur oleh Jogiyanto (2005 : 1) mendefinisikan sebagai berikut :

“Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis) biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis terjadi”.


(9)

9

2.1.1 Pengertian Sistem

”Sistem adalah sekelompok sistem yang terintegrasi dengan maksud yang sama utuk mencapai suatu tujuan .” Menurut McLeod dalam Al-barha bin lad jamudin (2005 : 8)

Begitu pula Robert G. [1993] dalam buku Al-barha bin ladjamudin (2005 :

8),mendefinisikan ”sistem sebagai sekumpulan elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan bersama.” Albarha bin ladjamudin (2005 : 10)

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan bahwa

”sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu

sasaran tertentu”Al-barha bin jadmudin (2005 : 10)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Dalam sebuah sistem mempunyai karakteristik yang tidak terpisahkan antara satu karakteristik dengan karakteristik yang lain. Beberapa karakteristik tersebut antara lain :

1. Komponen (Components)

Suatu sistem memiliki sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dimana setiap komponen akan membentuk satu kesatuan yang saling bekerja sama.


(10)

10

Komponen sistem dapat berupa suatu yang merupakan bagian dari setim yang lebih besar.

2. Batas Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain / lingkungan luar, dengan batasan ini kita dapat mengetahui ruang lingkup sistem.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Apapun yang berada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi suatu sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan penghubung ini akan mengalir data-data antara subsistem dimana keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lain, sehingga antara satu subsistem dengan subsistem lainnya dapat berintegrasi membentuk satu kesatuan.

5. Masukan (Input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dimana masukan ini dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.


(11)

11

6. Keluaran (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan mampu menjadi masukan baru/informasi yang dibutuhkan.

7. Pengolah (Process)

Suatu sistem pasti mempunyai pengolahan data masukan untuk diolah menjadi sebuah informasi.

8. Sasaran Sistem (Objectives)

Merupakan penentu dari tujuan untuk menentukan masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan sebuah sistem.

Sub Sistem

Sub Sistem

Sub Sistem

Sub Sistem

Input Pengolahan Output Lingkungan Luar

Interface

Boundary

Boundary

Boundary

[Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 2005, Analisis & Desain Sistem,

Andi Yogyakarta, Yogyakarta.]


(12)

12

2.1.3. Klasifikasi Sistem

menurut Albahra bin ladjamudin (2005 : 6) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, terbagi menjadi :

1. Sistem terbuka dan tertutup

Suatu sistem dikatakan terbuka menurut Ludwig Von Bertalanffy bila aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas-aktivitas didalam sistem tersebut tidak dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi dilingkungannya.

2. Sistem buatan manusia dan Tuhan

Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut bisa diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan) atau buatan manusia. Sebagai contoh sistem tata surya, adalah sistem yang secara alamiah, sedangkan organisasi perusahaan adalah sistem buatan manusia.

3. Sistem barjalan dan konseptual

Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sistem konseptual. Suatu sistem konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari maka sistem tersebut berubah menjadi sistem berjalan.


(13)

13

Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari sedikit tingkatan dan komponen atau subsistem serta hubungan antara mereka sangat sederhana, misalnya sistem yang digunakan oleh pengantar koran. Sebuah sistem yang kompleks jelas terdiri dari banyak komponen atau tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda, seperti perusahaan.

5. Kinerja bisa yang dapat dan tidak dapat dipastikan

Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya artinya ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat. Sedangkan sistem yang tidak dapat dipastikan kinerjanya artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang dihadapi.

6. Sistem sementara dan selamanya

Suatu sustem yang mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga digunakan untuk periode waktu tertentu.

7. Sistem secara fisik dan abstrak

Sistem dapat dilihat dari wujudnya misalnya kendaraan bermotor, sedangkan yang abstrak seperti organisasi.

8. Sistem, subsistem dan super sistem

Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem, sedangkan super sistem adalah sistem yang lebih besar.


(14)

14

Berdasarkan fleksibilitasnya, karakteristik suatu sistem dapat dibedakan apakah sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dilingkungannya atau tidak.

2.1.4. Konsep Dasar Informasi

Data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata, sehingga dapat dipakai sebagai dasar untuk mengambil keputusan, dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.

Susunan hirarki informasi mulai dari data atau fakta, kemudian diseleksi dan diolah menjadi sesuatu yang berguna

Konsep dasar informasi menurut Jogiyanto (2005 : 8) Informasi adalah :

“Sekumpulan data-data yang sudah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna

dan bermanfaat bagi penerimanya”.

2.1.5. Definisi Informasi

Menurut Albahra bin jadmudin (2005 : 13) Informasi dapat didefinisikan

”Data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan

mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”.

Pekerjaan informasi adalah pekerjaan yang meliputi pengumpulan data, penyebaran, data dengan meneruskannya ke unit lain, atau langsung diolah menjadi


(15)

15

informasi, kemudian informasi tersebut diteruskan ke informasi lain. Albahra bin jadmudin (2005 : 14)

Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang tepat, pada waktunya,dan dala bentuk yang tepat pula. Tidak semua data merupakan informasi. Ada kantor- kantor menyimpan data-data atau catatan yang sebenarnya tidak ada gunanya. Sebaliknya ada informasi yang perlu diperlengkapi dengan data. Al-barha bin jadmudin (2005 : 14)

2.1.6. Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Didalam suatu kegiatan perusahaan, misalnya dari penjualan dan pembelian suku cadang motor dihasilkan sebuah struk yang merupakan data dari bukti pembayaran atas pembelian suku cadang.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain. Yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat sutu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle).


(16)

16 Proses (Model) Output (Information) Penerima Keputusan tindakan Input (Data) Data (Ditangkap) Hasil Tindakan Dasar Data

Gambar 2.2 Siklus informasi

Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 2005, Analisis & Desain Sistem,

Andi Yogyakarta, Yogyakarta.]

2.1.7. Kualitas Informasi

Adapun kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu :

Kualitas Informasi Ak u ra t Te p at W ak tu R el ev an

[Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 1999, Analisis & Desain Sistem,

Andi Yogyakarta, Yogyakarta.]


(17)

17

1. Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat waktu (Time Lines), berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi. 3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.

2.1.8. Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of system) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem dimungkinkan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya satu pihak di dalam perusahaan. Lebih lanjut sebagian informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.


(18)

18

Menurut Jogiyanto (2005 : 11), nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya. Sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir dari nilai efektifitasnya.

2.1.9. Konsep Dasar Sistem Informasi

Secara sepintas sistem informasi dapat diartikan sebuah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian atas kegiatan kegiatan tertentu yang menghasilkan sebuah informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pemakainya.

2.1.10. Definisi Sistem Informasi

Menurut al-bahra bil ladjamudin (2002:13) system informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :


(19)

19

a. Suatu system yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan / untuk mengendalikan organisasi.

c. Suatu system di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu laporan-paloran yang diperlukan.

Dari kedua pengertian diatas, sistem informasi dapat didefinisikan pula sebagai suatu kesatuan dari berbagai informasi yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya untuk keperluan dan tujuan tertentu.

Adapun kegiatan sistem informasi adalah sebagai berikut :

1. Input, yaitu menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk proses.

2. Proses, yaitu menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Penyimpanan, yaitu suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. 4. Output, yaitu suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari suatu proses


(20)

20

5. Kontrol, yaitu suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Sedangkan komponen sistem informasi terdiri dari :

1. Perangkat keras (hardware), terdiri dari komputer, printer, jaringan. 2. Perangkat lunak (software).

3. Data, merupakan komponen dasar informasi. 4. Manusia (user).

2.2. Definisi dari kasus yang dianalisis 2.2.1. Pengertian Penjualan

http://www.scribd.com/doc/11320689/Definisi-Penjualan Menurut joel G.

Siegel dan joe K. Shim ”Penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari

pengiriman barang dagang atau penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan”

http://www.scribd.com/doc/11319639/Pengertian-Penjualan “Penjualan

adalah Penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan. Pertimbangan ini dapat dalam benuk tunai peralatan kas atau harta lainnya. Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan, karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan dan bebannya diketahui”.


(21)

21

2.2.2. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Visual Basic 6.0, Cristal Report 8.5 dan menngunakan SQL Server 2000 sebagai mengelola database.

2.2.3. Sekilas Tentang Visual Basic

Menurut Widodo Budiharto, Visual basic adalah bahasa pemrograman event-driven yang berasal dari Basic. [BUD6]. Event driven artinya program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa kejadian tertentu, misalnya tombol diklik, atau menu dipilih. Ketika event driven terdeteksi, event yang berhubungan akan melakukan aksi sesuai dengan kode yang diberikan. Basic adalah salah satu bahasa pemrograman yang sudah dikenal oleh pemakai komputer. Bahasa ini dapat dikatakan sebagai bahasa pemrograman dasar atau bahasa pemrograman yang paling mudah yang sesuai dengan namanya. Namun sebenarnya nama basic adalah kependekan dari kata-kata : B (Beginner’s), A (All- Purpose), S(Symbol), I (Intruction), C (Code). Bahasa ini pertama kali muncul pada tahun 1960 dan diperkenalkan oleh Dartmouth College.

Pada awal kemunculan, Visual Basic mempunyai 2 versi yaitu DOS dan Windows yang diperkenalkan pada tahun 1991. versi 3.0 dari Visual Basic dikeluarkan pada tahun 1993 dan mengalami kemajuan yang pesat dibandingkan dengan versi sebelumnya. Visual Basic versi 3.0 masih menggunakan kode-kode yang bekerja dalam 16 bit, kemudian pada akhir tahun 1995 diluncurkan lagi versi baru dari Visual Basic yang mendukung proses 32 bit yang diberi label Visual Basic


(22)

22

4.0. Pada akhir tahun 1996 diluncurkan Visual Basic Versi 5.0 dengan kelebihan yang dapat mendukung Control Active-X dan mulai menghapus atau menghilangkan dukungan terhadap proses 16 bit. Sekarang muncul Visual Basic 6.0 yang mempunyai kelebihan yang banyak dibanding dengan versi-versi sebelumnya.

Kelebihan lain dari visual basic adalah kemampuan untuk mengkompilasi program dalam bentuk nativecode, yaitu optimasi pada saat prosesor mengkompilasi dan menjalankan program tersebut. Keuntungan yang didapat dari nativecode adalah kecepatan dalam mengakses program, dimana hal ini hanya dapat ditemui pada aplikasi-aplikasi yang dikompilasi dengan bahasa pemrograman C++.

Selain kemampuan-kemampuan diatas, visual basic juga menyediakan fasilitas antar muka penulis kode program yang lebih mudah dimengerti dan dipakai sehingga berbagai tipe program dapat dikembangkan didalamnya, misalnya EXE, DLL dan OCX, bahkan program-program yang berbasis internet.

Semua fasilitas visual basic ditampilkan dalam bentuk Integrated Development Environment (IDE). Beberapa kelebihan IDE visual basic adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengembangkan beberapa project sekaligus.

2. Mampu memanajemen project dalam bentuk form, module dan class.

3. Fasilitas informasi yang lengkap, antara lain daftar properti, informasi dan tip singkat.


(23)

23

4. Editor kode program dalam fasilitas klik kanan untuk melengkapi kode program yang ditulis sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penulisan kode program.

2.2.4. Sekilas Tentang SQL Server 2000

Menurut Bunafit Nugroho (2007 : 240): Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak Relation Database Management System (RDBMS) yang handal. Di desain untuk mendukung proses transaksi yang besar seperti order online, inventory, akuntansi atau manufaktur. Microsoft SQL Server 2000 dapat dijalankan pada NT 4.0 Server atau Microsoft Windows 2000 Server, selain itu dapat pula di install pada personal desktop di Windows 2000 Profesional dan Windows Millenium.

Sistem akan dipergunakan oleh beberapa komputer (client-server) maka database yang dibangun adalah merupakan database yang berfungsi untuk menunjang hal tersebut, untuk itu dalam penulisan ini dipakai database Microsoft SQL Server 2000, selain itu database ini juga compatible dengan bahasa pemrograman Visual Basic yang digunakan. Secara teoritis, program SQL yang sudah terinstal pada komputer dapat menampung 32.767 database dan terdapat lebih dari 2 billion object. Kelebihan Microsoft SQL Server 2000 dalam pembuatan database adalah sebagai berikut :

1. Mempunyai transaction log tersendiri dan mengatur transaksi dalam database.


(24)

24

3. Dapat menambah ukuran data secara manual atau otomatis.

4. Dapat diset sesuai dengan keinginan, misal sebuah database hanya dapat dibaca tetapi tidak bisa diedit.

5. Mendukung Web Database melalui IIS.

2.2.5. Crystal Report

Menurut Jogiyanto (2002 : 211): Crystal reports merupakam program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dari program Microsoft Visual Basic tetapi keduanya dapat dihubungkan (linkage). Hasil cetak dengan menggunakan Crystal Report lebih baik dan lebih mudah, karena pada Crystal Report banyak tersedia objek maupun komponen yang mudah digunakan.


(25)

25

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian disini adalah sebuah galery yang sedang berkembang dan bergerak dibidang penjualan aksesoris pria dan wanita. Galery ini berlokasi di Komplek Graha Puspa Blok E3 No. 11 Sersan Bajuri Bandung, Indonesia 40391. Adapun maksud dari pilihan penulis terhadap galery ini adalah dengan alasan bahwa didalam galery tersebut terdapat unit pengamatan yang relevan dengan penulisan materi tugas akhir ini.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Galery Pristis Collection memulai usahanya dalam bidang industri penjualan aksesoris pada pertengahan tahun 2007 atau tepatnya pada tanggal 18 juni 2007.

Pada awalnya usaha ini didirikan oleh Ibu Pristi, dengan didukung kecintaanya terhadap dunia fashion serta melihat peluang pasar yang cukup menjanjikan dalam bisnis tersebut.

Untuk pemasaran awal gallery ini hanya mengandalkan penjualan aksesoris saja, tetapi melihat perkembangan dunia fashion dalam negeri saat ini, pemilik galery berencana untuk menambah jumlah barang yang akan dijual digalerynya. Selain menjual aksesoris, galery tersebut menjual pakaian batik yang fashionable serta pernak – pernik dan benda - benda pajangan dan


(26)

26

perlengkapan rumah tangga yang bernuansa batik seperti bed cover, gorden, taplak meja dan lain - lain.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan 3.1.2.1 Visi Perusahaan

Membuat dan menjual hasil produk sendiri

3.1.2.2 Misi Perusahaan

Menampung hasil karya dari para pengrajin kecil

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan dapat diartikan sebagai serangkaian hubungan antar individu didalam suatu kelompok atau organisasiyang bekerja sama dalam usaha mencapai tujuan perusahaan. Struktur organisasi dilukiskan dalam suatu bagan, skema, atau diagram yang memperlihatkan garis besar atas fungsi – fungsi dalam perusahaan atau organisasi, arus tanggung jawab, dan wewenang.

Struktur organisasi dapat memperjelas pembagian kerja, pendelegasian wewenang, pengawan dan tanggung jawab, sehingga dapat mempermudah setiap individu atau kelompok dalam melaksanakan pekerjaannya. Agar pengendalian operasi perusahaan atau organisasi dan fungsi – fungsi pekerjaannya dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien, maka dalam struktur organisasi haruslah ditetapkan batasan – batasan tugas, wewenang,


(27)

27

serta tanggung jawab seluruh bagian terkait yang ada dalam tubuh perusahaan atau organisasi.

Struktur organisasi Galery Pristi’s Collection adalah berbentuk garis lurus, yaitu bentuk organisasi dimana perintah disampaikan langsung kepada tingkat yang lebih rendah sampai dengan bawahan. Masing – masing bawahan tersebut bertanggung jawab kepada atasannya.

Dibawah ini adalah struktur organisasi Galery Pristis Collection :

Owner

Pristi Mooney

Supervisor

Dhiatna Sukamana

Cashier

Gita Afrilia

Pelayan Toko

Pipit

Logistik

Dhini

Sekertaris dan Bendahara

Fidha

Sumber Toko Pristis Collection 2008


(28)

28

3.1.4 Deskripsi Tugas

Dengan melihat struktur Organisasi di atas, maka dapat di uraikan mengenai tugas dan fungsi dari masing-masing bagian yang terlibat dalam organisasi.

1. Owner

Selain sebagai pemilik owner juga sebagai Direktur Utama yang bertugas memimpin jalannya perusahaan dan bertanggung jawab terhadap terhadap semua kegiatan perusahaan yang dipimpinnya.

Direktur utama memiliki wewenang sebagai pengambil keputusan, selain itu juga menerima dan meng evaluasi laporan dari bawahannya.

2. Sekertaris dan Bendahara

Bertanggung jawab langsung kepada owner , yang bertugas:

1. Mencatat semua laporan – laporan pembukuan keuangan dan langsung bertanggung jawab kepada owner.

2. Bertanggung jawab atas kegiatan keuangan perusahaan. 3. Melakukan penerimaan kas

3. Supervisor

Supervisor bertanggung jawab langsung kepada owner, yang bertugas :

1. Bertanggung jawab atas keberlangsungan operasional galery yang dipimpinnya;


(29)

29

2. Bertanggung jawab atas target yang telah diberikan oleh Owner; 3. Menjalan POH (Prosedur Operasional Harian) dan PPC (Prosedur

Pelayanan Customer) dengan sebaik – baiknya;

4. Membuat data barang (Logistik) disetiap toko yang dibawahinya; 5. Membuat berita acara harian dimasing – masing toko yang

dibawahinya;

6. Menginformasikan kepada owner tentang masukan – masukan yang ada dari pihak luar;

7. Membuat koreksi, masukan dan saling membantu demi kelancaran dan kemajuan galery pristi’s collection.

4. Kasir

Kasir bertanggung jawab langsung kepada supervisor, yang bertugas:

1. Menghitung hasil transaksi penjualan dalam perusahaan.

2. Menyetorkan keuangan kebagian administrasi setelah kegian usaha selesai.

3. Menghitung pemasukan transaksi penjualan.

5. Logistik

Logistik bertanggung jawab langsung kepada supervisor, yang bertugas:


(30)

30

1. Membuat data barang (Logistik) yang ada digalery.

2. Bertanggung jawab atas keadaan barang yang ada digudang 3. Bertanggung jawab atas barang yang masuk dari supplier

4. Membuat jadwal pengiriman, penerimaan dan retur terhadap barang digalery Pristi’s Collection dan supplier.

5. Memberikan warning terhadap barang – barang atau property yang akan habis untuk diproduksi atau dibeli kembali.

6. Wajib membuat laporan logistik.

6. Pelayan Toko

Pelayan Toko bertanggung jawab langsung kepada supervisor, yang bertugas:

1. Melayani para customer dengan baik.

2. Memberikan motivasi kepada counter tersebut agar bisa menghasilkan omset penjualan yang tinggi.

3.2 Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu memaparkan data-data yang ada di perusahaan, yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti kemudian dilakukan penganalisaan dengan tujuan menemukan pemecahan yang ada.


(31)

31

3.2.1 Desain Penelitian

Merupakan tahap lanjutan setelah tahap analisis dari siklus pengembangan system, pendefinisian dari kebutuhan – kebutuhan fungsional, persiapan untuk rancang bangun implementasi, dan penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pengguna (user).

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

3.2.2.1 Sumber Data Primer 1. Observasi

Observasi dilakukan langsung oleh peneliti dengan mengunjungi lokasi penelitian keperusahaan yang dijadikan objek penelitian yaitu Galery Pristi’s Collection Bandung, hal ini dilakukan untuk melihat dari dekat masalah-masalah yang berhubungan dengan pokok pembahasan yang diperlukan.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan Kasir , Supervisor dan owner dengan harapan dapat melengkapi data-data yang diperlukan.

Tujuan dari wawancara adalah untuk memperoleh informasi yang lebih akurat dan lengkap, untuk menyusun sistem yang baru agar sesuai dengan kebutuhan sistem organisasi.


(32)

32

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan metode pengumpulan data dengan cara mempelajari data yang telah tersedia yang di berikan oleh pihak perusahaan berupa dokumen-dokumen.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah analisis dan perancangan terstruktur dengan alat bantu sebagai berikut flow map, diagram konteks, data flow diagram, kamus data, normalisasi, ERD, dan tabel relasi.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode adalah suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metode yang digunakan untuk program aplikasi

penjualan di Galery Pristi’s Collection ini adalah prototyping.

Alasan mengapa penulis memakai metode prototype ini adalah karena metode ini terdiri dari tahap-tahap yang memberikan kemudahan jika pada satu tahap tidak sesuai maka dapat kembali ke tahap sebelumnya, sehingga cukup efektif dalam mendapatkan kebutuhan dan aturan yang jelas yang disetujui oleh user ataupun pembuat perangkat lunak itu sendiri. Dengan prototype ini juga, user bisa langsung merasakan seakan-akan itu adalah


(33)

33

sistem yang sebenarnya. Selain itu pengujiannya dilakukan oleh pembuat sistem atau programmer itu sendiri.

Prototype paradigma dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan.

Pengembangan dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan perancangan kilat, perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan/ pemakai (contohnya pendekatan input dan format output). Perancangan kilat membawa kepada kontruksi sebuah prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh pelanggan/ pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Iterasi terjadi pada saat prototype disetel untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukannya.


(34)

34

( Sumber : Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi jilid Dua, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta )

Secara ideal prototype berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Bila prototype yang sedang bekerja dibangun, pengembang harus mempergunakan fragmen-fragmen program yang ada atau mengaplikasikan alat-alat bantu ( contohnya refort generation,windows manager, dll ) yang memungkinkan program bekerja secara cepat.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Pada langkah ini perancangan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (Flowmap),Diagram Konteks (Conteks Diagram), Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) dan Kamus Data (Data Dictionary).

1. Flowmap (Bagan Alir Dokumen)

Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir merupakan bagan alir yang menunujukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi arus antar area pertanggung jawaban di dalam sebuah organisasi. Secara rinci bagan alir ini menunjukan dari mana dokumen tersebut berasal, distribusinya, tujuan digunakannya dokumen tersebut dan lain-lain. Bagan alir ini bermanfaat untuk menganalisis kecukupan prosedur pengawasan dalam sebuah sistem.


(35)

35

2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah model atau gambar yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan sistem. Untuk menggambarkan diagram konteks, kita deskripsikan data apa saja yang dibutuhkan oleh sistem dan dari mana sumbernya, serta informasi apa saja yang akan dihasilkan oleh sistem tersebut dan kemana informasi tersebut akan diberikan.

Diagram konteks adalah kasus khusus dari DFD atau bagian dari DFD yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

3. DFD (Diagram Alir Data)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu gambaran secara logical. DFD biasanya digunakan untuk membuat sebuah model sistem informasi dalam bentuk jaringan proses yang saling berhubungan satu sama lainnya oleh aliran data. Keuntungan menggunakan DFD adalah untuk lebih mamudahkan pemakai (user) yang kurang menguasai dalam bidang komputer untuk lebih mengerti sistem yang akan dikembangkan atau dikerjakan. Proses data pada Data Flow Diagram (DFD) merupakan sekumpulan program dapat juga merupakan transformasi data secara manual.


(36)

36

4. Kamus Data

Kamus data disebut juga dengan sistem (data dictionary) adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuahan informasi dari suatu informasi. Pada tahapan alisis kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem (user) tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem, tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem, tempat penyimpanan definisi data, juga tempat untuk mengetahui istilah-istilah yang tidak dimengerti secara lengkap. Kamus data juga nerupakan suatu bagian yang berfungsi untuk merancang file basis data yang akan dibuat, sehingga file basis data akan lebih teratur dan sesuai dengan tujuan perancangan

5. Perancangan Basis Data

Basis Data terdiri dari dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa dan sebagainya.

Basis data merupakan kumpulan dari data-data yang saling terkait dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Basis data adalah kumpulan-kumpulan fileyang saling berkaitan.


(37)

37

Merancang database merupakan suatu hal yang sangat penting. Kesulitan utama dalam merancang data base adalah bagaimana merancang sehingga database dapat memuaskan keperluan saat ini dan masa mendatang. Pada langkah ini terdapat dua bagian, yaitu Nomalisasi, dan Relasi tabel.

a. Normalisasi

Normalisasi merupakan pengelopokan data elemen menjadi tabel -tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, apakah ada kesulitan pada saat tambah/insert, menghapus/delete, mengubah/update, membaca/retrive pada suatu database, bila ada kesulitan pada pengujian tersebut, maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan belumlah mendapat database yang optimal, walaupun jumlah normalisasi ini bervariasi dasar normalisasi sebenarnya hanya ada tiga, yaitu bentuk normal pertama, dan bentuk normal kedua.

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.


(38)

38

2. Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form)

Bentuk ini sangat sederhana. Aturannya sebuah table tidak boleh mengandung kelompok yang terulang.

3. Bentuk Normal Kedua (2 NF/ Second Normal Form)

Aturan kedua berbunyi bahwa bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu dan setiap file yang tidak bergantung sepenuhnya pada kunci primer harus dipindahkan ke table lain.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal Form)

Aturan normalisasi ketiga berbunyi bahwa relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan tidak boleh ada ketergantungan antara field-field non-kunci (kebergantungan transitif).

b. Relasi Tabel

Didalam sebuah database, setiap tabel memiliki sebuah fields yang memiliki nilai untuk setiap baris. Fields ini ditandai dengan icon bergambar kunci di depan namanya. Baris-baris yang berhubungan pada tabel mengulangi kunci primer (primary key) dari baris yang dihubungkannya pada tabel lain. Salinan dari kunci primer di dalam tabel-tabel yang lain disebut dengan kunci asing (foreign key). Dan semua field bisa menjadi kunci asing. Yang membuat sebuah field merupakan kunci asing adalah jika dia sesuai dengan kunci primer pada tabel lain.


(39)

39

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian software adalah proses untuk memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik, dan mencari apakah masih ada kesalahan pada sistem.

Pengujian atau testing software sangat penting untuk dilakukan. Pengujian ini bertujuan untuk menjamin kualitas software, dan juga menjadi peninjauan terakhir terhadap spesifikasi, disain dan pengkodean.

Terdapat dua pendekatan dalam melakukan pengujian software , diantaranya :

1. Pendekatan black-box testing

Pendekatan ini berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian ini memungkinkan perekayasa sistem mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan perangkat fungsional untuk suatu program. Pengujian ini berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut :

a) Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang b) Kesalahan interface

c) Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal


(40)

40

Metode ini dilakukan oleh orang yang memahami cara kerja operasi internal software yang membentuk keseluruhan operasi software secara rinci. Dan merupakan petunjuk untuk memperoleh program yang benar senilai 100%

Penulis menggunakan metode Black Box dalam perancangan program aplikasi ini, dikarenakan metode Black Box ini tidak terfokus pada struktur kontrol seperti pengujian white-box tetapi pada domain informasi.


(41)

41

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem memberikan gambaran tentang sistem yang diamati yang pada saat ini sedang berjalan. Dan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah apa yang sedang dihadapi oleh sistem sehingga lebih mudah dalam merancang dan membangun sebuah perangkat lunak yang akan diusulkan.

4.1.1 Analisis Dokumen

Dokumen penyimpanan data yang ada di galery Pristi’s Collection masih menggunakan media penyimpanan data yang disimpan dalam bentuk lembaran-lembaran arsip dan belum terkomputerisasi dengan baik. Barang yang dijual pada galery pristis collection ada yang berupa barang titipan dari orang lain yang memungkinkan untuk sistem bagi hasil dan ada juga barang milik pribadi. Sehingga laporan penjualan menjadi tidak kompleks. Analisi data ini akan menganalisa beberapa dokumen yang digunakan dalam melakukan Penjualan Barang melalui kasir:

1. Nama Dokumen : Data Barang

Sumber : Logistik


(42)

42

Item Data : No, Nama Produk, Harga pokok, Harga Jual

2. Nama Dokumen : Nota Penjualan

Sumber : Kasir

Fungsi : Bukti Penjualan Barang

Item Data : Tanggal, Toko/tuan , No Nota, Banyaknya, Nama Barang, Harga, Jumlah

3. Nama Dokumen : Laporan Penjualan dan Pembelian

Sumber : Supervisor

Fungsi : Laporan Penjualan

Item Data : Tanggal, No, Nama Produk, Harga Pokok,

Penjualan, Total Penjualan

4.1.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur sangat diperlukan untuk mengetahui proses yang sedang berjalan disuatu perusahaan dan sebagai dasar untuk membuat ataupun memperbaiki serta mempermudah prosedur yang sedang berjalan agar menjadi lebih baik.

Prosedur sistem informasi penjualan yang sedang berjalan pada galery

pristi’s collection adalah sebagai berikut :

1. Konsumen mengorder permintaan barang melalui Kasir. Kasir mengecek barang sesuai permintaan, jika barang ada atau tersedia


(43)

43

maka akan diproses oleh Kasir dan kemudian supervisor mengelola pengambilan barang dan diberikan kepada kasir sebagai data barang yang dibeli. Jika barang tidak ada atau tidak tersedia maka Kasir akan memesan terlebih dahulu ke Supplier menghasilkan data-data barang Masuk.

2. Data barang masuk akan diproses oleh Logistik sehingga menghasilkan data barang. Data barang diberikan kepada kasir untuk memproses pengecekkan barang dan pembuatan nota penjualan

3. Kasir membuat nota penjualan sesuai pesanan, nota tersebut rangkap 3 terdiri dari rangkap 1 untuk Supervisor, rangkap 2 untuk Kasir, rangkap 3 untuk konsumen

4. Dari nota penjualan rangkap 1 dibuat laporan penjualan dan pembelian yang akan dilaporkan kepada Owner perusahaan

4.1.1.1 Flowmap yang sedang berjalan

Flowmap Berfungsi untuk menggambarkan aliran suatu dokumen yang masuk dan keluar dari suatu sistem Berikut ini adalah Flowmap dari sistem informasi penjualan yang berjalan


(44)

44

1. Flowmap Sistem Informasi Penjualan yang sedang berjalan

Sistem Informasi Penjualan yang sedang berjalan

Kasir Supervisor Logistik Supplier Owner

Konsumen Order Permintaan Barang Order Permintaan Barang Data Pengambilan barang Data Pengambilan barang Kelola data pemgambilan barang Data Barang Yang Dibeli Buat Nota Penjualan Nota Penjualan Nota Penjualan Buat Laporan Penjualan dan Pembelian Laporan Penjualan dan Pembelian Order Permintaan Barang Kelola Permintaan barang Data Barang Masuk Data Barang Masuk Kelola Data barang Data Barang Data Barang Cek Barang ada Tidak ada 1 2 Nota Penjualan APP Laporan Penjualan dan Pembelian 1 2 1 3 AN


(45)

45

Keterangan:

AN : Arsip Nota

APP : Arsip Laporan Penjualan

4.1.1.2 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan gambaran umum dari suatu sistem. Dalam diagram konteks diterangkan secara garis besar yang menghubungkan antara entitas – entitas yang terdapat pada sistem. Berikut ini diagram konteks yang sedang berjalan :

1.0 Sistem Informasi Penjualan di Galery

Pristi’s Collection

Konsumen Supplier

Owner Permintaan Barang

Nota Penjualan Permintaan Barang

Data Barang

Laporan Penjualan dan Pembelian

Gambar 4.2 Diagram konteks penjualan yang sedang berjalan pada galery


(46)

46

4.1.1.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram yang menggambarkan fungsi logika dari sebuah sistem. Dalam DFD terdapat aliran data dan proses yang terjadi dalam sistem. Berikut adalah DFD dari sistem informasi penjualan yang sedang berjalan:

Konsumen 1.0 Cek Barang 2.0 Kelola data barang 3.0 Buat Nota Penjualan 4.0 Buat Laporan Penjualan dan Pembelian 5.0 Cek Data Barang 6.0 Kelola Data Barang

Permintaan Barang Permintaan Barang Supplier Data Barang Masuk

Data Barang

Data Barang Yang Dibeli Nota Penjualan

F.Nota Penjualan

Data Barang

Data Barang

F.Lap. Penjualan dan Pembelian Owner Laporan Penjualan dan Pembelian

Nota Penjualan

Data Barang

Gambar 4.3Data Flow Diagram penjualan yang sedang berjalan pada galery

pristi’s collection

4.1.2 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

Dalam proses penjualan dan pembelian sistem di galery pristi’s

collection bandung, ditemukan beberapa kendala maka dari itu penulis memberikan usulan sebagai berikut:


(47)

47

Tabel 4.1 Analisis dokumen dalam prosedur penjualan yang sedang berjalan pada gallery pristi’s collection

Sistem yang berjalan Sistem yang diusulkan

1. Sistem pejualan dan pembelian

yang sedang berjalan belum

terkomputerisasi dengan baik

1. Membangun Program

aplikasi penjualan dan

pembelian

2. Pembuatan laporan masih

menggunakan alat tulis

2. Dengan adanya program aplikasi ini pembuatan laporan menjadi lebih cepat

3. pencarian stok data barang masih menggunakan lembaran arsip

3. Dengan adanya program aplikasi ini pencarian data stock barang menjadi lebih mudah

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah tahapan setelah analisis dari siklus pengembangan sistem yang didefinisikan dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dari persiapan untuk rancang bangun implementasi yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk, yang dapat berupa penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan


(48)

48

berfungsi juga menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat keras dan perangkat lunak.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem digambarkan dengan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum dilakukan pengkodean kedalam suatu bahasa pemograman. Dalam perancangan suatu sistem tidak lepas dari hasil analisa, karena dari hasil analisa sistem baru dapat dibuat suatu rancangan sistem.

Pada tahapan ini dijelaskan tentang pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh, berfungsi dan bermanfaat. Perancangan sistem dibagi 2, yaitu desain konseptual atau desain secara umum atau desain secara logika dan desain secara terperinci atau desain secara fisik. Desain umum yang akan diaplikasikan bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum kepada pengguna tentang sistem yang akan dibangun.

Desain umum mengidentifikasi komponen-komponen sistem

informasi yang akan di desain secara terperinci. Tahap desain ini akan dimulai dengan pembuatan diagram konteks yang diusulkan, DFD yang diusulkan dan kamus data.


(49)

49

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang diusulkan

Gambaran sistem yang diusulkan bertujuan untuk menghasilkan perancangan sistem informasi penjualan yang terkomputerisasi. Usulan perancangan yang dilakukan adalah merubah sistem informasi Penjualan yang masih menggunakan alat tulis dan lembaran kertas atau arsip menjadi terkomputerisasi.

Adapun gambaran umum sistem ini mencakup flowmap, diagram konteks sistem, dan diagram alir data sistem yang dapat menjelaskan aliran data yang diproses hingga menghasilkan informasi yang diinginkan.

4.2.3 Perancangan yang Diusulkan

Prosedur yang berjalan pada Sistem Informasi Penjualan di Galery

Pristi’s Collection masih menggunakan sistem yang lama.

Perbedaannnya dengan procedure yang diusulkan, terletak pada sistem yang lama yang masih mengunakan alat tulis dan lembaran-lembaran berkas atau arsip sedangkan yang diusulkan sudah terkomputerisasi dengan baik.


(50)

50

4.2.3.1 Flowmap

Berikut ini adalah Flowmap penjualan yang diusulkan pada galery

pristi’s collection :

Sistem Informasi Penjualan yang diusulkan

Logistik Supervisor Supplier Owner

Kasir Konsumen Order Permintaan Barang Order Permintaan Barang ada Tidak ada Cek Barang Input Penjualan Barang DATABASE Input Permintaan Barang Data Penjualan dan Pembelian Barang Cetak Nota Penjualan Nota Penjualan 1 2 Nota Penjualan 1 2 AN 1 Nota Penjualan

Input Data Barang Masuk Data Permintaan Barang Cetak Permintaan Barang Data Permintaan Barang Data Permintaan Barang Data Barang Masuk Cetak Laporan Penjualan dan PEmbelian Laporan Penjualan dan Pembelian Laporan Penjualan dan Pembelian APP 3 2 Laporan Penjualan dan Pembelian 1

Gambar 4.4 Flowmap penjualan yang diusulkan pada galery pristi’s collection


(51)

51

4.2.3.2 Diagram Konteks

Pada diagram konteks yang akan di buat dapat diketahui entitas-entitas luar yang berhubungan dengan sistem tersebut. Dari gambar flowmap di atas dapat di gambarkan diagram konteks Sebagai berikut :

1.0 Sistem Informasi Penjualan di Galery

Pristi’s Collection

Konsumen Supplier

Owner

Permintaan Barang

Nota Penjualan Permintaan Barang

Data Barang

Laporan Penjualan dan Pembelian

Gambar 4.5 Diagram konteks penjualan yang diusulkan pada galery pristi’s collection

4.2.3.3 Data Flow Diagram

Konsumen Cek Barang1.0

2.0 Input Penjualan 3.0 Cetak Nota Penjualan 4.0 Cetak Laporan Penjualan dan Pembelian 5.0 Input Prmintaan Barang 6.0 Cetak Permintaan Barang Permintaan Barang Supplier Permintaan barang

Data Barang Yang Dibeli Nota Penjualan

F.Data Barang

Data Barang Masuk

Owner Laporan Penjualan dan Pembelian

Permintaan Barang Data Barang yang Dijual 7.0 Input Data Barang Masuk

Data Barang Masuk

Gambar 4.6 Data Flow Diagram penjualan yang diusulkan pada galery


(52)

52

4.2.4 Kamus Data

Kamus data ikut berperan dalam perancangan dan pembangunan sistem informasi. Berfungsi untuk menjelaskan semua data yang digunakan didalam sistem, Berikut adalah kamus data untuk sistem yang dibangun :

a. Nama arus data : Data Barang

Deskripsi : Berisi informasi jenis barang dan harga barang

Aliran data :

Atribut : Kode_Barang, Jenis_Barang, Nama_Barang, Ukuran,

Harga_Beli, Harga_Jual, Stok_Max, Stok_Min

b. Nama arus data : Pemesanan Barang

Deskripsi : Berisi data Pemesanan barang

Aliran data :

Atribut : No_Pemesanan, Tanggal_Pemesanan, Kode_Barang,

Jenis_Barang, Nama_Barang, Ukuran, Jumlah_Mesen, Kode_Supplier

c. Nama arus data : Nota Penjualan


(53)

53

Aliran data :

Atribut : No_Nota, Tanggal_Nota, Kode_Barang, Jenis_Barang,

Nama_Barang, Ukuran, Total_Jual, Uang_Bayar, Uang_Kembali, Jumlah_Jual, Subtotal_Jual

d. Nama arus data : Data Barang Masuk

Deskripsi : Berisi data barang dari supplier

Aliran data :

Atribut : No_Pemesanan, Tanggal_Pemesanan, No_Pembelian,

Tanggal_Beli, Total_Beli, Jumlah_Beli, Subtotal_Beli,

Kode_Barang, Jenis_Barang, Nama_Barang, Ukuran,

Harga_Beli, Kode_Supplier

e. Nama arus data : Laporan Penjualan dan Pembelian

Deskripsi : Berisi datalaporan penjualan dan pembelian barang

Aliran data :

Atribut : No_Pembelian, Tanggal_Beli, Total_Beli, No_Nota,

Tanggal_Nota, Total_Jual, Kode_Barang, Jenis_Barang, Nama_Barang, Ukuran


(54)

54

f. Nama arus data : Data Supplier

Deskripsi : Berisi data supplier

Aliran data :

Atribut : Kode_supplier, Nama_Supplier, Alamat, Telepon, Email

4.2.5 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data dibuat dengan tujuan untuk mengindentifikasi isi atau struktur dari tiap-tiap file yang digunakan pada database. Adapun perancangan basis data ini akan dibahas mengenai normalisasi, ERD (Entity-Relationship Diagram), relasi tabel dan struktur file. Karena struktur data dan hubungan antar data relatif kompleks, maka ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data. Pada dasarnya ada tiga macam simbol yang digunakan yaitu Entity, Atribut dan Relation.

4.2.5.1 Normalisasi

Normalisasi merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan criteria standar untuk menghasilkan struktur table yang normal


(55)

55

Unnormal

{ Kode_Barang, Jenis_Barang, Nama_Barang, Ukuran, Harga_Beli, Harga_Jual, Stok_Max, Stok_Min, No_Pemesanan, Tanggal_Pemesanan, Kode_Barang, Jenis_Barang, Nama_Barang, Ukuran, Jumlah_Mesen, Kode_Supplier, No_Nota, Tanggal_Nota, Kode_Barang, Jenis_Barang, Nama_Barang, Ukuran, Total_Jual, Uang_Bayar, Uang_Kembali, Jumlah_Jual, Subtotal_Jual, No_Pemesanan, Tanggal_Pemesanan, No_Pembelian, Tanggal_Beli, Total_Beli, Jumlah_Beli, Subtotal_Beli, Kode_Barang, Jenis_Barang, Nama_Barang, Ukuran, Harga_Beli, Kode_Supplier, No_Pembelian, Tanggal_Beli, Total_Beli,

No_Nota, Tanggal_Nota, Total_Jual, Kode_Barang, Jenis_Barang,

Nama_Barang, Ukuran, Kode_supplier, Nama_Supplier, Alamat, Telepon, Email }

Normal 1 :{ Kode_Barang, Jenis_Barang, Nama_Barang, Ukuran, Harga_Beli, Harga_Jual, Stok_Max, Stok_Min, No_Nota, Tanggal_Nota, Total_Jual, Uang_Bayar, Uang_Kembali, Jumlah_Jual, Subtotal_Jual, No_Pembelian, Tanggal_Beli, Total_Beli, Jumlah_Beli, Subtotal_Beli, No_Pemesanan, Tanggal_Pemesanan, Jumlah_Mesen, Kode_supplier, Nama_Supplier, Alamat, Telepon, Email }


(56)

56

Normal 2 :

Barang :{ Kode_Barang, Jenis_Barang, Nama_Barang, Ukuran,

Harga_Beli, Harga_Jual, Stok_Max, Stok_Min}

Penjualan :{ No_Nota, Tanggal_Nota, Total_Jual, Uang_Bayar,

Uang_Kembali, Jumlah_Jual, Subtotal_Jual }

Pembelian : { No_Pembelian, Tanggal_Beli, Total_Beli, Jumlah_Beli, Subtotal_Beli }

Pemesanan : { No_Pemesanan, Tanggal_Pemesanan, Jumlah_Mesen }

Supplier : { Kode_supplier, Nama_Supplier, Alamat, Telepon, Email }

Normal 3 :

Barang :{ Kode_Barang*, Jenis_Barang, Nama_Barang, Ukuran,

Harga_Beli, Harga_Jual, Stok_Max, Stok_Min}

Penjualan :{ No_Nota*, Tanggal_Nota, Kode_Barang**, Total_Jual, Uang_Bayar, Uang_Kembali }

Supplier : { Kode_Supplier*, Nama_Supplier, Alamat, Telepon, Email }

Pembelian : { No_Pembelian*, Kode_Supplier**, Tanggal_Beli, Total_Beli}

Pemesanan : { No_Pemesanan*, Tanggal_Pemesanan, Kode_Supplier** }


(57)

57

Pembelian_Detail :{ No_Pembelian**, Kode_Barang**, Jumlah_Beli, Subtotal_Beli }

Penjualan_Detail :{ No_Nota**, Kode_Barang**, Jumlah_Jual, Subtotal_Jual }

1.2.5.2 Relasi Tabel

Proses yang dimaksudkan adalah proses hubungan antara file yang mempunyai file kunci yang sama sehingga file-file tersebut menjadi satu kesatuan yang dihubungkan oleh field kunci tersebut. Pada proses ini elemen dapat dikelompokan menjadi file database berdasarkan entitas dan hubungannya. Tabel Pembelian No_Pembelian* Kode_Supplier** Tanggal_Beli Total_Beli Tabel Barang Kode_Barang* Jenis_Barang Nama_Barang Ukuran Harga_Beli Harga_Jual Stok_Max Srok_Min Tabel Penjualan No_Nota* Tanggal_Nota Total_Jual Uang_Bayar Uang_Kembali Tabel Pemesanan No_Pemesanan* Tanggal_Pemesanan Kode_Supplier** Tabel Pembelian_Detail No_Pembelian** Kode_Barang** Jumlah_Beli Subtotal_Beli Tabel Penjualan_Detail No_Nota** Kode_Barang** Jumlah_Jual Subtotal_Jual Tabel Pemesanan_Detail No_Pemesanan** Kode_Barang** Jumlah_Mesen Tabel Supplier Kode_Supplier* Nama_Supplier Alamat Telepon Email

Gambar 4.7 Relasi Tabel yang diusulkan pada sistem Informasi penjualan

gallery pristi’s collection

1.2.5.3 Diagram Relasi Entitas

Berdasarkan kamus data diatas dapat digambarkan Diagram Relasi Entitas yang terdiri dari :


(58)

58 Memiliki Pembelian Barang Memiliki Penjualan Memiliki Memiliki Pemesanan Penjualan_Detail Memiliki Pembelian_Detail Pemesanan_Detail Memiliki 1 N N N 1 1 1 1 1 1 1 1 Supplier Memiliki Memiliki 1 1 1 1

Gambar 4.8ERD (Entity Relationship Diagram) yang diusulkan pada sistem

Informasi penjualan gallery pristi’s collection

1.2.5.4 Struktur File

Struktur file merupakan suatu objek sistem perangkat lunak yang merupakan elemen-elemen dari sistem perangkat lunak yang dirancang, salah satu objek tersebut adalah data. Data adalah fakta yang bersifat mentah, yang harus di dokumentasikan oleh sistem untuk membuat informasi.

1. Nama File : Barang

Kunci File : Kode_Barang

Keterangan : Digunakan untuk menyimpan data barang


(59)

59

Tabel 4.2struktur file Barang

No Nama_Field Type Length Keterangan

1 Kode_Barang Varchar 10 primary key

2 Nama_Barang Varchar 25 Nama barang

3 Jenis_Barang Varchar 25 Jenis Barang

4 Ukuran Varchar 25 Ukuran barang

5 Harga_Beli Float 8 Harga Beli barang

6 Harga_Jual Float 8 Harga Jual barang

7 Stok_Max Int 4 Stok Maksimal

8 Stok_Min Int 4 Stok Minimal

2. Nama File : Pemesanan

Kunci File : No_Pemesanan

Keterangan : Digunakan untuk menyimpan data pemesanan


(60)

60

Tabel 4.3struktur file Pemesanan

No Nama_Field Type Length Keterangan

1 No_Pemesanan Varchar 10 Primary key

2 Tanggal_Pemesanan Datetime 8 Tanggal Pemesanan

3 Kode_Supplier Varchar 10 Foreign key

3. Nama File : Penjualan

Kunci File : No_Nota

Keterangan : Digunakan untuk menyimpan data nota penjualan

Media : Hardisk

Tabel 4.4struktur file Penjualan

No Nama_Field Type Length Keterangan

1 No_Nota Varchar 10 primary key

2 Tanggal_Nota Datetime 8 Tanggal nota


(61)

61

4 Total_Jual Int 4 Total Penjualan

5 Uang_Bayar Float 8 Uang Pembayaran

6 Uang_Kembali Float 8 Uang Kembalian

4. Nama File : Pembelian

Kunci File : No_Pembelian

Keterangan : Digunakan untuk menyimpan data nota pembelian

Media : Hardisk

Tabel 4.5struktur file Pembelian

No Nama_Field Type Length Keterangan

1 No_Pembelian Varchar 10 primary key

2 Tanggal_Beli Datetime 8 Tanggal nota

3 Kode_Supplier Varchar 10 Foreign key


(62)

62

5. Nama File : Penjualan_Detail

Kunci File : No_Nota

Keterangan : Digunakan untuk menyimpan data nota penjualan

Media : Hardisk

Tabel 4.6struktur file Penjualan_Detail

No Nama_Field Type Length Keterangan

1 No_Nota Varchar 10 primary key

2 Kode_Barang Varchar 10 Foreign key

3 Jumlah_Jual Int 4 Jumlah Penjualan

4 Subtotal_Jual Float 8 Subtotal Penjualan

6. Nama File : Pemesanan_Detail

Kunci File : No_Nota

Keterangan : Digunakan untuk menyimpan data pemesanan


(63)

63

Tabel 4.7struktur file Pemesanan_Detail

No Nama_Field Type Length Keterangan

1 No_Pemesanan Varchar 10 Primary key

2 Jumlah_Mesen Int 4 Jumlah Pemesanan

3 Kode_Barang Varchar 10 Foreign key

7. Nama File : Pembelian_Detail

Kunci File : No_Nota

Keterangan : Digunakan untuk menyimpan data nota pembelian

Media : Hardisk

Tabel 4.8struktur file Pembelian_Detail

No Nama_Field Type Length Keterangan

1 No_Pembelian Varchar 10 Primary key

2 Jumlah_Beli Int 4 Jumlah Pemesanan


(64)

64

4 Subtotal_Beli Float 8 Subtotal Pembelian

8. Nama File : Supplier

Kunci File : Kode_Supplier

Keterangan : Digunakan untuk data supplier

Media : Hardisk

Tabel 4.9 struktur file Supplier

No Nama_Field Type Length Keterangan

1 Kode_Supplier Varchar 10 Primary key

2 Nama_Supplier Varcher 25 Nama Supplier

3 Alamat Varchar 25 Alamat Supplier

4 Telepon Char 25 Telepon Supplier


(65)

65

1.2.5.5 Kodifikasi

Pengkodean merupakan penyajian dalam mengklasifikasikan data dengan mudah dalam proses memasukkan kedalam sistem program. Selain itu, pengkodean dapat membantu dalam mengidentifikasikan suatu objek sehingga kesalahan dalam identifikasi objek dapat dihindari. Pengkodean sebagai berikut :

1. Kode Produk

XX - XXX

No Urut Produk Nama Produk

Contoh : BC-311

BC : nama produk untuk Bed Cover

311: no tipe produk

4.2.6 Perancangan Antar Muka

Antar Muka Pemakai merupakan media komunikasi antara pemakai dengan sistem komputer. Hasil perancangan antar muka pemakai akan memudahkan proses implementasi nanti. Adapun antar muka pemakai perangkat lunak yang akan dirancang ditampilkan sebagai berikut :


(66)

66

4.2.6.1 Perancangan Struktur Menu

Dalam perancangan program aplikasi ini, terdapat gambar modul. Perancangan tersebut yaitu sebagai berikut :

Menu

File

Login

Exit Logout

Master Transaksi

Penjualan

Laporan

Data Barang

Data Suplier

Barang

Penjualan

Pembelian Add User

About

Pembelian

Pemesanan

Gambar 4.9 Struktur Menu Penjualan dan pembelian di Galery Pristi’s Collection

4.2.6.2 Perancangan Masukan (Input Design)

Perancangan masukan merupakan awal dimulainya suatu proses informasi Penjualan dan Pembelian di Galery Pristi’s Collection. dan merupakan suatu bentuk tampilan dari program yang akan dibuat untuk kebutuhan interface dengan user. Berikut ini merupakan gambar dari perancangan input :

1. Tampilan Login


(67)

67

LOGIN

Nama

Password

LOGIN

X

Batal

Gambar 4.10 Login

2. Tampilan Menu

Menu Editor 1

Menu Editor 2

Menu Editor 3

Menu Editor 4

- x

Menu Editor 5

Gambar 4.11 Tampilan menu

3. Tampilan Data User

Setting User

User Name Password Hak Akses

X

Exit Hapus Simpan Ubah

Nama Hak Akses

Tambah


(68)

68

4. Tampilan Suplier

SUPPLIER

X

Hapus Simpan Ubah

Tambah Batal

Kode

Nama Supplier Alamat Telepon Email

Pencarian Berdasarkan Kode Supplier

Masukan Kode Supplier

Cari

Gambar 4.13 Tampilan Supplier

5. Tampilan Daftar Barang

DATA BARANG

Pencarian Berdasarkan Kode Barang/ Nama Barang

Cari

Next Prev

Kode Barang Nama Barang Harga Beli

Harga Jual

Stock Satuan

Exit Hapus Simpan

Ubah Tambah

Batal


(69)

69

6. Transaksi Penjualan

PENJUALAN

No Faktur Tanggal

Total Bayar Uang Bayar Uang Kembali

Simpan Tambah Batal

Kode Barang Nama Barang

Banyaknya Jumlah

Ok Cari

Harga Jual

Sub Total

Exit

Gambar 4.15 Penjualan

7. Transaksi Pembelian

PEMBELIAN

Faktur Permintaan Tanggal

Hapus Simpan Ubah

Tambah Batal

Kode Barang Nama Barang

Kode Suplier

Jumlah Pembelian

X


(70)

70

9. Pemesanan Barang

PEMESANAN BARANG

Faktur Permintaan Tanggal

X

Cetak Batal

Exit Simpan Tambah

Kode Barang Nama Barang

Jumlah Barang Jenis Barang

Gambar 4.17 Daftar Pemesanan Barang

10. List Barang

LIST BARANG

Cari Batal

Gambar 4.18 Daftar List Barang

4.2.6.3.Perancangan Output

Rancangan dapat di klasifikasikan ke dalam dua tipe yaitu output eksternal dan output internal. Pada output internal yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan


(71)

71

manajemen. Output ini akan tetap tinggal di dalam perusahaan dan akan di simpan sebagai arsip atau di musnahkan jika sudah tidak di gunakan lagi, output jenis ini dapat berupa laporan-laporan terperinci, laporan ringkas dan laporan lainnya.output eksternal adalah output yang didistribusikan kepada pihak luar yang akan membutuhkannya. Dalam sistem penjualan ini terdapat satu output eksternal yaitu laporan yang di hasilkan adalah sebagai berikut :

1. Faktur Penjualan untuk konsumen

LOGO

Galery Pristi’s Collection

Tlp. 081320406776/ 022-2784635

Email: Pristiscollection@windowslive.com

Komplek Graha Puspa Blok E3 No. 11 Sersan Bajuri Bandung, Indonesia 40391

No Faktur Tanggal Penjualan

Banyaknya Nama Barang Jumlah Barang

Total :

Bayar :

Kembali :

Gambar 4.19 nota untuk konsumen

2. Laporan Data Barang

LOGO

Galery Pristi’s Collection

Tlp. 081320406776/ 022-2784635

Email: Pristiscollection@windowslive.com

Komplek Graha Puspa Blok E3 No. 11 Sersan Bajuri Bandung, Indonesia 40391

Print Date

Kode Suplier Kode Barang Nama Barang Jenis Barang Jumlah Barang

Grand Total

Laporan Data Barang Habis


(72)

72

3. Laporan Penjualan

LOGO

Galery Pristi’s Collection

Tlp. 081320406776/ 022-2784635

Email: Pristiscollection@windowslive.com

Komplek Graha Puspa Blok E3 No. 11 Sersan Bajuri Bandung, Indonesia 40391

Print Date

No Faktur Tanggal Penjualan Kode Barang Nama Barang Banyaknya Jumlah Barang

Grand Total

Laporan Penjualan

Gambar 4.21 Laporan Penjualan

4. Laporan Pembelian

LOGO

Galery Pristi’s Collection

Tlp. 081320406776/ 022-2784635 Email: Pristiscollection@windowslive.com

Komplek Graha Puspa Blok E3 No. 11 Sersan Bajuri Bandung, Indonesia 40391

Print Date

Faktur Permintaan Tanggal Pembelian Kode Suplier Kode Barang Nama Barang Jumlah Barang

Grand Total

Laporan Pembelian

Gambar 4.22 Laporan Pembelian Barang

5. Pemesanan Barang

LOGO

Galery Pristi’s Collection

Tlp. 081320406776/ 022-2784635 Email: Pristiscollection@windowslive.com

Komplek Graha Puspa Blok E3 No. 11 Sersan Bajuri Bandung, Indonesia 40391

Faktur Permintaan Tanggal

Kode Barang Nama Barang Jumlah Barang

Grand Total


(73)

73

BAB V

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

5.1 Pengujian

Pengujian merupakan bagian yang paling penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjalin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal, yaitu mampu mempresentasikan kajian pokok dari spesifiksi, analisis, perancangan dan

pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri.

5.1.1. Rencana Pengujian

Pengujian sistem informasi penjualan menggunakan data uji berupa sebuah data dan masukan dari pengguna.

Tabel 5.1 Rencana Pengujian Sistem Informasi Penjualan

Kelas Uji Butir Uji

Tingkat

Pengujian

Jenis

Pengujian

Pengujian Login Pengguna

Pengecekan pengguna yang telah terdaftar


(74)

74

Pengujian

Pengisian

Data

Pengisian Data Barang Modul Black Box

Pengisian Data Suplier Modul Black Box

Pengisian Data Penjualan Modul Black Box

Pengisian Data Pembelian Modul Black box

5.1.2 Kasus dan Hasil Pengujian

a. Pengujian Login

Pengujian login yang dilakukan hanya untuk pengecekan pengguna yang telah terdaftar, sedangkan pengujian pendaftaran pengguna baru dilakukan dalam pengujian data pengguna.

Tabel 5.2 Pengujian Login 1

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Pengguna dan password terdaftar

Pengguna : Abdoel Password : Abdoel

Tercantum pada textbox pengguna dan textbox password

Dapat mengisi login pengguna sesuai yang diharapkan

[ ] diterima [ ] ditolak

Klik LOGIN

Dapat masuk ke form utama untuk

Tombol LOGIN dapat berfungsi

[ ] diterima [ ] ditolak


(75)

75

pengguna yang terdaftar

sesuai yang diharapkan

Tabel 5.3 Pengujian Login 2

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Pengguna tidak terdaftar.

Pengguna : ASEP Password : Adoel

Tidak dapat login dan menampilkan pesan peringatan.

pengguna tidak dapat login dan menampilkan

pesan ”Nama

pengguna salah,

silahkan ulangi”

[ ] diterima [ ] ditolak

Klik ”LOGIN”

Pengguna dengan password salah Pengguna : doni Password : xxx

Tidak dapat login dan menampilkan pesan peringatan

Pengguna tidak dapat login dan menampilkan pesan

Password salah. Silahkan

ulangi”

[ ] diterima [ ] ditolak


(76)

76

b. Pengujian Pengisian Data Barang Pengujian Pengisian Data Barang

Berikut adalah tabel pengujian pengisian data Barang :

Tabel 5.4 Pengujian PengisianData Barang

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Klik “Tambah” Tombol yang aktif hanya tombol

“Simpan” dan “Batal”

Dapat mengisi tiap field sesuai yang

diharapkan

[ ] diterima [ ] ditolak

Mengisi textbox tiap field.

Klik “Simpan”

Data tersimpan di data barang.

Tombol

“Simpan” dapat

berfungsi sesuai yang

diharapkan

[ ] diterima [ ] ditolak

Klik “Batal” Pengisian data dibatalkan

Tombol “Batal”

dapat berfungsi sesuai yang diharapkan

[ ] diterima [ ] ditolak


(77)

77

Klik “ubah” data diperbaharui Tombol “Edit” dapat berfungsi sesuai yang diharapkan

[ ] diterima [ ] ditolak

Klik „Hapus’ Muncul kotak dialog berupa pertanyaan

Tombol

“Hapus”

berfungsi sesuai yang

diharapkan

[ ] diterima [ ] ditolak

Klik „Yes’ atau „No’ Data terhapus atau tidak

Tombol Yes atau No berfungsi

[√] diterima

[ ] ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Pengisian textbox jumlah dengan selain angka

Muncul pesan bahwa data harus diisi dengan angka

Tekxtbox

berfungsi sesuai yang

diharapkan

[√] diterima


(1)

vii

3.1.4 Deskripsi Tugas……….. 28

3.2 Metode Penelitian……..………. 30

3.2.1 Desain Penelitian ………... 31

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ………..………….. 31

3.2.2.1 Sumber Data Primer ………... 31

3.2.2.1 Sumber Data Sekunder ………... 32

3.2.3 Metode Pendekatan/Pengembangan Sistem…….………….…… 32

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem……….………... 32

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ……….. 32

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ………. 36

3.2.4 Pengujian Software ……...………...….. 40

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan……….. 41

4.1.1 Analisis Dokumen……….. 41

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan………... 42

4.1.2.1 Flow Map……….. 44

4.1.2.2 Diagram Konteks………..……. 45

4.1.2.3 Data Flow Diagram……….….. 46

4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan……….... 46

4.2 Perancangan sistem………..……… 47

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem……….……… 48

4.2.2 Gambaran Umum sistem yang Diusulkan………... 49

4.2.3 Perancangan yang Diusulkan………..………….. 49


(2)

viii

4.2.3.1 Flowmap ……… 50

4.2.3.2 Diagram konteks ……… 51

4.2.3.3 Data Flow Diagram……….………… 51

4.2.4 Kamus Data ………....………….. 52

4.2.5 Perancangan Basis Data……… 54

4.2.5.1 Normalisasi………..…..……… 54

4.2.5.2 Relasi Tabel ………... 57

4.2.5.3 Entity Relationship Diagram ………..………... 58

4.2.5.4 Struktur File……….……… 64

4.2.5.5 Kodifikasi……….…….. 65

4.2.6 Perancangan Antar Muka……….……….. 65

4.2.6.1 Perancangan Struktur Menu………….……….. 66

4.2.7.4 Perancangan Input………..……… ... 66

4.2.7.5 Perancangan Output……….. 70

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Pengujian………..………..……….. 73

5.1.1 Rencana Pengujian……….…... 73

5.1.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 74

5.1.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 78

5.2 Implementasi ……… 78

5.2.1 Batasan Implementasi...………... 78

5.2.2 Implementasi Perangkat Lunak………... 79


(3)

ix

5.2.4 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL). ………..……… 80 5.2.5 Implementasi Antar Muka………... 83 5.2.6 Implementasi instalasi program ……….………... 92 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan……….……….. 95 6.2 Saran……….…………..……….. 96

DAFTAR PUSTAKA………... 97


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah yang maha kuasa, yang telah memberikan rahmat dan karunia – Nya, sehingga penulis dengan segala usaha dan kemampuan yang ada dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “Sistem Informasi Penjualan Pada Galery Pristi’s Collection”.

Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Diploma pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer jurusan Manajemen Informatika, Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak memiliki kesulitan baik dari segi bahasa maupun teknik penulisan-nya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan penulis sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari segala kekurangan. Oleh karena itu dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat mendidik bagi penulis khususnya, dan pembaca pada umumnya.

Pada kesempatan ini pula dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.,Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

3. Bapak Dadang Munandar, SE, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika.

4. Ibu Citra Noviyasari, S.SI, MT, selaku dosen wali kelas MI-19 jurusan Manajemen Informatika.


(5)

iv

5. Bapak Syahrul Mauluddin ,S.Kom, selaku pembimbing tugas akhir yang dengan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 6. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff karyawan di Universitas Komputer

Indonesia Bandung.

7. Ayahanda, dan Ibunda Tercinta beserta keluarga yang telah banyak memberikan doa dan dukungan yang amat besar baik secara moril maupun materiil.

8. Terima kasih slamet, heni dan dadan beserta seluruh sahabat di MI-19 angkatan 2007, “Terima Kasih karena telah menjadi teman-teman yang baik selama kuliah di UNIKOM tercinta”.

9. Terima kasih kepada bapak Ayi Daeng selaku Pembina Teater yang selalu memberikan semangat dan dukungan secara moril.

10. Terima kasih pada rekan dan adik – adik Stepu (Study Teater Kabaret Puragabaya) yang selalu menghibur dikala hati sedih, susah dan senang dan kepada para sahabat yang tidak mungkin saya sebutkan secara satu persatu.

11. Terima kasih pada ibu pristi mooney selaku pemilik perusahaan yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.

Akhirnya, Penulis mengharapkan semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, Februari 2011 Penulis,


(6)

Motto :

”K

egagalan adalah sebuah kesuksesan yang tetunda, dibalik

sebuah keegagalan itu terdapat hikmah yang dapat dipetik untuk

dijadikan motivasi hidup dan di implementasikan dalam proses