Sistem informasi penjualan pakaian berbasis web pada Butik Herman Collection Bandung

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada program studi sistem informasi jenjang strata satu fakultas teknik dan ilmu komputer

Oleh : Vembi Febian

1.05.07.048

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

iv

Alhamdulillah puji serta syukur kita panjatkan kehadirat Illahi Rabbi karena atas segala nikmat hidayah dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi

yang berjudul “

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PAKAIAN

BERBASIS WEB PADA BUTIK HERMAN COLLECTION

BANDUNG

”.

Salawat dan salam semoga tetap tercurah kepada jungjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, serta kepada tabiin-tabiinnya dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya sampai akhir zaman, Amin.

Dalam penyusunan Skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan ilmu dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan dengan senang hati untuk perbaikan Skripsi ini. Namun harapan besar dari penulis semoga Skripsi ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Tidak lupa ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan tidak terhingga kepada :

1. Yang tersayang Ayahanda (Dadang Rusmana) dan Ibunda ( Edeh ) atas doa dan segala kasih sayang yang tak terhingga, serta kepada Rangga adik tercinta kakak yang saya banggakan maryana, Terima kasih atas masukan dan dorongan baik moril maupun materil.


(3)

v

3. Prof.Dr.H.Denny Kurniadie,Ir.M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UNIKOM.

4. Syahrul Mauluddin,S.Kom, M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.

5. Tono Hartono S.Kom., M.Kom. selaku Dosen Wali yang telah banyak membantu penulis baik dalam proses akademik maupun bimbingan konseling.

6. Deasy Permatasari, S.Si., MT

selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya kepada Penulis dalam menyusun skripsi ini dan membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Pengajar, Staff, dan Karyawan Universitas Komputer Indonesia terutama dari jurusan Sistem Informasi.

8. bapak herman selaku pemilik Butik herman collection yang telah banyak membantu memberi masukan

9. Sahabat-sahabatku Happy, Doyok, Sony, Pupun, Neza, Angga, iyan dan Nurmansyah.


(4)

vi

11. Teman MI angkatan 2007, yang telah memberikan rasa kekeluargaan dan motivasi yang tidak ada batasnya kepada penulis.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi, terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

Akhir kata semoga Allah S.W.T. memberikan balasan kenikmatan yang setimpal kepada semua pihak yang telah meberikan bantuan baik moral maupun spiritual, amin. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis pribadi selaku penyusun, umumnya bagi para pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, Februari 2013 Penulis


(5)

vii

LEMBAR KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR SIMBOL ... xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.2.1 identifikasi ... 4

1.2.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Maksud Penelitian... 6

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Kegunaan Penelitian ... 7

1.4.1. Kegunaan Praktis... 7


(6)

viii

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem ... 11

2.1.1 Bentuk Umum Sistem ... 13

2.1.2. Karakterisitik Sistem ... 14

2.1.3 Elemen Sistem ... 16

2.1.4 Klasifikasi Sistem... 18

2.2. Konsep Dasar Informasi ... 19

2.2.1 Siklus Informasi ... 20

2.2.2. Kualitas Informasi ... 21

2.2.3 Nilai informasi ... 22

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 22

2.3.1 Komponen Sistem Informasi ... 22

2.3.2. Tujuan Sistem Informasi ... 23

2.3.3 Manfaat Sistem Informasi... 24

2.4. Sistem Informasi Penjualan ... 24

2.4.1 Manfaat Sistem Informasi Penjualan ... 25

2.4.2. Model Transaksi Online Banking ... 26


(7)

ix

2.5.3. Perangkat Lunak Pendukung ... 30

2.5.2.1 Web Server Apache ... 30

2.5.3.2 MySQL ... 31

2.5.3.3 PHP ... 31

2.5.3.4.Wamp Server ... 32

2.5.3.5.Macromedia Dreamwever CS4 ... 33

2.5.4 Browser ... 34

2.5.5 Basis Data ... 35

2.5.6 Jaringan Komputer ... 36

2.5.6.1 Jenis-jenis Jaringan Komputer ... 36

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian ... 39

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 39

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 40

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 40

3.1.4. Deskripsi Tugas ... 41


(8)

x

, Kuesioner ) ... 42

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (dokumentasi) ... 43

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 44

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 44

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 44

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 48

3.2.4. Pengujian Software ... 51

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 53

4.1.1. analisis dokumen ... 53

4.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 54

4.1.2.1. Flow Map yang Sedang Berjalan ... 55

4.1.2.2. Diagram Konteks yang Sedang Berjalan ... 56

4.1.2.3. Data Flow Diagram yang Sedang Berjalan ... 56

4.1.3. Evaluasi sistem yang sedang berjalan ... 58

4.2. Perancangan Sistem ... 59


(9)

xi

4.2.3.2. Data Flow Diagram (DFD) ... 63

4.2.3.3. kamus data ... 68

4.2.4. perancangan basis data ... 72

4.2.4.1. normalisasi ... 72

4.2.4.2. relasi table ... 74

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 76

4.2.4.4. Strukture File ... 77

4.2.4.5. kodifikasi ... 82

4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 83

4.2.5.1. Struktur Menu ………... 84

4.2.5.2. Perancangan Input ……… .... 86

4.2.4.3. Perancangan Output ... 92

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ... 97

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

5.1. Implementasi ... 98

5.1.1. Batasan Implementasi ... 98


(10)

xii

5.1.5.1. Implementasi Frontend ... 103

5.1.5.2. Implementasi Backend ………. 105

5.1.6. Implementasi Instalasi Program ... 107

5.1.6.1 Cara Melakukan Hosting ……….. 107

5.1.7. Penggunaan Program ... 111

5.2. Pengujian ... 118

5.2.1. Rencana Pengujian ... 119

5.2.2. Kasus Dan Hasil pengujian ... 120

5.2.2.1. Pengujian Registrasi Pelanggan ... 120

5.2.2.2. Pengujian Ubah Password ... 122

5.2.2.3. Pengujian Kirim Testimonial ... 124

5.2.2.4. Pengujian Kirim Informasi Pengiriman Produk ... 126

5.2.2.5. Pengujian Tambah Data Barang ... 127

5.2.2.6. Pengujian Login user ... 130


(11)

xiii

DAFTAR PUSTAKA


(12)

xiv

Gambar 2.2. Karakteristik Sistem ... 16

Gambar 2.3 Siklus informasi ... 21

Gambar 2.4. Arsitektur internet……….28

Gambar 2.5. Cara Kerja Browser ... 34

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Butik herman collection ... 41

Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototipe ... 45

Gambar 4.1 Flow map sistem penjualan yang sedang berjalan ... 55

Gambar 4.2 Diagram konteks pada sistem yang sedang berjalan ... 56

Gambar 4.3. DFD Level 0 Pada sistem yang sedang berjalan ... 56

Gambar 4.4. DFD Level 1 dari proses no.1 pada sistem yang berjalan ... 57

Gambar 4.5. DFD Level 1 dari proses no.2 pada sistem yang berjalan ... 57

Gambar 4.6. Diagram Konteks Pada Sistem Yang Diusulkan ... 62

Gambar 4.7. DFD Level 0 pada sistem yang diusulkan ... 64

Gambar 4.8. DFD Level 1 dari Proses 1 pada sistem yang diusulkan... 65

Gambar 4.9. DFD Level 1 dari Proses 2 pada sistem yang diusulkan... 66

Gambar 4.10. DFD Level 1 dari Proses 3 pada sistem yang diusulkan... 66

Gambar 4.11. DFD Level 1 dari Proses 4 pada sistem yang diusulkan... 67


(13)

xv

Gambar 4.16 Struktur menu pelanggan teregistrasi ... 85

Gambar 4.17 Struktur Menu Admin ... 85

Gambar 4.18 Perancangan halaman registrasi ... 86

Gambar 4.19. Perancangan menu login ... 87

Gambar 4.20. Perancangan Halaman Pengiriman Produk ... 88

Gambar 4.21. Perancangan halaman isi testimony ... 89

Gambar 4.22. Perancangan halaman profil ... 90

Gambar 4.23 Perancangan ubah password ... 91

Gambar 4.24 Perancangan halaman konfirmasi pembayaran ... 92

Gambar 4.25 Perancangan halaman katalog utama ... 93

Gambar 4.26 Perancangan halaman detail produk ... 94

Gambar 4.27 Perancangan halaman keranjang belanja ... 95

Gambar 4.28 Perancangan Halaman data pesanan ... 95

Gambar 4.29 Perancangan halaman histori pesanan ... 96

Gambar 4.30 Perancangan bukti data pesanan ... 96

Gambar 4.31 Perancangan arsitektur jaringan ... 97

Gambar 5.1 Tampilan Utama Cpanel ... 108


(14)

xvi

Gambar 5.6 Tampilan hasil create database ... 111

Gambar 5.7 Tampilan URL ... 111

Gambar 5.8 Tampilan halaman utama ... 112

Gambar 5.9 Tampilan fasilitas login yang terdapat pada halaman utama113 Gambar 5.10 Tampilan menu registrasi ... 114

Gambar 5.11 Tampilan detail produk ... 115

Gambar 5.12 Tampilan fasilitas keranjang belanja ... 116

Gambar 5.13 Tampilan informasi pengiriman produk ... 116

Gambar 5.14 Tampilan info pemesanan ... 117


(15)

xvii

Tabel 4.1 Evaluasi sistem yang sedang berjalan……… .. 58

Tabel 4.2 Tabel admin……… ... 77

Tabel 4.3 Tabel users ……… .. 77

Tabel 4.4 Tabel barang ……… ... 78

Tabel 4.5 Tabel tarif pengiriman ……… ... 79

Tabel 4.6 Tabel pemasaran ... 79

Tabel 4.7 Tabel pemasaran relasi... 79

Tabel 4.8 Tabel kategori barang ... 80

Tabel 4.9 Tabel pemesanan ... 80

Tabel 4.10 Tabel detail pemesanan ... 81

Tabel 4.11 Tabel pembayaran ... 81

Tabel 4.12 Tabel Pengiriman ... 82

Tabel 5.1 Implementasi Frontend ... 103

Tabel 5.2 Implementasi Backend ... 105

Tabel 5.3 Rencana Pengujian ... 119

Tabel 5.4 Pengujian pendaftaran beasiswa ... 120

Tabel 5.5 Pengujian Ubah Password ... 122


(16)

(17)

xix

No. Simbol Keterangan

1. Proses Komputerisasi

2. Proses Manual

3 Dokumen

4. Seleksi

5. Media Penyimpanan Data / Database

6.

Penyimpanan arsip atau dokumen non computer


(18)

xx

8. Garis Alir Data

Sumber : Jogiyanto Hartono (2005 : 796) 2. Data Flow Diagram (DFD)

No. Simbol Keterangan

1. Proses

2. Entitas

3. File Penyimpanan

4. Garis Alir Data

Sumber : Jogiyanto Hartono (2005 : 802) 3. Entity Relationship Diagram (ERD)


(19)

xxi

2. Entititas

3. Garis Alir Data


(20)

Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Rinrin Sri Eviyani, membangun aplikasi e – commerce berbasis web pada cindy shop di jakarta Skripsi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia sistem informasi,Bandung.

Andi. 2006. Apa dan Bagaimana E-Commerce.

Ardi Budiman.2010. Membangun E-Commerce Pada Kizaru Animanga-Skripsi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia sistem

informasi,Bandung.

(ayuliana_st.staff.gunadarma.ac.id/.../Pertemuan+06+++_BlackBox+Testing_.pdf \ Tgl akses 29 Maret 2012 Jam 08:00 WIB.

Bunafit Nugroho. 2008. Membuat Sistem Informasi Penjualan Berbasis WEB dengan PHP dan MySQL.

Jhonsen. 2004.Web Designer untuk Pemula, PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Jogiyanto Hartono. 2005. Analisis Dan Desain Informasi.

Nugroho,Bunafit.2004.Aplikasi Pemograman Web dinamis dengan PHP dan MySQL.GAVA MEDIA,Jogjakarta.


(21)

Y.B.Mulyana,S.Kom.2003.Trik Membangun situs menggunakan PHP dan MySQL. PT Elex Media Komputindo.Jakarta.

Yudhi Purwanto. 2001. Pemrograman Web dengan PHP.

http://12puby.blogspot.com/2012/01/sistem-informasi-penjualan.html 2 november 2012


(22)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan secara dinamis salah satu hasil perkembangan teknologi adalah komputer sebagai alat bantu manusia yang memiliki kelebihan diantarannya kecepatan,keakuratan serta efisiensi pengolahan data dibandingkan dengan sistem manual. Pengolahan data menjadi informasi inilah yang menjadi kelebihan komputer dan telah merambah dalam berbagai segmen, baik didalam dunia bisnis maupun dunia pendidikan .Ketentuannya pada kompetisi dunia pendidikan telah menciptakan persaingan yang ketat antara sekolah yang satu dengan yang lainnya.Sehingga perkembangan teknologi harus diikuti oleh pengelolahan instalasi pendidikan.Teknologi informasi semakin berkembang di berbagai bidang.Semua aktivitas yang dilakukan oleh sebuah bidang usaha semakin tidak terlepas daripengaruh teknologi informasi.Dengan demikian semakin banyak para pengusaha menerapkan teknologi informasi tersebut dalam mengelola bidang usahanya.Peranan teknologi informasi dalam bisnis telah mengubah secara radikaltipe pekerjaan, pekerja, organisasi bahkan system manajemen dalam mengelola sebuah organisasi.Semula pekerjaan banyak yang mengandalkan otot kepekerjaan yang mengandalkan otak. Tipe pekerjaan bisa memiliki peranan penting menggantikan peran manusia secara otomatis terhadap suatu siklus system mulaidari input, proses, dan output di dalam melaksanakan


(23)

aktivitas serta telah menjadifasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis yang memberikan andil besarterhadap perubahn-perubahan yang mendasar pada infrastruktur, operasi, danmanajemen organisasi juga kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkanposisi kompetitif, mengurangi biaya serta meningkatkan fleksibilitas Untuk dapat mencapai hasil yang maksimal maka diperlukan adanya suatu Sistem Informasi Manajemen. Sehingga semua proses transaksi dari perusahaan dapat dicatatat dan dilaporkan dengan baik, khususnya pencatatan penjualan barang. Sistem informasi Penjualan merupakan konsep baru yang biasa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet

Perusahaan yang ingin meningkatkan penjualan tidak melepaskan diri dari kegiatan pemasaran.Pemasaran yang baik dan tersebar luas merupakan faktor untuk meningkatkan hasil penjualan perusahaan.Maka, diperlukan koordinasi yang baik antara pemasaran dan penjualan.

Dengan hal itu, maka persaingan yang sebenarnya adalah terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan system informasi penjualan berbasisi web untuk meningkatkan kinerja dan eksistensi dalam bisnis inti. Dengan aplikasi system informasi penjualanberbasis web, dapat dilakukan secara lebih cepat, lebih intensif, dan lebih murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara konvensional (door to door, one-to-one relationship). Maka system informasi penjualan berbasisi web bukanlah sekedar suatu mekanisme penjualan barang atau


(24)

jasa melalui media internet, tetapi juga terhadap terjadinya sebuah transformasi bisnis yang mengubahcara pandang perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya. Membangun dan mengimplementasikan sebuah sistem system informasi penjualan berbasis web bukanlah merupakan proses instant, namun merupakan transformasi strategi dan sistem bisnis yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan perusahaan dan teknologi.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Butik herman collection berusaha untuk mengembangkan usaha retailnya yaitu pakaian yang sebelumnya hanya bersifat lokal menjadi berskala nasional guna memperluas jangkauan pemasaran dan meningkatkan omzet. Dimana produk-produk yang dipasarkannya diharapkan dapat diakses dari seluruh penjuru negeri. Saat ini dalam memasarkan produk-produknya, Butik herman collection masih menggunakan metode konvensional, yaitu selain memiliki butik, juga memasarkan dengan pendekatan personal secara lisan dan memasang iklan di beberapa media. Hal tersebut tentu sangat tidak efektif untuk mencapai maksud perusahaan dalam mengembangkan usahanya dibidang fashion menjadi berskala nasional.Walaupun demikian penjualan dalam skala regional mengambarkan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan hal tersebut bisa dilihat dari hasil penjualan dari tahun 2008 sampai 2012 dengan puncaknya butik herman collection mampu mencapai target penjualan.berikut data statistik butik herman collection tahun dari tahun 2008 sampai 2012.


(25)

Gambar 1.1 Grafik Penjualan pakaian pada Butik herman collection bandung

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka topik yang diambil adalah penjualan barang melalui internet. Melihat hal itu maka penulis memilih judul “

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PAKAIAN BERBASIS WEB

PADA BUTIK HERMAN COLLECTION BANDUNG.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa pokok permasalahan, yaitu sebagai berikut :

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Transaksi penjualan masih bersifat konvensional dimana konsumen harus datang langsung ketempatnya untuk melakukan transaksi pembelian.


(26)

2. Belum tersedianya media alternatif untuk sarana promosi pada Herman Collection.

3. Proses pengolahan data di butik butik herman collection yang ada seperti transaksi penjualan dan pembuatan laporan penjualan masih menggunakan proses pencatatan sehingga menimbulkan penumpukan dokumen.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Penjualan dan Pembelian yang sedang berjalan saat ini di Butik herman collection.

2. Bagaimana Perancangan Sistem Penjualan berbasis web yang dapat meningkatkan penjualan pada Butik herman collection.

3. Bagaimana Implementasi Sistem Informasi Penjualan berbasis web sebagai pendukung untuk mempermudah konsumen melakukan transaksi pembelian. 4. Bagaimana evaluasi Sistem Informasi Penjualan berbasis web sebagai pendukung


(27)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun atau merancang suatu media alternatif yang dapat membantu memperluas jangkauan dan sebagai media promosi penjualan berbasis web pada Butik herman collection.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah, sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Sistem Penjualan dan Pembelian yang sedang berjalan saat ini diButik herman collection.

2. Untuk mengetahui Perancangan Sistem Penjualan dan Pembelian berbasis web yang dapat meningkatkan penjualan pada Butik herman collection.

3. Untuk mengimplementasi Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian berbasis web sebagai pendukung untuk mempermudah konsumen melakukan transaksi pembelian.

4. Untuk mengevaluasi Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian sebagai pendukung penjualan berbasis web di Butik herman collection.


(28)

1.4. Kegunaan Penelitian

Dalam penulisan ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut : 1.4.1. Kegunaan Praktis

1. Bagi Perusahaan

1. konsumen sebelumnya dengan menawarkan pelayanan yang lebih kompetitif sebagai strategi dalam penjualan. Membantu perusahaan dalam menarik konsumen baru serta menjaga loyalitas

2. Dengan Sistem Informasi Penjualan berbasis web ini diharapkan dapat mempermudah konsumen dalam melakukan pemesanan barang sehingga meningkatkan produktifitas dan efektifitas kerja di Butik herman collection.

3. Sistem Informasi Penjualan berbasis web ini diharapkan bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh pengguna untuk dapat mendukung kegiatan pemasaran yang lebih luas.

2. Bagi Konsumen

1. Dengan adanya pemasaran berbasis web ini diharapkan dapat mempermudah dalam mengakses dan memesan suatu produk secara online.

2. Informasi yang didapat konsumen mengenai produk yang ditawarkan oleh Butik herman collectionlebih jelas dan lebih akurat.


(29)

1.4.2. Kegunaan Akademis 1. Bagi Penulis

Dengan adanya penulisan ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi penulis terutama dalam pembuatan sistem informasi yang berbasis web, memperluas wawasan tentang bagaimana perancangan sistem informasi yang baik umumnya serta sistem informasi pemasaran pada khususnya dan diharapkan penulis dapat menganalisis suatu sistem informasi yang baik.

2. Bagi penulis lain

Sebagai acuan bagi mahasiswa lain atau penulis yang akan melakukan penulisan dengan kajian yang berhubungan dengan sistem informasi penjualan berbasis web.

3. Bagi pengembangan ilmu

Sebagai acuan bagi mahasiswa lain atau penulis yang akan melakukan penelitian dengan kajian yang berhubungan dengan sistem informasi penjualan berbasis web.

1.5. Batasan Masalah

Batasan masalah hanya di titik beratkan pada proses penjualan produk ( pakaian) diButik herman collection. Sedangkan asumsi lain yang mendukung sistem informasi penjualan di Butik herman collection adalah :


(30)

2. Aplikasi ini bersifat online shoping yang menitik beratkan pada informasi katalog produk.

3. batas waktu pemesanan adalah selama 3 hari.

4. cara pembayaran bisa dilakukan dengan transfer bank MANDIRI atau BCA, wesel, kecuali dengan kartu kredit karena Butik herman collection tidak melayani melalui kartu kredit.

5. Jenis user terdiri dari Non member ( hanya dapat melihat - lihat produk, Member (dapat melihat produk, memilih produk, menampilkan keranjang belanja, melakukan order melalui checkout, dapat merubah password dan setting member).

6. Bagi user aplikasi system informasi penjualanini menangani proses pemesanan (order), konfirmasi pembayaran dan pengiriman serta menangani keluhan sebagai feedback atau masukan untuk Butik herman collection.

7. Tidak membahas tentang pergudangan.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada Butik herman collectionJalan Cijerah no.84


(31)

Tabel 1.1 jadwal penelitian

No Waktu

Kegiatan

Tahun 2012

September Oktober November Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengumpulan

kebutuhan : a) Observasi b) Wawancara c) Pengumpulan

data 2 Membangun

prototype : a) Analisis data b) Perancangan

database 3 Pengkodean

Sistem 4 Evaluasi

Sistem 5 Pengujian

Sistem (Menguji Perangkat Lunak) 6 Evaluasi

Sistem 7 Penyusunan


(32)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem

Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sitem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem.

Prosedur (procedure) didefinisikan oleh Richard F. Neuschel dalam Jogiyanto HM (2005:1) sebagai suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan oleh menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Lebih lanjut Jerry Fitz Gerald, Ardra F. FitzGerald dan Warren D.Stallings, Jr., dalam Jogiyanto HM (2005:2) mendefiniskan prosedur sebagai urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


(33)

Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Mempelajari suatu sistem akan lebih mengena bila mengetahui terlebih dahulu apakah suatu sistem itu. Lebih lanjut pengertian tentang sistem pertama kali dapat diperoleh dari definisinya. Dengan demikian definisi ini akan mempunyai peranan yang penting di dalam pendekatan untuk mempelajari suatu sistem. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.

Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis, maka istilah goal lebih tepat diterapkan, tergantung dari ruang lingkup dari mana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan dan sasaran digunakan bergantian dan tidak dibedakan.


(34)

Suatu sistem harus mempunyai sasaran, tujuan dan komponen-komponen yang saling berinteraksi atau berhubungan satu dengan yang lainnya dalam mencapai suatu tujuan perusahaan yang telah diterapkan.

Berikut ini adalah pengertian sistem menurut para ahli yaitu : Menurut Warren D. Stalling, Jr dalam Jogiyanto HM (2005:1) :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Menurut M.J Alexander dalam Jogiyanto HM (2003:2) :

“Sistem adalah suatu group dari elemen-elemen baik berbentuk fisik maupun bukan fisik yang menunjukkan suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran akhir dari sistem”.

Berdasarkan pengertian di atas, jelaslah bahwa suatu sistem tidak dapat dilakukan oleh orang atau bagian tertentu saja dalam perusahaan tetapi merupakan kerjasama sekelompok orang yang saling berhubungan dan menunjang agar kegiatan perusahaan berjalan dengan baik dan akhirnya dapat menghasilkan suatu informasi. 2.1.1. Bentuk Umum Sistem

Bentuk umun dari suatu sistem terdiri atas masukan (input), proses dan keluaran (output) seperti terlihat pada gambar 2.3, dalam bentuk umum sistem ini bisa melakukan satu atau lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.


(35)

Gambar 2.1. Bentuk Umum Sistem Sumber : Jogiyanto (2005 : 5) 12 2.1.2. Karakterisitik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). 1. Komponen Sistem (System Components)

menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (System Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batas sistem memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan juga menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (System Environment) Lingkungan luar sistem merupakan daerah luar sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang dapat bersifat menguntungkan dan juga dapat bersifat merugikan sistem.


(36)

4. Penghubung Sistem

Dengan penghubung, suatu sub sistem dapat berintegrasi dengan sub sistem yang lainnya, dimana keluaran (output) dari suatu sub sistem akan menjadi masukan (input) untuk sub sistem yang lainnya.

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna bagi sub sistem yang lainnya atau supra sistem dan sebagai sisa pembuangan.

5. Masukan Sistem (System Input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. a. Masukan Perawatan (maintenance input)

Energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Contohnya, program digunakan untuk mengoperasikan komputer.

b. Masukan Sinyal (signal input)

Energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, data yang diolah untuk menjadi informasi

6. Keluaran Sistem (System Output)

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluara yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah Sistem (System Process) Suatu sistem mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.


(37)

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan system dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Karakteristik dari suatu sistem dapat dilihat seperti pada gambar 2.2 berikut :

Gambar 2.2. Karakteristik Sistem Sumber : Jogiyanto (2005 : 6) 2.1.3. Elemen Sistem

1. Tujuan

Merupakan tujuan dari sistem tersebut berupa tujuan usaha, kebutuhan, masalah, prosedur pencapaian tujuan.


(38)

2. Batasan

Merupakan batasan-batasan yang ada dalam mencapai tujuan dari sistem, dimana batasan ini dapat berupa peraturan-peraturan, biaya-biaya, personil, peralatan, dll. 3. Control

Merupakan pengawas dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang dapat berupa control pemasukan data (input), control keluaran dat (output), control pengoperasian, dll.

4. Input

Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data masukan dimana data dapat berupa asal masukan, frekwensi pemasukan data, jenis pemasukan data, dll.

5. Proses

Merupakan bagian yang memproses masukan data menjadi informasi sesuai dengan keinginan penerima, proses dapat berupa : klarifikasi, peringkasan, pencarian, dll.

6. Output

Merupakan keluaran atau tujuan akhir dari sistem, output dapat berupa laporan, grafik, dll.

7. Umpan Balik

Merupakan elemen-elemen sistem yang tugasnya apakah sistem berjalan sesuai keinginan, umpan balik dapat berupa perbaikan, pemeliharaan, dll.


(39)

Suatu sistem dapat dikatakan sebagai kerangka terpadu yang mempunyai satu sasaran atau lebih. Sistem dapat dikatakan berhasil apabila sasaran atau tujuannya tersebut telah tercapai.

2.1.4. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang,diantaranya sebagai berikut :

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan manusia dengan Tuhan.

Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sitem penjualan, dan lain sebagainya.

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada pencipta alam). Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dan malam, sistem kehidupan umat manusia.

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system atau ada yang menyebut man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system. Karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.


(40)

c. Sistem Tertentu (deterministic system) dan Sistem Tak Tentu (probabilistic system)

Deterministic system beroperasi dengan tingkah laku yang sudah bisa diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem tersebut dapat diramalkan dan relatif stabil/ konstan dalam jangka waktu yang lama. Contohnya adalah pada sistem komputer.

Probabilistic system adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas. Contohnya pada sistem sosial, sistem politik, dan sistem demokrasi.

d. Sistem Tertutup (close system) dan Sistem Terbuka (open system)

Close system merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja asecara otomatis tanpa ada turut campur tangan dari pihak luarnya walaupun sebenarnya bersifat relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

Open system adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih


(41)

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Kesatuan nyata (fact dan entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 8) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan satu atau beberapa data yang memberikan arti dan manfaat.

2.2.1. Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah untuk proses lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model proses tertentu agar dapat lebih berguna dalam bentuk informasi. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan dan menghasilkan suatu tindakan yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali melalui suatu model sampai membentuk suatu siklus informasi. Siklus informasi dapat dilihat seperti pada gambar 2.3. berikut :


(42)

Proses (Model)

Hasil Keputusan Data (Input)

Keputusan Tindakan Data

(ditangkap) Penerima

Informasi (Output)

Basi

s

D

at

a

Gambar 2.3. Siklus Informasi Sumber : Jogiyanto (2005 : 9) 2.2.2. Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto (2003 : 34) Kualitas dari informasi tersebut tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.

a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

b. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan, bila


(43)

pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi atau perusahaan.

c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Informasi harus disampaikan pada orang yang sesuai dengan maksud dari informasi tersebut, karena relevansi informasi antar orang berbeda

2.2.3. Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan, sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto HM (2005 :7-11) dalam buku Analisis & Desain, Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building blok) yaitu:


(44)

1. Hardware yaitu suatu perangkat keras dalam komputer yang kita bisa sentuh dan rasakan.

2. Software yaitu suatu perangkat lunak di dalam komputer yang berfungsi untuk mengoperasikan suatu aplikasi di dalam sistem komputer.

3. Data yaitu sekumpulan karakter yang diterima sebagai masukan (input) untuk sistem informasi dan disimpan serta diolah.

4. Prosedur yaitu suatu urutan pekerjaan atau usaha yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, dan disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi. 5. User yaitu orang yang terlibat dalam sistem informasi seperti operator, pemimpin

sistem informasi, dan sebagainya. 2.3.2. Tujuan Sistem Informasi

Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1. Integrasi sistem

a. Menghubungkan sistem individu/kelompok.

b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis. c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.


(45)

2. Efisiensi pengelolaan

a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan pengadministrasian data. b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.

c. Penggunaan dan pengambilan Informasi. 3. Dukungan keputusan untuk manajemen

a. Melengkapi Informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhan. b. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.

c. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu. 2.3.3. Manfaat Sistem Informasi

Sistem Informasi memiliki beberapa manfaat, yaitu: 1. Menghemat tenaga kerja

2. Peningkatan efisiensi 3. Mempercepat proses 4. Perbaikan dokumentasi 5. Pencapaian standar 6. Perbaikan keputusan

2.4. Sistem informasi penjualan

Sistem Informasi Penjualan diartikan sebagai suatu pembuatan pernyataan penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang yang disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas penjualan yang berlaku.


(46)

2.4.1. Manfaat Sistem informasi penjualan

Manfaat yang diperoleh bagi organisasi pemilik sistem informasi penjualan : 1. Memperluas market place hingga kepasar nasional.

2 sistem informasi penjualan menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan, dan pencarian informasi yang menggunakan kertas. 3. sistem informasi penjualan mendukung upaya-upaya business process reengineering. Dengan mengubah prosesnya, maka produktivitas sales-people, pegawai yang berpengetahuan, dan administrator bias meningkat 100% atau lebih. 4. sistem informasi penjualan memperkecil biaya telekomunikasi.

5. Akses informasi menjadi lebih cepat.

Manfaat bagi konsumen antara lain :

1. sistem informasi penjualan memungkinkan konsumen untuk berbelanja atau melakukan transaksi selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi.

2. sistem informasi penjualan menyediakan produk dan jasa yang tidak mahal kepada konsumen dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.

3. Konsumen bisa menerima informasi yang relevan secara detail dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggu.


(47)

2.4.2. Model Transaksi Online Banking

Online banking merupakan model transaksi perbankan tradisional yang dilakukan secara online atau menggunakan teknologi internet. Pada dasarnya online banking merupakan migrasi dari layanan perbankan tradisional ke layanan modern yang menggunakan teknologi informasi dan internet. Keunggulan model ini transaksi akan dapat dilakukan secara cepat, kapan saja dan dari mana saja. Kelemahan model ini adalah nasabah masih harus melakukan transaksi tradisional jika mau menarik atau menyetor dana ke bank yang bersangkutan.

2.5. Internet

Internet merupakan jaringan komputer global, yang menghubungkan komputer-komputer yang tersebar diseluruh dunia.

Akibat popularitas dari internet ini, makin banyak lembaga komersial maupun non komersial yang berminat untuk bergabung kedalam jaringan tersebut karena alasan utamanya, yaitu dengan bergabung dijaringan internet kesempatan untuk mendapatkan informasi tidak terbatas karena internet merupakan gudang informasi yang terdiri dari ilmu pengetahuan, cuaca, ekonomi, keuangan, kesenian, restoran, sampai dengan hiburan.

Sebagai gudang informasi, internet juga dapat digunakan sebagai alat penyebaran informasi, salah satu contohnya untuk kegiatan promosi suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.


(48)

2.5.1. World Wide Web (WWW)

World Wide Web merupakan layanan yang dapat menampilkan halaman halaman informasi pada internet, sedangkan web merupakan bagian dasar dari informasi pada world wide web. Oleh karena itu kemudahan, keefektifan dan keandalan teknologi world wide web yang diterapkan pada internet, maka dalam penyebaran informasi dapat dilakukan dengan cepat, mudah dan efektif.

Istilah-istilah yang sering digunakan apabila bekerja dengan internet, diantaranya yaitu:

1. Web, adalah fasilitas hypertext untuk menampilkan data berupa teks, gambar, bunyi, animasi dan data multimedia lainnya, dimana antara data tersebut saling berhubungan satu sama lain. Untuk memudahkan kita membaca data dan informasi pada web kita dapat menggunakan Web Browser seperti Internet Explorer atau Netscape.

2. Web Site, merupakan tempat menyimpan data dan informasi dengan berdasarkan topik tertentu. Diumpamakan web site ini adalah sebuah buku yang berisi topik tertentu.

3. Web Pages, merupakan sebuah halaman khusus dari situs tertentu. Diumpamakan halaman web ini adalah sebuah halaman khusus buku dari web tertentu.

4. Homepage, merupakan sampul halaman yang berisi daftar isi atau menu dari sebuah web site.

5. Web Browser, merupakan program aplikasi yang digunakan untuk memudahkan kita melakukan navigasi berbagai data dan informasi pada WWW. Salah satu web


(49)

browser yang populer dan banyak digunakan saat ini yaitu Mozilla firefox dan google chrome

Gambar 2.4. Arsitektur Internet

Sumber http://www.surfscranton.com/architecture/InternetArchitecture.htm 2.5.2.Hypertext Markup Langunge (HTML)

Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. HTML merupakan pengembangan dari standar pemformatan dokumen teks yaitu Standard Generalized Markup Language (SGML). HTML sebenaranya adalah dokumen ASCII atau teks biasa, yang dirancang untuk tidak tergantung pada stuatu sistem operasi tertentu. HTML dibuat oleh Tim Berners-Lee ketika masih bekerja untuk CERN dan dipopulerkan pertama kali oleh browser Mosaic. Selama awal tahun 1990 HTML mengalami perkembangan yang sangat pesat. Setiap pengembangan HTML pasti akan menambahkan kemampuan dan fasilitas yang lebih baik dari versi sebelumnya. Namun perkembangan tersebut tidak sampai mengubah cara kerja dari HTML. HTML 2.0 secara resmi dikeluarkan pada


(50)

bulan November 1995 oleh IETF (Internet Engineering Task Force). HTML 2.0 ini merupakan penyempurnaan dari HTML+ (1993).

2.5.2.1. Struktur Dokumen HTML

HTML (Hyper Text Markup language) yaitu bahasa yang dipakai untuk menampilkan informasi dalam bentuk hypertext pada halaman web dan bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan dalam web browser yang berisi informasi ataupun interface aplikasi di dalam internet.

Contoh1.htm <HTML>

<HEAD>

Kepala atau kop Dokumen

<TITLE>Contoh.htm</TITLE> </HEAD>

<BODY>

Isi Dokumen </BODY>


(51)

2.5.3.Perangkat Lunak Pendukung

Dalam membangun aplikasi penjualan berbasis web digunakan beberapa program

aplikasi yaitu:

a. Web Server apache

b. MYSQL

c. PHP

d. Wamp Server

e. Macromedia Dreamwever CS4

2.5.3.1.Web Server Apache

Apache adalah program bantu yang digunakan sebagai web server. Pemilihan software ini disebabkan karena programnya yang gratis, dengan kinerja relatif stabil. Dalam pengembangannya pun mempergunakan sistem Bazaar, yakni tiap orang dibuka kesempatan seluas-luasnya untuk dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan program. Selain itu, Apache mendukung PHP dengan menempatkannya sebagai salah satu modulnya (mod_php). Hal ini membuat kinerja PHP menjadi lebih baik.


(52)

2.5.3.2.MySQL

MySQL adalah sebuah database yang didukung oleh PHP untuk dapat melakukan koneksi dan query pada database ini. MySQL dapat menyimpan semua data Website seperti Berita, Artikel, Counter dan sebagainya dengan mudah dan terstruktur, dan dapat membukanya kembali dengan mudah dan cepat. character yang sama dengan PHP. Selain itu, MySQL digunakan sebagai database server. Dilihat dari kelebihan yang dimiliki MySQL serta dukungan dari program PHP, maka MySQL cocok untuk digunakan sebagai database server untuk aplikasi situs web yang dibuat. Menurut Janer Sumarmata (2006:28) MySQl adalah cepat, mudah untuk digunakan (easy-to-use) dan sebagai sistem manajemen database relasional (RDBMS) yang digunakan untuk database pada beberapa Web site. Kecepatan adalah fokus utama pada pengembangan awal MySQL. MySQL lebih mudah dalam instalasi dan penggunaannya dibanding pesaing komersialnya.

2.5.3.3.PHP

Menurut Janer Simarrmata (2006:30) adalah bahasa (scripting language) yang dirancang secara khusus untuk penggunaan pada Web. PHP adalah tool untuk pembuatan halaman web dinamis. Kaya akan fitur yang membuat perancangan web dan pemrograman lebih mudah, PHP digunakan pada 13 juta (menurut survey Netcraft www.php.net/usage.php). PHP kependekana untuk HyperText Preprocessor. Pada awal perkembangan oleh Rasmus Leodrof, dia menyebutkan sebagai tools Personal Home Page.


(53)

Seperti bahasa pemrogramana web lainnya PHP memroses seluruh perintah yang berada dalam skrip PHP di dalam web server dan menampilkan outputnya ke dalam web bowser klien. PHP adalah bahasa scripting yang menghasilkan output HTML ataupun output lain sesuai keinginan pemrograman yang dijalankan pada server side. Artinya, semaua sintaks yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya (output) saja.

Kelebihan dari program PHP, antara lain :

1. Life Cicle yang singkat, sehingga PHP selalu up to date mengikuti perkembangan teknologi internet.

2. Cross platform, PHP dapat dipakai dihampir semua web server yang ada di pasaran (Apache, AOLServer, fhttpd, phttpd, Microsoft IIS, dll) yang dijalankan pada berbagai sitem operasi (Linux, FreeBSD, Unix, Solaris, Windows).

3. PHP mendukung banyak paket database baik yang komersil maupun non-komersil, seperti postgreSQL, mSQL, MySQL, Oracle, Infomix, Microsoft SQL Server, dan banyak lagi.

Dilihat dari kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh program PHP, maka program PHP dipakai dalam pembuatan situs web Butik herman collection.

2.5.3.4. Wamp Server

Wamp server adalah paket web server yang bekerja secara pada localhost yang dibuat secara independen dan di instal pada sistem operasi Windows. WAMP


(54)

adalah singkatan dari dari Windows and the principal components of the package: Apache, MySQL and PHP (or Perl or Python). Apache adalah Web server, MySQL adalah database, PHP adalah bahasa scripting yang dapat memanipulasi informasi yang dibuat di database dan menghasilkan halaman web dinamis konten setiap waktu diminta oleh browser. Program lain juga dapat dimasukkan dalam paket, seperti phpMyAdmin yang menyediakan antarmuka pengguna grafis untuk manajer database MySQL, atau bahasa scripting Python alternatif atau Perl.

2.5.3.5.Macromedia Dreamwever CS4

Adobe Dreamweaver CS4 merupakan versi terbaru dari Adobe Dreamweaver yang sebelumnya adalah Adobe Dreamweaver CS3. Aplikasi Adobe Dreamweaver CS4 memberikan tampilan yang lebih baik dan semakin mudah dalam penggunannya. Aplikasi ini mengintegrasikan banyak asepk dalam pengembangan website, termasuk pembuatan halaman web serta pengelolaan website. Adobe Dreamweaver CS4 menyertakan banyak perangkat yang berkaitan dengan pengkodean dan fitur seperti HTML, CSS, XML, dan pemrograman Client Side seperti JavaScript dengan pengunaan yang sangat mudah. Adobe Dreamweaver CS4 juga mendukung pemrograman Script Server Side seperti PHP, Active Server Page (ASP), ASP.Net, ASP JavaScript, ASP VBScript, ColdFusion, dan Java Server Page (JSP).


(55)

2.5.4.Browser

Browser adalah sebuah program yang digunakan untuk menampilkan halaman web. Browser berkomunikasi dengan web server melalui protocol http, yang membaca dan menerjemahkan bahasa html dan data gambar untuk ditampilkan secara visual, sehingga informasi yang ada dapat dibaca.

Gambar 2.5. Cara Kerja Browser

Sumber : Henky Prihatna (2005 : 19) Contoh dari browser :

1. Internet Explorer. 2. Google Chrome. 3. Opera.


(56)

5. FireFox. 2.5.5. Basis Data

Basis Data adalah kumpulan data (elementer), yang secara logik berkaitan dalam merepresentasikan fenomena atau fakta secara tersetruktur dalam domain tertentu untuk mendukung aplikasi pada sistem tertentu. Manajemen Sistem Basis Data (Database Management System – DBMS) adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar. Jadi, prinsip utama basis data adalah pengaturan data atau arsip dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip.

Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (obyektif) seperti berikut ini:

1. Kecepatan dan kemudahan (speed)

2. Efisiensi ruang penyimpanan (space)

3. Keakuratan (accuracy)

4. Ketersediaan (availability)

5. Kelengkapan (completeness)


(57)

7. Kebersamaan pemakaian (sharability) 2.5.6. Jaringan Komputer

Menurut Abdul kadir (2003:346) yang disebut jaringan komputer (computer network) adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagai perangkat lunak, perangkat keras, dan bahkan berbagai kekuatan pemrosesan.

2.5.6.1. Jenis-jenis Jaringan Komputer

Berdasarkan luasnya jangkauan, jaringan komputer terdiri dari: 1. Work Group

Yaitu jaringan yang menghubungkan beberapa komputer dalam jumlah sedikit dalam sebuah ruangan.

2. Local Area Network (LAN)

Yaitu jaringan komunikasi data yang luas jangkauannya meliputi suatu area lokal tertentu.

Keuntungan LAN :

a. Memungkinkan pemakaian sumber daya secara bersama-sama. b. Meningkatkan produktifitas serta melindungi investasi yang ada.

c. Memungkinkan pengiriman data yang lebih banyak dan kompleks serta pertukaran informasi yang lebih baik.

Kerugian LAN :


(58)

b. Perlunya software khusus yang dirncang untuk multi user.

c. Perlunya pengaturan dan keamanan data di dalam jaringan/network. d. Virus dapat menyebar ke seluruh jaringan.

3. Metropolitan Area Network (MAN)

Yaitu jaringan komunikasi data yang luas jangkauannya meliputi area dalam satu kota.

4. Wide Area Network (WAN)

Yaitu jaringan komunikasi data yang luas jangkauannya meliputi antar kota atau antar negara.

Jenis jaringan berdasarkan kebutuhan, diantaranya yaitu: 1. Peer to Peer

Peer to Peer atau sering disebut point to point merupakan jenis jaringan yang tidak melibatkan sumber daya terlalu tinggi. Pada setiap workstation tidak memiliki batasan yang khusus dalam hal pengaksesan data dan dalam penggunaan sumber daya. Setiap komputer atau workstation yang terhubung tidak dibatasi oleh sebuah hak akses. Semua workstation yang terhubung dapat menggunakan semua data dan dapat mengirimkan data tanpa ada batasan.

2. Client-Server

Komputer klien merupakan komputer yang selalu memerlukan sumber daya berupa data maupun sistem dari komputer server. Komputer server merupakan komputer yang mampu menyediakan dan menerima permintaan yang dilakukan oleh komputer klien. Di dalam jenis ini, klien dan server akan sangat berhubungan erat.


(59)

Apabila ada sebuah komputer yang selalu menyediakan sumber daya dan digunakan oleh komputer lain, komputer tadi disebut computer server. Komputer yang hanya menerima dan mengakses ketersediaan data dari komputer lain akan disebut komputer klien.


(60)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah Membangun Aplikasi Penjualan online Berbasis Web Pada Butik herman collection Bandung. Penelitian dilakukan pada Butik herman collectionyang beralamatkan di Jalan Cijerah no 84 bandung. Butik herman collection merupakan butik yang bergerak dibidang penjualan pakaian, tas dan lainnya.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Pada pertengahan tahun 2002, Pada awalnya butik itu adalah kios tanpa nama yang menjual produk fashion seperti baju dan tas dengan teman – teman dan penduduk sekitar sebagai target pasarnya. Berawal dari ide temannya yang memiliki latar belakang manajemen industri, Bapak Herman mulai merubah orientasi bisnisnya, yang tadinya hanya sebagai distributor menjadi butik, dan memberikan nama kepada usahanya “Herman Collection”. Meski sempat menghadapi serangkaian krisis, bahkan sempat berhenti beroperasi selama beberapa bulan, Butik herman collection berhasil melaluinya dan terus maju. Pada pertengahan 20012, Butik herman collection mulai mencoba memperlebar jangkauan usahanya dengan menambah jenis produk yang dijual, dan melakukan pemasaran melalui Facebook dan Black berry messangger. Kini Butik herman collection telah memiliki butik , dengan ribuan Konsumen yang tersebar di seluruh bandung.


(61)

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan 3.1.2.1 Visi Perusahaan

Butik herman collection mempunyai Visi yaitu :

Menjadi butik yang terpercaya yang menitikberatkan kepada kepuasan pelanggan.

3.1.2.2. Misi Perusahaan

Misi Butik herman collection yaitu :

Menyediakan produk berkualitas tinggi dengan harga yang murah dengan pelayanan yang customer oriented.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi dalam arti bagan adalah kelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan pengertian organisasi secara universal mengandung pengertian sebagai kumpulan orang-orang yang bekerjasama dengan dasar persamaan tujuan.

Organisasi perusahaan sangat penting dalam menjamin kelangsungan dan kelancaran mekanisme kerja perusahaan, dengan adanya organisasi perusahaan dimaksudkan untuk menciptakan suatu sistem pembagian kerja atau tugas yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga mempermudah kegiaan operasional dalam mencapai suatu tujuan.


(62)

Struktur Organisasi Butik herman collection dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini :

Pemilik

Marketing Bagian Keuangan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Butik herman collection 3.1.4. Deskripsi Tugas

1. Owner atau pemilik yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian/fungsional perusahaan atau organisasi. Pemilik memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh bagian fungsional dan juga bertugas melakukan pembelian.

2. marketing yaitu bagian yang bertugas untuk melakukan promosi dan atau penjualan selain penjualan di butik, seperti penjualan di internet. Bagian ini juga bertugas untuk merekrut reseller baik melalui perekrutan offline ataupun online melalui internet.


(63)

3. Bagian keuangan adalah bagian yang mengelola financial perusahaan meliputi pembelian barang dan gaji pegawai.

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Desain Penelitian

Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Maka dari itu peneliti menggunakan metode ini sebagai suatu rancangan penelitian karena metode ini juga menggambarkan suatu keadaan dimana peristiwa dan kondisi yang diteliti itu sedang berjalan di masa sekarang dengan penelitian studi kasus di Butik butik herman collection bandung, untuk memperoleh gambaran tentang proses pembelajaran mata pelajaran komputer, kendala yang dihadapi serta pemecahan masalahnya.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data secara lengkap yang berhubungan dengan penelitian ini dilakukan dengan cara survei. Data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder.

3.2.2.1.Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang berasal dari pihak yang bersangkutan atau langsung diperoleh dari responden.


(64)

Metode pengumpulan data yang digunakan, yaitu : 1. Wawancara

Metode wawancara adalah metode yang efektif dalam pengumpulan data karena bertatap muka langsung dengan sumber melalui tanya jawab. Tanya jawab secara langsung kepada bagian kurikulum mengenai data-data yang dibutuhkan seperti bagaimana sistem informasi yang sedang berjalan di Butik herman collectionmengenai sistem penjualan online berbasis web.

2. Observasi

Metode ini diperlukan untuk mengetahui atau mendapatkan data yang tidak mungkin didapat dengan metode wawancara. Disini penulis langsung terjun ke lapangan melihat sendiri bagaimana proses transaksi penjualan secara konvensional yang ada di Butik herman collectionBandung.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu berupa referensi dari buku, makalah atau dari beberapa sumber di internet yang berhubungan dengan tema penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis. Penulis sendiri mencoba mengambil dari beberapa buku yang telah penulis cari dan penulis mencoba mencari tahu apa yang tidak ada dalam buku lewat media internet.


(65)

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Karena banyak terjadi permasalahan-permasalahan di pendekatan-pendekatan klasik, maka kebutuhan akan pendekatan pengembangan sistem yang lebih baik mulai terasa dibutuhkan. Sayangnya sampai sekarang masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa hanya dengan mengikuti tahapan di life cycle saja tidak akan membuat sistem informasi menjadi berhasil. Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan pengembangan sistem yang baru yang dilengkapi dengan beberapa alat dan teknik supaya membutanya berhasil. Pendekatan ini yang dimulai dari awal tahun 1970 disebut dengan pendekatan struktur. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan untuk proses pengemangan perangkat lunak yang akan dibangun adalah model prototype. Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Selain itu prototype juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai sulit untuk diidentifikasi.


(66)

Secara garis besar, sasaran prototype adalah sebagai berikut :

1. Mengurangi waktu sebelum pemakai melihat sesuatu yang konkret dari usaha pengembangan sistem.

2. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai ke pengembang.

3. Membantu menggambarkan kebutuhan pmakai dengan kesalahan yang lebih sedikit.

4. Meningkatkan pemahaman pengembang dan pemakai terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem.

5. Menjadikan keterlibatan pemakai sangat berarti dalam analisis dan desain sistem. Berikut ini merupakan mekanisme pengembangan sistem dengan menggunakan Prototype:

Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototipe Sumber : Abdul Kadir 2003, “Pengenalan Sistem Informasi”. (2003:416) 47


(67)

Tahapan-tahapan prototyping yaitu : 1. Pengumpulan kebutuhan

Konsumen dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada konsumen (misalnya dengan membuat input dan format output).

3. Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh konsumen apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann konsumen. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.


(68)

6. Evaluasi Sistem

Konsumen mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan dan jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5. 7. Menggunakan sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima konsumen siap untuk digunakan. Kelebihan Prototype

1. Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena keterlibatan pemakai yang lebih intensif.

2. Meningkatkan kepuasan pemakai dan mengurangi resiko pemakai tidak menggunakan sistem mengingat keterlibatan mereka yang sangat tinggi sehinga sistem memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik.

3. Mempersingkat waktu pengembangan.

4. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototipe, kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai.

5. Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta perubahan-perubahan.


(69)

Kelemahan Prototype

1. Prototype hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh-sungguh dalam menyediakan waktu dan pikiran untuk menggarap prototype.

2. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang lebih berkonsentrasi pada pengujian dan pembuatan prototype.

3. Mengingat target waktu yang pendek, ada kemungkinan sistem yang dibuat tidak lengkap dan bahkan sistem kurang teruji.

4. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam membuat prototype, ada kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan reaksi yang negatif.

5. Apabila tidak dikelola dengan baik, prototype menjadi tidak pernah berakhir. Hal ini disebabkan permintaan terhadap perubahan terlalu mudah untuk dipenuhi.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Perancangan merupakan tahap persiapan untuk rancang bangun implementasi suatu sistem, yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi termasuk mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.


(70)

Dalam perancangan suatu sistem diperlukan beberapa alat Bantu. Alat Bantu ini merupakan refresentasi grafik yang dapat mempermudah dalam menggambarkan komponen-komponen yang ada, proses yang terjadi dan membuat usulan pemecahan masalah secara logika. Alat Bantu yang digunakan diantaranya Flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Tabel Relasi dan Entity Relation Diagram (ERD)

1. Flowmap (Diagram Sistem Prosedur)

Flowmap disebut juga sebagai forms flowchart / diagram alir dokumen / Mapping Map Chart / Paper Work Flowchart / Diagram Sistem Prosedur Kerja. Flowmap merupakan diagram alir yang menunjukkan arus dari dokumen aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dari kegiatan-kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem informasi.

2. Diagram Konteks

Context Diagram atau Diagram konteks adalah diagram yang memberi gambaran jelas mengenai hubungan antar entitas-entitas, unsur-unsur organisasi yang berhubungan dengan sumber data, pengolahan data dan informasi yang akan digunakan dalam pembuatan aplikasi.

3. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem, aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut, asal tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut.


(71)

4. Kamus Data

Kamus data (data dictionary) atau disebut juga dengan istilah sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang dan kebutuhan-kebutuhan informasi. Dengan menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.

5. Perancangan Basis Data a. Normalisasi

Normalisasi merupakan pengelompokan data elemen-elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Dari item-item data yang ada digunakan sebagai dasar dalam merancang basis data yang lebih efisien.

b. Tabel Relasi

Relasi Tabel secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu database yang didalamnya terdapat tabel-tabel yang saling berelasi satu sama lain. Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tabel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang yang ada pada tabel lain.

6. Entity Relationship Diagram (ERD)

Objek utama dari pembuatan diagram E-R adalah untuk menunjukan objek-objek (himpunan entitas) apa saja yang ingin dilibatkan dalam sebuah basis data dan bagaimana hubungan yang terjadi diantara objek-objek tersebut. Digunakan untuk menggambarkan model data secara konseptual.


(72)

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian software dilakukan untuk menegetahui kekurangan-kekurangan dari software yang dibuat. Metode pengujian adalah cara untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menentukan kesalahan.

Pengujian yang dilakuan yaitu menggunakan pengujian black box yang berarti pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak di cek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box, karena pengujian black box diharapkan teknik white box. Pengujian black box berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang 2. Kesalahan interface


(73)

4. Kesalahan performa

5. kesalahan inisialisasi dan terminasi

Adapun faktor-faktor pengujian black-box adalah : 1. File integrity

Menekankan pada data yang dimasukkan melalui aplikasi akan tidak bias diubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang digunakan benar dan data dalam file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar.

2. Ease of use

Menekankan perluasan usaha yang diminta untuk belajar, mengoprasikan dan menyiapakan inputan, dan menginterpretasikan output dari sistem. Faktor ini tersangkut dengan usability sistem terhadap interaksi antara manusia dan sistem. 3. Authorization

Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen. Authorization menyangkut proses transaksi secara umum dan khusus.


(74)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Analisis sistem merupakan kegiatan penguraian suatu data dan informasi yang utuh dan nyata kedalam bagian-bagian atau komponen-komponennya yang bertujuan untuk mengidentifikasikan serta mengevaluasi masalah-masalah yang muncul, hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga mengarah kepada suatu solusi untuk perbaikan maupun pengembangan ke arah yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan. Untuk memahami alur dari informasi dalam sistem, diperlukan pendokumentasian dalam membangun suatu aplikasi penjualan onlinepada Herman Collectionsehingga akan mempermudah tahap perancangan sistem sistem.

4.1.1. Analisis dokumen

Analisis dokumen bertujuan untuk mengetahui dokumen yang digunakan sistem yang berjalan. Analisis dokumen ini juga akan membantu dalam perancangan yang akan dibuat. Adapun dokumen yang digunakan dalam sistem yang berjalan di Herman Collectionantara lain adalah sebagai berikut :

Nama Dokumen : Struk Pembayaran

Deskripsi : Bukti penerimaan dari Marketing ke Konsumen. Rangkap : 2 (Dua)


(75)

Atribut : tuan, toko, no_faktur, jumlah, nama_barang, harga, total, jumlah, tanda_terima, hormat_kami.

4.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Pemahaman terhadap sistem dilakukan dengan mempelajari bagaimana sistem tersebut berjalan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Herman Collection, alur prosedur penjualan produk yang saat ini sedang berjalan di Herman Collection adalah sebagai berikut :

1. Konsumen memilih produk yang akan dibelinya. Setelah Konsumen mendapatkan produk yang akan dibelinya, Konsumen memberikan produk tersebut ke Marketing.

2. Marketing menerima produk yang akan dibeli oleh Konsumen.

3. Marketing akan memasukan data transaksi pembelian ke pembukuan, kemudian membuat struk sebagai bukti transaksi pembelian dan memberi informasi kepada Konsumen berapa total harga yang harus dibayar oleh Konsumen dari produk yang telah dibelinya.

4. Konsumen memberikan sejumlah uang ke Marketing sesuai dengan total harga dari produk yang telah dibelinya.

5. Marketing akan mencetak struk dan diberikan ke Konsumen beserta produk yang dibeli, dan uang kembalian bila uang yang diberikan oleh Konsumen berlebih. 6. Marketing akan memberikan sales report dan product purchased report kepada


(76)

4.1.2.1. Flow Map yang Sedang Berjalan

Ketika akan membangun sebuah program aplikasi, tahap pertama yang harus dilakukan yaitu dengan mempelajari dan menganalisa sistem yang sedang berjalan. Analisis penjualan pada Herman Collection yang sedang berjalan saat ini akan digambarkan dalam flowmap. Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar berupa beberapa flowmap Sistem Penjualan yang sedang berjalan dibawah ini :

Flowmap pada sistem yang sedang berjalan

Pemilik Toko konsumen

Marketing

Struk penjualan

barang 2 rangkap Struk penjualan

A1

Laporan penjualan bulanan

Laporan penjualan bulanan

Membuat laporan Bulanan

Gambar 4.1 Flow map sistem penjualan yang sedang berjalan Keterangan A 1 : Arsip Struk Pembayaran


(77)

4.1.2.2.Diagram Konteks yang Sedang Berjalan

Sistem Penjualan pada Herman Collection Konsumen

Data pemesanan barang Data konsumen Struk penjualan Arsip Struk Penjualan Struk penjualan Pemilik Toko Laporan penjualan bulanan

Laporan pembelian barang

Daftar pembelian barang

Gambar 4.2 Diagram kontekspada sistem yang sedang berjalan

4.1.2.3.Data Flow Diagram yang Sedang Berjalan

1.0 Transaksi Penjualan

2.0 Pembuatan Laporan Konsumen

Data pemesanan barang Data konsumen Struk penjualan

Data hasil penjualan bulanan Arsip struk

penjualan Struk penjualan

Pemilik Toko Laporan penjualan bulanan

Laporan pembelian barang Daftar pembelian barang


(78)

1.1 Pemesanan barang

2.1 Pembuatan struk

penjualan Konsumen

Data konsumen Data pemesanan barang

Struk penjualan

Arsip struk penjualan Struk penjualan

Gambar 4.4.DFD Level 1 dari proses no.1 pada sistem yang berjalan

1.2 Pembuatan laporan

penjualan bulanan

2.2 Penyesuain stock

barang

3.2 Pembuatan laporan

pembelian barang

Pemilik toko Laporan penjualan bulanan

Laporan penjualan bulanan

Daftar pembelian barang

Daftar pembelian barang

Laporan pembelian barang Gambar 4.5.DFD Level 1 dari proses no.2 pada sistem yang berjalan


(79)

4.1.3 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

Berdasarkan pada analisis dan hasil wawancara terhadap apa yang dibutuhkan dalam membangun aplikasi penjualan online ini maka dapat dievaluasi hal-hal seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.1 Evaluasi sistem yang sedang berjalan

No. Permasalahan Pihak

1 Belum tersedianya media promosi yang tepat dalam mempromosikan Herman Collection. Saat ini hanya dilakukan dengan saling memberikan informasi dari satu Konsumen ke Konsumen lainnya serta pemasangan iklan melalui website dan jejaring sosial (misal: kaskus dan facebook).

Perusahaan

2 Proses transaksi yang berlangsung saat ini masih menggunakan sistem konvensional dimana setiap terjadi transaksi dengan Konsumen, Marketing membuat bukti pembayaran transaksi sebanyak dua rangkap dengan mencatat setiap produk yang telah dibeli Konsumen. Rangkap kedua diberikan ke Konsumen sedangkan untuk rangkap pertama disimpan sebagai arsip oleh Marketing untuk dilakukan perhitungan kemudian diserahkan ke pemilik toko.

Perusahaan

3 Pengelolaan transaksi, pengolahan data, dan pembuatan laporan yang terjadi di Herman Collection. saat ini masih menggunakan pengolahan data yang bersifat pencatatan dalam bentuk pembukuan. Dengan semakin banyaknya jumlah produk dan transaksi yang terjadi setiap


(80)

hari, cara tersebut ternyata menyulitkan perusahaan dalam proses pencarian data sehingga menyebabkan terjadinya keterlambatan dalam mendapatkan informasi yang diinginkan.

4 Selama ini pengarsipan dilakukan dengan menggunakan kertas sehingga mudah hilang dan usang.

Perusahaan

5 Dengan sistem yang berjalan saat ini, pemberian informasi kepada Konsumen dirasakan kurang efektif karena perusahaan tidak dapat memberikan informasi secara lengkap dan detail tentang Herman Collection. dan produk-produk yang ditawarkan, sehingga Konsumen belum tentu mendapatkan informasi secara lengkap dan akurat mengenai hal tersebut.

Konsumen

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem atau desain sistem dilakukan apabila tahap dari analisis sistem telah selesai dilakukan. Berdasarkan pada hasil analisis sistem yang sedang berjalan pada bab sebelumnya, maka diusulkan perancangan sistem baru, dimana kinerja dari suatu sistem yang baru diharapkan dapat mengatasi beberapa permasalahan yang ada sebelumnya.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Dengan menganalisa dan mengevaluasi sistem yang berjalan maka sebagai tindak lanjut bagi penyelesain masalah tersebut dapat dibuat suatu perancangan


(1)

Kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus Uji Pengujian tambah data barang (data isian tidak lengkap)

Langkah pengujian 1. User Marketing harus berada pada halaman tambah data barang.

2. Mengisi data barang misal, Nama Barang : (Kosong) Harga Beli Barang : Rp. 40000 Mark Up : 2 x lipat

Diskon : 0 %

Merk : Herman Collection Berat : 0.2 Kg

Gambar : /D:\gambar_gamis.jpg Kategori : Gamis

Deskripsi : Produk dengan mayoritas warna ungu Tampilkan : Yes

Hasil yang diharapkan Data tidak tersimpan di database dan keluar pesan “Maaf Kolom nama barang harus diisi”.


(2)

“Maaf Kolom nama barang harus diisi”. Kesimpulan [X] Diterima

[ ] Ditolak

5.2.2.6 Pengujian Login user

Pada pengujian login user ini dilakukan dengan menggunakan validasi terhadap alamat email dan password apabila data masukan valid maka login sukses tetapi apabila data masukan tidak valid maka login gagal.

Tabel 5.9 Pengujian login user Kasus dan Hasil pengujian

Kasus Uji Pengujian login user (Data isian lengkap)

Langkah pengujian 1. User konsumen harus berada pada halaman utama / home

2. Masukan email dan password misal, Email : vembi@gmail.com

Password : passbaru Hasil yang diharapkan User konsumen berhasil login. Hasil aktual User konsumen berhasil login. Kesimpulan [X] Diterima


(3)

Kasus Uji Pengujian login user (Data isian tidak lengkap)

Langkah pengujian 1. User konsumen harus berada pada halaman utama / home

2. Masukan email dan password misal, Email : vembi@gmail.com

Password : (kosong)

Hasil yang diharapkan User konsumen tidak berhasil login dan keluar pesan “Maaf email atau password anda salah”.

Hasil aktual User konsumen tidak berhasil login dan keluar pesan “Maaf email atau password anda salah”.

Kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Pengujian yang telah dilakukan merupakan proses yang terdapat dalam aplikasi. Dan setelah dilakukan pengujian, maka berdasarkan hasil dari pengujian dapat diambil kesimpulan bahwa aplikasi dapat digunakan dengan baik, disamping terdapat beberapa proses lain yang mendukung dalam berjalannya aplikasi ini. Namun demikian pengujian tersebut di atas dapat dikatakan belum sempurna,


(4)

dikarenakan hanya dilakukan pada sisi pengujian. Dan semua yang dilakukan dalam pengujian ini diharapkan dapat mewakili pengujian fungsi yang lain dalam aplikasi.


(5)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diulas tentang kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis, desain, dan implementasi dari perancangan perangkat lunak yang dibangun dan telah dikembangkan serta saran-saran yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pembangunan perangkat lunak selanjutnya.

6.1. kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai pembangunan aplikasi penjualan online pada herman collection, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. dengan dibangunnya sistem informasi penjualan pakaian pada herman collection diharapkan dapat memudahkan transaksi pembelian dan penjualan secara efektif dan efisien bagi konsumen maupun owner dengan memanfaatkan media internet.

2. dengan dibangunnya sistem informasi penjualan pakaian pada herman collection diharapkan dapat meningkatkan pembelian dan penjualan karena memanfaatkan media internet dengan didalamnya terdapat media jejaring sosial dan forum sebagai sarana media pemasaran.


(6)

3. dengan dibangunnya sistem informasi penjualan pakaian pada herman collection diharapkan pada pembuatan laporan akan lebih efektif dan efisien karena data yang terintegrasi.

6.2. Saran

Penulis mengusulkan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan terhadap penggunaan sistem yang telah dibuat, yaitu:

1. kedepannya diharapkan adanya fasilitas retur pembelian pada sistem

2. untuk kedepannya diharapkan adanya fasilitas pembayaran melalui paypal

3.dalam memasarkan produk dengan memanfaatkan media internet, diharapkan memperbaiki search engine optimize (SEO) agar dapat dikenal dan diakses oleh banyak orang.