Pembangunan Aplikasi Pengolahan Data Pengobatan Pegawai Bank Indonesia Bandung

(1)

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

RIAN FIKRI MUH.FUADI

10107267

ROBI TANZIL GANEFI

10107269

RUDI BADRU ZAMAN

10107270

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

i

judul “Pembangunan Aplikasi Pengolahan Data Pengobatan Pegawai Bank

Indonesia Bandung”dapat diselesaikan.

Laporan ini merupakan hasil dari kerja praktek yang di lakukan di Bank Indonesia Bandung.Penyusunan laporan ini dilakukan untuk memenuhi mata kuliah wajib dan merupakan syarat kelulusan akademik pada program studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Sangat disadari bahwa laporan kerja praktek ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan bimbingan dari dosen dan teman-teman khususnya :

1. Tati Harihayati M., selaku dosen pembimbing

2. Palestina Safitri, selaku pembimbing lapangan

3. Teman-teman seperjuangan.

Dengan segala keterbatasan ilmu dan kemampuan yang dimiliki penyusunan laporan kerja praktek ini masih memiliki banyak kekurangan.Oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun sangat diharapakan demi perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang.

Bandung, 29 Desember 2010


(4)

ii

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR SIMBOL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1. 1 Latar Belakang ... 1

1. 2 Rumusan Masalah ... 2

1. 3 Maksud dan Tujuan ... 2

1. 4 Batasan Masalah ... 2

1. 5 Metode Penelitian ... 3

1. 5. 1 Tahap Pengumpulan Data ... 3

1. 5. 2 Tahap Pembangunan Aplikasi ... 4

1. 5. 3 Sistematika Penulisan ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2. 1 Profil Bank Indonesia ... 7

2. 1. 1 Sejarah Indonesia ... 7

2. 1. 2 Logo Bank Indonesia ... 8

2. 1. 3 Badan Hukum Bank Indonesia ... 8

2. 1. 4 Struktur Organisasi Bank Indonesia ... 9

2. 1. 5 Job Descrption Manajemen SDM Bank Indonesia ... 12

2. 2 Landasan Teori ... 13

2. 2. 1 Java ... 14

2. 2. 2 NetBeans ... 15

2. 2. 3 iReport ... 16


(5)

iii

2. 2. 5 MySQL ... 21

BAB 3 PEMBAHASAN ... 22

3. 1 Analisis Sistem ... 22

3. 1. 1 Analisis Masalah ... 22

3. 1. 2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 23

3. 1. 3 Analisis Aliran Informasi ... 25

3. 1. 3. 1 Kebutuhan Data ... 25

3. 1. 3. 2 Informasi yang Dihasilkan ... 26

3. 1. 4 Dokumen yang Terlibat ... 27

3. 1. 5 Analisi Kebutuhan Nonfungsional ... 27

3. 1. 5. 1 Perangkat Keras ... 27

3. 1. 5. 2 Perangkat Lunak ... 29

3. 1. 5. 3 Pengguna Sistem ... 29

3. 1. 6 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 30

3. 1. 6. 1 Use Case Diagram ... 31

3. 1. 6. 2 Use Case Scenario ... 31

3. 1. 6. 3 Activity Diagram ... 41

3. 1. 6. 4 State Diagram ... 51

3. 1. 6. 5 Squence Diagram ... 58

3. 1. 6. 6 Class Diagram ... 67

3. 2 Perancangan Sistem ... 69

3. 2. 1 Perancangan Data ... 69

3. 2. 1. 1 Diagram Relasi ... 69

3. 2. 1. 2 Struktur Tabel ... 69

3. 2. 2 Struktur Menu ... 74

3. 2. 3 Perancangan Antarmuka ... 74

3. 2. 3. 1 Perancangan Form ... 75

3. 2. 3. 2 Perancangan Pesan ... 81

3. 2. 4 Jaringan Semantik ... 93

3. 2. 5 Perancangan Prosedural ... 94


(6)

iv

3. 3. 1 Kebutuhan Perangkat Keras Pembangun ... 99

3. 3. 2 Kebutuhan Perangkat Lunak Pembangun ... 99

3. 3. 3 Implementasi Basis Data ... 100

3. 3. 4 Tampilan Aplikasi ... 105

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN ... 114

4. 1 Kesimpulan ... 114

4. 2 Saran ... 114


(7)

1

Bank Indonesia merupakan lembaga independen negara yang bertugas dalam mempertimbangkan kebijakan perekonomian di Indonesia. Selain fungsi tersebut Bank Indonesia memiliki cakupan kerja internal yang berada di bawah pengelolaan bidang Manajemen Internal. Salah satu seksi yang berada di bawah bidang internal Bank Indonesia adalah seksi Sumber Daya Manusia (SDM). SDM Bank Indonesia memiliki beberapa tugas dalam mengelola karyawan, salah satu diantaranya adalah pengolahan data kesehatan pegawai.

Pengolahan data kesehatan tersebut berupa rekapitulasi biaya pengobatan pegawai selama berobat di rumah sakit yang akan dikurangi dengan tunjangan berdasarkan tingkat golongan yang ada. Hasil keluaran perhitungan tersebut berupa laporan biaya total selama pengobatan yang harus dibayarkan oleh Bank Indonesia ke rumah sakit terkait. Pada saat ini perhitungan rekapitulasi biaya

pengobatan dilakukan dengan menggunakan Microsoft Office Excel2007.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai yang membawahi bidang tersebut

penggunaan Microsoft Office Excel sering mengalami ketidakakuratan dalam

perhitungan total biaya pengobatan. Ketidakakuratan tersebut disebabkan karena pegawai harus menggunakan rumus yang berbeda untuk setiap kasus pengobatan yang berbeda. Misalkan untuk pegawai yang melahirkan memiliki tanggungan biaya operasi melahirkan, biaya kamar operasi, biaya dokter kandungan, dan biaya kamar bayi. Hal itu berbeda dengan pegawai dengan penyakit biasa yang hanya mencakup biaya kamar rawat, dokter, dan obat.

Penyebab lain dari penggunaan Microsoft Office Excel adalah pegawai

kesulitan ketika akan mencetak dari file laporan yang sudah ada. Setiap pegawai

yang berobat akan memiliki file yang berbeda untuk setiap bulannya. Selain

memerlukan kapasitas media penyimpanan yang besar, pencarian dan pencetakan laporan dalam jumlah yang banyak akan memakan waktu yang tidak sedikit


(8)

2

mengingat banyaknya jumlah pegawai yang melakukan pengobatan setiap bulannya.

Solusi yang diusulkan untuk mengatasimasalah tersebut yaitu dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat membantu pekerjaan pegawai untuk melakukan pengolahan data pengobatan dengan akurat dan pembuatan laporan dengan waktu yang relatif singkat. Dikarenakan luasnya bidang kesehatan yang ada di SDM maka aplikasi yang dibangun hanya fokus pada pengolahan data pengobatan

sehingga tema yang diangkat adalah “Aplikasi Pengolahan Data Pengobatan” yang mencakup pengolahan data pegawai, data golongan, dan data pengobatan.

1. 2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka rumusan masalah dalam penulisan laporan kerja praktek ini adalah bagaimana membangun aplikasi pengolahan data pengobatan pegawai di Bank Indonesia Bandung.

1. 3Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah untuk membangun aplikasi pengolahan data pengobatan pegawai Bank Indonesia Bandung.

Tujuan yang akan dicapai dari pembangunan aplikasi pengolahan data pengobatan pegawai Bank Indonesia Bandung adalah :

1. Meningkatkan keakuratan pengolahan data pengobatan pegawai dalam hal

perhitungan total biaya.

2. Mempermudah pembuatan laporan biaya pengobatan pegawai.

1. 4Batasan Masalah

Ada beberapa batasan masalah dalam pembuatan laporan kerja praktek ini agar pembahasan lebih terfokus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Batasan masalah dalam penulisan laporan kerja praktek ini adalah :

1. Data yang diolah untuk aplikasi ini adalah data pegawai dan data golongan.

2. Proses yang terdapat pada aplikasi yang dibangun adalah perhitungan total


(9)

3. Keluaran dari aplikasi ini berupa laporan biaya pengobatan dan informasi data pengobatan untuk masing-masing pegawai.

4. Aplikasi pengolahan data pengobatan pegawai yang dibangun berbasis

desktop.

5. Perangkat lunakyang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah

NetBeans 6.8 dan menggunakan database MySql.

6. Pemodelan dan perancangan sistem dalam pembuatan laporan kerja praktek

ini menggunakan pemodelan berbasis objek dengan tools UML.

1. 5Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis. Dalam pembuatan laporan kerja praktek ini digunakan metode penelitian deskriptif yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi secara sistematis, faktual, dan akurat. Metode penelitian ini memiliki dua tahapan penelitian, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pembangunan aplikasi.

1. 5. 1Tahap Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Cara yang dilakukan untuk mendapatkan data primer atau data yang diperoleh dari objek penelitan adalah sebagai berikut :

1. Studi Pustaka

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti, dan menelaah berbagai literatur dari perpustakaan yang bersumber dari buku-buku, jurnal ilmiah, situs internet, dan bacaan lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

2. Studi Lapangan

Studi lapangan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan secara langsung terhadap permasalahan yang diambil. Studi lapangan dalam pembuatan laporan kerja praktek ini dilakukan secara langsung di seksi SDM Bank Indonesia, yang meliputi :


(10)

4

a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab. Pengumpulan dengan cara wawancara dilakukan kepada pegawai yang membawahi bidang pengolahan data pengobatan di bagian SDM Bank Indonesia

b. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung di seksi SDM Bank Indonesia.

1. 5. 2Tahap Pembangunan Aplikasi

Tahap pengembangan perangkat lunak dalam pembuatan aplikasi pengolahan data pengobatan pegawai Bank Indonesia Bandung ini menggunakan

metode waterfall(Gambar 1.1). Tahapan-tahapan yang terdapat dalam model

waterfall adalah sebagai berikut :

1. System Engineering

Rekayasa perangkat lunak merupakan tahapan yang pertama kali dilakukan untuk merumuskan sistem yang akan dibangun. Hal ini bertujuan untuk memahami sistem yang akan dibangun.

2. Analyst

Analisis dilakukan terhadap permasalahan yang dihadapi serta untuk menetapkan kebutuhan perangkat lunak dari aplikasi yang dibangun.

3. Design

Tahap desain merupakan tahap penerjemahan dari data yang telah dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pengguna.

4. Coding

Coding merupakan tahap penerjemahan data yang telah dirancang ke dalam bahasa pemrograman tertentu.

5. Testing

Tahap pengujian dilakukan terhadap perangkat lunak yang telah dibangun. Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak serta memastikan apakah hasil yang diinginkan tercapai atau tidak.


(11)

6. Maintenance

Maintenance merupakan penanganan dari suatu perangkat lunak yang telah selesai dibangun sehingga dapat dilakukan perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan pengguna.

Gambar I.1 Siklus Metode Waterfall 1. 5. 3Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Adapun sistematika laporan kerja praktek ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menerangkan secara umum mengenai latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang profil Bank Indonesia yang memaparkan

sejarah, logo, badan hukum, struktur organisasi, dan job description serta

penjelasan tentang landasan teori yang berisi berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dalam pembuatan aplikasi pengolahan data pengobatan pegawai di Bank Indonesia Bandung.


(12)

6

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang analisis sistem yang sedang berjalan, sistem yang diusulkan, perancangan aplikasi, serta implementasi dan pengujian aplikasi yang dibangun.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari pembuatan aplikasi yang dilakukan


(13)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2. 1Profil Bank Indonesia

Pembangunan aplikasi pengolahan data pengobatan ini dilakukan di Bank Indonesia cabang Bandung. Aplikasi yang dikembangkan digunakan oleh pegawai staf Bank Indonesia pada bagian/divisi Sumber Daya Manusia (SDM).

2. 1. 1Sejarah Indonesia

Bank Indonesia pertama kali berdiri pada tahun 1828 dengan nama De Javasche Bank yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai bank sirkulasiyang bertugas mencetak dan mengedarkan uang.Undang-Undang Pokok Bank Indonesia tahun 1953 menetapkan pendirian Bank Indonesiauntuk menggantikan fungsi De Javasche Bank sebagai bank sentral, dengan tigatugas utama di bidang moneter, perbankan, dan sistem pembayaran. Di sampingitu, Bank Indonesia diberi tugas penting lain dalam hubungannya denganPemerintah dan melanjutkan fungsi bank komersial yang dilakukan oleh DJBsebelumnya.

Undang-Undang Bank Sentral tahun 1968 mengatur kedudukan dan tugas Bank Indonesiasebagai bank sentral, terpisah dari bank-bank lain yang melakukan fungsikomersial. Selain tiga tugas pokok bank sentral, Bank Indonesia juga

bertugasmembantu Pemerintah sebagai agen pembangunan mendorong

kelancaranproduksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja gunameningkatkan taraf hidup rakyat.

Tahun 1999 merupakan babak baru dalam sejarah Bank Indonesia, sesuai dengan UU No.23/1999 yangmenetapkan tujuan tunggal Bank Indonesia yaitu mencapai dan memeliharakestabilan nilai rupiah.Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PerPPU) No.2 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas sistem keuangan. Amandemen dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan perbankan nasional


(14)

8

8

dalam menghadapi krisis global melalui peningkatan aksesperbankan terhadap Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek dari Bank Indonesia[1].

2. 1. 2Logo Bank Indonesia

Berdasarkan surat edaran intern No.11/40/INTERN tanggal 29 Juni 2009, logo ataupun lambang dari Bank Indonesia adalah seperti yang terdapat pada Gambar 2.1 :

Gambar II.1Logo Bank Indonesia

Sejarah perkembangan logo BI yang telah mengalami perubahan 7 kali sejak tahun 1953 hingga 2005.Logo BI yang sekarang ini ternyata mengadaptasi

logo De Javasche Bank dengan mengubah huruf "J" menjadi huruf "I". Makna

dari warna biru pada logo BI adalah keutuhan langit dan laut kepulauan nusantara yang menyatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menyiratkan kesatuan dan persatuan [3].

2. 1. 3Badan Hukum Bank Indonesia

Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999. Undang-undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara independen dan bebas dari campur tangan pemerintah ataupun pihak lainnya.

Sebagai suatu lembaga negara yang independen, Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut.Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga.


(15)

9

Untuk lebih menjamin independensi tersebut, undang-undang ini telah memberikan kedudukan khusus kepada Bank Indonesia dalam struktur ketatanegaraan Republik Indonesia. Sebagai Lembaga negara yang independen kedudukan Bank Indonesia tidak sejajar dengan Lembaga Tinggi Negara.

Disamping itu, kedudukan Bank Indonesia juga tidak sama

dengan Departemen, karena kedudukan Bank Indonesia berada diluar Pemerintah. Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.

Status Bank Indonesia baik sebagai badanhukum publik maupun badan hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan [6].

2. 1. 4Struktur Organisasi Bank Indonesia

Pada Bank Indonesia memiliki bagian atau divisi yang memiliki tugasnya masing-masing sesuai dengan gambar 2.2 dan detail tugas dari masing-masing divisi seperti yang terdapat pada gambar 2.3.


(16)

10

10

Gambar II.2 Struktur Organisasi Bank Indonesia

Keterangan *

Medan, Banda Aceh, Pematang Siantar, Lhokseumawe, Sibolga, Padang, Pekanbaru, Jambi, Batam, Palembang, Bengkulu, Bandarlampung, Bandung, Serang, Cirebon, Tasikmalaya, Tegal, Semarang, Yogyakarta, Solo, Purwokerto, Surabaya, Malang, Kediri, Jember, Denpasar, Mataram, Kupang, Banjarmasin, Pontianak, Palangkaraya, Gorontalo, Samarinda, Balikpapan, Makassar, Manado, Palu, Kendari, Ternate, Ambon, & Jayapura.

Keterangan **


(17)

(18)

12

2. 1. 5Job Descrption Manajemen SDM Bank Indonesia

Berdasarkan surat edaran No.9/12/INTERN tanggal 30 Maret 2007, job

description di Bank Indonesia dibagi kedalam 4 bagian, yaitu sebagai berikut :

1. Pemimpin Bank Indonesia (PBI).

Mengarahkan dan menetapkan pelaksanaan kebijakan perbankan syariah dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan.

2. Deputi PBI Bidang Ekonomi Moneter (Ekmon).

a. Deputi PBI bidang Ekmon

Mengarahkan dan menetapkan pelaksanaan kebijakan perbankan syariah dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan.

b. Analis Madya Senior

Merencanakan dan Menentukan Peraturan dan Pedoman Operasionalisasi Kebijakan yang efektif dan sesuai dengan prinsip syariah

c. Analis Madya

Merencanakan, menentukan dan mengontrol pelaksanaan Perizinan dan Pengawasan Bank Syariah yang efektif dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan

d. Peneliti Ekonomi Madya

Merealisasikan Penelitian dan Pembangunan Operasionalisasi Kebijakan Perbankan Syariah, melalui research-based policy, dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan

e. Analis Madya

Merealisasikan kegiatan pengaturan melalui kegiatan review dan harmonisasi ketentuan yang dapat memberikan nilai tambah dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan

3. Deputi PBI Bidang Sistem Pembayaran Manajemen Intern (SPMI).

a. Deputi PBI bidang SPMI

Mengarahkan dan menetapkan pelaksanaan kebijakan perbankan syariah dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan.


(19)

Merencanakan dan Menentukan Peraturan dan Pedoman Operasionalisasi Kebijakan yang efektif dan sesuai dengan prinsip syariah.

c. Kepala Bidang Sistim Pembayaran

Merencanakan, menentukan dan mengontrol pelaksanaan Perizinan dan Pengawasan Bank Syariah yang efektif dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan.

d. Kasir Madya

Merealisasikan Penelitian dan Pembangunan Operasionalisasi Kebijakan Perbankan Syariah, melalui research-based policy, dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan

4. Deputi PBI Bidang Pebankan.

a. Deputi PBI Bidang Perbankan

Mengarahkan dan menetapkan pelaksanaan kebijakan perbankan syariah dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan

b. Pengawas Bank Madya Senior

Merencanakan dan Menentukan Peraturan dan Pedoman Operasionalisasi Kebijakan yang efektif dan sesuai dengan prinsip syariah

c. Pengawas Bank Madya

Merencanakan, menentukan dan mengontrol pelaksanaan Perizinan dan Pengawasan Bank Syariah yang efektif dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan

d. Kepala Bagian Idab

Merealisasikan Penelitian dan Pembangunan Operasionalisasi Kebijakan Perbankan Syariah, melalui research-based policy, dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan [7].

2. 2Landasan Teori

Untuk mengembangkan aplikasi pengolahan data pengobatan ini , diperlukan teori-teori yang mendukung serta berkaitan dengan aplikasi yang akan dikembangkan. Teori-teori tersebut dapat menjadi landasan dari aplikasi yang


(20)

14

akan dikembangkan. Landasan teori dari Pembangunan aplikasi pengolahan data pengobatan ini adalah sebagai berikut :

2. 2. 1Java

Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek yang dikembangkan

oleh Sun Microsystems sejak tahun 1991. Bahasa ini dikembangkan dengan model

yang mirip dengan bahasa C++ dan Smalltalk, namun dirancang agar lebih mudah

dipakai dan platform independent, yaitu dapat dijalankan di berbagai jenis sistem

operasi dan arsitektur komputer. Bahasa ini juga dirancang untuk pemrograman di Internet sehingga dirancang agar aman dan portabel.

1. Platform Independent

Platform independent berarti program yang ditulis dalam bahasa Java dapat dengan mudah dipindahkan antar berbagai jenis sistem operasi dan berbagai jenis arsitektur komputer. Aspek ini sangat penting untuk dapat mencapai tujuan Java sebagai bahasa pemrograman Internet di mana sebuah program akan dijalankan oleh berbagai jenis komputer dengan berbagai jenis sistem operasi. Sifat ini berlaku untuk level source code dan binary code dari program Java. Berbeda dengan bahasa C dan C++, semua tipe data dalam bahasa Java mempunyai ukuran yang konsisten di semua jenis platform. Source code program Java sendiri tidak perlu dirubah sama sekali jika Anda ingin mengkompile ulang di platform lain. Hasil dari mengkompile source code Java bukanlah kode mesin atau instruksi prosesor yang spesifik terhadap mesin tertentu, melainkan berupa

bytecode yang berupa file berekstensi .class. Bytecode tersebut dapat langsung

Anda eksekusi di tiap platform yang dengan menggunakan Java Virtual Machine (JVM) sebagai interpreter terhadap bytecode tersebut.


(21)

2. Kompilasi

Kompilasi kode program Java dilakukan menggunakan toolcommand-line yang bernama javac, atau biasa disebut kompiler Java. Tahap kompilasi ini bertujuan untuk mengonversi kode sumber ke program biner yang berisi bytecode, yaitu instruksi-instruksi mesin.

3. Interpretasi

Kode program Java tidak dieksekusi di komputer secara langsung, tetapi berjalan di atas komputer hipotesis yang distandardisasikan, yang disebut Java Virtual Machine.

Untuk menginterpretasi bytecode, kita menggunakan tool bernama java, atau biasa disebut interpreter Java.

4. Library

Selain kompiler dan interpreter, bahasa Java sendiri memiliki library yang cukup besar yang dapat mempermudah Anda dalam membuat sebuah aplikasi dengan cepat. Library ini sudah mencakup untuk grafik, desain user interface, kriptografi, jaringan, suara, database, dan lain-lain.

5. Berorientasi Objek

Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek. Pemrograman berorientasi objek secara gamblang adalah teknik untuk mengorganisir program dan dapat dilakukan dengan hampir semua bahasa pemrograman. Namun Java sendiri telah mengimplementasikan berbagai fasilitas agar seorang programer dapat mengoptimalkan teknik pemrograman berorientasi objek.

2. 2. 2NetBeans

NetBeans merupakan sebuah proyek kode terbuka yang sukses dengan pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh, dan memiliki hampir

100 mitra (dan terus bertambah). Sun Microsystems mendirikan proyek kode

terbuka NetBeans pada bulan Juni 2000 dan terus menjadi sponsor utama.

Saat ini terdapat dua produk : NetBeans IDE dan NetBeans Platform. The NetBeans IDE adalah sebuah lingkungan Pembangunan - sebuah kakas untuk pemrogram menulis, mengompilasi, mencari kesalahan dan menyebarkan


(22)

16

program. Netbeans IDE ditulis dalam Java – namun dapat mendukung bahasa

pemrograman lain. Terdapat banyak modul untuk memperluas Netbeans IDE.Netbeans IDE adalah sebuah produk bebas dengan tanpa batasan bagaimana digunakan [4].

2. 2. 3iReport

IReport adalah report designer yang digunakan oleh Jasper Report. Karena kemiripannya dengan Crystal Report, IReport menjadi salah satu pilihan utama untuk melakukan proses desain report di Java. Tool untuk reporting yang paling populer di Java adalah iReport. iReport penggunaanya mirip dengan Crystal Report yang sudah banyak dikenal orang. Dengan iReport kita dapat membuat report dengan mudah. Cukup dengan drag n drop dan juga wizard yang sangat mudah digunakan. iReport sendiri tersedia dalam bentuk aplikasi tunggal dan yang paling baru adalah iReport sudah dapat diintegrasikan dengan Netbeans IDE. Artinya kita tidak perlu lagi menggunakan 2 tools yang berbeda untuk membuat aplikasi yang lengkap dengan reportnya. Dengan Netbeans IDE + iReport plugin maka tools Pembangunan aplikasi kita udah lengkap [11].

2. 2. 4Unified Modelling Language (UML)

UML sebagai sebuah bahasa yang memberikan vocabulary dan tatanan

penulisankata-kata dalam „MS Word‟ untuk kegunaan komunikasi. Sebuah bahasa

modeladalah sebuah bahasa yang mempunyai vocabulary dan konsep tatanan / aturanpenulisan serta secara fisik mempresentasikan dari sebuah sistem. Seperti halnyaUML adalah sebuah bahasa standard untuk pengembangan sebuah software yangdapat menyampaikan bagaimana membuat dan membentuk model-model, tetapitidak menyampaikan apa dan kapan model yang seharusnya dibuat yangmerupakan salah satu proses implementasi pengembangan software.

UML tidak hanya merupakan sebuah bahasa pemograman visual saja, namunjuga dapat secara langsung dihubungkan ke berbagai bahasa pemograman,seperti JAVA, C++, Visual Basic, atau bahkan dihubungkan secara


(23)

mengenaipendokumentasian dapat dilakukan seperti; requirements, arsitektur, design,source code, project plan, tests, dan prototypes [5].

Dari berbagai penjelasan rumit yang terdapat di dokumen dan buku-buku UML, sebenarnya konsepsi dasar UML bisa kita rangkumkan seperti dalam gambar 2.6.

Gambar II.4 Konsepsi Dasar UML

Seperti juga tercantum pada Gambar 2.6, UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut:

1. Use Case Diagram

Use case diagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram untuk use case dan actor. Actor merepresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan sistem aplikasi.

Use case merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh actor. Use case digambarkan berbentuk elips dengan namaoperasi dituliskan di dalamnya. Actor yang melakukan operasi dihubungkan dengan garis lurus ke use case [9].


(24)

18

2. Class Diagram

Class diagram dapat membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai.Class diagram banyak memperhatikan hubungan antarkelas dan penjelasan detail tiap kelas dalam pemodelan desain (dalam logical view) dari suatu sistem.Selama proses analisa, class diagram memperhatikan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem. Selama tahap desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat [9].

Hubungan antar kelas dalam pemodelan dengan tools UML digambarkan sebagai berikut :

a. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan

class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus

mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah

query antar class.

b. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”).

c. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan

dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan

menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class

yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

d. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari

satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan


(25)

3. Statechart Diagram

Statechart diagram digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis satu kelas atau objek. Statechart diagram memperlihatkan urutan keadaan sesaat (state) yang dilalui sebuah objek, Kejadian yang menyebabkan sebuah transisi dari suatu state atau aktivitas kepada yang lainnya.Statechart diagram khusus digunakan untuk memodelkan tahap-tahap diskrit dari sebuah siklus hidup objek,sedangkan Activity diagram paling cocok untuk memodelkan urutan aktifitas dalam suatu proses [9].

4. Activity Diagram

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.

Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu [2].


(26)

20

5. Sequence Diagram

Sequence Diagram menjelaskan interaksi objekyang disusun dalam suatu urutan waktu. Diagram inisecara khusus berasosiasi dengan use-case. Sequencediagram memperlihatkan tahap demi tahap apa yang arusterjadi untuk menghasilkan suatu didalam use-case diagram. Tipe diagram yang digunakan sebaiknya digunakan diawal tahap desain atau analisis karena kesederhanaannya dan mudah untuk di mengerti [9].

6. Collaboration Diagram

Collaboration diagram menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama. [9].

7. Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil.Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain [9].

8. Deployment Diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana

komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak

(pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal

Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang

digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan

antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam


(27)

2. 2. 5MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau DBMS yang multi thread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License(GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL[10].


(28)

22

BAB III PEMBAHASAN

Pembahasan pada laporan kerja praktek ini memaparkan beberapa hal diantaranya analisis sistem, perancangan sistem, dan implementasi aplikasi yang dibangun. Analisis sistem berisi terdiri dari analsis sistem yang sedang berjalan, analisis nonfungsional, analisis fungsional, serta pemodelan aplikasi yang

dibangun menggunakan tools UML. Sementara itu perancangan aplikasi berisi

rancangan aplikasi yang dibangun. Hal tersebut dilakukan untuk menggambarkan perbedaan dari sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang diusulkan. Setelah dilakukan analisis dan perancangan maka tahap selanjutnya adalah tahap implementasi. Pada tahap implementasi dilakukan penterjemahan perancangan sistem ke dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh mesin.

3. 1Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi serta menentukan kebutuhan-kebutuhan sistem yang dibangun sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Hal-hal yang dipaparkan pada tahap analsis sistem ini adalah analisis masalah, analisis sistem yang sedang berjalan, analisis aliran informasi, dokumen yang terlibat, analisis kebutuhan fungsional, dan analsis kebutuhan nonfungsional.

3. 1. 1Analisis Masalah

Seksi Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian dari bidang Manajemen Internal Bank Indonesia. Salah satu tugas yang dilakukan oleh seksi SDM adalah pengolahan biaya pengobatan pegawai selama berobat di rumah sakit.

Pada saat ini pengolahan biaya pengobatan tersebut dilakukan dengan


(29)

pengobatan dengan menggunakan Microsoft Office Excel sering mengalami ketidakakuratan dalam hal perhitungan total biaya pengobatan. Ketidakakuratan tersebut disebabkan karena pegawai harus menggunakan rumus yang berbeda untuk setiap kasus pengobatan yang berbeda.

Penyebab lain dari penggunaan Microsoft Office Excel adalah pegawai

kesulitan ketika akan mencetak dari file laporan yang sudah ada. Untuk

menyimpan file laporan setiap pegawai dibutuhkan kapasitas media penyimpanan yang besar. Selain itu pencarian dan pencetakan laporan dalam jumlah yang banyak akan memakan waktu yang tidak sedikit mengingat banyaknya jumlah pegawai yang melakukan pengobatan setiap bulannya.

Melihat permasalah tersebut seksi SDM Bank Indonesia membutuhkan aplikasi yang dapat melakukan pengolahan data pengobatan pegawai dan mengatasi pembuatan laporan pengobatan yang dilakukan oleh setiap pegawai.

3. 1. 2Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Analisis sistem yang berjalan berisi tentang pemaparan sistem pengolahan data pengobatan yang ada saat ini. Analisis ini dimaksudkan agar perangkat lunak yang dibangun tidak keluar dari cakupan sistem pengolahan data pengobatan pegawai yang ada. Adapun prosedur pengolahan data pengobatan pegawai yang ada di Bank Indonesia adalah :

1. Pegawai yang berobat meminta surat jaminan berobat dari Bank Indonesia ke

seksi SDM berdasarkan surat keterangan rawat inap dari rumah sakit tempat pegawai tersebut berobat.

2. Bank Indonesia mengirimkan surat jaminan ke rumah sakit terkait. Pada surat

jaminan yang dikirimkan oleh Bank Indonesia ke rumah sakit terlampir daftar alat dan obat yang tidak ditanggung oleh Bank Indonesia. Jika pegawai menggunakan alat dan obat yang tertera pada lampiran maka biaya penggunaan alat dan obat tersebut akan dimasukkan ke biaya lain yang pembayarannya akan ditanggung oleh pegawai yang bersangkutan.


(30)

24

3. Setelah pengobatan selesai, rumah sakit terkait akan mengirimkan kwitansi

pembayaran dan nota rincian biaya pengobatan beserta surat pengantar tagihan dari rumah sakit ke SDM Bank Indonesia.

4. Ada beberapa hal yang dilakukan setelah kwitansi dan nota tersebut masuk ke

seksi SDM Bank Indonesia.

a. SDM mengecek kebenaran nota dan kwitansi. Pengecekkan ini dilakukan

untuk membandingkan harga pada nota dan kwitansi yang dikirimkan oleh rumah sakit dengan daftar harga alat dan obat yang ada pada daftar alat dan obat yang ditanggung oleh Bank Indonesia. Jika ada harga yang tidak sesuai maka seksi SDM akan melakukan konfirmasi langsung lewat telepon ke rumah sakit terkait yang kemudian rumah sakit akan memberikan nota dan kwitansi susulan yang telah diperbaiki.

a. Seksi SDM melakukan perhitungan total biaya pengobatan berdasarkan

kwitansi dari rumah sakit sekaligus menghitung selisih biaya pengobatan dari nota dan kwitansi yang ada dengan tunjangan pegawai berdasarkan golongan masing-masing.

b. Seksi SDM membuatkan warkat untuk pembayaran ke rumah sakit

berdasarkan hasil perhitungan total biaya pengobatan. Jika dari perhitungan tersebut muncul selisih maka seksi SDM akan mengirimkan surat pemberitahuan kepada pegawai yang bersangkutan yang berisi selisih biaya dari pengobatan yang telah dilakukan.

c. Pegawai menyetorkan selisih biaya pengobatannya ke seksi SDM

berdasarkan surat pemberitahuan yang dikirmkan sebelumnya. Dana setoran dari pegawai tersebut akan dimasukkan ke anggaran dana pengobatan SDM.

d. Setelah semua pembayaran selesai maka bukti-bukti pembayaran akan


(31)

Prosedur pengobatan di Bank Indonesia Bandung digambarkan pada

usecase diagram yang terlihat pada Gambar 3.1.

Gambar III.1 Usecase Diagram Pengolahan Data Pengobatan yang Sedang Berjalan

3. 1. 3Analisis Aliran Informasi

Analisis aliran data dan informasi pada sistem menggambarkan bentuk data dan informasi dari prosedur yang satu ke prosedur yang lainnya atau kebutuhan data dari luar sistem ke dalam sistem. Ada beberapa hal yang dianalisis pada tahapan ini diantaranya kebutuhan data, informasi yang dihasilkan, dan dokumen yang terlibat.

3. 1. 3. 1Kebutuhan Data

Kebutuhan data menggambarkan data apa saja yang digunakan pada aplikasi pengolahan data pengobatan pegawai Bank Indonesia. Adapun data yang digunakan pada aplikasi pengolahan data pengobatan pegawai Bank Indonesia terlihat pada Tabel 3.1.


(32)

26

Tabel III.1 Kebutuhan Data

No Nama Data Fungsi Sumber 1 Data Pegawai Menginformasikan data pegawai Bank

Indonesia Bandung

Bagian SDM

2 Data Golongan Menginformasikan biaya tunjangan setiap golongan

Bagian SDM

3 Nota Menginformasikan rincian biaya pengobatan

Rumah Sakit

4 Kwitansi Menginformasikan total biaya pengobatan

Rumah Sakit

3. 1. 3. 2Informasi yang Dihasilkan

Informasi yang dihasilkan merupakan suatu perubahan bentuk data ke dalam informasi yang memiliki nilai tertentu. Informasi yang dihasilkan pada aplikasi pengolahan data pengobatan pegawai Bank Indonesia tertera pada Tabel 3.2.

Tabel III.2 Informasi yang dihasilkan

No Nama Informasi Fungsi Tujuan 1 Laporan Pengobatan Mengetahui total biaya pengobatan

yang harus dibayarkan

Pegawai

2 Daftar Pegawai Mengetahui daftar pegawai bank Indonesia

Bagian SDM

3 DaftarTunjangan Golongan

Mengetahui biaya tunjangan setiap golongan


(33)

3. 1. 4Dokumen yang Terlibat

Data dalam bentuk dokumen menghasilkan informasi yang digunakan dalam proses pada sistem yang dibangun. Dokumen yang terlibat dalam aplikasi pengolahan data pengobatan pegawai Bank Indonesia tertera pada Tabel 3.3.

Tabel III.3 Dokumen yang terlibat

No Nama Dokumen Deskripsi

1 Kwitansi Fungsi : menginformasikan total biaya selama pengobatan

Item Data : total biaya, nama pegawai, dan tanggal pengobatan

2 Nota Fungsi : menginformasikan rincian biaya pengobatan Item Data : tanggal pengobatan, data alat dan obat, dan

biaya masing-masing alat dan obat tersebut.

3. 1. 5Analisi Kebutuhan Nonfungsional

Analisis kebutuhan nonfungsional menggambarkan kebutuhan luar sistem yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi yang dibangun. Adapun kebutuhan nonfungsional untuk menjalankan aplikasi pengolahan data pengobatan meliputi kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak, dan pengguna yang akan memakai aplikasi. Analisis kebutuhan nonfungsional bertujuan agar aplikasi yang dibangun dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan seksi SDM dalam pengolahan data pengobatan pegawai.

3. 1. 5. 1Perangkat Keras

Untuk menjalankan suatu aplikasi maka diperlukan perangkat keras yang dapat mendukung proses kerja dari sistem itu sendiri. Spesifikasi perangkat keras yang digunakan oleh seksi SDM dalam melakukan pengolahan data pengobatan pegawai tertera dalam Tabel 3.4.


(34)

28

Tabel III.4 Spesifikasi Perangkat Keras Seksi SDM

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Intel Pentium 4 3.00 GHz

2 Monitor Montor LCD 15 inch

3 VGA VGA On-Board 224 MB

4 Memori 512 MB

5 Keyboard Dell

6 Mouse Dell

7 Printer Printer hitam-putih

Untuk menjalankan aplikasi pengolahan data pengobatan dibutuhkan perangkat keras pendukung sehingga aplikasi yang dibangun dapat berjalan dengan baik. Spesifikasi minimun perangkat keras untuk menjalankan aplikasi tersebut tertera pada Tabel 3.5.

Tabel III.5 Spesifikasi Perangkat Keras Minimal

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Intel Pentium 1.6 GHz

2 Monitor Montor 15 inch

3 VGA VGA On-Board 64 MB

4 Memori 128 MB

5 ODD DVD-ROM

6 Keyboard Standar

7 Mouse Standar

8 Printer Printer hitam-putih

Berdasarkan perbandingan perangkat keras yang ada di seksi SDM dengan perangkat keras minimun yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi maka dapat disimpulkan bahwa perangkat keras yang dimiliki oleh seksi SDM Bank Indonesia saat ini masih mampu digunakan untuk menjalankan aplikasi pengolahan data pengobatan sehingga tidak perlu ada penambahan perangkat keras baru.


(35)

3. 1. 5. 2Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan oleh seksi SDM Bank Indonesia untuk membantu pengolahan data pengobatannya adalah :

1. Microsoft Office Suite 2007.

2. Microsoft SQL Server 2008

3. Program Pajak – eSPT PPh Masa 2.0

4. Program Kesehatan – BIKES

5. Program Kepegawaian – BI SIKAP

6. Oracle JInitiator 1.1.8.14

7. Oracle JInitiator 1.3.1.17

8. Oracle JInitiator 1.3.1.22

Untuk menjalankan aplikasi pengolahan data pengobatan dibutuhkan perangkat lunak pendukung sehingga aplikasi yang dibangun dapat berjalan dengan baik. Adapun perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi yang dibangun adalah JRE 1.6 sebagai virtual machine aplikasi dan MySQL v5.1 sebagai database penyimpanan data pengolahan pengobatan.

Berdasarkan perbandingan perangkat lunak yang ada di seksi SDM dengan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi maka dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan perangkat lunak tambahan untuk menjalankan aplikasi pengolahan data pengobatan sehingga aplikasi yang dibangun dapat berjalan dengan optimal.

3. 1. 5. 3Pengguna Sistem

Suatu aplikasi akan berjalan optimal apabila ditunjang oleh perangkat pikir yang memiliki kemampuan dalam menjalankan aplikas yang bersangkutan. Pengguna sistem, yaitu pegawai yang membawahi bidang pengolahan data pengobatan dijelaskan sebagai berikut :


(36)

30

Umur : 32 tahun

Pendidikan Terakhir : Strata Satu (S1)

Kemampuan yang dimiliki : Mampu menggunakan perangkat lunak

Office dan aplikasi lainnya yang terdapat di seksi SDM.

Untuk menjalankan aplikasi pengolahan data pengobatan dibutuhkan pengguna sistem sehingga aplikasi yang dibangun dapat berjalan dengan baik. Berikut ini penjelasan pengguna sistem untuk menjalankan aplikasi yang dibangun :

Umur : Minimal 22

Pendidikan Terakhir : Diploma Tiga (D3)

Kemampuan yang dimiliki : Mampu menggunakan aplikasi yang

dibangun dalam pengolahan data

pengobatan pegawai.

Melihat perbandingan pengguna sistem yang ada dengan pengguna sistem yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi yang dibangun maka dapat disimpulkan bahwa diperlukan adanya pelatihan dalam penggunaan sistem

terhadap user. Pelatihan perangkat pikir yang ada bertujuan agar pengguna sistem

dapat sebaik mungkin menggunakan aplikasi yang dibangun.

3. 1. 6Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis sistem yang dilakukan menggunaka tools UML. Adapun tahapan

analisis sistem menggunakan uml adalah use case diagaram, use case scenario,


(37)

3. 1. 6. 1Use Case Diagram

Use caseDiagram merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan

hububungan-hubungan yang terjadi antar aktor dengan aktivitas yang terdapat

pada sistem. Sasaran pemodelan use casediantaranya adalah mendefinisikan

kebutuhan fungsional dan operasional sistem dengan mendefinisikan skenario penggunaan yang disepakati antara pemakai dan pengembang. Dari analisis

pengguna aplikasi yang ada maka use case diagram untuk aplikasi pengolahan

data pengobatan pegawai Bank Indonesia dapat dilihat dalam Gambar 3.1.

Gambar III.2Use Case Diagram Aplikasi Pengolahan Pengobatan Pegawai

3. 1. 6. 2Use Case Scenario

Use Case Scenario mendeskripsikan urutan langkah-langkah dala proses bisnis baik yang dilakukan aktor terhadap sistem maupun yang dilikakukan oleh

sistem terhadap aktor. Berdasarkan use case diagrampada Gambar 3.2 maka use


(38)

32

golongan, skenario mengolah data pegawai, skenario menghitung selisih biaya pengobatan, dan skenario mencetak laporan. Berikut ini penjelasan dari masing-masing skenario tersebut :

1. Use Case Scenario Tambah Data Golongan

Interaksi antara aktor pegawai dengan use case tambah data golongan

dijelaskan dalam use case scenario pada Tabel 3.6 dan Tabel 3.7.

Tabel III.6 Use Case Scenario Tambah Data Golongan

Identifikasi Nama Tambah Data Golongan

Tujuan Menambah data golongan. Tipe

Aktor Pegawai

Use Case Yang Berkaitan -

Skenario Utama Kondisi awal Tampilan Form Pengolahan Data Golongan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan form pengolahan data golongan 2. Memilih tab tambah golongan 3. Menampilkan tab tambah golongan

4. Melakukan penambahan data golongan 5. Memproses hasil penambahan data golongan 6. Menyimpan data golongan baru ke dalam database

7. Menampilkan pesan “sukses melakukan penambahan data

golongan”

Skenario Alternatif jika field masih kosong

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa field tidak boleh ada yang kosong 2. Melakukan penambahan data golongan

kembali

3. Memproses penambahan data golongan

4. Menyimpan data golongan baru ke dalam database Skenario Alternatif jika tipe data tidak sesuai

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa tipe data tidak sesuai 2. Melakukan penambahan data golongan

kembali

3. Memproses penambahan data golongan

4. Menyimpan data golongan baru ke dalam database

5. Menampilkan pesan “sukses melakukan penambahan data


(39)

Tabel III.7 Use Case Scenario Tambah Data Golongan (Lanjutan)

Skenario Alternatif jika kode golongan telah terdaftar

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa kode golongan telah terdaftar 2. Melakukan penambahan data golongan

kembali

3. Memproses penambahan data golongan

4. Menyimpan data golongan baru ke dalam database

5. Menampilkan pesan “sukses melakukan penambahan data

golongan”

Skenario Alternatif jika data gagal disimpan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa data gagal disimpan 2. Melakukan penambahan data golongan

kembali

3. Melakukan proses penambahan data

4. Menampilkan pesan “sukses melakukan penambahan data

golongan”

Kondisi akhir Data di sistem yang sudah mengalami proses penambahan data golongan

2. Use Case Scenario Ubah Data Golongan

Interaksi antara aktor pegawai dengan use case ubah data golongan

dijelaskan dalam use case scenario pada Tabel 3.8 dan Tabel 3.9.

Tabel III.8 Use Case Scenario Ubah Data Golongan

Identifikasi Nama Ubah Data Golongan

Tujuan Mengubah data golongan Tipe

Aktor Pegawai

Use Case Yang Berkaitan -

Skenario Utama Kondisi awal Tampilan Form Pengolahan Data Golongan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan form pengolahan data golongan 2. Memilih tab edit gologan 3. Menampilkan tab edit golongan

4. Melakukan perubahan data golongan 5. Memproses hasil perubahan data golongan

6. Menyimpan data hasil proses perubahan data ke dalam database 7. Menampilkan pesan “sukses melakukan perubahan data


(40)

34

Tabel III.9 Use Case Scenario Ubah Data Golongan (Lanjutan)

Skenario Alternatif jika field masih kosong

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa field tidak boleh ada yang kosong 2. Melakukan perubahan data golongan

kembali

3. Memproses perubahan data golongan

4. Menyimpan data golongan baru ke dalam database

5. Menampilkan pesan “sukses melakukan perubahan data

golongan”

Skenario Alternatif jika tipe data tidak sesuai

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa tipe data tidak sesuai 2. Melakukan perubahan data golongan

kembali

3. Memproses perubahan data golongan

4. Menyimpan data golongan baru ke dalam database

5. Menampilkan pesan “sukses melakukan perubahan data

golongan”

Skenario Alternatif jika data gagal diubah

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa data gagal diubah 2. Melakukan perubahan data golongan

kembali

3. Melakukan proses perubahan data

4. Menampilkan pesan “sukses melakukan perubahan data

golongan”

Kondisi akhir Data di sistem yang sudah mengalami proses perubahan data golongan

3. Use Case Scenario Hapus Data Golongan

Interaksi antara aktor pegawai dengan use case hapus data golongan

dijelaskan dalam use case scenario pada Tabel 3.10 dan Tabel 3.11.

Tabel III.10 Use Case Scenario Hapus Data Golongan

Identifikasi Nama Penghapusan Data Golongan

Tujuan Menghapusa data golongan Tipe

Aktor Pegawai

Use Case Yang Berkaitan -

Skenario Utama Kondisi awal Tampilan Form Pengolahan Data Golongan


(41)

Tabel III.11 Use Case Scenario Hapus Data Golongan (Lanjutan)

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan form pengolahan data golongan 2. Memilih tab edit golongan 3. Menampilkan tab edit golongan

4. Memilih data golongan yang akan dihapus 5. Menampilkan data golongan yang akan dihapus

6. Melakukan penghapusan data golongan 7. Menampilkan pesan konfirmasi penghapusan data golongan 8. Mengkonfirmasi penghapusan data 9. Memproses penghapusan

10. Menyimpan data hasil proses penghapusan ke dalam database 11. Menampilkan pesan “sukses melakukan penghapusan data

golongan”

Skenario Alternatif jika penghapusan data gagal dihapus

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa data gagal dihapus 2. Melakukan penghapusan data golongan

kembali

3. Melakukan proses penghapusan data

4. Menampilkan pesan “sukses melakukan penghapusan data

golongan”

Kondisi akhir Data di sistem yang sudah mengalami proses penghapusan data golongan

4. Use Case Scenario Tambah Data Pegawai

Interaksi antara aktor pegawai dengan use case tambah data pegawai

dijelaskan dalam use case scenario pada Tabel 3.12 dan Tabel 3.13.

Tabel III.12 Use Case Scenario Tambah Data Pegawai

Identifikasi Nama Tambah Data Pegawai

Tujuan Menambah data pegawai. Tipe

Aktor Pegawai

Use Case Yang Berkaitan -

Skenario Utama Kondisi awal Tampilan Form Pengolahan Data Pegawai

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan form pengolahan data pegawai 2. Memilih tab tambah pegawi 3. Menampilkan tab tambah pegawai 4. Melakukan penambahan data pegawai 5. Memproses hasil penambahan data

6. Menyimpan data pegawai baru ke dalam database

7. Menampilkan pesan “sukses melakukan penambahan data


(42)

36

Tabel III.13 Use Case Scenario Tambah Data Pegawai (Lanjutan)

Skenario Alternatif jika field masih ada yang kosong

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa field tidak boleh dikosongkan 2. Melakukan pengolahan penambahan data

kembali

3. Melakukan proses penambahan data pegawai

4. Menyimpan data pegawai baru ke dalam database Skenario Alternatif jika kode telah terdaftar

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa kode telah terdaftar 2. Melakukan penambahan data pegawai

kembali

3. Melakukan proses penambahan data pegawai

4. Menyimpan data pegawai baru ke dalam database

5. Menampilkan pesan “sukses melakukan penambahan data

pegawai”

Skenario Alternatif jika tipe data tidak sesuai

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa tipe data tidak sesuai 2. Melakukan penambahan data pegawai

kembali

3. Memproses penambahan data golongan

4. Menyimpan data golongan baru ke dalam database

5. Menampilkan pesan “sukses melakukan penambahan data pegawai”

Skenario Alternatif jika data gagal disimpan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa data gagal disimpan 2. Melakukan penambahan data golongan

kembali

3. Melakukan proses penambahan data

4. Menampilkan pesan “sukses melakukan penambahan data

golongan”

Kondisi akhir Data di sistem yang sudah mengalami proses penambahan data pegawai

5. Use Case Scenario Ubah Data Pegawai

Interaksi antara aktor pegawai dengan use case ubah data pegawai

dijelaskan dalam use case scenario pada Tabel 3.14 dan Tabel 3.15.

Tabel III.14 Use Case Scenario Ubah Data Pegawai

Identifikasi Nama Ubah Data Pegawai

Tujuan Mengubah data pegawai Tipe

Aktor Pegawai

Use Case Yang Berkaitan -

Skenario Utama Kondisi awal Tampilan Form Pengolahan Data Pegawai


(43)

Tabel III.15 Use Case Scenario Ubah Data Pegawai

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan form pengolahan data pegawai 2. Memilih tab edit pegawai 3. Menampilkan tab edit pegawai

4. Mencari data yang akan diubah 5. Menampilkan data yang akan diubah 6. Melakukan perubahan data pegawai 7. Memproses hasil perubahan data pegawai

8. Menyimpan data hasil proses perubahan data ke dalam database 9. Menampilkan pesan “sukses melakukan perubahan data

pegawai”

Skenario Alternatif jika field masih ada yang kosong

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa field tidak boleh dikosongkan 2. Melakukan pengolahan perubahan data

kembali

3. Melakukan proses perubahan data pegawai

4. Menyimpan data pegawai baru ke dalam database Skenario Alternatif jika tipe data tidak sesuai

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa tipe data tidak sesuai 2. Melakukan perubahan data pegawai

kembali

3. Memproses perubahan data golongan

4. Menyimpan data golongan baru ke dalam database

5. Menampilkan pesan “sukses melakukan perubahan data pegawai”

Skenario Alternatif jika data gagal diubah

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa data gagal diubah 2. Melakukan perubahan data golongan

kembali

3. Melakukan proses perubahan data

4. Menampilkan pesan “sukses melakukan perubahan data

golongan”


(44)

38

6. Use Case Scenario Cari Data Pegawai

Interaksi antara aktor pegawai dengan use case cari data pegawai

dijelaskan dalam use case scenario pada Tabel 3.16.

Tabel III.16 Use Case Scenario Cari Data Pegawai

Identifikasi Nama Cari Data Pegawai

Tujuan Mencari data pegawai. Tipe

Aktor Pegawai

Use Case Yang Berkaitan -

Skenario Utama Kondisi awal Tampilan Form Pengolahan Data Pegawai

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan form pengolahan data pegawai 2. Memilih tab cari pegawai 3. Menampilkan tab cari pegawai

4. Memasukkan data pegawai yang akan dicari

5. Memproses pencarian data

6. Menampilkan data pegawai yang dicari Skenario Alternatif jika data tidak ditemukan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa data tidak ditemukan 2. Memasukkan data pegawai yang akan

dicari kembali

3. Memproses pencarian data

4. Menampilkan data pegawai yang dicari Kondisi akhir Data pegawai berhasil ditemukan.


(45)

7. Use Case Scenario Hapus Data Pegawai

Interaksi antara aktor pegawai dengan use case hapus data pegawai

dijelaskan dalam use case scenario pada Tabel 3.17.

Tabel III.17 Use Case Scenario Hapus Data Pegawai

Identifikasi Nama Penghapusan Data Pegawai

Tujuan Menghapusa data pegawai Tipe

Aktor Pegawai

Use Case Yang Berkaitan -

Skenario Utama Kondisi awal Tampilan Form Pengolahan Data Pegawai

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan form pengolahan data pegawai 2. Memilih tab hapus data pegawai 3. Menampilkan tab hapus data pegawai 4. Mencari data yang akan dihapus 5. Menampilkan data yang akan dihapus 6. Melakukan penghapusan data pegawai 7. Memproses hasil penghapusan data

8. Menyimpan data hasil proses penghapusanke dalam database 9. Menampilkan pesan “berhasil melakukan penghapusan data

pegawai”

Skenario Alternatif jika data gagal dihapus

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa data gagal dihapus 2. Melakukan penghapusan data pegawai

kembali

3. Melakukan proses penghapusan data

4. Menampilkan pesan “sukses melakukan penghapusan data pegawai”


(46)

40

8. Use Case Scenario Menghitung Selisih Biaya Pengobatan

Interaksi antara aktor pegawai dengan use case menghitung selisih biaya

pengobatan dijelaskan dalam use case scenario pada Tabel 3.18.

Tabel III.18 Use Case Scenario Menghitung Selisih Biaya Pengobatan

Identifikasi Nama Menghitung Selisih Biaya Pengobatan

Tujuan Menghitung Selisih Biaya Pengobatan Pegawai Bank Indonesia Tipe

Aktor Pegawai

Use Case Yang Berkaitan -

Skenario Utama Kondisi

awal Tampilan Form Pengolahan Pengobatan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan form pengolahan pengobatan

2. Mencari data pegawai yang akan berobat 3. Melakukan pencarian dan menampilkan data tunjangan dan detail pegawai

4. Mengisi detail pengobatan diantaranya nam pasien, nama rumah sakit,biaya kamar rawat, biaya kamar operasi, biaya dokter dan biaya lain

5. Memproses hasil pengolahan data

6. Menyimpan hasil proses pengolahan data pengobatan yang telah dilakukan sebelumnya

7. Menampilkan pesan “sukses melakukan pengolahan data

pengobatan”

Skenario Alternatif jika gagal

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan pesan bahwa data pengobatan gagal diproses

2. Mengisi kembali detail pengobatan diantaranya nam pasien, nama rumah sakit,biaya kamar rawat, biaya kamar operasi, biaya dokter dan biaya lain

3. Memproses hasil pengolahan data

4. Menyimpan hasil proses pengolahan data pengobatan yang telah dilakukan sebelumnya

5. Menampilkan pesan “sukses melakukan pengolahan data

pengobatan”


(47)

9. Use Case Skenario Mencetak Laporan

Interaksi antara aktor pegawai dengan use case mencetak laporan

dijelaskan dalam use case scenario pada Tabel 3.19.

Tabel III.19 Use Case Scenario Mencetak Laporan

Identifikasi Nama Mencetak Laporan

Tujuan Mencetak loporan hasil pengolahan data pengobatan pegawai Tipe

Aktor Pegawai

Use Case Yang Berkaitan -

Skenario Utama Kondisi awal Tampilan Form Pengolahan Laporan Pengobatan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menampilkan form pengolahan laporan pengobatan 2. Mencari data pegawai yang akan dicetak

laporan pengobatannya

3. Memproses pencarian dan menampilkan hasilnya

4. Memilih data pengobatan yang akan dicetak 5. Memproses pencetakan laporan yang dipilih Skenario Alternatif jika gagal

Aksi Aktor Reaksi Sistem

- -

Kondisi akhir Laporan data pengobatan pegawai telah dicetak

3. 1. 6. 3Activity Diagram

Activity diagram memodelkan aliran kerja atau workflow dari urutan

aktifitas dalam suatu proses yang mengacu pada use case diagram yang ada.

Activity diagrampada aplikasi pengolahan data pengobatan pegawai Bank

Indonesia terdiri dari activity diagrammengolah data golongan, activity

diagrammengolah data pegawai, activity diagrammenghitung selisih biaya

pengobatan, dan activity diagrammencetak laporan. Berikut ini penjelasan dari


(48)

42

1. Activity Diagram Tambah Data Golongan

Activity diagramtambah data golongan menjelaskan aliran kerja aktor

pegawai dalam melakukan penambahan data golongan. Activity diagramtambah

data golongan dapat dilihat pada Tabel 3.20.

Tabel III.20 Activity Diagram Tambah Data Golongan

Pegawai Sistem

Menampilkan Form Pengolahan Data Golongan Memilih Tab Tambah

Golongan Menampilkan Tab Tambah Golongan Mengisi Form Tambah Golongan Submit Data Golongan Menampilkan Pesan Field Kosong Kosong Menampilkan Pesan Sukses Proses Penyimpanan Benar Menampilkan Pesan Tipe

Data Tidak Sesuai

Salah Menampilkan Pesan

Kode Telah Terdaftar

Salah

Benar Terisi

Validasi Field

Kosong Validasi Kode

Verifikasi Tipe Data Masukan

Penambahan Data

Sukses ? Ya

Menampilkan Pesan Gagal Tidak


(49)

2. Activity Diagram Ubah Data Golongan

Activity diagram ubah data golongan menjelaskan aliran kerja aktor

pegawai dalam melakukan pengubahan data golongan. Activity diagramubah data

golongan dapat dilihat pada Tabel 3.21.

Tabel III.21 Activity Diagram Ubah Data Golongan

Pegawai Sistem

Menampilkan Form Pengolahan Golongan Memilih Tab Edit Golongan

Menampilkan Ubah Golongan Memasukkan Golongan Data Akan Diubah Terisi Memasukkan Data Golongan Baru Menampilkan Pesan Field Kosong Kosong Validasi Field Kosong Pencarian Data Menampilkan Data Golongan Yang Akan

Diubah Ketemu

Menampilkan Pesan Data Golongan Tidak Ditemukan Tidak Ketemu Validasi Field Kosong Menampilkan Pesan Field Kosong Kosong Verifikasi Tipe Data Masukan Terisi

Menampilkan Pesan Tipe Data Golongan Tidak

Sesuai Tidak Sesuai

Proses Penyimpanan Data Golongan Baru Sesuai

Verifikasi Perubahan Data

Menampilkan Pesan Perubahan Data Golongan

Sukses Sukses Menampilkan Perubahan

Data Golongan Gagal Gagal


(50)

44

3. Activity Diagram Hapus Data Golongan

Activity diagram hapus data golongan menjelaskan aliran kerja aktor

pegawai dalam melakukan penghapusan data golongan. Activity diagramhapus

data golongan dapat dilihat pada Tabel 3.22.

Tabel III.22 Activity Diagram Hapus Data Golongan

Pegawai Sistem

Menampilkan Form Pengolahan Golongan Memilih Tab Edit Golongan

Menampilkan Tab Edit Golongan Memasukkan Data Golongan Yang Akan Dihapus Validasi Field Kosong Menampilkan Pesan Field Kosong Kosong Terisi Validasi Pencarian Data Proses Pencarian Data Golongan Menampilkan Pesan Data Golongan Tidak

Ditemukan Menampilkan Data

Golongan Yang Akan Dihapus Tidak Ketemu Ketemu Mengkonfirmasi Penghapusan Data Golongan Konfirmasi Penghapusan Data Tidak Proses Penghapusan Data Golongan Ya Verifikasi Penghapusan Data Menampilkan Pesan Penghapusan Data Golongan Sukses Menampilkan Pesan Penghapusan Data Golongan Gagal Ya Tidak


(51)

4. Activity DiagramTambah Data Pegawai

Activity diagramtambah data pegawai menjelaskan aliran kerja aktor

pegawai dalam menambah data pegawai. Activity diagramtambah data pegawai

dapat dilihat pada Tabel 3.23.

Tabel III.23 Activity Diagram Tambah Data Pegawai

Pegawai Sistem

Menampilkan Form Pengolahan Pegawai Memilih Tab Tambah

Pegawai Menampilkan Tab Tambah Pegawai Mengisi Form Tambah Pegawai Submit Data Pegawai Menampilkan Pesan Field Kosong Kosong Menampilkan Pesan Sukses Proses Penyimpanan Benar Menampilkan Pesan Tipe

Data Tidak Sesuai

Salah Menampilkan Pesan

Kode Telah Terdaftar

Salah

Benar Terisi

Validasi Field

Kosong Validasi Kode

Verifikasi Tipe Data Masukan

Penambahan Data

Sukses ? Ya

Menampilkan Pesan Gagal Tidak


(52)

46

5. Activity Diagram Ubah Data Pegawai

Activity diagram ubah data pegawai menjelaskan aliran kerja aktor

pegawai dalam mengubah data pegawai. Activity diagramubah data pegawai

dapat dilihat pada Tabel 3.24.

Tabel III.24 Activity Diagram Ubah Data Pegawai

Pegawai Sistem

Menampilkan Form Pengolahan Pegawai Memilih Tab Edit Pegawai

Menampilkan Tab Edit Pegawai

Memasukkan NIP Pegawai Yang Akan

Diubah Terisi Memasukkan Data PegawaiBaru Menampilkan Pesan Field Kosong Kosong Validasi Field Kosong Pencarian Data Menampilkan Data Pegawai Yang Akan

Diubah Ketemu

Menampilkan Pesan Data Pegawai Tidak Ditemukan Tidak Ketemu Validasi Field Kosong Menampilkan Pesan Field Kosong Kosong Verifikasi Tipe Data Masukan Terisi

Menampilkan Pesan Tipe Data Pegawai Tidak

Sesuai Tidak Sesuai

Proses Penyimpanan Data Pegawai Baru Sesuai

Verifikasi Perubahan Data

Menampilkan Pesan Perubahan Data Pegawai

Sukses Sukses Menampilkan Perubahan

Data Pegawai Gagal Gagal


(53)

6. Activity Diagram Hapus Data Pegawai

Activity diagram hapus data pegawai menjelaskan aliran kerja aktor

pegawai dalam menghapus data pegawai. Activity diagramhapus data pegawai

dapat dilihat pada Tabel 3.25.

Tabel III.25 Activity Diagram Hapus Data Pegawai

Pegawai Sistem

Menampilkan Form Pengolahan Pegawai Memilih Tab Edit Pegawai

Menampilkan Tab Edit Pegawai

Memasukkan Data Pegawai Yang Akan

Dihapus Validasi Field Kosong Menampilkan Pesan Field Kosong Kosong Terisi Validasi Pencarian Data Proses Pencarian Data Pegawai Menampilkan Pesan Data Pegawai Tidak

Ditemukan Menampilkan Data

Pegawai Yang Akan Dihapus Tidak Ketemu Ketemu Mengkonfirmasi Penghapusan Data Pegawai Konfirmasi Penghapusan Data Tidak Proses Penghapusan Data Pegawai Ya Verifikasi Penghapusan Data Menampilkan Pesan Penghapusan Data Pegawai Sukses Menampilkan Pesan

Penghapusan Data Pegawai Gagal

Ya Tidak


(54)

48

7. Activity Diagram Cari Data Pegawai

Activity diagram hapus cari pegawai menjelaskan aliran kerja aktor

pegawai dalam mencari data pegawai. Activity diagramcari data pegawai dapat

dilihat pada Tabel 3.26.

Tabel III.26 Activity Diagram Cari Data Pegawai

Pegawai Sistem

Menampilkan Form Pengolahan Pegawai Memilih Tab Edit Pegawai

Menampilkan Tab Edit Pegawai

Memasukkan Data Pegawai Yang Akan

Dihapus

Validasi Field Kosong

Menampilkan Pesan Field Kosong

Kosong

Terisi

Validasi Pencarian Data

Proses Pencarian Data Pegawai

Menampilkan Pesan Data Pegawai Tidak

Ditemukan Menampilkan Data

Pegawai Yang Dicari

Tidak Ketemu Ketemu


(55)

8. Activity Diagram Menghitung Selisih Biaya Pengobatan

Activity diagram menghitung selisih biaya pengobatan menjelaskan aliran

kerja aktor pegawai dalam pengolahan data pengobatan. Activity

diagrammenghitung selisih biaya pengobatan dapat dilihat pada Tabel 3.27. Tabel III.27 Activity Diagram Menghitung Selisih Biaya Pengobatan

Pegawai Sistem

Menampilkan Form Pengolahan Pengobatan

Mencari Data Pegawai Yang Akan Berobat

Tidak Ada Menampilkan Data Pegawai Ada Mengisi Detail Pengobatan Submit Data Pengobatan Menampilkan Pesan Field Masih Ada Yang

Kosong Salah Proses Penyimpanan Data Benar Menampilkan Pesan Sukses Verifikasi Data Menampilkan Pesan Data

Tidak Ditemukan Validasi Field Kosong Verifikasi Data Menampilkan Data Gagal Disimpan Sukses Gagal


(56)

50

9. Activity Diagram Mencetak Laporan

Activity diagram mencetak laporan menjelaskan aliran kerja aktor pegawai

dalam proses pencetakan laporan. Activity diagrammencetak laporan dapat dilihat

pada Tabel 3.28.

Tabel III.28 Activity Diagram Mencetak Laporan

Pegawai Sistem

Menampilkan Form Pengolahan Laporan Pengobatan

Memasukkan Data Pegawai Yang Akan Dicetak Laporan

Pengobatannya

Memilih Data Pengobatan Pegawai Yang Akan

Dicetak

Memproses Pencetakan Laporan Yang Dipilih


(57)

3. 1. 6. 4State Diagram

State Diagram digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis satu kelas

atau objek. State Diagrampada aplikasi pengolahan data pengobatan pegawai

Bank Indonesia memperlihatkan urutan keadaan sesaatyang dilalui sebuah objek.

State Diagram pada aplikasi pengolahan data pengobatan pegawai Bank Indonesia

terdiri dari state diagram mengolah data golongan, state diagram mengolah data

pegawai, state diagram menghitung selisih biaya pengobatan, dan state

diagrammencetak laporan. Berikut ini penjelasan dari masing-masing state diagram:

1. State Diagram Tambah Data Golongan

State diagram tambah data golongan memperlihatkan urutan keadaan

sesaat dari objek dalam proses penambahan data golongan. State diagram tambah

data golongan dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar III.3 State Diagram Tambah Data Golongan

tampil tabtambah golongan

buka tab tambah golongan form tambah

golongan terisi

mengisi form tambah golongan klik tombol tambah validasi field kosong

tambah golongan panggil proses tambah golongan

tampil pesan mengembalikan hasil tambah golongan field masih ada

yang kosong tampil pesan field

masih ada yg kosong

Kode telah terdaftar Tampil pesan kode

telah terdaftar

Tipe data masukan tidak sesuai Tampil pesan tipe

data tidak sesuai

validasi kode

verifikasi tipe data masukan


(58)

52

2. State Diagram Ubah Data Golongan

State diagram ubah data golongan memperlihatkan urutan keadaan sesaat

dari objek dalam proses pengubahan data golongan. State diagram ubah data

golongan dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Gambar III.4 State Diagram Ubah Data Golongan

tampil tab edit golongan

pilih tab edit golongan data

golongantampil

Memasukkan NIP Pegawai Yang Akan Diubah form perubahan terisi masukkan data perubahan

ubah golongan

tampil pesan data diubah mengembalikan hasil ubah golongan

Validasi field kosong Klik tombol ubah

Field masih ada yang kosong Tampil pesan field masih

ada yang kosong verifikasi tipe datamasukan

Tipe data masukan tidak sesuai Menampilkan pesan tipe data

golongan tidak sesuai


(59)

3. State Diagram Hapus Data Golongan

State diagram hapus data golongan memperlihatkan urutan keadaan sesaat

dari objek dalam proses penghapusan data golongan. State diagram hapus data

golongan dapat dilihat pada Gambar 3.5.

Gambar III.5 State Diagram Hapus Data Golongan

tampil tab edit golongan

pilih tab edit golongan validasi field

kosong memasukkan data golongan yang akan dihapus

hapus golongan klik tombol hapus

tampil pesan data dihapus mengembalikan hasil hapus golongan menampilkan

pesan field kosong

tampil data golongan yang akan dihapus validasi pencarian

data

menampilkan pesan data golongan tidak ditemukan


(60)

54

4. State Diagram Tambah Data Pegawai

State diagram tambah data pegawai memperlihatkan urutan keadaan sesaat

dari objek dalam proses penambahan data golongan. State diagram tambah data

pegawai dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Gambar III.6 State Diagram Tambah Data Pegawai

tampil tab tambah pegawai

buka tab tambah pegawai form tambah

pegawai terisi

mengisi form tambah pegawai klik tombol tambah validasi field kosong

tambah pegawai panggil proses tambah pegawai

tampil pesan mengembalikan hasil tambah pegawai field masih ada

yang kosong tampil pesan field

masih ada yg kosong

Kode telah terdaftar Tampil pesan kode

telah terdaftar

Tipe data masukan tidak sesuai Tampil pesan tipe

data tidak sesuai

validasi kode

verifikasi tipe data masukan


(61)

5. State Diagram Ubah Data Pegawai

State diagram ubah data pegawai memperlihatkan urutan keadaan sesaat

dari objek dalam proses pengubahan data golongan. State diagram ubah data

pegawai dapat dilihat pada Gambar 3.7.

Gambar III.7 State Diagram Ubah Data Pegawai

6. State Diagram Cari Data Pegawai

State diagram cari data pegawai memperlihatkan urutan keadaan sesaat

dari objek dalam proses pencarian data golongan. State diagram cari data pegawai

dapat dilihat pada Gambar 3.8.

Gambar III.8 State Diagram Cari Data Pegawai

tampil tab edit pegawai

pilih tab edit pegawai data pegawai

tampil

memasukkan NIP pegawai yang akan diubah form perubahan terisi masukkan data perubahan

ubah pegawai

tampil pesan data diubah mengembalikan hasil ubah pegawai

Validasi field kosong Klik tombol ubah

Field masih ada yang kosong Tampil pesan field masih

ada yang kosong verifikasi tipe datamasukan

Tipe data masukan tidak sesuai Menampilkan pesan tipe data

pegawai tidak sesuai

panggil proses ubah pegawai

tampil tab edit pegawai

buka edit edit pegawai form edit pegawai

memasukkan nip pegawai validasi field kosong klik tombol cari

field belum terisi tampil pesan kesalahan tampil data pegawai proses pencarian validasi masukan

data pegawai tidak ditemukan tampil pesan data


(62)

56

7. State Diagram Hapus Data Pegawai

State diagram hapus data pegawai memperlihatkan urutan keadaan sesaat

dari objek dalam proses penghapusan data pegawai. State diagram hapus data

pegawai dapat dilihat pada Gambar 3.9.

Gambar III.9 State Diagram Hapus Data Pegawai

tampil tab edit pegawai

pilih tab edit pegawai validasi field

kosong memasukkan data pegawai yang akan dihapus

hapus pegawai klik tombol hapus

tampil pesan data dihapus mengembalikan hasil hapus pegawai menampilkan

pesan field kosong

tampil data pegawai yang akan dihapus validasi pencarian

data

menampilkan pesan data pegawai tidak ditemukan


(63)

8. State DiagramMenghitung Selisih Biaya Pengobatan

State diagrammenghitung selisih biaya pengobatanmemperlihatkan urutan

keadaan sesaat dari objek dalam proses pengolahan data pengobatan. State

diagrammenghitung selisih biaya pengobatan dapat dilihat pada Gambar 3.10.

Gambar III.10 State Diagram Menghitung Selisih Biaya Pengobatan

tampil form pengolahan pengobatan

buka form pengolahan pengobatan form pengolahan

pengobatan

mencari data pegawai klik tombol cari validasi field

data tidak ditemukan tampil pesan data

tidak ditemukan

tampil data pegawai proses pencarian

mengisi detail pengobatan

tampil pesan data telah diproses

form pengolahan pengobatan validasi field klik tombol selesai

field belum terisi

proses perhitungan tampil pesan field


(1)

111

Gambar III.76Implementasi AntarmukaPesanInformasi Edit Pegawai

Gambar III.77Implementasi AntarmukaPesanInformasiHapus Pegawai

7. Implementasi Antarmuka Pesan Pengolahan Golongan

Gambar III.78Implementasi Antarmuka Pesan PeringatanTambah Golongan

Gambar III.79Implementasi Antarmuka Pesan PeringatanEdit Golongan


(2)

112

8. Implementasi Antarmuka Pesan Pengolahan Pengobatan

Gambar III.81Implementasi Antarmuka Pesan Peringatan Cari Pegawai

Gambar III.82Implementasi Antarmuka Pesan ErrorSimpan Data Pengobatan

Gambar III.83Implementasi Antarmuka Pesan Konfirmasi Mengulang Pengisian Data Pengobatan


(3)

113

Gambar III.85Implementasi Antarmuka Pesan PeringatanEdit Biaya Lain

9. Implementasi Antarmuka Pesan Pengolahan Laporan Pengobatan

Gambar III.86Implementasi Antarmuka Pesan PeringatanPencarian Laporan Pengobatan


(4)

114 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4. 1Kesimpulan

Kesimpulan dari laporan kerja praktek yang berjudul pembangunan aplikasi pengolahan data pengobatan pegawaiBank Indonesia Bandungadalah sebagai berikut :

1. Aplikasi pengolahan data pengobatan pegawaiBank Indonesia Bandung ini dibangun untuk meningkatkan keakuratan pengolahan data pengobatan pegawai Bank Indonesia Bandung dalam hal perhitungan total biaya.

2. Aplikasi pengolahan data pengobatan pegawaiBank Indonesia Bandung ini dibangun untuk mempermudah pegawai yang membawahi bidang pengolahan data pengobatan dalam pembuatan laporan biaya pengobatan pegawai Bank Indonesia Bandung.

4. 2Saran

Dalam pembuatan aplikasipengolahan data pengobatan pegawaiBank Indonesia Bandungini masih banyak hal yang dapat dikembangkan, seperti : 1. Aplikasi pengolahan data pengobatan pegawaiBank Indonesia Bandung ini

melakukan pengolahan data pengobatan pegawai yang bersifat rahasia, oleh karena itu perlu diperhatikan keamanannya agar data tetap terjaga dari pihak yang tidak berkepentingan.

2. Aplikasi pengolahan data pengobatan pegawaiBank Indonesia Bandung yang telah dibangun hanya dapat digunakan oleh satu pengguna saja yaitu pegawai yang membawahi bidang pengolahan data pengobatan, sebaiknya ada penambahan pengguna yaitu kepala bagian yang dapat memeriksa secara langsung hasil pengolahan data pegawai.

Demikian saran yang dapat penulis berikan, semoga saran tersebut bisa dijadikan sebagai bahan masukkan yang dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi masyarakat luas.


(5)

115

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim.2008, Sekilas Perjalanan Sejarah BI,(online),

(http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/86CE0C47-626D-49A6-989C-125F12C9F938/18316/07_sejarah_rev1.pdf, diakses pada hari Sabtu tanggal 30 Oktober 2010).

2. Anonim. 2009, Activity Diagram, SMKN Perkapalan, (online), (http://www.smknperkapalan.net/ebook/view.php?file=Meteri+VEDC/Semest

er+4/Rekayasa+Sistem+Informasi/Presentasi/Presentasi+2-1+Activity+Diagram.ppt, diakses tanggal 31 Oktober 2010).

3. Anonim. 2010, Makna Logo Bank, (online),

(http://infologo.blogspot.com/2010/10/makna-logo-bank.html, diakses pada hari Sabtu tanggal 30 Oktober 2010)

4. Anonim. 2010, Netbeans, (online), (http://en.wikipedia.org/wiki/NetBeans, diakses tanggal 31 Oktober 2010).

5. Anonim. 2010, Pengenalan "Unified Modeling Language/UML", (online),(http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=6&ved=0CD0Q FjAF&url=http%3A%2F%2Fwsilfi.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2F files%2F1034%2FPengenalan%2BUML.pdf&ei=jhLVTJu_E4-KuAPmr-

HOCQ&usg=AFQjCNE-xYDBk_h1TFQRrawRrc67BLgqMQ&sig2=aKHEdJD78sTXkJv2qEVHzA, diakses tanggal 1 november 2010).

6. Bank Indonesia. 1999, Materi Manajemen Logistik Bank Indonesia (MLBI), Direktorat Logistik dan Pengamanan. Jakarta.

7. Bank Indonesia, 2010. Job Description Bank Indonesia, Jakarta.

8. Indonesia,Bank. 2008, Organisasi Bank Indonesia, (online), (http://www.bi.go.id/web/id/Tentang+BI/Organisasi/, diakses pada hari Sabtu tanggal 30 Oktober 2010).


(6)

116

9. Kumaira. 2009, Diagram-diagram UML, (online), (http://www.kumaira.co.cc/2009/11/diagram-diagram-uml.html, diakses tanggal 1 november 2010).

10.Setiawan, Edi. 2010, Definisi MySQL, (online), (http://www.edi-setiawan.co.cc/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=50,

diaksestanggal 1 november 2010).

11.Steven,Hendro. 2008,Membuat Report Menggunakan iReport dari Netbeans, (online),(http://hendrosteven.wordpress.com/2008/09/09/membuat-report-menggunakan-ireport-dari-netbeans/, diakses tanggal 31 Oktober 2010).