Deskripsi Tentang Kepuasan Kerja

Mangkunegara 2002 : 117 mendefinisikan “kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong dan tidak menyokong diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun kondisi dirinya”. Sedangkan menurut Handoko dalam Sutrisno 2009 : 75 “kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para karyawan memandan g pekerjaan mereka”. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang timbul dari diri seseorang atas apa yang ada disekitarnya dan atas apa yang diterimanya dari orang lain mau pun lingkungan sekitarnya. 2 Pengukur Kepuasan Kerja Menurut Hasibuan dalam Leo 2013 kepuasan kerja adalah sikap emosional yang mencintai pekerjaannya. Berikut adalah indikator-indikatornya. 1 Kedisiplinan Kedisiplinan adalah ketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati oleh pegawai dengan penuh tanggung jawab berupa kewajiban dan larangan. Kepuasan kerja akan mempengaruhi tingkat kedisiplinan, artinya jika kepuasan diperoleh dari pekerjaan maka kedisiplinan karyawan baik dan sebaliknya. 2 Moral Kerja Moral kerja adalah suatu sikap dan tingkah laku kerjasama yang ditunjukkan oleh seorang karyawan selama individu atau kelompok kerja tersebut bekerja di perusahaan seperti semangat kerja yang menimbulkan rasa ingin giat bekerja dalam diri karyawan. 3 Labour Turnover Labour turnover adalah kondisi perusahaan mengenai keluar masuknya orang untuk mengisi lowongan atau meninggalkan perusahaan tempat dia bekerja yang disebabkan oleh berbagai alasan. Menurut Mangkunegara 2002 : 117 indikatorpengukur kepuasan kerja adalah sebagai berikut ini : 1 Perputaran turnover Apabila kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan tinggi, maka turnover akan rendah. Sedangkan para karyawan yang kurang puas biasanya turnovernya akan tinggi. 2 Tingkat Ketidakhadiran absence Kerja Karyawan yang kurang puas cenderung tingkat kehadirannya absence tinggi. Mereka bersaing tidak hadir kerja dengan alasan yang tidak logis dan subyektif. 3 Umur Ada kecenderungan karyawan yang tua lebih merasa puas dari pada karyawan yang berumur relatif muda. Hal ini diasumsikan bahwa karyawan yang tua di atas 40 tahun lebih berpengalaman untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan. Sedangkan karyawan usia muda dibawah 40 tahun biasanya mempunyai harapan ideal tentang dunia kerja, sehingga apabila antara harapannya dengan realita kerja terdapat kesenjangan atau tidak keseimbangan dapat menyebabkan mereka menjadi tidak puas. 4 Tingkat Pekerjaan Karyawan-karyawan yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih tinggi cenderung lebih puas dari pada karyawan yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih rendah. Karyawan-karyawan yang tingkat pekerjaannya lebih tinggi menunjukan kemampuan kerja yang baik dan aktif dalam mengemukakan ide-ide serta kreatif dalam bekerja. 5 Ukuran Organisasi Perusahaan Ukuran organisasi perusahaan dapat mempengaruhi kepuasan karyawan. Hal ini karena besar kecil suatu perusahaan berhubungan pula dengan koordinasi, komunikasi, dan partisipasi karyawan. 3 Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Menurut Mangkunegara 2002 : 120 faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah : 1 Faktor pegawai, yaitu kecerdasan IQ, kecakapan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara berpikir, persepsi, dan sikap kerja. 2 Faktor pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat golongan, kedudukan, mutu pengawasan, jaminan finansial, kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial, dan hubungan kerja. Job destcriptive index dalam Rivai 2004 : 479 menentukan 5 faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja: 1 Bekerja pada tempat yang tepat 2 Pembayaran yang sesuai. 3 Organisasi dan manajemen. 4 Supervise pada pekerjaan yang tepat. 5 Orang yang berada dalam pekerjaan yang tepat. Sedangkan menurut Sutrisno 2009 : 80 faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu : 1 Faktor psikologis, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan, yang meliputi minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat, dan keterampilan. 2 Faktor sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial antar karyawan maupun karyawan dengan atasan. 3 Faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, perlengkapan kerja, waktu, keadaan ruangan, dan sebagainya. 4 Faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan, yang meliputi sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial, tunjangan, fasilitas, promosi, dan sebagainya. Sedangkan menurut Kreitner dalam Arthika 2011 : 9 menyatakan bahwa ada lima hal yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu : 1 Pembayaran Karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang dipersepsikan sebagai adil, tidak meragukan dan segaris dengan pengharapannya. Bila upah dilihat sebagai adil yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat ketrampilan individu, dan standar pengupahan komunitas kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan. 2 Pekerjaan itu sendiri Karyawan cenderung lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk mengunakan kemampuan dan ketrampilannya, kebebasan, dan umpan balik mengenai betapa baik mereka bekerja. Karakteristik ini membuat kerja lebih menantang. Pekerjaan yang kurang menantang menciptakan kebosanan, tetapi yang terlalu banyak menantang juga dapat menciptakan frustasi dan perasaan gagal. 3 Rekan kerja Bagi kebanyakan karyawan, rekan kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena itu tidaklah mengejutkan bila mempunyai rekan kerja yang ramah dan mendukung menghantar ke kepuasan kerja yang meningkat. 4 Promosi pekerjaan Promosi terjadi pada saat seorang karyawan berpindah dari suatu pekerjaan ke posisi lainnya yang lebih tinggi, dengan tanggung jawab dan jenjang organisasionalnya. Pada saat dipromosikan karyawan umumnya menghadapi peningkatan tuntutan dan keahlian, kemampuan dan tanggung jawab. Sebagian besar karyawan merasa positif karena dipromosikan. Promosi memungkinkan organisasi untuk mendayagunakan kemampuan dan keahlian karyawan setinggi mungkin. 5 Supervisi Supervisi mempunyai peran yang penting dalam manajemen. Supervisi berhubungan dengan karyawan secara langsung dan mempengaruhi karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Umumnya karyawan lebih suka mempunyai supervisi yang adil, terbuka dan mau bekerjasama dengan bawahan. Berdasarkan faktor-faktor di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dapat dibagi menjadi dua yaitu, pertama faktor internal dan eksternal.

1.2.2 Tinjauan Tentang Karyawan

Berdasarkan Undang-Undang Rebuplik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 3 tentang ketenagakerjaan, pekerja atau buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Menurut Hasibuan dalam Dharma, 2012 karyawan adalah setiap orang yang bekerja dengan menjual tenaganya fisik dan pikiran kepada suatu perusahaan dan memperoleh balas jasa yang sesuai dengan perjanjian. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa karyawan merupakan orang yang bekerja pada suatu lembaga kantor, perusahaan, dan sebagainya dengan mendapatkan gaji upah. Pada dasarnya, buruh, pekerja, tenaga kerja maupun karyawan adalah sama, namun dalam kultur Indonesia, buruh berkonotasi sebagai pekerja rendahan, hina, kasaran dan sebagainya. Sedangkan pekerja, tenaga kerja dan karyawan adalah sebutan untuk buruh yang lebih tinggi, dan diberikan cenderung kepada buruh yang tidak memakai otot tapi otak dalam melakukan kerja, akan tetapi pada intinya sebenarnya keempat kata ini sama mempunyai arti satu yaitu pekerja. Hal ini terutama merujuk pada Undang-Undang Ketenagakerjaan, yang berlaku umum untuk seluruh pekerja maupun pengusaha di Indonesia. Buruh dibagi atas dua klasifikasi besar, yaitu : 1 Buruh profesional - biasa disebut buruh kerah putih, menggunakan tenaga otak dalam bekerja 2 Buruh kasar - biasa disebut buruh kerah biru, menggunakan tenaga otot dalam bekerja Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karyawan dapat dibedakan menjadi lima, antara lain sebagai berikut : 1 Karyawan lepas adalah pegawai yang bekerja berdasarkan kontrak kerja di waktu tertentu, karyawan tidak tetap, pegawai harian.