Faktor - faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di The Dusun Villa Seminyak.

(1)

FAKTOR

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN

KERJA KARYAWAN DI THE DUSUN VILLA SEMINYAK

NI MADE SEKARINI 1012041016

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016


(2)

FAKTOR

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN

KERJA KARYAWAN DI THE DUSUN VILLA SEMINYAK

Laporan Akhir Program ini telah dipertahankan dihadapan Team Penguji Program Studi Diploma IV Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Pada Tanggal 29 maret 2016 dan dinyatakan LULUS dengan predikat SANGAT MEMUASKAN.

Tim Penguji,

Ketua : Ni Made Ariani, SE., M.Par. ( )

Sekretaris : Drs. I Nyoman Jamin Ariana, M.Par ( )

Anggota :1.Fanny Maharani Suarka, SST .Par., M.Par ( )

2. Agus Muriawan Putra, SST .Par .,M.Par ( )

3. Ni Putu Ratna Sari, SST .Par .,M.Par ( )

Mengetahui,

Ketua Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana

(Ni Made Ariani. SE., M.Par.) NIP. 19780128 200604 2 027


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Karunia dan Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir yang berjudul “Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan di The Dusun Villa Seminyak” ini tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan studi di Fakutas Pariwisata Universitas Udayana.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis telah mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Drs. I Made Sendra, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana. 2. Ibu Ni Made Ariani, SE., M.Par. Selaku Ketua Program Studi Diploma IV Pariwisata

Universitas Udayana dan pembimbing I, yang telah memberikan banyak petunjuk, bimbingan, saran dan arahan dalam penyusunan Laporan Akhir ini.

3. Bapak Agus Muriawan Putra, SST .Par.,M.Par. Selaku penguji yang telah memberikan banyak arahan dalam laporan ini.

4. Bapak Drs. I Nyoman Jamin Ariana, M.Par. Selaku Pembimbing II, yang telah memberikan banyak petunjuk, saran, bimbingan, dan arahan dalam penyusunan Laporan ini.

5. Ibu Fanny Maharani Suarka, SST .Par., M.Par selaku penguji yang telah memberikan banyak saran dan arahan dalam Laporan Akhir ini.

6. Ibu Ni Putu Ratna Sari, SST .Par., M.Par selaku penguji yang telah memberikan banyak saran dan petunjuk dalam Laporan Akhir ini.


(4)

ABSTRAK

Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata

Universitas Udayana Laporan Akhir Program A. Nama : Ni Made Sekarini

B. Judul : Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan di The Dusun Villa Seminyak

C. Jumlah Halaman : xviii+113 halaman (ilustrasi : tabel, lampiran) D. Isi Ringkasan :

Kepuasan kerja merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda – beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasan terhadap kegiatan tersebut. Dengan demikian, kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan senang atau tidak senang. Puas atau tidak puas dalam bekerja. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor apakah yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di The Dusun Villa Seminyak dan faktor apakah yang dominan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di The Dusun Villa Seminyak. Teknik penentuan sampel menggunakan teknik sampling jenuh dengan menggunakan seluruh karyawan di The Dusun Villa Seminyak sebagai sampel dengan memperoleh 45 orang responden yang diberikan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif yang terdiri dari Skala likert, uji validitas, uji reliabilitas, dan analisis faktor.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di The Dusun Villa Seminyak adalah terdiri dari enam faktor yaitu : faktor organisasi dan manajemen, faktor kelompok kerja, faktor supervisi, faktor kesempatan untuk maju, faktor upah/gaji, faktor pekerjaan itu sendiri. Faktor dominan yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja adalah faktor organisasi dan manajemen yang memiliki nilai eigenvalue sebesar 11,605 dan memiliki variance 48,355%.

Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar pihak perusahaan sebaiknya memperhatikan faktor – faktor yang menjadi kepuasan kerja karyawan berupa kesempatan promosi, karyawan layak mendapatkan kesempatan untuk maju ke jenjang karier yang mereka inginkan. Selain itu juga pihak perusahaan juga sebaiknya meningkatkan dan tetap memperhatikan kinerja karyawan dan memberikan pelatihan – pelatihan untuk meningkatkan kinerjanya.


(5)

ABSTRACT

Study Program Diploma IV of Tourism Faculty of Tourism

University of Udayana The Final Report Program A. Name : Ni Made Sekarini

B. Title : The Factors Affecting Employees’ Job Satisfaction at the Dusun Villa Seminyak

C. Number of Pages : xviii + 113 pages (illustration : table, attachment) D. Summary :

Job satisfaction is something individual by nature. Each individual has his/her own level of satisfaction which is different according to value system which is applicable on him/her. If the higher the assessment to the activity

which is being felt matching with one’s wish, then the higher the satisfaction

to that activity. Therefore, satisfaction is an evaluation describing someone on the feeling of happy or unhappy, satisfied or unsatisfied when working.

Problem formulation in this study is what factors affecting employees’ job

satisfaction at The Dusun Villa Seminyak and what factors dominantly

affecting employees’ job satisfaction at The Dusun Villa Seminyak. Sampling technique is using saturated sampling technique by utilizing all the employees at The Dusun Villa Seminyak as a sample resulting in 45 respondents given questionnaires. Data analysis technique being used in this study is descriptive quantitative analysis consists of Likert scale, validity test, reliability test, and factor analysis.

The result of study shows that factors affecting employees’ job

satisfaction at The Dusun Villa Seminyak consists of six factors namely: organizational and management factor, team work factor, supervision factor, opportunity to advance factor, wage/salary factor, and the job itself factor. Dominant factors which affecting job satisfaction are organizational and management factors which have an eigen value of 11.605 and variance of 48.355%.

Based on the result of this research, it is suggested that the company

better gives attention to the factors affecting employees’ job satisfaction in the form of promotion opportunities, employees reserve the right to get a chance to advance to higher career level as they wish. In addition the

company also better improves and keeps giving attention to the employees’

performance and provides trainings to improve their performance.

E. Keywords: Factor analysis, job satisfaction, employees, The Dusun Villa vi


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL……….………... i

HALAMAN PRASYARAT………...………... ii

HALAMAN PENGESAHAN ………...…... iii

HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI ……….... iv

ABSTRAK ………... v

ABSTRACT ………... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ……….………... x

DAFTAR TABEL ……….... xv

DAFTAR GAMBAR ………... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ……….... xvii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN AKHIR ... . BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Sistematika Penyajian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya ... 10

2.2 Tinjauan Konsep ... 14

2.2.1Tinjauan Tentang Sumber Daya Manusia ... 14

2.2.2Tinjauan Tentang Kepuasan Kerja ... 18

2.2.3Tinjauan Tentang Karyawan ... 25

2.2.4Tinjauan Tentang Hotel ... 27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 31


(7)

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 34

3.4 Sumber Data ... 35

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.6 Teknik Penentuan Sampel ... 37

3.7 Teknik Analisa Data Data ... 38

3.7.1 Analisis Deskriptif Kualitatif ... 37

3.7.2 Analisis Kuantitatif ... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum ... 45

4.1.1 Sejarah Hotel ... 45

4.1.2 Fasilitas Hotel ... 45

4.1.3 Struktur Organisasi The Dusun Villa Seminyak ... 48

4.1.4 Tugas dan Tanggung Jawab ... 40

4.2 Pembahasan ... 55

4.2.1 Karakteristik Responden ... 55

4.2.2 Analisis Kepuasan Kerja Karyawan di The Dusun Villa Seminyak ... 57

4.2.3 Uji Validitas ... 61

4.2.4 Uji Reliabilitas ... 63

4.2.5 Analisis Faktor ... 63

4.2.7 Faktor Yang Lebih Dominan Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan di The Dusun Villa Seminyak ... 77

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 78


(8)

5.2 Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara yang Datang ke Bali Tahun

2010-2014 ... 1 Tabel 1.2 Jumlah Karyawan Tetap dan Kontrak di The dusun Villa seminyak Tahun

2013 – 2015 ... 3

Tabel 1.3 Masa Kerja Karyawan Tetap di The dusun Villa Seminyak Tahun 2011 – 2015

... 4 Tabel 3.1 Variabel, Indikator, dan Sub Indikator Faktor – faktor yang Mempengaruhi

Kepuasan kerja karyawan di The Dusun Villa Seminyak ... 32 Tabel 3.2 Skala Sikap ... 39 Tabel 3.3 Ukuran KMO ... 43

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin Di The Dusun Villa

Seminyak 2015 ... 55

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Menurut Umur Di The Dusun Villa Seminyak 2015

... 56

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Menurut Lama Kerja Di The Dusun Villa Seminyak

... 57

Tabel 4.6 Hasil Analisis Kepuasan Kerja Karyawan di The Dusun Villa Seminyak Tahun

2015 ... 58 Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Di The Dusun Villa

Seminyak Tahun 2015 ... 62

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Kerja Karyawan di The Dusun Villa

Seminyak 2015 ... 63 Tabel 4.9 Nilai KMO dan Bartlett’s Test ... 64

Tabel 4.10 Nilai Measure of Sampling Asequancy (MSA) dengan 24 Sub Indikator Pada

Anti- Image Matrices ... 66 Tabel 4.11 Ekstraksi Faktor ... 67 Tabel 4.12 Component Matrix ... 68


(10)

Tabel 4.13 Rotasi Faktor ... 70 Tabel 4.14 Identifikasi Hasil Rotasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja


(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Villa 3 Bed Rooms ... 46 Gambar 4.2 Villa 1 Bed Room ... 47 Gambar 4.3 Struktur organisasi The Dusun Villa Seminyak ... 49


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Kuesioner ... 83

Lampiran 2 Daftar Responden ... 89

Lampiran 3 Tabulasi Data ... 91

Lampiran 4 Uji Validitas ... 93

Lampiran 5 Uji Reliabilitas ... 95

Lampiran 6 Deskriptif Penelitian ... 96

Lampiran 7 Hasil Analisis Faktor ... 105


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia yang telah mendapat perhatian dari pemerintah dalam pengembangan pariwisatanya. Bali telah memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi Negara dengan memberikan keindahan alam yang sangat mempesona, adat serta budaya dari masyarakatnya yang masih mempertahankan nilai – nilai tradisional. Potensi – potensi yang dimiliki tersebut dapat meningkatkan jumlah kunjugan wisatawan nusantara maupun mancanegara ke Bali. Perkembangan pariwisata di Bali dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegarapada Tabel 1.1.

Tabel 1.1

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara yang Datang ke Bali Tahun 2010-2014

Tahun Jumlah Wisatawan

(Orang)

Pertumbuhan (%)

2010 2.385.122 8,01

2011 2.576.142 9,73

2012 2.826.709 4,34

2013 3.278.598 11,16

2014 3.766.638 14,89

Jumlah 48,13

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2015.

Pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali meningkat setiap tahunnya dengan jumlah pertumbuhan 48,13%. Hal tersebut disebabkan oleh gencarnya pemerintah dan masyarakat dalam mempromosikan Indonesia khususnya Bali kepada dunia yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya beberapa kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) bertaraf Internasional yang diadakan di Bali. Kegiatan tersebut antara lain APEC


(14)

(Asia Pacific Economic Cooperation) 2013 dan ajang kecantikan ratu dunia Miss Universe 2013 yang dilaksanakan di Nusa Dua Bali.

Perkembangan Bali juga dapat dilihat dari berkembangnya sarana prasarana pariwisata seperti transportasi, akomodasi, komunikasi, dan yang lainnya yang semakin berkembang pesat di Bali. Salah satu akomodasi yang ada di Bali selain Hotel yaitu villa, dilihat dari pesatnya perkembangan pariwisata yang ada di Bali semakin banyak pula pilihan akomodasi yang ditawarkan untuk memberikan pelayanan yang baik antara lain adalah Villa salah satu akomodasi yang sudah tersebar di pusat-pusat pariwisata di daerah Bali seperti Kuta, Nusa Dua, Seminyak dan lain sebagainya.Seminyak merupakan salah satu destinasi wisata yang diminati oleh wisatawan mancanegara. Banyak daerah tujuan wisata yang bisa dikunjungi seperti keindahan pantai, restoran – restoran, hotel, dan villa yang tersebar di Semiyak. Wisatawan asing yang berlibur ke Bali pastinya ingin menikmati suasana yang aman sunyi dan jauh dari keramaian. Seminyak menawarkan akomodasi seperti villa – villa yang menawarkan suasana yang aman dan nyaman jauh dari keramaian dan dapat memberikan efek relaksasi.

The Dusun Villa merupakan salah satu villa yang berada di kawasan wisata Seminyak yang menawarkan berbagai fasilitas dan pelayanan yang baik untuk menarik minat wisatawan. The Dusun villa resmi beroperasi sejak tahun 2001, The Dusun Villa Memiliki 14 buah villa yang terdiri dari 7 Villa besar dengan 3 kamar tidur dan 7 buah villa kecil dengan 1 kamar tidur. Semua villa tersebut memiliki owner yang berbeda – beda dan The Dusun Villa dikelola oleh suatu manajemen yang di pimpin oleh Bapak Robert yaitu sebagai Executive Director dan dibantu oleh Ibu Ni Kadek Suastini sebagai Operasional Manajer. Segmen pasar dari The Dusun Villa adalah didominasi oleh wisatawan asing yang biasanya dari berbagai Negara, dan juga banyak tamu refiter yang datang untuk menginap dan menikmati suasana villa yang nyaman,


(15)

sunyi dengan berbagai fasilitas yang ada, serta pelayanan dari karyawan seperti menyiapkan sarapan pagi dengan langsung memasak di villa yang dapat dilihat langsung oleh tamu bagaimana proses memasak dan kemudian dihidangkan untuk tamu, dan tamu yang menginap juga dapat memesan sarapan yang diinginkan untuk keesokan harinya. The Dusun Villa memberikan pelayanan yang baik terhadap tamu selama menginap di Villa diperlukan karyawan

yang berkompeten untuk memberikan jasa dan pelayanannya pada bidangnya masing – masing,

yang terdiri dari 5 departemen dengan jumlah karyawan 45 orang yang terdiri dari 44 orang karyawan tetap dan 1 orang karyawan kontrak. yang dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2

Jumlah Karyawan Tetap dan Kontrak di The dusun Villa seminyak Tahun 2013 – 2015

No Tahun Jumlah Karyawan

(orang)

Karyawan Tetap

Karyawan Kontrak

1 2011 46 44 2

2 2012 46 44 2

3 2013 45 44 1

4 2014 45 44 1

5 2015 45 44 1

Sumber : The Dusun Villa Seminyak, 2015.

Berdasarkan Tabel 1.2 di atas dapat dilihat pada tahun 2011 dan 2012 jumlah karyawan kontrak sebanyak 2 orang dan karyawan tetap sebanyak 44 orang. Pada Tahun 2013 mengalami sedikit perubahan yaitu jumlah karyawan kontrak sebanyak 1 orang dan karyawan tetap sebanyak 44 orang sehingga jumlah karyawan keseluruhan sebanyak 45 orang dan tidak mengalami perubahan sampai saat ini.

Dilihat dari jumlah karyawan The Dusun Villa Seminyak 3 tahun terakhir dan masa kerja yang cukup lama dapat diindikasikan bahwa karyawan tersebut telah merasa nyaman terhadap pekerjaan yang telah mereka dapatkan dan telah merasa puas terhadap apa yang mereka peroleh saat bekerja di The Dusun Villa Seminyak. Adapun jumlah karyawan sebanyak 45 orang yang


(16)

terdiri dari 44 orang karyawan tetap dan 1 orang karyawan kontrak yang memiliki masa kerja lebih dari 13 tahun yang dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut :

Tabel 1.3

Masa Kerja Karyawan Tetap di The dusun Villa Seminyak Tahun 2011 – 2015

Sumber :

The Dusun

Villa

Seminyak, 2015.

Tabel 1.3 diatas menunjukan bahwa sejak berdirinya The Dusun Villa Seminyak dari tahun 2001 sampai dengan sekarang selama 14 tahun masa kerja karyawan yang jumlahnya tertinggi adalah masa kerja selama >13 tahun sebanyak 12 orang. Karyawan yang bekerja selama 13 tahun tersebut dilihat dari tinggkat pendidikannya mereka rata – rata tamatan D III yang langsung bekerja di The Dusun Villa Seminyak. Dilihat dari umurnya mereka mulai bekerja rata

– rata umur 21 tahun kemudian trainee di The Dusun Villa Seminyak selama 1 Tahun Kemudian diangkat menjadi karyawan tetap dari umur 22 tahun sampai dengan tahun 2015 selama 13 tahun bekerja umur karyawan tersebut adalah rata – rata 35 tahun. Dilihat dari masa kerja yang dilalui sudah melebihi 10 tahun dapat diindikasikan bahwa karyawan tersebut telah merasa nyaman terhadap pekerjaan yang telah mereka dapatkan dan telah merasa puas terhadap apa yang mereka peroleh saat bekerja di The Dusun Villa Seminyak serta loyalitas karyawan yang tinggi terhadap perusahaan sehingga mereka mampu melalui selama 11 – 13 tahun masa kerja. Faktor yang membuat mereka merasa puas dan betah bekerja selama 13 tahun adalah dengan apa yang didapat selama mereka bekerja di The Dusun Villa Seminyak.

No Tahun Masa Kerja Karyawan (orang) Total

3-5 6-8 9-11 12-13 >13

1 2011 8 9 13 10 4 44

2 2012 6 7 10 5 12 44

3 2013 6 7 10 5 12 44

4 2014 6 7 10 5 12 44


(17)

Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Artinya bahwa kebutuhan selalu bertambah dari waktu ke waktu dan manusia selalu berusaha dengan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhannya tersebut. (Rivai, 2008) demikian halnya Hasibuan (2008) menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Kepuasan kerja dapat dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Pegawai yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaanya dari pada balas jasa walaupun balas jasa itu penting. Kepuasan kerja diluar pekerjaan adalah kepuasan kerja pegawai yang dinikmati diluar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan diterima dari hasil kerjanya. Kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dicerminkan oleh sikap emosional yang seimbang antara balas jasa dengan pelaksanaan pekerjaanya. Pegawai yang menikmati kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan akan merasa puas jika hasil kerja dan balas jasanya dirasa adil dan layak.

Kepuasan kerja dapat dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan dapat diaplikasikan di The Dusun Villa Seminyak dengan kepuasan kerja dalam pekerjaan dinikmati dengan memperoleh pujian hasil kerja yang dilakukan oleh karyawan selama 13 tahun bekerja, penempatan kerja sesuai dengan keahlian dan bidangnya masing – masing, perlakuan yang diperoleh selama mereka bekerja di The Dusun Villa Seminyak telah memberikan rasa nyaman dan kepuasan kerja dilihat dari masa kerja karyawan yang sudah cukup lama dan loyalitas karyawan yang tinggi, lingkungan kerja yang baik sehingga membuat rasa


(18)

nyaman dan semangat kerja yang tinggi. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini akan

membahas tentang Faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di The Dusun

Villa Seminyak.

1.2Rumsan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Faktor apakah yang mempegaruhi kepuasan kerja karyawan di The Dusun Villa Seminyak ?

2. Faktor apakah yang dominan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di The Dusun

Villa Seminyak ?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, yang menjadi tujuan dari penelitian ini sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di The Dusun Villa

Seminyak.

2. Untuk mengetahui faktor yang dominan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di The Dusun Villa Seminyak.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Manfaat Akademis

Melalui penelitian ini penulis dapat mengaplikasikan beberapa konsep yang telah diperoleh selama masa perkuliahan, sehingga memperkaya khasanah keilmuan khususnya pada bidang manajemen sumber daya manusia.


(19)

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan informasi dan bahan masukan kepada pihak manajemen The Dusun Villa Seminyak mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi kepusan kerja karyawan.

1.5Sistematika Penyajian

Adapun sistematika penyajian dalam penelitian ini akan disusun dalam 5 (lima) bab yang meliputi :

Bab I Pendahuluan

Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penyajian.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini terdiri dari telaah hasil penelitian sebelunya, konsep meliputi pengertian kepuasan kerja, tinjauan tentang karyawan, tinjauan tentang hotel.

Bab III Metode Penelitian

Terdiri dari pemilihan lokasi penelitian, definisi operasional variable, jenis dan sumber data, penentuan teknik sampel, serta teknik analisis data.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Berisi gambaran umum lokasi penelitian, fasilitas yang dimiliki oleh The Dusun Villa seminyak, struktur organisai, pembahasan permasalahan yang diteliti dengan alat analisis yang telah ditentukan.


(20)

Bab V Simpulan dan Saran

Bab ini berisikan simpulan dan hasil pembahasan dan saran kepada pihak manajemen The Dusun Villa Seminyak sehubungan dengan masalah yang menyangkut faktor- faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di The Dusun Villa Seminyak.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian pertama yang dilakukan oleh Primantara Dali dengan judul faktor – faktor penentu kepuasan pelanggan pada Gekko The Ocean Bali restoran- Kedonganan, Tuban 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor penentu kepuasan pelanggan di Gekko The Ocean Bali Restaurant. Teknik pengumpulan data dalam peneliian ini adalah observasi, wawancara tidak terstruktur, kuesioner, studi kepustakaan, dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis skala likert, Uji validitas, Uji Realibilitas, dan analisis faktor. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitun Quota Sampling yaitu menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri – ciri tertentu sampai jumlah (Quota) yang diinginkan menggunakan rumus Slovin.

Hasil uji Validitas menunjukan r-hitung> r-tabel (0.294). Dengan demikian instrumen

penelitian layak atau valid untuk digunakan sebagai pengumpul data. Hasil Uji Reliabilitas dengan nilai alpha cronbach sebesar 0,825 yaitu Reliabilitas baik. Berdasarkan hasil dari Analisis Faktor penentu kepuasan pelanggan, faktor dominan penentu kepuasan pelanggan di Gekko The Ocean Bali Restaurant adalah faktor Responsivenes. Responsivenes (cepat tanggap), kemampuan karyawan dalam membantu konsumen dalam menyediakan jasa dengan cepat sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen. Faktor responsiveness memiliki nilai eigenvelue sebesar

4.660 dan memiliki variance 23.300% yang memiliki lima sub indikator diantaranya

ketanggapan waiter/waitres melengkapi peralatan makan tamu, ketanggapan waiter/waitres membersihkan meja tamu, kemampuan waiter/waitres menerima dan memberikan salam kepada


(22)

tamu, kemampuan waiter/waitres memperhatikan tamu, ketanggapan waiter/witres menanggapi keluhan tamu.

Penelitian kedua yang dilakukan oleh I dewa Gede Andika Pramana dengan judul faktor – faktor yang mempengaruhi loyalitas kerja karyawan di Discovery Kartika Plaza Hotel Kuta tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi loyalitas kerja karyawan di Discovery Kartika Plaza hotel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, studi kepustakaan, dan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis faktor, uji validitas, uji realibilitas. Teknik penentuan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah jumlah responden dan populasi dengan cara jumlah item pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner tersebut, dimana dalam penelitian ini jumlah variabel indikator adalah 16 yang digunakan mengukur 4 buah variabel, sehingga sampel yang digunakan sebanyak 16 x 5 departemen = 80 responden. Agar persebaran kuesioner merata pada seluruh sampel yang ada di masing – masing departemen maka digunakan teknik dengan accidental sampling dan Proportional Random Sampling.

Hasil uji validitas diketahui terdapat 15 variabel yang valid dan 1 variabel lainnya yang Invalid yakni indikator perhatian perusahaan karena niali r hitung kurang dari 0,30 yang artinya

data yang invalid tidak biasa diolah lagi ketahap selanjutnya. Variabel indikator yang valid artinya memiliki hubungan dengan loyalitas kerja di Discovery Kartika Plaza (Y). besar kecilnya konstribusi variabel X terhadap Y dapat dihitung dengan rumus, dengan hasil nilai konstribusi variabel X terhadap variabel Y dengan konstribusi sebesar adalah variabel X6 yakni pembagian kerja dengan 37% konstribusi dan yang terendah adalaha variabel X4 yakni perhatian perusahaan dengan 8% konstribusi. Hasil Uji realibilatas adalah nilai Cronbanch’s alpha sebesar 0,673 yang artinya instrument dikatakan reliable dengan 15 variabel penentu loyalitas kerja. Hasil dari


(23)

analisis faktor untuk mengukur 13 variabel penentu loyalitas kerja, faktor dominan yang mempengaruhi loyalitas kerja karyawan di Discovery Kartika Plaza adalah faktor beban kerja dengan nilai eigenvalue sebesar 2.596 dan memiliki variance sebesar 19,696 yang memiliki lima variabel diantaranya fasilitas, keselamatan dan keamanan kerja, hubungan antar karyawan, tantangan kerja, dan pemberian wewenang.

Penelitian ketiga yang dilakukan oleh I Putu Ekayana Putra dengan judul faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan wisatawan menginap di Inna Grand Bali Beach Sanur tahun 2014. Penelitian ini bertujuan utntuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan wisatawan menginap di Inna Grand Bali Beach Sanur dengan menggunakan analisis kuantitatif yaitu teknik analisis statistik inferensial meliputi analisis faktor, uji validitas, dan uji reliabilitas. Berdasarkan teknik analisis yang digunakan, maka diperoleh rata – rata persepsi tamu menginap di Inna Grand Bali Beach Sanur terhadap pelayanan itu sebesar 3,99 (baik), dan rata – rata persepsi tamu menginap di Inna Grand Bali Beach Sanur terhadap fasilitas yaitu sebesar 3,96 (baik). Ini berarti pelayanan mempunyai peranan yang lebih besar terhadap keputusan tamu menginap, walaupun perbedaanya sangat tipis. Untuk total skor secara keseluruhan sebesar 2.787 dengan nilai rata – rata 3,978 (baik). Hasil uji validitas menunjukan interval 0,306 sampai dengan 0,455 (Ri>0,3). Dengan demikian instrumen penelitian layak untuk valid digunakan sebagai pengumpul data, diperkuat dengan uji reliabilitas dalam penelitian ini dengan hasil koefisien alfanya 0,656> 0,600 sehingga instrumen penelitian ini dapat dipercaya, handal, dan akurat sebagai pengumpul data.

Hasil analisis faktor adalah nilai KMO sebesar 0,551 berarti lebih besar dari 0,5 dengan nilai signifikan 0,000 <0,05 yang artinya variabel sudah layak untuk difaktorkan. Berdasarkan hasil analisis faktor secara umum dapat dijelaskna bahwa dari sepuluh variabel yang digunakan


(24)

untuk mengukur skala sikap tamu yang menginap hanya delapan variabel yang dapat dianalisis dengan analisis faktor. Hasil ekstraksi faktor diperoleh tiga buah faktor umum yang dapat menjelaskan 58,484% dari total varians yang ada. Dapat disimpulkan yang mempengaruhi keputusan tamu menginap di Inna Grand Bali Beach Sanur dapat dikelompokan menjadi tiga faktor yaitu : faktor front Office, faktor fasilitas restoran, dan faktor pelayanan Room boy. Yang

paling dominan mempengaruhi keputusan tamu untuk menginap adalah Room boy.

Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian diatas adalah sama – sama meggunakan teknik analisis faktor dan uji validitas, uji realibilitas, teknik pengumpulan data, dan perbedaannya adalah waktu penelitian, tempat penelitian, dan teknik penentuan sampel.

1.2Tinjauan Konsep

1.2.1 Tinjauan Tentang Sumber Daya Manusia

Menurut Rivai (2013 : 1), “Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi – segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Proses ini terdapat dalam fungsi/bidang produksi, pemasaran, keuangan, maupun kepegawaian karena sumber daya manusia dianggap semakin penting perannya dalam pencapaian tujuan dari perusahaan.

Menurut Dessler (2013:30), “Human resource management is the process of acquiring, training, appraising, and compensating employees, and of attending to their labor relations,

health and safety, and fairness concerns”. Diartikan bahwa manajemen sumber daya manusia

merupakan proses memperoleh, melatih, menilai, dan kompensasi karyawan, dan memperhatikan hubungan antar karyawan atau tenaga kerja, kesehatan dan keselamatan, dan keadilan.


(25)

Menurut French dalam Sunyoto (2012:2), “Manajemen sumber daya manusia adalah sebagai penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia

oleh organisasi”.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dalam penelitian ini adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan dari perusahaan.

Fungsi – fungsi Manajerial dan operasional Manajemen sumber daya manusia, menurut pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia mempunyai dua fungsi yaitu fungsi manajerial dan fungsi operasional. Melalui kedua fungsi ini, kegiatan manajemen sumber daya manusia mengusahakan agar tujuan individual, organisasi, maupun masyarakat dapat tercapai.

Menurut Rivai (2013 : 13), fungsi – fungsi manajemen sumber daya manusia terdiri dari : 1. Fungsi Manajerial

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi dan koordinasi dalam bagan organisasi.

c. Pengarahan (Directing)

Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan,


(26)

dan masyarakat. Pengarahan dilakukan pimpinan dengan baik dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik.

d. Pengendalian (Controlling)

Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan

– peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana.

2. Fungsi Operasional

a. Pengadaan (Procurement)

Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya tujuan.

b. Pengembangan (Development)

Pengembangan adalah proses peningkatan ketrampilan, teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa yang akan datang.

c. Kompensasi (Compensation)

Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsug dan tidak langsung, uang atau barang kepada karyawan sebagi imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak, artinya sesuai dengan prestasi kerja karyawan, layak artinya memenuhi kebutuhan primernya serta berpedoman pada batas upah minimum pemerintah dan berdasarkan internal dan eksternal konsistensi.


(27)

Integrasi adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan.

e. Pemeliharaan (Maintenance)

Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan agar mereka tetap mau bekerjasama sampai pensiun. Pemeliharaan yang dilakukan dengan program kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar karyawan.

f. Pemberhentian (Separation)

Pemberhentian dalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja yang berakhir, pensiun, dan sebab – sebab lainnya.

Fungsi – fungsi manajemen sumber daya manusia sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan organisasi yang telah ditetapkan maupun tujuan individu dalam organisasi, peranan dari manajemen sumber daya manusia baik fungsi yang bersifat manajerial maupun operasional sangat menunjang dalam usaha – usaha untuk mencapai tujuan perusahaan. Melalui fungsi –

fungsi tersebut, manajemen sumber daya manusia berusaha menangani masalah – masalah yang

berhubungan dengan karyawan sehingga mereka selalu dapat memberikan kontribusi bagi keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.

Jadi dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peranan manajemen sumber daya manusia, baik yag bersifat manajerial maupun operasional sangat berguna dalam mendukung pencapaian dari tujuan perusahaan.


(28)

Salah satu sarana penting pada manajemen sumber daya manusia dalam sebuah organisasi adalah terciptanya kepuasan kerja pada karyawan. Kepuasan sebenarnya merupakan keadaan yang bersifat subyektif yang merupakan hasil kesimpulan yang didasarkan pada suatu perbandingan mengenai apa yang diterima pegawai dari pekerjaannya dibandingkan dengan yang diharapkan, diinginkan, dan dipikirkannya sebagai hal yang pantas atau berhak atasnya. Sementara setiap karyawan atau pegawai secara subyektif menentukan bagaimana pekerjaan itu memuaskan.

Menurut Rivai (2013 : 856), “kepuasan kerja merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda – beda sesuai sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasan terhadap kegiatan tersebut. Dengan demikian, kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan senang atau tidak senang,

puas atau tidak puas dalam bekerja”.

Menurut Sutrisno (2009 : 75) “kepuasan kerja merupakan perasaan senang atau tidak senang dalam memandang dan menjalankan pekerjaannya. Apabila seseorang senang terhadap

pekerjaannya, maka orang tersebut puas terhadap pekerjaannnya”.

Mangkunegara (2002 : 117) mendefinisikan “kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang

menyokong dan tidak menyokong diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun

kondisi dirinya”.

Sedangkan menurutHandoko dalam Sutrisno(2009 : 75) “kepuasan kerja adalah keadaan

emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para karyawan memandang


(29)

Keadaan emosional yang timbul dari diri seseorang atas apa yang ada disekitarnya dan atas apa yang diterimanya dari orang lain maupun lingkungan sekitarnya.

1. Pengukur Kepuasan Kerja

Menurut Mangkunegara (2002 :117) indikator pengukur kepuasan kerja adalah sebagai berikut ini :

1) Perputaran (turnover)

Apabila kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan tinggi, maka perputaran karyawan atau turnover akan rendah. Sedangkan para karyawan yang kurang puas biasanya turnovernya akan tinggi.

2) Tingkat Ketidakhadiran (absence) Kerja

Karyawan yang kurang puas cenderung tingkat kehadirannya (absence) tinggi. Mereka bersaing tidak hadir kerja dengan alasan yang tidak logis dan subyektif.

3) Umur

Ada kecenderungan karyawan yang tua lebih merasa puas dari pada karyawan yang berumur relatif muda. Hal ini diasumsikan bahwa karyawan yang tua (di atas 40 tahun) lebih berpengalaman untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan. Sedangkan karyawan usia muda (dibawah 40 tahun) biasanya mempunyai harapan ideal tentang dunia kerja, sehingga apabila antara harapannya dengan realita kerja terdapat kesenjangan atau tidak keseimbangan dapat menyebabkan mereka menjadi tidak puas.

4) Tingkat Pekerjaan

Karyawan-karyawan yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih tinggi cenderung lebih puas dari pada karyawan yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih rendah.


(30)

Karyawan-karyawan yang tingkat pekerjaannya lebih tinggi menunjukan kemampuan kerja yang baik dan aktif dalam mengemukakan ide-ide serta kreatif dalam bekerja.

5) Ukuran Organisasi Perusahaan

Ukuran organisasi perusahaan dapat mempengaruhi kepuasan karyawan. Hal ini karena besar kecil suatu perusahaan berhubungan pula dengan koordinasi, komunikasi, dan partisipasi karyawan.

Menurut Hasibuan dalam Leo (2013) kepuasan kerja adalah sikap emosional yang mencintai pekerjaannya. Berikut adalah indikator-indikatornya.

1) Kedisiplinan

Kedisiplinan adalah ketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati oleh pegawai dengan penuh tanggung jawab (berupa kewajiban dan larangan). Kepuasan kerja akan mempengaruhi tingkat kedisiplinan, artinya jika kepuasan diperoleh dari pekerjaan maka kedisiplinan karyawan baik dan sebaliknya.

2) Moral Kerja

Moral kerja adalah suatu sikap dan tingkah laku kerjasama yang ditunjukkan oleh seorang karyawan selama individu atau kelompok kerja tersebut bekerja di perusahaan seperti semangat kerja yang menimbulkan rasa ingin giat bekerja dalam diri karyawan.

3) Labour Turnover

Labour turnover adalah kondisi perusahaan mengenai keluar masuknya orang untuk mengisi lowongan atau meninggalkan perusahaan tempat dia bekerja yang disebabkan oleh berbagai alasan.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka yang dimaksud dengan kepuasan kerja adalah sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda – beda


(31)

sesuai sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasan terhadap kegiatan tersebut. Dengan demikian, kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja.

1.2.2.1Faktor - faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Menurut Mangkunegara (2002 : 120) faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah :

1) Faktor pegawai, yaitu kecerdasan (IQ), kecakapan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara berpikir, persepsi, dan sikap kerja.

2) Faktor pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat (golongan), kedudukan, mutu pengawasan, jaminan finansial, kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial, dan hubungan kerja.

Sedangkan menurut Sutrisno (2009 : 80) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu :

1) Faktor psikologis, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan, yang meliputi minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat, dan keterampilan.

2) Faktor sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial antar karyawan maupun karyawan dengan atasan.

3) Faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, perlengkapan kerja, waktu, keadaan ruangan, dan sebagainya.


(32)

4) Faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan, yang meliputi sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial, tunjangan, fasilitas, promosi, dan sebagainya.

Sedangkan menurut Kreitner dalam Arthika (2011 : 9) menyatakan bahwa ada lima hal yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu:

1) Pembayaran

Karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang dipersepsikan sebagai adil, tidak meragukan dan segaris dengan pengharapannya. Bila upah dilihat sebagai adil yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat ketrampilan individu, dan standar pengupahan komunitas kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan.

2) Pekerjaan itu sendiri

Karyawan cenderung lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk mengunakan kemampuan dan ketrampilannya, kebebasan, dan umpan balik mengenai betapa baik mereka bekerja. Karakteristik ini membuat kerja lebih menantang. Pekerjaan yang kurang menantang menciptakan kebosanan, tetapi yang terlalu banyak menantang juga dapat menciptakan frustasi dan perasaan gagal.

3) Rekan kerja

Bagi kebanyakan karyawan, rekan kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena itu tidaklah mengejutkan bila mempunyai rekan kerja yang ramah dan mendukung menghantar ke kepuasan kerja yang meningkat.


(33)

Promosi terjadi pada saat seorang karyawan berpindah dari suatu pekerjaan ke posisi lainnya yang lebih tinggi, dengan tanggung jawab dan jenjang organisasionalnya. Pada saat dipromosikan karyawan umumnya menghadapi peningkatan tuntutan dan keahlian, kemampuan dan tanggung jawab. Sebagian besar karyawan merasa positif karena dipromosikan. Promosi memungkinkan organisasi untuk mendayagunakan kemampuan dan keahlian karyawan setinggi mungkin.

5) Supervisi

Supervisi mempunyai peran yang penting dalam manajemen. Supervisi berhubungan dengan karyawan secara langsung dan mempengaruhi karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Umumnya karyawan lebih suka mempunyai supervisi yang adil, terbuka dan mau bekerjasama dengan bawahan.

Menurut Rivai (2013 : 860), secara teoritis banyak faktor – faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja, seperti gaya kepemimpinan, produktifitas kerja, prilaku, pemenuhan harapan penggajian dan efektifitas kerja. Faktor – faktor yang biasanya digunakan untuk mengukur kepuasan kerja seorang karyawan adalah :

1) Isi dari pekerjaan, penampilan tugas pekerjaan yang aktual dan sebagai kontrol tergadap pekerjaan.

2) Supervisi.

3) Organisasi dalam manajemen.

4) Kesempatan untuk maju.

5) Gaji dan keuntungan dalam bidang finansial lainnya seperti adanya insentif. 6) Rekan kerja dan kondisi pekerjaan.


(34)

Berdasarkan faktor-faktor di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dapat dibagi menjadi dua yaitu, pertama faktor internal dan eksternal. Yang dimaksud dengan faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri masing – masing karyawan, yaitu tingkat keeratan hubugan anatara karyawan, tugas yang sudah dipercayakan oleh atasan, dilaksanakan dengan rasa penuh tanggung jawab. Faktor eksternal adalah faktor yang timbul dari perusahaan dimana tempat mereka bekerja, yaitu Lingkungan kerja yang menyenangkan, peran organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan, dan Upah/gaji yang diperoleh oleh karyawan.

1.2.3 Tinjauan Tentang Karyawan

2.2.3.1 Pengertian karyawan

Karyawan merupakan kekayaan utama dalam suatu perusahaan, karena tanpa adanya keikut sertaan dari mereka, aktifitas perusahaan tidak akan terlaksana. Tidak sedikit pemilik sebuah perusahaan yang memperlakukan karyawannya dengan tidak manusiawi sehingga berakibat fatal terhadap kelangsungan perusahaan itu sendiri dalam jangka panjang. Yang paling ideal adalah memperlakukan karyawan seperti layaknya seorang partner yang saling membutuhkan. Sehingga penting bagi seorang atasan untuk memperhatikan hal paling detail sekalipun dari seorang karyawan. Seperti halnya tingkat – tingkat pendapatan yang layak, jaminan kesehatan serta hari tua yang memadai, dan lain – lain. Disadari atau tidak, secara langsung atau tidak langsung, hal – hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kualitas kerja serta loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

Berdasarkan Undang-Undang Rebuplik Indonesia nomor 13 tahun 2003 Pasal 1 ayat 3 tentang ketenagakerjaan, pekerja atau buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Menurut Hasibuan dalam Dharma (2012) karyawan adalah


(35)

setiap orang yang bekerja dengan menjual tenaganya (fisik dan pikiran) kepada suatu perusahaan dan memperoleh balas jasa yang sesuai dengan perjanjian. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa karyawan merupakan orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dan sebagainya) dengan mendapatkan gaji (upah).

Pada dasarnya, buruh, pekerja, tenaga kerja maupun karyawan adalah sama, namun dalam kultur Indonesia, buruh berkonotasi sebagai pekerja rendahan, hina, kasaran dan sebagainya. Sedangkan pekerja, tenaga kerja dan karyawan adalah sebutan untuk buruh yang lebih tinggi, dan diberikan cenderung kepada buruh yang tidak memakai otot tapi otak dalam melakukan kerja, akan tetapi pada intinya sebenarnya keempat kata ini sama mempunyai arti satu yaitu pekerja. Hal ini terutama merujuk pada Undang-Undang Ketenagakerjaan, yang berlaku umum untuk seluruh pekerja maupun pengusaha di Indonesia.

Buruh dibagi atas dua klasifikasi besar, yaitu :

1. Buruh profesional - biasa disebut buruh kerah putih, menggunakan tenaga otak dalam bekerja 2. Buruh kasar - biasa disebut buruh kerah biru, menggunakan tenaga otot dalam bekerja

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karyawan dapat dibedakan menjadi lima, antara lain sebagai berikut :

1. Karyawan lepas adalah pegawai yang bekerja berdasarkan kontrak kerja (di waktu tertentu), karyawan tidak tetap, pegawai harian.

2. Karyawan manajerial adalah orang yang berhak memerintah bawahannya untuk mengerjakan

sebagian pekerjaannya dan dikerjakan sesuai dengan perintah.

3. Karyawan operasional adalah orang yang secara langsung harus mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan.


(36)

4. Karyawan tetap adalah pegawai yang bekerja di suatu badan (perusahaan dsb) secara tetap berdasarkan surat keputusan.

5. Karyawan tidak tetap adalah karyawan lepas.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan yang dimaksud dengan karyawan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang bekerja secara tetap dan terikat untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan perusahaan yang berhak mendapat gaji dan tunjangan lainnya sesuai dengan kontrak kerja yang sudah disepakati.

1.2.4 Tinjauan Tetang Hotel

1.2.4.1Pengertian Hotel

Kata hotel berasal dari bahasa Perancis “hostel” yang berarti rumah penginapan bagi orang –orang yang sedang mengadakan perjalanan atau bepergian. Perhotelan adalah bidang usaha yang berkembang seiring dengan kemajuan sektor pariwisata. Usaha hotel memiliki ciri – ciri khusus yaitu perpaduan antara usaha menjual produk nyata hotel seperti kamar, makanan, minuman dengan menjual jasa pelayanan seperti keramahan, sopan santun, kecekatan, kemudahan dan lain – lain. Untuk memperjelas mengenai usaha perhotelan, berikut ini beberapa pengertian dari hotel.

Menurut Foster dalam Bagyono (2008) menyatakan bahwa dalam arti luas, hotel mungkin merujuk pada segala jenis penginapan. Sedangkan dalam arti sempit, hotel adalah sebuah bangunan yang dibangun khusus untuk menyediakan penginapan bagi para pejalan, dengan pelayanan makanan dan minuman.

Peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 67 Tahun 1996 dalam Bagyono (2008) menyatakan bahwa : Pelayanan pokok usaha hotel yang harus disediakan sekurang – kurangnya


(37)

harus meliputi penyediaan kamar tempat penginapan, penyediaan tempat dan pelayanan makan dan minum, penyediaan pelayanan pencucian pakaian /binatu dan penyediaan fasilitas lainnya. Peraturan pemerintah tersebut secara implisist memberikan definisi mengenai kata hotel.

Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa hotel merupakan suatu badan usaha yang bergerak dibidang jasa akomodasi yang dikelola secara komersial yang dilengkapi dengan penyediaan makanan dan minuman serta fasilitas lainnya.

2.2.4.2 Jenis – Jenis Hotel

Secara umum hotel diartikan sebagai suatu akomodasi yang dikelola secara komersial yang menyediakan jasa pelayanan, penginapan, makan, minum yang disediakan bagi para tamu. Menurut Agus Sulastiyono (2006), hotel dibagi menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut : a. Transiet Hotel, yaitu hotel yang letak dan lokasinya di tengah kota dengan jenis tamu yang

menginap sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan turis.

b. Residential Hotel, yaitu hotel yng pada dasarnya merupakan rumah – rumah berbentuk apartement dengan kamar – kamar yang disewakan secara bulanan atau tahunan, juga menyediakan kemudahan – kemudahan seperti layaknya hotel seperti restoran, pelayanan makanan yang diantar ke kamar, dan pelayanan kebersihan kamar.

c. Resort Hotel, yaitu hotel pada umumnya yang berlokasi di tempat – tempat wisata untuk melayani konsumen yang sedang berekreasi.

d. Motel / Motor Hotel, yaitu hotel yang mempunyai lokasi sepanjang jalan raya yang menghubungkan satu kota besar dengan kota besar lainnya. Hotel jenis ini menyediakan parkir khusus seatap dengan kamar hotel.

e. Villa, yaitu salah satu jenis akomodasi atau hotel yg menyerupai rumah lengkap dengan fasilitas seperti dapur, kamar tidur, toilet, halaman yang luas, dan dilengkapi dengan kolam


(38)

renang. Villa merupakan tempat tinggal yang sangat nyaman untuk para wisatawan yang ingin menikmati suasana liburan yang nyaman dan jauh dari keramaian. Villa biasanya berlokasi di pinggiran kota, pegunungan, pantai, dan sebagainya.

Klasifikasi hotel sesuai dengan jumlah kamar :

a. Small Hotel adalah jumlah kamar yang tersedia maksimal sebanyak 28 kamar. b. Medium Hotel adalah jumlah kamar yang disediakan antara 28 – 299 kamar. c. Large Hotel adalah jumlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 300 kamar.

Berdasarkan kriteria dalam hal kondisi atau fasilitas yang tersedia didalam suatu hotel maka klasifikasi tersebut dapat kita katakan sebagai berikut :

1 Klasifikasi menurut standar hotel : 1)Hotel internasional

2)Hotel semi internasional 3)Hotel nasional

2 Klasifikasi hotel sesuai dengan jenis tamu : 1)Bussines hotel

Tamu yang menginap kebanyakan businessman, maka diperlukan tata cara praktis dan cepat dalam pelayanan serta fasilitas bisnis sebagai penunjang

2) Touris Hotel

Tamu yang menginap kebanyakan wisatawan, maka diperlukan penataan hotel yang artistic serta tersedia sarana informasi wisata serta barang-barang kerajinan tangan dan lain-lain.

Dilihat dari lokasi, struktur bangunan dan fasilitas yang tersedia The Dusun Villa Seminyak dapat di klasifikasikan sebagai Villa yang bangunannya menyerupai rumah dengan fasilitas yang


(39)

lengkap dan berlokasi di pegunungan atau dipeisir pantai dan daerah yang sepi jauh dari keramaian.


(1)

Berdasarkan faktor-faktor di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dapat dibagi menjadi dua yaitu, pertama faktor internal dan eksternal. Yang dimaksud dengan faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri masing – masing karyawan, yaitu tingkat keeratan hubugan anatara karyawan, tugas yang sudah dipercayakan oleh atasan, dilaksanakan dengan rasa penuh tanggung jawab. Faktor eksternal adalah faktor yang timbul dari perusahaan dimana tempat mereka bekerja, yaitu Lingkungan kerja yang menyenangkan, peran organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan, dan Upah/gaji yang diperoleh oleh karyawan.

1.2.3 Tinjauan Tentang Karyawan 2.2.3.1 Pengertian karyawan

Karyawan merupakan kekayaan utama dalam suatu perusahaan, karena tanpa adanya keikut sertaan dari mereka, aktifitas perusahaan tidak akan terlaksana. Tidak sedikit pemilik sebuah perusahaan yang memperlakukan karyawannya dengan tidak manusiawi sehingga berakibat fatal terhadap kelangsungan perusahaan itu sendiri dalam jangka panjang. Yang paling ideal adalah memperlakukan karyawan seperti layaknya seorang partner yang saling membutuhkan. Sehingga penting bagi seorang atasan untuk memperhatikan hal paling detail sekalipun dari seorang karyawan. Seperti halnya tingkat – tingkat pendapatan yang layak, jaminan kesehatan serta hari tua yang memadai, dan lain – lain. Disadari atau tidak, secara langsung atau tidak langsung, hal – hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kualitas kerja serta loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

Berdasarkan Undang-Undang Rebuplik Indonesia nomor 13 tahun 2003 Pasal 1 ayat 3 tentang ketenagakerjaan, pekerja atau buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Menurut Hasibuan dalam Dharma (2012) karyawan adalah


(2)

setiap orang yang bekerja dengan menjual tenaganya (fisik dan pikiran) kepada suatu perusahaan dan memperoleh balas jasa yang sesuai dengan perjanjian. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa karyawan merupakan orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dan sebagainya) dengan mendapatkan gaji (upah).

Pada dasarnya, buruh, pekerja, tenaga kerja maupun karyawan adalah sama, namun dalam kultur Indonesia, buruh berkonotasi sebagai pekerja rendahan, hina, kasaran dan sebagainya. Sedangkan pekerja, tenaga kerja dan karyawan adalah sebutan untuk buruh yang lebih tinggi, dan diberikan cenderung kepada buruh yang tidak memakai otot tapi otak dalam melakukan kerja, akan tetapi pada intinya sebenarnya keempat kata ini sama mempunyai arti satu yaitu pekerja. Hal ini terutama merujuk pada Undang-Undang Ketenagakerjaan, yang berlaku umum untuk seluruh pekerja maupun pengusaha di Indonesia.

Buruh dibagi atas dua klasifikasi besar, yaitu :

1. Buruh profesional - biasa disebut buruh kerah putih, menggunakan tenaga otak dalam bekerja 2. Buruh kasar - biasa disebut buruh kerah biru, menggunakan tenaga otot dalam bekerja

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karyawan dapat dibedakan menjadi lima, antara lain sebagai berikut :

1. Karyawan lepas adalah pegawai yang bekerja berdasarkan kontrak kerja (di waktu tertentu), karyawan tidak tetap, pegawai harian.

2. Karyawan manajerial adalah orang yang berhak memerintah bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dan dikerjakan sesuai dengan perintah.

3. Karyawan operasional adalah orang yang secara langsung harus mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan.


(3)

4. Karyawan tetap adalah pegawai yang bekerja di suatu badan (perusahaan dsb) secara tetap berdasarkan surat keputusan.

5. Karyawan tidak tetap adalah karyawan lepas.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan yang dimaksud dengan karyawan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang bekerja secara tetap dan terikat untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan perusahaan yang berhak mendapat gaji dan tunjangan lainnya sesuai dengan kontrak kerja yang sudah disepakati.

1.2.4 Tinjauan Tetang Hotel 1.2.4.1Pengertian Hotel

Kata hotel berasal dari bahasa Perancis “hostel” yang berarti rumah penginapan bagi orang –orang yang sedang mengadakan perjalanan atau bepergian. Perhotelan adalah bidang usaha yang berkembang seiring dengan kemajuan sektor pariwisata. Usaha hotel memiliki ciri – ciri khusus yaitu perpaduan antara usaha menjual produk nyata hotel seperti kamar, makanan, minuman dengan menjual jasa pelayanan seperti keramahan, sopan santun, kecekatan, kemudahan dan lain – lain. Untuk memperjelas mengenai usaha perhotelan, berikut ini beberapa pengertian dari hotel.

Menurut Foster dalam Bagyono (2008) menyatakan bahwa dalam arti luas, hotel mungkin merujuk pada segala jenis penginapan. Sedangkan dalam arti sempit, hotel adalah sebuah bangunan yang dibangun khusus untuk menyediakan penginapan bagi para pejalan, dengan pelayanan makanan dan minuman.

Peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 67 Tahun 1996 dalam Bagyono (2008) menyatakan bahwa : Pelayanan pokok usaha hotel yang harus disediakan sekurang – kurangnya


(4)

harus meliputi penyediaan kamar tempat penginapan, penyediaan tempat dan pelayanan makan dan minum, penyediaan pelayanan pencucian pakaian /binatu dan penyediaan fasilitas lainnya. Peraturan pemerintah tersebut secara implisist memberikan definisi mengenai kata hotel.

Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa hotel merupakan suatu badan usaha yang bergerak dibidang jasa akomodasi yang dikelola secara komersial yang dilengkapi dengan penyediaan makanan dan minuman serta fasilitas lainnya.

2.2.4.2 Jenis – Jenis Hotel

Secara umum hotel diartikan sebagai suatu akomodasi yang dikelola secara komersial yang menyediakan jasa pelayanan, penginapan, makan, minum yang disediakan bagi para tamu. Menurut Agus Sulastiyono (2006), hotel dibagi menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut : a. Transiet Hotel, yaitu hotel yang letak dan lokasinya di tengah kota dengan jenis tamu yang

menginap sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan turis.

b. Residential Hotel, yaitu hotel yng pada dasarnya merupakan rumah – rumah berbentuk apartement dengan kamar – kamar yang disewakan secara bulanan atau tahunan, juga menyediakan kemudahan – kemudahan seperti layaknya hotel seperti restoran, pelayanan makanan yang diantar ke kamar, dan pelayanan kebersihan kamar.

c. Resort Hotel, yaitu hotel pada umumnya yang berlokasi di tempat – tempat wisata untuk melayani konsumen yang sedang berekreasi.

d. Motel / Motor Hotel, yaitu hotel yang mempunyai lokasi sepanjang jalan raya yang menghubungkan satu kota besar dengan kota besar lainnya. Hotel jenis ini menyediakan parkir khusus seatap dengan kamar hotel.

e. Villa, yaitu salah satu jenis akomodasi atau hotel yg menyerupai rumah lengkap dengan fasilitas seperti dapur, kamar tidur, toilet, halaman yang luas, dan dilengkapi dengan kolam


(5)

renang. Villa merupakan tempat tinggal yang sangat nyaman untuk para wisatawan yang ingin menikmati suasana liburan yang nyaman dan jauh dari keramaian. Villa biasanya berlokasi di pinggiran kota, pegunungan, pantai, dan sebagainya.

Klasifikasi hotel sesuai dengan jumlah kamar :

a. Small Hotel adalah jumlah kamar yang tersedia maksimal sebanyak 28 kamar.

b. Medium Hotel adalah jumlah kamar yang disediakan antara 28 – 299 kamar.

c. Large Hotel adalah jumlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 300 kamar.

Berdasarkan kriteria dalam hal kondisi atau fasilitas yang tersedia didalam suatu hotel maka klasifikasi tersebut dapat kita katakan sebagai berikut :

1 Klasifikasi menurut standar hotel : 1)Hotel internasional

2)Hotel semi internasional 3)Hotel nasional

2 Klasifikasi hotel sesuai dengan jenis tamu : 1)Bussines hotel

Tamu yang menginap kebanyakan businessman, maka diperlukan tata cara praktis dan cepat dalam pelayanan serta fasilitas bisnis sebagai penunjang

2) Touris Hotel

Tamu yang menginap kebanyakan wisatawan, maka diperlukan penataan hotel yang artistic serta tersedia sarana informasi wisata serta barang-barang kerajinan tangan dan lain-lain.

Dilihat dari lokasi, struktur bangunan dan fasilitas yang tersedia The Dusun Villa Seminyak dapat di klasifikasikan sebagai Villa yang bangunannya menyerupai rumah dengan fasilitas yang


(6)

lengkap dan berlokasi di pegunungan atau dipeisir pantai dan daerah yang sepi jauh dari keramaian.