Kriteria Penilaian Sikap : Kriteria Penilaian Proses Pemijahan Induk :

206 Indikator Penilaian Teknik Bentuk Instrumen Butir SoalInstrumen

a. Kriteria Penilaian Sikap :

1. Aspek menanya : Skor 4 Jika pertanyaan yang diajukan sesuai dengan permasalahan yang sedang dibahas Skor 3 Jika pertanyaan yang diajukan cukup sesuai dengan permasalahan yang sedang dibahas Skor 2 Jika pertanyaan yang diajukan kurang sesuai dengan permasalahan yang sedang dibahas Skor 1 Tidak menanya 2. Aspek mengamati : Skor 4 Terlibat dalam pengamatan dan aktif dalam memberikan pendapat Skor 3 Terlibat dalam pengamatan Skor 2 Berusaha terlibat dalam pengamatan Skor 1 Diam tidak aktif Di unduh dari : Bukupaket.com 207 3. Aspek menalar : Skor 4 Jika nalarnya benar Skor 3 Jika nalarnya hanya sebagian yang benar Skor 2 Mencoba bernalar walau masih salah Skor 1 Diam tidak bernalar 4. Aspek mengolah data : Skor 4 Jika hasil pengolahan data benar semua Skor 3 Jika hasil pengolahan data sebagian besar benar Skor 2 Jika hasil pengolahan data sebagian kecil benar Skor 1 Jika hasil pengolahan data salah semua 5. Aspek menyimpulkan : Skor 4 jika kesimpulan yang dibuat seluruhnya benar Skor 3 jika kesimpulan yang dibuat sebagian besar benar Skor 2 kesimpulan yang dibuat sebagian kecil benar Skor 1 Jika kesimpulan yang dibuat seluruhnya salah 6. Aspek menyajikan : Skor 4 jika laporan disajikan secara baik dan dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar Skor 3 Jika laporan disajikan secara baik dan hanya dapat menjawab sebagian pertanyaan Skor 2 Jika laporan disajikan secara cukup baik dan hanya sebagian kecil pertanyaan yang dapat dijawab Skor 1 Jika laporan disajikan secara kurang baik dan tidak dapat menjawab pertanyaan Di unduh dari : Bukupaket.com 208

b. Kriteria Penilaian Proses Pemijahan Induk :

1. Cara memilih induk matang gonad : Skor 4 : jika seluruh tahapan proses dilakukan sesuai dengan prosedur Skor 3 : jika sebagian besar tahapan proses dilakukan sesuai dengan prosedur Skor 2 : jika sebagian kecil tahapan proses dilakukan sesuai dengan prosedur Skor 1 : jika tahapan proses tidak dilakukan sesuai dengan prosedur 2. Cara menghitung padat tebar : Skor 4 : jika seluruh tahapan proses dilakukan sesuai dengan prosedur Skor 3 : jika sebagian besar tahapan proses dilakukan sesuai dengan prosedur Skor 2 : jika sebagian kecil tahapan proses dilakukan sesuai dengan prosedur Skor 1 : jika tahapan proses tidak dilakukan sesuai dengan prosedur 3. Cara melakukan inseminasi buatan : Skor 4 : jika seluruh tahapan proses dilakukan sesuai dengan prosedur Skor 3 : jika sebagian besar tahapan proses dilakukan sesuai dengan prosedur Skor 2 : jika sebagian kecil tahapan proses dilakukan sesuai dengan prosedur Skor 1 : jika tahapan proses tidak dilakukan sesuai dengan prosedur Di unduh dari : Bukupaket.com 209 4. Cara melakukan pemijahan alami : Skor 4 : jika seluruh tahapan proses dilakukan sesuai dengan prosedur Skor 3 : jika sebagian besar tahapan proses dilakukan sesuai dengan prosedur Skor 2 : jika sebagian kecil tahapan proses dilakukan sesuai dengan prosedur Skor 1 : jika tahapan proses tidak dilakukan sesuai dengan prosedur Penilaian Laporan Observasi No Aspek Skor 4 3 2 1 1 Sistematika Laporan Sistematika laporan mengandung tujuan, masalah, hipotesis, prosedur, hasil pengamatan dan kesimpulan. Sistematika laporan mengandung tujuan, , masalah, hipotesis prosedur, hasil pengamatan dan kesimpulan Sistematika laporan mengandung tujuan, masalah, prosedur hasil pengamatan Dan kesimpulan Sistematika laporan hanya mengandung tujuan, hasil pengamatan dan kesimpulan 2 Data Pengamatan Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, grafik dan gambar yang disertai dengan bagian- bagian dari gambar yang Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, gambar yang disertai dengan beberapa bagian-bagian dari gambar Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, gambar yang disertai dengan bagian yang tidak lengkap Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk gambar yang tidak disertai dengan bagian-bagian dari gambar Di unduh dari : Bukupaket.com 210 No Aspek Skor 4 3 2 1 lengkap 3 Analisis dan kesimpulan Analisis dan kesimpulan tepat dan relevan dengan data-data hasil pengamatan Analisis dan kesimpulan dikembangkan berdasarkan data-data hasil pengamatan Analisis dan kesimpulan dikembangk an berdasarkan data-data hasil pengamatan tetapi tidak relevan Analisis dan kesimpulan tidak dikembangka n berdasarkan data-data hasil pengamatan 4 Kerapihan Laporan Laporan ditulis sangat rapih, mudah dibaca dan disertai dengan data kelompok Laporan ditulis rapih, mudah dibaca dan tidak disertai dengan data kelompok Laporan ditulis rapih, susah dibaca dan tidak disertai dengan data kelompok Laporan ditulis tidak rapih, sukar dibaca dan disertai dengan data kelompok Di unduh dari : Bukupaket.com 211 Kegiatan Pembelajaran 5. Penanganan Telur A. Deskripsi Keberhasilan dalam proses penetasan telur merupakan salah satu tahapan terpenting dalam proses pembenihan, baik yang dilakukan secara alami maupun buatan. Telur yang telah dibuahi oleh sperma akan berkembang hingga menetas dan menjadi larva yang kemudian siap untuk didederkan. Proses penetasan telur krustasea dimulai pada saat telah terjadi pembuahan atau bertemunya sel telur dan spema di lingkungan budidaya, dilanjutkan dengan proses embryogenesis yang meliputi proses perkembangan zygot, pembelahan zygot, blastulasi, gastrulasi, neurolasi dan organogenesis hingga telur menetas menjadi larva yang masih menyimpan kuning telur. Keberhasilan penetasan telur dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor dari dalam yaitu kerja mekanik dari aktifitas larva sendiri maupun dari kerja enzimatis yang dihasilkan oleh telur. Sedangkan faktor lingkungan yang mempengaruhi penetasan telur antara lain suhu, kelarutan oksigen, intensitas cahaya, pH dan salinitas. Banyaknya telur yang berhasil menetas menjadi larva dikenal dengan nilai hatching rate derajat penetasan telur Telur yang telah menetas menjadi larva masih memiliki cadangan makanan berupa kuning telur. Kuning telur nantinya akan dimanfaatkan oleh larva untuk bertahan hidup di lingkungan hingga larva siap menerima makanan dari lingkungan hidupnya berupa pakan alami yang telah disiapkan pada wadah penetasan sebelumnya pada proses pemijahan induk. Larva yang telah menetas akan tetap berada di wadah yang sama dengan wadah penetasan telur. Larva tersebut dipelihara hingga mencapai stadia pendederan. Di unduh dari : Bukupaket.com 212

B. Kegiatan Belajar

1. Tujuan pembelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan siswa mampu menetaskan telur krustasea dengan hatching rate minimal 70.

2. Uraian materi

Telur merupakan hasil akhir dari proses gametogenesis, setelah oosit mengalami fase pertumbuhan yang panjang yang sangat bergantung pada gonadotropin. Perkembangan diameter telur pada oosit terjadi karena akumulasi kuning telur selama proses vitelogenesis. Akibat proses ini, telur yang tadinya kecil berubah menjadi besar. Tahukah anda sifat telur krustasea dan bagaimanakah perkembangan serta mekanisme penetasan telurnya ?

a. Sifat dan karakteristik Telur

Mengamati  Buatlah kelompok dengan anggota 4 – 5 orang  Amatilah telur yang telah dikeluarkan oleh induk krustasea  Carilah informasi sebanyak – banyaknya mengenai telur – telur tersebut dan tuliskan hasil dalam tabel di bawah ini sebagai panduan Di unduh dari : Bukupaket.com