Perancangan Buku Motor Tua Sejarah Bangsa

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Motor adalah salah satu kendaran yang digemari oleh masyarakat. Selain efisiensi dan efektifitas, harga motor sekarang ini sudah bisa dijangkau oleh semua golongan masyarakat dari masyarakat atas samapai dengan masyarakat bawah. Seiring dengan berjalannya waktu dan teknologi, masyarakat sudah tidak lagi melihat motor sebagai sesuatu yang mempunyai nilai tinggi padahal jika diingat kembali bagaimana bangsa ini bisa merdeka tentulah tidak lepas dari peranan sebuah kendaraan terutama motor.

Berdasarkan hal diatas, maka tidaklah heran jika keberadaan motor tua di masyarakat sudah mulai berkurang jumlahnya karena jika melihat beberapa poin di atas, para pemilik motor tua enggan untuk menggunakan motor tuanya masing-masing. Sehingga hal tersebut secara tidak langsung menjadi salah satu penyebab berkurangnya jumlah motor tua di Indonesia.

Selain faktor-faktor di atas, terdapat juga beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat sedikit demi sedikit meninggalkan motor tua diantaranya yaitu kurangnya informasi mengenai keberadaan, sejarah dan perkembangan motor tua di Indonesia. Selain itu kurangnya perhatian dari pemerintah adalah salah satu faktor yang penting sebab berdasarkan opini yang berkembang di masyarakat, jika pemerintah mengakui motor tua sebagai salah satu aset bangsa, maka peran serta untuki menjaga keberlangsungannya akan tinggi. Sementara yang terjadi belumlah ideal. Padahal jika pemerintah peduli akan hal tersebut,


(2)

banyak dari masyarakat terutama pecinta motor tua berpendapat bahwa hal tersebut bisa menjadi aset pariwisata.

1.2. Identifikasi Masalah

• Tidak adanya informasi mengenai motor tua kepada masyarakat sehingga masyarakat tidak mengetahui nilai-nilai yang berada dalam motor tua, baik nilai historis ataupun ekonomi.

• Motor tua sering dianggap motor usang, berisik, jelek, kuno, karatan, sering mogok dan sebagainya.

• Masyarakat tidak tahu seberapa pentingnya motor ini. • Mulai berkurangnya jumlah motor tua di negara ini.

1.3. Fokus Masalah

Mencoba memberikan informasi mengenai motor tua melalui sebuah perancangan buku, terutama sejarah perkembangan motor di Indonesia.

1.4. Tujuan Perancangan

Membuat buku mengenai motor tua bagi masyarakat sehingga tahu nilai-nilai yang terkandung di dalam sebuah motor terutama nilai-nilai historis dan nilai ekonomi.

1.5. Kata Kunci • Motor Tua • Media informasi


(3)

BAB II

MOTOR TUA SAKSI SEJARAH BANGSA

Motor tua merupakan salah satu aset bangsa yang terlupakan oleh pemerintah sehingga keberadaan motor tua di Indonesia sudah mulai berkurang jumlahnya. Padahal didalam perjalanan negara ini menjadi sebuah negara yang merdeka tidaklah lepas dari peranan motor tua ini. Jika pemerintah memperhatikan hal tersebut, bisa menjadikan motor tua sebagai salah satu objek wisata di negara ini. Hal tersebut disebabkan sudah tidak diproduksinya jenis motor-motor tersebut di negara asalnya sedangkan di Indonesia motor-motor tersebut terjaga dengan baik.

Gambar 1 Jenis Motor yang sudah tidak diproduksi lagi

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan berkurangnya jumlah motor tua di negara ini, diantaranya :

• Kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap motor tua • Gengsi dikalangan masyarakat

• Tidak adanya fasilitas serta tidak adanya suku cadang motor tersebut


(4)

2.1. Nilai Historis

Dalam pidato kenegaraannya pada tanggal 10 November 1961, Ir. Soekarno berkata “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya”. Melihat isi pidato tersebut maka sudah seharusnya pemerintah ikut menjaga keberadaan motor tua di negara ini sehingga keberadaan motor tua di Indonesia tetap terjaga.

Selian itu untuk melindungi salah satu bukti sejarah bangsa ini juga, pemerintah mengeluarkan undang-undang untuk melindungi berbagai bukti peninggalan sejarah bangsa. Hal itu bisa dilihat pada Undang – Undang Republik Indonesia (UU RI) No.5 tahun 1992, tentang cagar budaya, pasal 1. Yang dimaksud Cagar Budaya adalah Benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak, yang berumur minimal 50 tahun. Dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan. Dengan dasar UU itu, motor antik masuk kategori dilindungi.

2.2. Nilai Ekonomi

Nilai sebuah motor tua tentu tidak lepas dari tahun dibuatnya motor tersebut, semakin lama tahun pembuatannya maka harganya pun akan semakin melambung tinggi. Hal itu menjadi perbedaan yang mendasar dengan jenis motor yang sekarang ini berkembang di masyarakat. Sehingga tidaklah aneh jika harga sebuah motor tua bisa belipat-lipat dibanding dengan harga motor sekarang.

2.3. Metode Tahap Kebutuhan

Jika melihat fenomena tersebut, maka tidaklah heran jika suatu saat nanti keberadaan motor tua akan hilang di negara ini. Menurut Djito Kasilo (Komuniasi Cinta, 2008) terdapat beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat sedikit demi sedikit mulai meninggalkan motor tua dan beralih kepada motor-motor yang saat ini beredar di masyarakat. Diantaranya:


(5)

• Faktor kebutuhan fisik

Adalah suatu sikap dari masyarakat yang memikirkan

bagaimana mereka mempunyai motor dengan

mengesampingkan faktor rasa aman sehingga kebutuhan mereka akan motor lebih tinggi daripada faktor lainnya.

• Faktor kebutuhan rasa aman

Adalah sikap masyarakat yang ingin mempunyai motor akan tetapi mereka memikirkan faktor keamanan dan kenyaman.

• Faktor kebutuhan pengakuan sosial

Adalah mereka yang mempunyai motor hanya untuk mendapat pengakuan dari masyarakat sehingga mereka merasa derajat mereka naik setelah memiliki kendaraan tersebut.

• Faktor kebutuahan aktualisasi diri

Adalah suatu proses yang dimana mereka mempunyai kendaraan bermotor akan tetapi hanya karena merasa mempunyai hubungan erat dengan motor tua tersebut dan jikalau mereka ingin memiliki motor baru, itu hanya karena enggan menggunakan motor tua terkecuali pada saat momen khusus.

2.4 . Motor Tua dan Motor Lainnya

Perbedaan yang paling mendasar antara motor tua dan motor yang sekarang banyak beredar di masyarakat adalah dari fungsi, fisik dan ketahanan motor tersebut.

Berdasarkan opini yang beredar di masyarakat, terdapat perbedaan antara motor tua dan motor yang sekarang banyak beredar


(6)

di masyarakat, berikut adalah tabel differensiasi antara motor tua dan motor yang sekarang banyak beredar di masyarakat :

Motor Tua : Kelebihan :

• Body motor tua sebagian besar terbuat dari besi sehingga relatif aman dan nyaman digunakan.

• Tenaga yang dihasilkan sangatlah besar

• Harga dari motor tua tiap tahun mejadi melambung tinggi jauh di atas motor pada umumnya

Kekurangan :

• Suku cadang sulit didapatkan • Perawatan yang relatif sulit

• Bentuk fisik dari motor tua jauh lebih rendah dibandingkan dengan motor pada umumnya

• Penggunaan bahan bakar relatif lebih banyak

Gambar 2. Jenis motor tua.

Motor Sekarang : Kelebihan :

• Efektif

• Mudah digunakan

• Perawatan relatif lebih mudah • Irit


(7)

Kekurangan :

• Body terbuat dari plastik sehingga mudah sekali rusak • Rawan akan pencurian

Gambar 3. Motor Sekarang

2.5 . Analisis Kuesioner

• Kuisioner dengan skala Likert

Dengan membuat suatu daftar pertanyaan yang akan diisi oleh responden untuk memperoleh data berupa jawaban yang akan dianalisis. Skala Likert adalah skala yang digunakan secara luas yang meminta responden menandai derajat persetujuan atau ketidak setujuan terhadap masing-masing dari serangkaian pernyataan mengenai objek stimulasi

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan maka menyampaian informasi mengenai motor tua akan dilakukan terhadap beberapa komunitas pecinta motor tua dan masyarakat. Hal tersebut dilakukan agar mereka bisa lebih merasa memiliki barang yang sudah hampir hilang di negara ini. Dan hasil analisa adalah sebagai berikut :


(8)

Tabel 1 Keadaan Fisik dari Motor Tua

Indikator Skala Jawaban Frekuensi % Skor Total Skor Secara fisik,

motor tua adalah motor yang antik

Sangat Tidak Setuju 0 0 % 0

Tidak Setuju 0 0 % 0

Ragu-ragu 3 3 % 9

Setuju 50 50 % 200

Sangat Setuju 47 47 % 235 444

 Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa sebanyak 3 % responden yang menyatakan tidak setuju dengan motor tua adalah motor yang kurang antik, dan sebanyak 97% responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa motor tua adalah motor yang antik dan klasik.

Tabel 2 Motor Tua itu Motor yang Berisik dan Gampang Sekali Rusak

Indikator Skala Jawaban Frekunsi % Skor Total Skor Motor tua itu

mudah sekali mogok dan suara

dari knalpotnya berisik

Sangat Tidak Setuju 0 0% 0

Tidak Setuju 7 7% 14

Ragu-ragu 1 1% 3

Setuju 44 44% 176

Sangat Setuju 48 48% 240

433

 Berdasarkan tabel 2 di atas, menunjukan bahwa sebanyak 8% respoden menyatakan antara tidak setuju dan ragu-ragu jika motor tua itu mudah sekali rusak dan suara knaplotnya berisik, dan responden yang setuju dan sangat setuju sebanyak 92% yang menyatakan bahwa motor tua itu mudah sekali rusak dan suara knalpotnya berisik.


(9)

Tabel 3 Harga Motor Tua Lebih Mahal Dari Motor-motor yang ada di Masyarakat

Indikator Skala Jawaban Frekunsi % Skor Total Skor Motor Tua itu

harganya lebih mahal daripada motor yang ada di

masyarakat

Sangat Tidak Setuju 0 0% 0

Tidak Setuju 0 0% 0

Ragu-ragu 4 4% 12

Setuju 52 52% 208

Sangat Setuju 44 44% 220

440

 Berdasarkan tabel 3 di atas, menunjukan bahwa sebanyak 4% responden menyatakan antara tidak setuju dan ragu-ragu jika harga motor tua lebih mahal dari motor-motor yang banyak beredar di masyarakat saat ini, dan responden yang setuju dan sangat setuju sebanyak 96% yang menyatakan bahwa harga motor tua itu lebih mahal daripada motor yang sekarang banyak beredar di masyarakat.

Tabel 4 Motor Tua adalah Warisan Bangsa yang Harus Dijaga

Indikator Skala Jawaban Frekunsi % Skor Total Skor Motor Tua adalah

warisan bangsa yang harus dijaga

Sangat Tidak Setuju 0 0% 0

Tidak Setuju 3 3% 6

Ragu-ragu 6 6% 18

Setuju 44 44% 176

Sangat Setuju 47 47% 235 435

 Berdasarkan tabel 4 di atas, menunjukan bahwa sebanyak 9% respoden menyatakan tidak setuju dan ragu-ragu jika motor tua itu adalah warisan bangsa yang harus dijaga, dan responden yang setuju dan sangat setuju sebanyak 91% yang menyatakan bahwa motor tua itu adalah warisan bangsa yang harus dijaga.


(10)

Tabel 5 Pemerintah Harus Lebih Memberikan Perhatian Terhadap Motor Tua

Indikator Skala Jawaban Frekunsi % Skor Total Skor Pemerintah harus lebih memberikan perhatian terhadap motor tua

Sangat Tidak Setuju 1 1% 1

Tidak Setuju 0 0% 0

Ragu-ragu 5 5% 15

Setuju 39 39% 156

Sangat Setuju 55 55% 275

447

 Berdasarkan tabel 5 di atas, menunjukan bahwa sebanyak 6% respoden menyatakan sangat tidak setuju dan ragu-ragu jika pemerintah harus lebih memperhatikan motor tua, dan responden yang setuju dan sangat setuju sebanyak 94% yang menyatakan bahwa pemerintah harus lebih memperhatikan motor tua.

Tabel 6 Data Kuantitatif Motor Tua Sejarah Bangsa

Indikator Skor Total Skor

Secara fisik, motor tua adalah motor yang antik 444 Motor tua itu berisk dan mudah rusak 433 Harga motor tua jauh lebih mahal dari motor

yang sekarang banyak beredar di masyarkat 440 Motor tua adalah warisan bangsa dan harus di

jaga 435

Pemerintah harus lebih memberikan perhatian

terhadap motor tua 447 2199

Sumber : Hasil pengolahan kuesioner

Dilihat dari kumulatif, pengguna memberikan skor persetujuan sebesar 2199 untuk nilai tertinggi diberi skor 5 dan nilai terendah diberi skor 1 maka didapat:


(11)

Nilai indeks minimum : 1x5x100 = 500 Nilai indeks maksimum : 5x5x100 = 2.500

Interval : 2.500-500 = 2.000

Jarak interval : 2.000 : 5 = 400

Interval kategori untuk kumulatif skor jawaban mengenai tanggapan masyarakat mengenai motor tua sebagai warisan bangsa, bila dijabarkan bahwa pernyataan sangat tidak setuju = sangat tidak baik, tidak setuju = tidak baik, ragu-ragu = cukup baik, setuju = baik, sangat setuju = sangat baik, maka didapat:

Sangat tidak baik Tidak Baik Cukup baik Baik Sangat Baik

500 900 1.300 1.700 2.100 2.500

2.199

2.6. Target Audience

2.6.1 Masyarakat umum - Demografis

• Gender : Laki-laki dan Wanita • Sosial Ekonomi : Golongan A sampai C • Geografis : Bandung dan sekitarnya - Psikografis

• Harapan :Supaya Masyarakat lebih menghargai Motor Tua sebagai warisan sejarah bangsa

• Pola Pikir : Lebih bisa menjaga keberadaan motor tua di negara ini


(12)

2.7. Klasifikasi Tua dan Antik

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988), sesuatu bisa dikatakan tua apabila :

• Hal tersebut sudah ada sejak dahulu kala • Bertahan hingga saat ini

Sedangkan sesuatu bisa disebut Antik Jika : • Kuno


(13)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1. Strategi Perancangan

Dalam penyampaian informasi mengenai motor tua kepada masyarakat, informasi yang akan diberikan haruslah tepat kepada sasaran yang akan dituju oleh karena itu, terdapat bebarapa hal yang akan digunakan agar informasi tersebut bisa tepat sasaran, diantaranya :

3.1.1 Tujuan Komunikasi, yang meliputi :

- Membuat masyarakat sadar akan nilai yang terkandung pada motor tua

- Mengetahui seberapa banyak motor tua di Negara ini - Melestarikan keberadaan motor tua di Negara ini

3.1.2. Strategi Kreatif

Dalam hal penyampaian informasi kepada masyarakat, maka perlu dilakukan pendekatan oleh karena itu langkah pertama yang akan dilakukan adalah penyampaian informasi kepada para pecinta motor tua, hal tersebut dilakukan karena para pecinta motor tua adalah unsur yang paling utama dalam pelestarian motor tua.

Setelah langkah tersebut dilakukan barulah penyampaian informasi kepada masyarakat dilakukan. Dengan demikian diharapkan semua unsur yang terkait dalam proses pelestarian salah satu aset bangsa dapat dilakukan.


(14)

3.1.3. Strategi Media

Dalam penyampaian informasi mengenai motor tua, pemilihan media sangatlah penting. Hal itu dilakukan agar penerima informasi tersebut bisa memahami dan mengerti akan segala sesuatu mengenai motor tua. Penyampaian informasi mengenai motor tua itu melalui pembuatan buku mengenai perjalanan motor tua di Indonesia.

Peyampaian informasi mengenai motor tua yang disampaikan melalui buku dinilai sangatlah tepat karena sasaran yang akan dituju bisa lebih memahami dan merasakan langsung kejadian-kejadian yang telah terjadi sehingga sasaran dapat memahami betapa pentingnya informasi tersebut.

3.1.3.1. Media Utama Buku

- Buku dalam arti luas mencakup semua tulisan dan gambar yang ditulis dan dilukiskan atas segala macam lembaran papyrus, lontar, perkamen dan kertas dengan segala bentuknya: berupa gulungan, di lubangi dan diikat dengan atau dijilid muka belakangnya dengan kulit, kain, karton dan kayu.

3.1.3.2. Media Pendukung 1. Tahap Informasi

- Poster

Poster adalah bagian dari media cetak yang merupakan bagian dari tahapan komunikasi satu arah. Media ini akan membantu dalam menyampaikan pesan kepada target.


(15)

- Brosur

Media ini di pilih karena penyebaranya yang sangat meluas, meskipun kecil, tetapi flyer akan dibagikan kepada target kampanye dan langsung di baca.

- X Banner

Media yang dapat memberikan informasi cukup panjang yang sifatnya persuasif.

2. Media Pengingat

Gimmick merupakan media alternatif yang kreatif digunakan untuk mempertegas informasi ini. Tujuan pemberian gimmick ini adalah pada dasarnya setiap orang menyenangi pemberian atau hadiah. Dalam penyampaian informasi ini gimmick yang digunakan yaitu:

- Pin

Media ini dipilih karena aksesoris tersebut senang digunakan oleh pengendara motor khususnya para pecinta otomotif.

- Mug

Merupakan media yang sering dipakai setiap hari dan bisa dibawa ketika para pecinta motor melakukan perjalanan jauh.

- Kaos

Sebagai media pengingat dan bila dipakai dapat membuat kebanggaan tersendiri.


(16)

- Stiker

Selain disukai oleh setiap kalangan, stiker juga di nilai positif dan efektif untuk mengingatkan dan menyampaikan informasi. Stiker dapat ditempel di rumah sebagai pengingat.

- Gantungan Kunci

Pemilihan gantungan kunci di sebabkan karena hal tersebut berhubungan erat dengan tema yang di usung.

- Pemantik Api

Para pengguna sepeda motor umumnya terutama anggota perkumpulan sebuah motor tidak lepas dari rokok sehingga pemantik api dinilai bisa menjadi salah satu media paling tepat selain benda ini selalu di kagumi oleh banyak pihak, benda ini juga praktis untuk di bawa dan digunakan kapan saja.

- Tempat Rokok

Tidak lengkap rasanya jika dalam hal penyampaian informasi hanya terdapat pemantik api, maka dari itu untuk menjadikannya menjadi satu kesatuan yang utuh maka dibuatlah tempat rokok sebagai salah satu penyampain informasi itu.


(17)

3.1.3.3. Jadwal Penyebaran Media

No Media Penyebaran Waktu

Penyebaran 1 Poster dan

Brosur

Ditempel di area umum dan

dibagikan kepada para komunitas pecinta motor

6 bulan penuh

3 X-banner Di toko buku tempat buku ini dijual.

1 bulan penuh

4 Gimmick Di bagikan sebagai hadiah dari pebelian buku.

3.2. Konsep Visual

Konsep visual pada buku ini mengunakan campuran objek antara fotografi dengan tipografi. Dimana pada sampul depannya menggunakan gaya visual yang bisa menonjolkan rasa patriotisme kembali.

3.2.1. Format Desain

Format yang di pakai dalam media informasi ini adalah berupa persegi empat memanjang dengan ukuran 17.6 cm x 25 cm karena bentuk seperti ini akan tampak lebih menarik, efisien dan bisa di bawa kemana.


(18)

3.2.2. Fotografi

Alasan menggunakan fotografi karena ingin memberikan rasa cinta tanah air sehingga diharapkan bisa menghargai apa yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu.

Gambar 4 Sampul Buku

3.2.3. Lay out

Perancangan tata letak atau lay out yang di tampilkan berupa gabungan dari fotografi, logo informasi dan elemen visual.

3.2.4. Tipografi

Tipografi yang di pilih adalah jenis tipografi FUTURA XBlk Bt dan jenis huruf ini yang di gunakan karena ingin mempertegas akan warisan budaya bangsa.


(19)

3.2.5. Tagline

Adapun alasan pemilihan “Klasik Makin Asik” pada tagline dikarenakan motor tua sebagai salah satu benda yang antik sehingga dari segi antik tersebut munculah istilah “klasik” karena istilah tersebut lebih akrab dan lebih enak didengar oleh masyarakat. Sedangkan untuk kata “Makin Asik” dipilih agar masyarakat tahu bahwa walaupun motor tua tetap nyaman dan enak digunakan untuk sehari-hari.

3.2.6. Warna

Warna merupakan unsur visual yang dapat mempengaruhi orang melihatnya serta menambahkan kesan terhadap desain yang dipakai Warna merupakan unsur visual yang dapat mempengaruhi orang melihanya serta menambahkan kesan terhadap desain yang dipakai. Warna yang digunakan adalah hitam dan merah.


(20)

3.3. Konsep Logo

Gambar 5 Logo

Sesuai dengan tema yaitu membangkitkan semangat rasa memiliki dan semangat perjuangan pada pembuatan identitas ini maka :

Stilasi dari motor yang diharapkan dapat merepresentasikan motor tua itu sendiri sedangkan warnanya memakai warna gradasi dari putih ke abu-abu sehingga walaupun terlihat tua akan tetapi masih elegan.


(21)

Untuk elemen estetik ditambahkan pita sebagai rasa pengikat hal tersebut diharapkan masyarakat dapat mengingat kembali jasa-jasa para pahlawannya beserta bukti sejarahnya.

Untuk logo type di isi dengan konsep keseluruhan sedangkan untuk penggunaan huruf digunakan jenis huruf URV WOOD. Hal tersebut karena untuk mengambil kesan perjuangan akan tetapi disesuaikan dengan kemajuan teknologi sekarang ini.

Konsep Warna

C : 0 M : 100 Y : 100 K : 0

C : 0 M : 0 Y : 0 K : 0

C: 0 M : 0 Y : 0 K : 30


(22)

Buku di buat sebagai alat bantu untuk tersampaikannya informasi tentang motor tua. Dari segi visual buku ini mengunakan fotografi dan elemen yang menyakut dengan motor tua. Berikut adalah contoh sampul dan kemasan bukunya:

Gambar 5 Buku

Gambar 6 Buku

3.4.1 Cover


(23)

Pada bagian cover, diambil sosok Presiden Pertama Indonesia (Ir. Soekarno) karena beliau merupaka sosok paling penting di negara ini sehingga diharapkan dengan menampilkan sosok beliau bisa lebih menghargai motor tua sebagai mana masyarakat Indonesia menghargai Soekarno.

3.4.2 Sub Judul

Gambar 8 Sub Judul Buku

Pada bagian ini dimasukan logo dari tema yang akan dibahas sehingga pembaca bisa mengetahui pembahasan apa yang sedang mereka baca. Selain itu untuk memperjelas bahasan di masukan pula gambar - gambar perkembangan dari pembahasan tersebut.

3.4.3 Isi


(24)

Pada Bagian ini menceritakan bagaimana sejarah berdiri, masuknya dan perkembangan Motor tua di negara asalnya ataupun di Indonesia. Hal itu pun diperkuat dengan menggunakan gambar - gambar yang diharapkan bisa menceritakan bagaimana fungsi dan pengguna motor tua ketika dahulu kala.


(25)

(26)

BAB IV

MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

4.1 Media Informasi a. Buku

Ukuran : 17.6 cm x 25 cm Bahan : Art Paper

Teknis : Offset

Gambar 10 Buku

Konsep penyampaian informasi melalui buku ini agar dapat mengajak masyarakat mengetahui bahwa motor tua merupakan salah satu aset bangsa yang hampir terlupakan. Seiring dengan keinginan masyarakat dimana pada saat ini mereka menginginkan sesuatu yang lebih mudah dan praktis maka pembuatan media informasi berupa buku akan dibuat seringkas mungkin sehingga masyarakat dapat menggunakannya di mana saja. Akan tetapi isi, layout serta komposisi antara gambar dengan teks tidka lepas dari judul, maksud dan tujuan buku ini dibuat.


(27)

b. Poster

Ukuran : 42 cm x 59.4 cm Bahan : Art Paper

Teknis : Offset

Gambar 11 Poster

c. Brosur

Ukuran : 14 x 23 cm Bahan : Art Paper Teknis : Offset


(28)

d. X-banner

Ukuran : 60 x 160 cm Bahan : Backlite Teknis : Cetak Digital

Gambar 13 X-Banner

4.2 Media Pengingat a. Mug

Ukuran : 9,5 x 12 cm Teknis : Digital Printing


(29)

b. Kaos

Ukuran : all size Bahan : combat Teknis : sablon

Gambar 15 Kaos

c. Pin

Ukuran : Disesuaikan Teknis : Digital Printing


(30)

d. Sticker

Ukuran : 10 cm x 5 cm Teknis : Digital Printing Bahan : Art Paper

Gambar 17 Sticker

e. Gantungan Kunci Ukuran : Disesuaikan Teknis : Digital Printing


(31)

f. Pematik Api

Ukuran : Disesuaikan Bahan : Besi

Gambar 19 Zippo

g. Tempat Rokok Ukuran : Disesuaikan Bahan : Alumunium


(32)

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir

PERANCANGAN BUKU MOTOR TUA SEJARAH

BANGSA

DK 38315 Tugas Akhir Semester II 2009/2010

Oleh :

Ramadhita Erdina 51906127

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(33)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Fokus Permasalahan... 2

1.4 Tujuan Perancangan... 2

1.5 Kata Kunci... 2

BAB II MOTOR TUA SAKSI SEJARAH BANGSA……… 3 2.1 Nilai Historis... 4

2.2 Nilai Ekonomi……… 4

2.3 Metode Tahap Kebutuhan……….……. 5

2.4 Motor Tua dan Motor Lainnya………... 6

2.5 Analisa……… 7

2.6 Target Audience……… 11

2.7 Klasifikasi tua dan Antik... 11

BAB III STRATEGI PERANCANGAN... 12

3.1 Strategi Perancangan... 12 3.1.1 Tujuan Komunikasi... 12

3.1.2 Strategi Kreatif... 12

3.1.3 Strategi Media………... 13

3.1.3.1 Media Utama ………. 13

3.1.3.2 Media Pendukung……….. 13

3.1.3.3 Jadwal Penyebaran Media………... 16 3.2 Konsep Visual...

16


(34)

3.2.1 Format Desain... 16

3.2.2 Fotografi... 16

3.2.3 Lay Out………... 17

3.2.4 Tipografi……….... 17

3.2.6 Warna……….... 18

3.3 Konsep Logo………. 18 3.4 Kajian Media Utama………... 20

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI... ... 21

4.1 Media Informasi... 21

4.2 Media Pengingat... 23 4.2.1 Mug... 23

4.2.2 Kaos... 24

4.2.3 Pin……….... 24

4.2.4 Stiker... 25

4.2.5 Gantungan Kunci... 25

4.2.6 Pematik Api... 26

4.2.7 Tempat Rokok... 26

DAFTRA PUSTAKA... 27

LAMPIRAN ... 28


(35)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 01. Jenis Motor yang sudah tidak diprosuksi lagi 3 Gambar 02. Jenis Motor Tua 6 Gambar 03. Motor Sekarang 7 Gambar 04. Sampul Buku 17

Gambar 05. Buku 20

Gambar 06. Buku 21

Gambar 07. Poster 22

Gambar 08. Brosur 22

Gambar 09. X-Banner 23

Gambar 10. Mug 23

Gambar 11. Kaos 24

Gambar 12. Pin 24

Gambar 13. Stiker 25

Gambar 14. Gantungan Kunci 25

Gambar 15. Zippo 26

Gambar 16. Tempat Rokok 26


(36)

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Bilson, Simamora. (2001). Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Edisi pertama. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Djito, Kasilo. (2008). Komunikasi Cinta. Edisi Pertama. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama

Tim, Penyusun. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penerbit Balai Pustaka

Thomas, Bolfert. (1991). The Big Book of Harley Davidson. Resived Edition. Milwaukee: Motorbooks International Publisher and Wholesalers, Inc. BSA Histories. Tersedia di: http//www. Wikipedia.com [11-10-2009]


(38)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirabbilalamin, penulis dapat menyelesaikan Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir ini dengan berbagai pengalaman, dan ilmu yang telah bertambah selama penelitian terhadap Motor Tua. Penulis menyadari banyak kekurangan, baik dari segi ilmu, dan kesadaran pembudayaan penulis terhadap penelitian ini. Semua itu terlihat pada saat penelitian dan pengumpulan data, penulis mendapatkan ilmu yang sangat berguna, selain mengetahui anggapan masyarakat terhadap Motor Tua ini. Penulispun dapat mengetahui sejauh mana pandangan masyarakat terhadap motor tua yang pada dasarnya merupakan salah satu aset yang hampir atau mungkin sudah terlupakan oleh pemerintah dan sebagaian sebagian besar masyarakat.

Penulis sangat menyadari kekurangan dan kelemahan, yang mungkin ditemukan pada Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir ini, karenanya kritik, saran, dan komentar sangatlah diharapkan. Akhir kata, penulis berharap semoga Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir ini dapat bermanfaat untuk semua.

Bandung, 31 Juli 2010

Penulis


(39)

Lembar Pengesahan

PERANCANGAN BUKU MOTOR TUA SEJARAH BANGSA

DK 38315 Tugas Akhir

Semester II 2009/2010

Oleh:

Ramadhita Erdina 51906127

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Disahkan oleh:

Dosen Pembimbing

Irwan Tarmawan, S.Sn.

Koordinator Tugas Akhir

Ambarsih Ekawardhani, M.Sn.


(1)

3.2.1 Format Desain... 16

3.2.2 Fotografi... 16

3.2.3 Lay Out………... 17

3.2.4 Tipografi……….... 17

3.2.6 Warna……….... 18

3.3 Konsep Logo………. 18 3.4 Kajian Media Utama………... 20

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI... ... 21

4.1 Media Informasi... 21

4.2 Media Pengingat... 23 4.2.1 Mug... 23

4.2.2 Kaos... 24

4.2.3 Pin……….... 24

4.2.4 Stiker... 25

4.2.5 Gantungan Kunci... 25

4.2.6 Pematik Api... 26

4.2.7 Tempat Rokok... 26

DAFTRA PUSTAKA... 27

LAMPIRAN ... 28


(2)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 01. Jenis Motor yang sudah tidak diprosuksi lagi 3

Gambar 02. Jenis Motor Tua 6

Gambar 03. Motor Sekarang 7

Gambar 04. Sampul Buku 17

Gambar 05. Buku 20

Gambar 06. Buku 21

Gambar 07. Poster 22

Gambar 08. Brosur 22

Gambar 09. X-Banner 23

Gambar 10. Mug 23

Gambar 11. Kaos 24

Gambar 12. Pin 24

Gambar 13. Stiker 25

Gambar 14. Gantungan Kunci 25

Gambar 15. Zippo 26


(3)

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Bilson, Simamora. (2001). Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Edisi pertama. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Djito, Kasilo. (2008). Komunikasi Cinta. Edisi Pertama. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama

Tim, Penyusun. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penerbit Balai Pustaka

Thomas, Bolfert. (1991). The Big Book of Harley Davidson. Resived Edition. Milwaukee: Motorbooks International Publisher and Wholesalers, Inc. BSA Histories. Tersedia di: http//www. Wikipedia.com [11-10-2009]


(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirabbilalamin, penulis dapat menyelesaikan Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir ini dengan berbagai pengalaman, dan ilmu yang telah bertambah selama penelitian terhadap Motor Tua. Penulis menyadari banyak kekurangan, baik dari segi ilmu, dan kesadaran pembudayaan penulis terhadap penelitian ini. Semua itu terlihat pada saat penelitian dan pengumpulan data, penulis mendapatkan ilmu yang sangat berguna, selain mengetahui anggapan masyarakat terhadap Motor Tua ini. Penulispun dapat mengetahui sejauh mana pandangan masyarakat terhadap motor tua yang pada dasarnya merupakan salah satu aset yang hampir atau mungkin sudah terlupakan oleh pemerintah dan sebagaian sebagian besar masyarakat.

Penulis sangat menyadari kekurangan dan kelemahan, yang mungkin ditemukan pada Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir ini, karenanya kritik, saran, dan komentar sangatlah diharapkan. Akhir kata, penulis berharap semoga Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir ini dapat bermanfaat untuk semua.

Bandung, 31 Juli 2010

Penulis


(6)

Lembar Pengesahan

PERANCANGAN BUKU MOTOR TUA SEJARAH BANGSA

DK 38315 Tugas Akhir Semester II 2009/2010

Oleh:

Ramadhita Erdina 51906127

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Disahkan oleh: Dosen Pembimbing