59
BAB III METODE PERANCANGAN
3.1 Definisi Judul dan Sub Judul
3.1.1 Definisi Judul
Dalam perancangan ini judul yang diangkat adalah “The Epic journey Of
Sumenep”, sebuah travel guidebook dari Kabupaten Sumenep adalah media yang nantinya dapat dijadikan sebuah penjelasan dan
pemberian informasi yang lebih jelas dan deskribtif tentang lokasi wisata di Kabupaten Sumenep untuk para calon wisatawan yang ingin atau sudah
berkunjung di Kabupaten Sumenep. Media yang digunakan dalam perancangan ini adalah guidebook
atau buku panduan, karena buku merupakan salah satu media yang cukup efektif untuk dibawa kemana saja, sehingga travel guide menggunakan
media buku dirasa cukup efektif sebagai sarana informasi yang lengkap mengenai tempat yang dijadikan sebagai objek serta informasi lain
mengenai, misal: rute perjalanan, fakta terbaru mengenai tempat wisata, hingga akomodasi yang nantinya akan berguna dalam mempermudah
pengguna buku dalam kegiatan berpariwisatanya.. Diharapkan dengan adanya travel guidebook ini dapat menjadi media alternatif yang baik
untuk pengenalan dan pemberian informasi terhadap pariwisata Kabupaten Sumenep Irianto, wawancara 5 november 2012.
3.1.2 Definisi Travel Guidebook
Travel Guidebook adalah sebuah buku yang berfungsi untuk
memberikan informasi mengenai beberapa hal yang spesifik. Travel Guidebook
memberikan gambaran suatu daerah yang ingin dikunjungi seseorang. Pada umumnya buku sudah dilengkapi dengan tempat-tempat
menarik suatu daerah seperti tempat wisata, lokasi hotel, restoran, serta rute-rute kendaraan. Sebuah buku yang memberikan wawasan tentang
budaya atau sejarah bukan dititikberatkan pada tulisan saja, namun perlu
60
dilengkapi dengan elemen pendukung visual berupa fotografi yang dapat menggambarkan cerita atau isi buku. Kekuatan besar fotografi adalah
kredibilitasnya atau kemampuannya untuk memberikan kesan sebagai “yang dapat dipercaya”. Dan buku adalah kegiatan menulis
dan menyimpan serta buku itu memiliki nilai yang istimewa dibandingkan
media lain karena buku bersifat everlasting, tahan lama tidak termakan zaman Rustan 2008:10.
3.1.3 Definisi Kabupaten Sumenep
Kabupaten adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia setelah provinsi, yang dipimpin oleh seorang bupati. Selain kabupaten,
pembagian wilayah administratif setelah provinsi adalah kota. Jadi secara umum baik kabupaten dan kota memiliki wewenang yang sama.
Untuk studi kasus dalam perancangan ini mengambil daerah Kabupaten Sumenep.
Kabupaten Sumenep adalah sebuah Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Daerah ini terletak di Pulau Madura.
Kabupaten Sumenep Memiliki banyak potensi wisata yang menarik diantara lain wisata alam, wisata religi, wisata sejarah, serta keunikan
masyarakatnya. Kabupaten Sumenep berada di ujung paling Timur Pulau Madura yang dapat ditempuh dari pelabuhan Tanjung Perak atau jembatan
Suramadu, Surabaya. Dari jembatan Suramadu, Madura Anda dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kendaraan pribadi atau
travel yang banyak ditawarkan disana. Perjalanan ke Kabupaten Sumenep memakan waktu sekitar 4 jam. Pulau Madura yang dikelilingi laut,
menghadirkan keindahan pantai yang menakjubkan selain itu juga Kabupaten Sumenep menyimpan banyak kisah sejarah kerajaan yang
menarik serta sejarah kebudayaan Islam yang patut dikunjungi.
61
3.2. Teknik Sampling
3.2.1 Target Audiens
Jenis kelamin : Laki-laki dan Perempuan Analisa
: untuk target audiens pembaca tidak dibatasi laki- laki maupun perempuan saja, tetapi keduanya karena keduanya memiliki
peluang untuk membeli dan membaca travel guidebook. Yang terpenting mereka sama-sama memiliki minat untuk membaca terutama saat mereka
melakukan perjalanan wisata di Kabupaten Sumenep dan mendapatkan informasi yang jelas tentang tempat wisata serta kebutuhan perjalanan
yang lain. Usia
: Antara 25-35 tahun Analisa
: Untuk target audiens yang dituju adalah orang dewasa yang tinggal di perkotaan yang menyukai perjalanan wisata dan
pernah atau mengetahui tentang Kabupaten Sumenep. • Laki‐laki dan Perempuan
Alasan : karakter alam Sumenep, yang sangat alami dan belum terjamah modernisasi menjadi cocok pada karakter laki‐laki dewasa, dan apabila
perempuan adalah perempuan yang menyukai alam bebas. • Mahasiswa,PegawaiKaryawanEksekutif Muda
Alasan: karena memiliki pergaulan yang luas dan secara financial telah mandiri sehingga keputusan tidak bergantung
pada orang lain misalnya orang tua. • Memiliki ketertarikan pada travelling dan olahraga air
Alasan: dirasa cocok dengan apa yang ditawarkan oleh Sumenep, alam pesisir yang bercuaca hangat dan banyak
bersentuhan dengan air terutama laut dan pantai. • Kelas Sosial Ekonomi B 0,7‐4 juta
Alasan: adalah orang‐orang dengan kecenderungan memiliki aspirasi untuk travelling keluar kota dengan menggunakan kendaraan pribadi,
serta cenderung memiliki pergaulan yang luas dan merata.
62
3.2.2 Populasi
Menurut Rakhmat 2002:78 populasi adalah anggota yang memiliki sifat‐sifat yang sama atau hamper sama. Populasi dalam
penelitian adalah masyarakat Surabaya dengan batasan usia 25–35 tahun, berdomisi di Surabaya Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Malang, mayoritas
laki‐laki dan memiliki kegemaran travelling keluar kota.
Demografi Target Audiens • Unisex
• Usia 25-35 tahun • Pendidikan SMA - S1
• Tinggal di Perkotaan Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Malang • SES menengah keatas
Psikografis Target Segment
Penggemar traveling, pekerja keras, suka membaca buku, tertarik akan hal baru, semangat belajar tinggi.
Kepribadian target segment
• mulai mencari barang-barang berkualitas untuk menjaga penampilan dan mendukung kariernya
• mulai memasuki tahap manusia kemapanan • Sebagian mengalami puber kedua, dan sebagian mencari symbol
symbol kekuasaan dan mulai mengkonsumsi barang-barang yang dapat dijadikan symbol kesuksesan
Karakter Target Segment Masa Dewasa
Orang dewasa adalah orang yang memiliki kematangan baik dari segi fisik maupun segi pikiran dan mampu bertanggung jawab semua yang
dilakukan. Freud Bischof:1976, sesorang dikatakan dewasa apabila orang itu bertanggung jawab terhadap pekerjaan sehari-hari dan cinta yang telah
diikrarkan khususnya kepada pasangan pernikahan. Freud juga menjelaskan bahwa sesorang dikatakan dewasa apabila mau dan mampu
63
bertanggung jawab terhadap segala tingkah laku, pekerjaan dan karir yang dilakukan sehari-hari.
Orang dengan usia sekitar 25-35 tahun cenderung memiliki penghasilan pribadi dan memiliki banyak kesibukan pekerjaan
sehingga membutuhkan penyegaran pikiran dengan cara berwisata.
Karakteristik
• Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis.
• Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu. • Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang
bertanggung jawab dan berbahagia. • Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir
pekerjaan. • Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang
dewasa Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara secara penuh.
3.2.3 Sample
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk penarikan sampel adalah teknik non probability sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel yang tidak menggunakan teori probabilitas, artinya tidak semua unit populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel penelitian
Bungin, 2005:109. Populasi penduduk Surabaya berusia 25‐35 tahun berdasarkan
sensus penduduk tahun 2008 sumber: Biro Pusat Statistik Surabaya adalah: 1.350.339 jiwa, dan persentase ketidak telitian yang digunakan
adalah sebesar 5. Hasil survei sepada 100 orang responden target audiens Perancangan
Travel Guidebook Kabupaten Sumenep : Jumlah responden
: 100 orang
64
Jenis kelamin - Laki-laki
: 76 orang - Perempuan
: 24 orang Jarak umur
: 25 – 35 tahun - 25 tahun
: 33 orang - 27 tahun
: 15 orang - 32 tahun
: 42 orang - 35 tahun
: 10 orang • 100 dari 100 orang menjawab pernah berwisata
• 80 dari 100 orang menjawab mengetahui tentang pariwisata Kabupaten Sumenep
• 81 dari 100 orang menjawab lebih suka media buku sebagai panduan wisata
•
70 dari 100 orang setuju atas pembuatan travel guidebook Kabupaten Sumenep
• 52 dari 100 orang pernah membaca travel guidebook • 32 dari 100 orang menyukai travel guidebook dengan ukuran kurang
dari A4
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Data Primer
Dalam data primer, jenis data ini meliputi wawancara terhadap
Reynold Sumayku Editor National Geographic Traveler Indonesia tentang masalah traveling dan pihak pemerintah dengan Kabid Disparta
Kab.Sumenep, Drs. Bambang Irianto terkait di bidang pariwisata, kuisioner terhadap 100 orang tentang guidebook dan wisata Kabupaten
Sumenep.
65
3.3.2 Data Skunder
Data skunder meliputi data dari internet berupa artikel dan berita dari surat kabar via online, data berupa buku-buku literatur yang sudah
ada.
3.3.3 Sumber Data
Data berupa fenomena, kuisioner, literatur, artikel dan data internet yang mencakup tentang travel guidebook dan Kabupaten Sumenep,
serta kajian-kajian yang mendukung judul dari perancangan. 1. Literatur dari buku, artikel maupun internet yang mencakup mengenai
Travel Guidebook dan Kabupaten Sumenep, serta kajian teori yang
mendukung judul perancangan. 2. Observasi dan Kuisioner adalah sumber data yang bersifat mencari data
dari konsumen baik mengenai presepsi, respon, mereka terhadap travel guidebook
dan Kabupaten Sumenep. 3. Proses Penggalian Data
• Fenomena didapatkan berdasarkan artikel-artikel Koran yang membicarakan topik mengenai Kabupaten Sumenep.
• Fenomena diperjelas dengan melakukan kuisioner kepada target audiens, sehingga berdasarkan data yang didapat dan pandangan
target segmen ditemukan identifikasi dari fenomena yang muncul.
3.4 Metode Perancangan
Proses penelitian ini menggunakan beberapa metode-metode perancangan, antara lain:
1. Penentuan problematika Setelah melihat fenomena yang telah didapat langkah berikutnya
adalah melakukan penentuan problematika dengan cara melakukan observasi dan pencarian informasi dari beberapa sumber media,
kemudian dilakukan analisa untuk ditarik menjadi sebuah identifikasi masalah.
66
2. Riset
Mencari data dari konsumen baik mengenai presepsi, respon, mereka terhadap Travel Guidebook dan pariwisata Kabupaten
Sumenep dengan cara wawancara dan kuisioner. 3. Literatur
Setelah riset didapatkan, selanjutnya mecari tentang data-data yang berhubungan dengan fenomena yang telah ditentukan dan mencari
literatur tentang teknik yang akan dilakukan untuk pembuatan tugas akhir.
4. Konsep Desain
Untuk menentukan konsep desain ini dilakukan dengan cara mengkaji sebuah eksisiting dan melakukan kuisioner untuk
menemukan karakteristik komsumentarget audiens. Kemudian dari sesuatu yang didapat sebelumnya antara fenomena,
permasalahan dan karakteristik audiens digabungkan untuk menemukan keyword dari sebuah konsep.
5. Penentuan Kriteria
Dari ditemukannya keyword dan konsep, dapat diturunkan untuk kemudian menemukan kriteria desain dan menentukan aspek
visual dengan cara mengkaitkan dasar-dasar tinjauan teori yang telah dilakukan.
6. Alternatif Desain
Alternatif desain dapat dilakukan setelah menemukan kriteria dan telah melalui proser pembuatan sketsa. thumbnail, rough design
yang kemudian dipilih beberapa untuk menjadi alternatif desain. 7.
Implementasi Desain Implementasi desain didapat setelah final desain dipilih dari
beberapa alternative desain yang telah dikuisionerkan.
67
3.5 Kerangka Berpikir
Tabel 3.1 Kerangka berpikir
Perancangan Travel Guidebook Kabupaten Sumenep
Alternatif desain Judul
Fenomena : -
Belum adanya media promosi wisata dari Dinas terkait yang diketahui masyarakat luar Madura dan Sumenep
- Kurangnya informasi tentang pariwisata Kabupaten Sumenep
- Minimnya fasilitas penunjuk arah di Madura dan Sumenep
-
Memilik potensi wisata yang lengkap
Rumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa permasalahan yang di
angkat dalam studi ini yaitu : “Bagaimana merancang Travel Guidebook sebagai
media promosi pariwisata di Kabupaten Sumenep
Latar Belakang
dibutuhkan sebuah media yang dapat mempromosikan pariwisata Kabupaten
Sumenep, Media yang paling efektif adalah menggunakan media buku, karena buku adalah
media yang tahan lama dan informatif.
Identifikasi masalah
1. Pembangunan Jembatan Suramadu selesai pada bulan Juni 2009, sehingga mempermudah akses menuju
Kabupaten Sumenep. Jawa Pos–Metropolis, 17 Februari 2009 2.
Sumenep merupakan Kabupaten yang memiliki potensi wisata sejarah budaya, religi, alam, bahari dan konservasi yang banyak, namun tidak banyak orang tahu bahwa di Kabupaten Sumenep memiliki potensi wisata
yang sangat menarik dan tidak kalah dengan tempat pariwisata lain yang ada di Indonesia karena kurangnya publikasi.
3. Tanpa adanya Travel Guidebook, wisatawan akan kesulitan meraih dan mendapatkan apa yang ditawarkan oleh
Sumenep. Karena secara geografis, Sumenep merupakan tempat yang sangat jarang dikunjungi masyarakat luar Madura, serta minimnya fasilitas penunjuk arah di Madura dan Sumenep.
4. Dengan adanya Travel Guide Book, para calon wisatawan akan lebih mengetahui secara visual kondisi alam dan
Riset Depth interview
- Disparta Jatim
- Disparta Kab.Sumenep
- Reynold Sumayku Editor
National Geographic Traveler Indonesia
Kuisioner
Berupa pertanyaan mendalam terhadap target dari audience
Analisis Bab II
‐ Perancangan media
komunikasi visual ‐
Travel Guidebook ‐
Eksisting ‐
Studi Komparator ‐
Studi Kompetitor
Bab III
‐ Metode perancangan
‐ Definisi Judul Perancangan
media komunikasi visual ‐
Jenis dan Sumber Data
Batasan masalah
Membuat media promosi Kabupaten Sumenep dengan informasi yang jelas dan lengkap, serta ditunjang dengan
identitas visual yang menggambarkan keunikan budaya dan keindahan alam yang dimiliki Kabupaten Sumenep,
sehingga para wisatawancalon wisatawan tertarik dan mendapatkan informasi yang jelas.
Konsep
Final desain : -
Buku Panduan Wisata -
Packaging -
Promosi berupa banner, poster, kaos
68
BAB IV KONSEP DESAIN