KONSEP DESAIN PERANCANGAN TRAVEL GUIDEBOOK “THE EPIC JOURNEY OF SUMENEP”.

68

BAB IV KONSEP DESAIN

4.1 Hasil Analisa Riset

Kabupaten Sumenep terletak di ujung timur Pulau Madura, kondisi geografis wilayahnya terdiri dari daratan dan Kepulauan sebanyak 126 Pulau. Wilayah ini dulunya merupakan wilayah bagian kerajaan-kerajaan besar yang berpusat di Pulau Jawa, seperti Kerajaan Shingasari, Majapahit, Demak, serta Mataram. Sumenep saat ini merupakan salah satu destinasi tujuan wisata di Jawa Timur. Di sektor pariwisata, Kabupaten Sumenep memiliki wisata alam yang berpotensi. Area geografinya yang dikelilingi oleh beberapa selat dan lautan sering menjadi persinggahan kapal-kapal pesiar Internasional yang lewat. Salah satu lokasi wisata yaitu Pantai Lombang yang terletak di bagian paling timur Kabupaten Sumenep, dengan pasir putih yang terasa lembut di telapak kaki, dipadu sejuknya udara dari rimbun dan hijaunya hutan cemara udang. Selain itu Pantai Slopeng dengan hamparan gunung pasir putih yang mengelilingi sisi pantai sepanjang hampir 6 km. Bila anda suka memancing ikan di laut, maka kawasan pantai ini sangat cocok untuk aktifitas para pemancing karena areal lautnya kaya akan beragam jenis ikan. Selain memiliki wisata alam Kabupaten Sumenep juga memiliki berbagai macam wisata salah satunya wisata religi, karena dalam sejarahnya Sumenep adalah sebuah kerajaan Islam yang berpusat di pulau jawa. Asta Karang Sabu merupakan kompleks pemakaman keluarga Raja atau Adipati Sumenep yang memerintah pada abad 15 yaitu Pangeran Ario kanduruan, Pangeran Lor dan Pangeran Wetan. di daerah karang sabu inilah beliau memimpin pemerintah Sumenep pada saat itu. Dan kompleks pemakaman Asta Tinggi Sumenep merupakan kompleks pemakaman Raja-Raja Sumenep yang dibangun pada tahun 1644 M. terletak di daerah dataran Tinggi Kebon Agung Sumenep. 69 Berdasarkan polling bahwa ada 80 responden mengetahui bahwa Kabupaten Sumenep merupakan destinasi wisata yang berada di pulau Madura dan 70 responden pernah berkunjung ke lokasi wisata yang berada di Kabupaten Sumenep. Dan sampai sekarang Belum pernah ada buku ataupun media yang menjelaskan informasi secara lengkap mengenai wisata yang ada di Kabupaten Sumenep, sedangkan berdasarkan hasil polling terdapat 85 responden yang tertarik untuk berkunjung ke lokasi wisata yang berada di Kabupaten Sumenep dan 73 tertarik untuk mengetahui lokasi wisata apa saja yang ada di Kabupaten Sumenep. Karena sebanyak 65 responden ingin berkunjung ke lokasi wisata di Kabupaten Sumenep dan sebanyak 82 tertarik untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang ragam wisata yang ada di Kabupaten Sumenep. Dan sesuai dengan hasil polling yang ada bahwa ada 70 responden yang mengatakan bahwa media yang tepat untuk informasi wisata Kabupaten Sumenep adalah travel guidebook.

4.2 Segmentasi

Geografis • Kota-kota besar di Jawa Timur Khususnya kota Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Malang yang merupakan kota besar yang lokasinya berdekatan dengan Jembatan Suramadu yang merupakan akses untuk menuju ke pulau Madura. Demografis • Pria,wanita 25 – 35 Di usia ini orang dewasa lebih banyak yang mempunyai ambisi untuk mengetahui dan menambah wawasan dengan melakukan travelling. Dan di usia ini juga lebih banyak responden yang mengetahuimengenal Kabupaten Sumenep sebagai daerah tujuan wisata dan ingin mengetahui dan berkunjung ke Kabupaten Sumenep. Di usia ini seseorang juga sudah memasuki usia separuh baya, yaitu manusia dewasa mulai memasuki tahap usia kemapanan dan mulai mengkonsumsi barang-barang yang dapat dijadikan symbol kekuasaan Ujang, 2002. 70 • Pengeluaran antara Rp. 1.500.000 - 2.500.000 perbulan • Pendidikan SMA, S1 dan sederajat, Pekerja. • SES B1,A1,A2 • Menyukai travelling • Menyukai sejarah Indonesia, terutama yang berhubungan dengan budaya • Suka membaca buku • Tertarik akan hal baru • Status Lajang dan Berkeluarga Awal Karakteristik target segmen masa dewasa 0TOrang dewasa adalah orang yang memiliki kematangan baik dari segi fisik maupun segi pikiran dan mampu bertanggung jawab semua yang dilakukan. Freud Bischof:1976, sesorang dikatakan dewasa apabila orang itu bertanggung jawab terhadap pekerjaan sehari-hari dan cinta yang telah diikrarkan khususnya kepada pasangan pernikahan. Freud juga menjelaskan bahwa sesorang dikatakan dewasa apabila mau dan mampu bertanggung jawab terhadap segala tingkah laku, pekerjaan dan karir yang dilakukan sehari-hari. Target audiens yang dibidik nantinya adalah laki-laki dan perempuan yang berada pada rentang usia 25-35 tahun di mana rentang usia tersebut berada pada masa dewasa awal. Orang dengan usia sekitar 25-35 tahun cenderung memiliki penghasilan pribadi dan memiliki banyak kesibukan pekerjaan sehingga membutuhkan penyegaran pikiran dengan cara berwisata. Berikut adalah karakteristik pada masa dewasa awal dalam salah satu minat pribadi hiburan : Hiburan Walaupun hiburan merupakan kegiatan di mana orang menjadi peserta pasif bila dinikmati oleh semua usia, kebutuhan akan hiburan meningkat pada usia dewasa. Beberapa jenis hiburan yang kurang disukai pada masa remaja menjadi kesukaan ketika dewasa. Hiburan popular di 71 kalangan dewasa awal, yaitu membaca, mendengarkan musik, menonton film, mendengarkan radio, menonton televisi. Kebutuhan Konsumen Target konsumen dewasa awal adalah orang-orang yang memiliki mobilitas tinggi, memperhatikan masalah trend fashion, musik, film, event. Memiliki ketertarikan terhadap isu sejarah dan budaya, maupun sosial dan politik. Memiliki minat akan media informasi dan bersifat selektif terhadap buku yang dibaca.

4.3 Target Segment

Psikografis target segmen Penggemar traveling, pekerja keras, suka membaca buku, tertarik akan hal baru, semangat belajar tinggi. Kepribadian Target Segment: • Mulai memasuki tahap manusia kemapanan • Nilai Baca mampu menumbuhkan minat lamabaru • Mulai mencari barang-barang berkualitas untuk menjaga penampilan dan mendukung kariernya • Sebagian mengalami puber kedua, dan sebagian mencari symbol symbol kekuasaan dan mulai mengkonsumsi barang-barang yang dapat dijadikan symbol kesuksesan Demografi - Umumnya laki-laki - Urban Jakarta A+ - Usia matang - SES tinggi - Pendidikan tinggi Karakteristik - Tujuan hidupnya adalah kejayaan dan kemakmuran. 72 - Mereka menyenangi kompetisi dan senang dikagumi orang lain. - Mereka cenderung dominan dalam pergaulan. - Kelompok ini adalah orang-orang yang senang bertindak The man of action , menyenangi cuisine, menyukai politik serta pandai berfilosofi. - Mereka menyukai traveling, penikmat makanan di luar rumah, menyenangi iklan dan politik. Sample Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk penarikan sampel adalah teknik non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak menggunakan teori probabilitas, artinya tidak semua unit populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel penelitian Bungin, 2005:109. Populasi penduduk Surabaya berusia25-35 tahun berdasarkan sensus penduduk tahun 2008 sumber: Biro Pusat Statistik Surabaya adalah: 1.350.339 jiwa, dan persentase ketidak telitian yang digunakan adalah sebesar 5. Hasil survei sepada 100 orang responden target audiens Perancangan Travel Guidebook Kabupaten Sumenep : Jumlah responden : 100 orang Jenis kelamin - Laki-laki : 76 orang - Perempuan : 24 orang Jarak umur : 25 – 35 tahun - 25 tahun : 33 orang - 27 tahun : 15 orang - 32 tahun : 42 orang - 35 tahun : 10 orang • 100 dari 100 orang menjawab pernah berwisata • 80 dari 100 orang menjawab mengetahui tentang pariwisata Kabupaten Sumenep 73 • 81 dari 100 orang menjawab lebih suka media buku sebagai panduan wisata • 70 dari 100 orang setuju atas pembuatan travel guidebook Kabupaten Sumenep • 52 dari 100 orang pernah membaca travel guidebook • 32 dari 100 orang menyukai travel guidebook dengan ukuran kurang dari A4 Dari hasil target segment Consumer Journey Nama : Ahmad Bahrul Ulum Tempat tanggal lahir : Surabaya, 20 Februari 1983 Alamat : Jl. Balongsari Tama Blok 6, No 7, Surabaya Status : Lajang Jenis Kelamin : Laki-laki Bekerja di : Universal Production Alamat Kantor : Jl. Manukan Yoso No. 21 Surabaya Time Aktivitas Tempat Point of Contact 04.30 Bangun pagi untuk Sholat subuh Ruang kamar Sajadah, meja, tv, gelas, laptop, buku fotografi, majalah traveling 04.50 Tidur lagi Ruang kamar Lemari, meja, tv, gelas, laptop, buku fotografi, majalah traveling 06.30 Bangun Ruang kamar Lemari, meja, tv, gelas, laptop, buku fotografi, majalah traveling 07.00 Mandi Kamar Mandi Pakaian kotor, sabun cuci, handuk, gayung 07.30 Siap berangkat ke kantor, sarapan Ruang Kamar Lemari, meja, tv, gelas, laptop, pakaian, buku fotografi, majalah traveling, sepeda motor, piring, gelas 08.30 Membeli di mini market Mini market Majalah, rak tabloid, snack, minuman, rokok, poster, LCD tv iklan 08.40 Perjalanan menuju kantor Jalan raya Baliho, poster, mobil, sepeda motor, stiker 09.00 Masuk Kantor Kantor Meja, komputer, buku foto, majalah traveling, kamera, gelas, poster wisata 13.30 Istirahat Kantin TV, meja, poster, piring, gelas, laptop 74 14.00 Masuk kantor Parkiran Meja, komputer, buku foto, majalah traveling, kamera, gelas, poster wisata 17.00 Perjalanan pulang kantor Jalan raya Baliho, poster, mobil, sepeda motor 17.30 Toko buku Toko buku togamas Buku traveling, majalah, komputer, buku fotografi 19.00 Pulang ke rumah Ruang kamar Lemari, meja, tv, gelas, laptop, buku fotografi, majalah traveling 19.25 Sholat Kamar Sajadah, meja, tv, gelas, laptop, buku fotografi, majalah traveling 19.40 Sosial media internet Kamar Lemari, meja, tv, gelas, laptop, buku fotografi, majalah traveling, video lokasi wisata, web fotografi, twitter, youtube, facebook 22.00 Makan malam Ruang makan Lemari, meja, tv, kalender, piring, gelas 23.00 NontonTV kabel Ruang tamu Lemari, meja, tv, kalender, motor, majalah traveling, discovery channel, national geographic channel 24.00 Membaca buku Ruang Kamar Lemari, meja, tv, gelas, laptop, buku fotografi, majalah traveling, majalah National Geographic 24.40 Tidur malam Ruang kamar Meja, tv, gelas, laptop, buku fotografi, majalah traveling Tabel 4.1. Consumer Journey 75 Gambar 4.1, Dokumentasi Consumer Journey Sumber:Ahmad Fitroni, 2013. Kesimpulan Analisa Consumer Insight Dari studi analisa yang didukung dengan wawancara dan kuisioner disimpulkan bahwa kegiatan wisata sangat diperlukan untuk target segment, dengan adanya travel guidebook akan sangat membantu target segmen dalam melakukan kegiatan berwisata. Sebuah media travel guidebook dirasa sangat efektif karena target segmen adalah orang yang suka membaca dan gemar melakukan kegiatan travelling. Untuk sistem pemasaran dari travel guidebook akan di distribusikan melalui Pusat Informasi Wisata yang ada di Kabupaten Sumenep, di beberapa toko buku, dan di mini market yang sekarang sudah banyak tersedia di setiap kota khususnya di Jawa Timur sebagai bentuk kemudahan para wisatawan itu sendiri, yaitu membeli pada saat melakukan perjalanan tanpa harus menuju ke toko buku ataupun Dinas Pariwisata untuk mendapatkan sebuah informasi wisata dan lebih efektif dalam masalah waktu karena target 76 segmen adalah pekerja yang mempunyai jam kerja penuh selama satu minggu. Hasil Point of Contact PoC Point of Contact yang dapat mewakili aktifitas audiens melalui hasil survey berdasarkan tingkat frekuensi paling efektif adalah poster, video, media sosial, kaos.

4.4 Unique Selling Preposition

Buku travel guide yang berjudul “The Epic journey Of Sumenep” khusus membahas pariwisata di Kabupaten Sumenep lengkap dengan informasi transportasi, penginapan atau hotel, peta denah lokasi wisata, dan menampilkan kamus berbahasa madura beserta tips dan trik saat melakukan travelling. Dan dalam penulisan dan visual buku ini akan mengedepankan unsur budaya masyarakat Sumenep dan keindahan alam untuk meciptakan sebuah image keindahan yang dimiliki Kabupaten Sumenep. Selain itu juga menampilkan beragam wisata alam, religi dan sejarah. Menampilkan lokasi tujuan wisata sekaligus informasi yang lengkap untuk kemudahan wisatawan saat berwisata, dengan tampilan visual yang sesuai dan foto yang menggunakan teknik fotografi dokumenter sehingga akan mempunyai daya tarik dan memberikan kemudahan untuk para wisatawan saat berwisata di Sumenep. 77

4.5 Konsep Keyword

Tabel 4.2 Konsep keyword Definisi Konsep Keyword Keyword : “Epic Journey” Konsep utama dalam perancangan travel guidebook Kabupaten Sumenep adalah “Epic Journey”. “Epik” yang artinya sebuah kisah hebat biasanya berupa puisi cerita kepahlawanan, syair panjang yg menceritakan riwayat perjuangan seorang pahlawan, wiracarita . Journey yang artinya LATAR BELAKANG Kriteria Visual Travel Guidebook Kabupaten Sumenep • Agar travel guidebook bisa dikatakan jelas, efektif, komunikatif dan menarik kemasannya maka diperlukan foto dan bahasa yang bisa menunjukkan suasana asli dan informasi yang jelas agar buku tersebut lebih menarik. • Travel guidebook harus bisa mencerminkan karakter atau ciri khas dari Kabupaten Sumenep. Atau dengan cara lain yaitu memunculkan trend visual yang khas dari Sumenep. • Setiap informasi lokasi wisata disertai dengan foto. • 71 responden mengatakan bahwa ukuran untuk travel guidebook sumenep berukuran kurang dari A4, agar mudah dibawa dan lebih efektif. • Untuk travel guidebook Kabupaten Sumenep identik dengan nuansa alam yang masih alami. Sumenep Adalah sebuah Kabupaten yang terletak di pulau madura, sebelum tergabung dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, Sumenep diperintah oleh Adipati dibawah pengaruh kerajaan-kerajaan besar yang pernah berdiri di Pulau Jawa. Di sektor pariwisata, Kabupaten Sumenep memiliki wisata yang berpotensi. Seperti wisata alam, wisata religi,dan wisata sejarah budaya. Ini yang menjadikan Sumenep sebagai salah satu destinasi wisata di wilayah Jawa Timur. Presentase tujuan wisata di Kabupaten Sumenep yang paling banyak dikunjungi wisatawan adalah wisata alam dan budaya. SEGMENTASI Psikografis Penggemar traveling, pekerja keras, suka membaca buku, tertarik akan hal baru, semangat belajar tinggi, Percaya diri. Geografis Kota-kota besar di Jawa Timur Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Malang Demografis Unisex Laki-laki dan Wanita, Dewasa usia 25-35 tahun, Pendidikan SMA - S1 dan sederajat, Tinggal di Perkotaan Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Malang, Pengeluaran Rp. 750.000 - 1.500.000 perbulan ,Menyukai travelling, Status lajang atau berkeluarga awal Kepribadian Suka komunitas untuk membentuk relasi yang akrab, Nilai Baca mampu menumbuhkan minat lamabaru, FOI The Savvy Conqueror City Slickers Main untuk menang 16 USP Buku travel guide yang khusus membahas pariwisata di Kabupaten Sumenep sebuah Kabupaten yang memiliki beragam wisata alam, religi dan sejarah, menampilkan lokasi tujuan wisata sekaligus informasi yang lengkap untuk kemudahan wisatawan saat berwisata, dengan tampilan visual yang sesuai, dengan foto yang menggunakan teknik fotografi sehingga akan mempunyai daya tarik dan kemudahan untuk para wisatawan. Travel Guidebook • Mengenai travel guidebook, Kabid Disparta Kab.Sumenep, Drs. Bambang Irianto mengatakan apabila seseorang memegang informasi yang lengkap mengenai objek wisata Sumenep maka seseorang itu akan lebih mudah untuk memutuskan pergi berwisata ke Sumenep Irianto, wawancara 5 november 2012. • Fenomena buku travel guide di indonesia saat ini adalah masyarakat yang mulai menyukai travelling. • Travel guidebook memberikan gambaran suatu daerah yang ingin dikunjungi seseorang. Pada umumnya buku sudah dilengkapi dengan tempat-tempat menarik suatu daerah seperti tempat wisata, lokasi hotel, restoran, serta rute-rute kendaraan. • Buku travel guide memiliki pengertian sebagai buku petunjuk dan pedoman dalam melakukan kegiatan pariwisata. EPIC JOURNEY 78 perjalan, petualangan atau melakukan perjalanan atau dalam perjalanan Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1999. Arti kata Epic Journey adalah sebuah informasi yang akan disampaikan kepada seseorang wisatawan saat berwisata di Kabupaten Sumenep yang divisualisasikan melalui sebuah travel guidebook dengan bahasa yang komunikatif dan mengangkat unsur budaya lokal, serta foto dan layout yang menarik dengan nuansa warna yang alami, dan dengan dikemas dalam sebuah buku yang mudah dibawa dan dibaca dimana saja. Dengan penambahan sebuah tagline Dream It, Plan It, Do It. untuk di pasang di setiap media pendukung dan di dalam buku untuk memancing rasa ketertarikan para target segmen.

4.6 Penjabaran Konsep

4.6.1 Deskripsi Konten Isi 1.

Catatan Penyusun Tips Dan Trik Saat Berwisata Berisi kata pengantar dan penjelasan singkat tips dan trik perisapan sebelum pergi berwisata ke Sumenep.

2. Bagian Introduction

Berisi kata pengantar dan penjelasan singkat tentang sejarah Kabupaten Sumenep.

3. Daftar Isi

Berisi judul untuk setiap halaman.

4. Bagian Pertama Wisata Alam

Penjelasan tentang lokasi wisata alam yang terdiri dari Gua Jeruk dan Sungainya, Pantai Slopeng, Pantai Badur, Pantai Ponjug, Kampung Kasur Pasir, Sumber Air Kirmata, Gunung Payudan, Pantai Badur, Gua Kandalia, Pantai Lombang, Pantai Dara Tua, Penggalian Batu Bukit Panjalin, Pulau Kangean, Pulau Raas, Pulau Saor, Wisata Taman Laut Gilibalak Pulau Talango, Wisata Taman Laut Mamburit Pulau Arjasa. 79

5. Bagian Kedua Wisata Sejarah Dan Budaya

Penjelasan tentang lokasi wisata sejarah dan budaya yang terdiri dari Museum dan Keraton Sumenep, Klenteng Pau Sian Lin Kong, Asta Sayyid Yusuf, Asta Majapahit, Asta Ponjuk, Masjid Agung, Taman Adipura, Kompleks Asta Katandur dan Paddusan, Seni Tayyub, Asta Panaongan, Seni Topeng, Seni Macopat, Asta Juruan “Raden Patah”, Saronen, Upacara Petik Laut, Karapan Sapi.

6. Bagian Ketiga Wisata Minat Khusus

Penjelasan tentang lokasi wisata yang terdiri dari Pembuatan Garam, Batik Tulis Madura, Kerajinan Keris, Kerajinan Ukir Kayu, Ayam Bekisar, Pengusaha Kerupuk, Pengusaha Genting, Pengusaha Keripik Singkong, Pengusaha Petis dan Terasi.

7. Bagian Keempat Wisata Kuliner Tradisional

Berisi tentang lokasi makanan khas tradisional Sumenep yang terdiri dari Kripik Singkong, Jajan Pattola, Maco, Apen, Jubada, Asrep, Kaldu Kokot, Sate Madura, Soto Sabrang, Cake.

8. Bagian Kelima Informasi Transportasi

Berisi tentang informasi rute kendaraan untuk transportasi umum saat berada di Sumenep, lengkap dengan perkiraan harga dan tips saat berkendara di angkutan umum.

9. Bagian Enam Informasi PenginapanHotel

Berisi tentang informasi nama dan alamat penginapanhotel beserta perkiraan harga.

10. Peta Pariwisata

Berisi sebuah denah lokasi wisata beserta rute perjalanan untuk kendaaran umum dan pribadi.

11. Kamus Bahasa Madura

Penjelasan tentang makna kata-kata yang umum digunakan untuk bertanya atau mengucapkan sesuatu yang memakai Bahasa Madura untuk memudahkan para wisatawan jika ingin berkomunikasi dengan masyarakat Sumenep. 80

12. Catatan Akhir Perjalanan

Berisi daftar pustaka, prakata dari penulis dan notes. Susunan Isi Materi: - Cover - Cover Dalam - Catatan Penyusun Tips Dan Trik Saat Berwisata - This book belongs to : buku ini milik : identitas pemilik buku - Daftar isi - Sejarah Kabupaten Sumenep - Wisata Alam - Wisata Sejarah dan Budaya - Wisata Minat Khusus - Wisata Kuliner Tradisional - Informasi Transportasi - Informasi PenginapanHotel - Peta Pariwisata - Kamus Bahasa Madura - Catatan Akhir Perjalanan - Cover dalam - Cover

4.7 Ukuran Buku

Buku panduan wisata atau Travel guidebook ini berukuran 14x20 cm relatif kecil karena diharapkan dapat mudah dibawa oleh pembaca, hasil kesimpulan tersebut berdasarkan dari hasil kuisioner yang dilakukan kepada 100 audiens, yaitu sebagai berikut: 81 Bagan 4.1. Hasil Kuisioner

4.8 Konsep Perancangan Media Pendukung

Adapun konsep perancangan media pendukung menitik beratkan pada penempatan media. Pemilihan media pendukung lebih menerapkan media-media yang berkomunikasi langsung di tempat-tempat yang sering dikunjungi wisatawan. Media pendukung yang dipakai dibawah ini adalah untuk memberitahukan kepada masyarakat khususnya target segmen yang didapat melalu riset consumer journey. 1. Poster Buku display Poster memiliki kegunaan sebagai pemberi informasi kepada masyarakat mengenai keberadaan Travel Guidebook Kabupaten Sumenep The Epic Journey Of Sumenep. Poster ditempatkan pada hotel-hotel, biro perjalanan atau bandara serta di toko-toko buku sebagai salah satu media untuk menginformasikan keberadaan buku secara langsung terhadap target audiens. 2. Video Dokumenter Video dokumenter memiliki kegunaan pemberi informasi secara visual bagamana kondisi Sumenep yang sebenarnya melalui audio visual. Video dokumenter berdurasi skitar 4-5 menit untuk memancing rasa ingin tahu para target segmen dan akhirnya Yang menyukai Buku Yang menyukai Internet Yang menyukai Video Ukuran A4 ‐ A5 Ukuran A4 Ukuran A5 82 memutuskan untuk membeli travel guidebook Kabupaten Sumenep The Epic Journey Of Sumenep. Video dokumenter ditempatkan di dalam media internet yaitu media sosial YouTube dan Vimeo untuk memudahkan para target segmen melihat review dari pariwisata Kabupaten Sumenep dan dengan tujuan mengefektikan promosi dari travel guidebook itu sendiri. 3. X-banner display X-banner memiliki kegunaan dalam memberikan informasi kepada masyarakat keberadaan buku travel guidebook Kabupaten Sumenep The Epic Journey Of Sumenep. X-banner memiliki bentuk media yang mecolok perhatian sehingga sangat cocok ditempatkan di bandara, hotel, biro perjalanan, serta toko-toko buku di Indonesia. 4. T-shirt Menjadi salah satu bentuk pemilihan bonus merchandise yang disispkam setiap buku travel guidebook Kabupaten Sumenep The Epic Journey Of Sumenep dengan edisi terbatas. Fungsi utamanya adalah agar dapat digunakan oleh pemilik buku dalam kegiatannya sehai-hari, hal ini secara tidak langsung bisa menjangkau target sasaran diluar target audiens. 5. Pembatas buku bonus buku Pembatas buku juga menjadi salah satu pilihan bonus merchandise buku ini. Gunanya adalah mempermudah proses pembacaan buku oleh pembaca. Di desain simpel dan unik.

4.9 Strategi Komunikasi Gaya Bahasa

Dalam penulisan travel guidebook Kabupaten Sumenep menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, bahasa yang digunakan adalah bahasa yang tidak terlalu terikat dalam kaedah bahasa Indonesia baku, dan sedikit mengandung unsur bahasa yang dipakai dalam pergaulan sehari hari, tetapi tetap terkesan sopan, mengingat media ini mengedepankan fungsi travel guidebook Kabupaten Sumenep 83 sebagai identitas dari Kabupaten Sumenep itu sendiri yang terkenal dengan tutur bahasa dan perilaku masyarakatnya yang halus. Sesuai kuisioner ada 64 orang menjawab bahwa gaya bahasa yang sesuai dengan travel guidebook Kabupaten Sumenep adalah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pada bagian tertentu akan mengemukakan nilai budaya dan sejarah, bahasa formal akan lebih ditekankan untuk memberikan kesan ilmiah. Salah satu kekuatan dari media ini adalah cara tutur kata yang menarik dan menggugah emosi pembaca, sekaligus terdapat dialog didalamnya dengan gaya bahasa ringan dan mudah dimengerti. Di bab terakhir terdapat daftar kata-kata sulit. Terjemahan dari bahasa Madura kedalam bahasa Indonesia dan bahasa madura kedalam bahasa inggris. Dalam hal ini seperti kamus.

4.10 Strategi Visual

Gaya layout yang akan digunakan dalam perancangan buku ini mengacu pada konsep awal, yaitu mengedepankan konsep visual tentang sebuah keindahan. Sesuai kuisioner terhadap 100 responden ada 76 orang menyukai desain yang simpel sebagai desain yang sesuai untuk travel guidebook Kabupaten Sumenep. 68 orang memilih bahwa foto yang ditampilkan lebih besar dengan perkiraan perbandingan 50-50. Layout akan ditata dengan banyak whitespace untuk menghindari kejenuhan yang sering sekali terjadi dalam membaca travel guide. Cover depan disertai dengan foto utama Pantai dan kolase beberapa lokasi wisata lain seperti Masjid Jamik, Karapan Sapi, dan Asta Tinggi. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan audiens bahwa wisata utama yang disajikan di pariwisata Kabupaten Sumenep adalah wisata alam yaitu yang lebih dominan di wisata pantai. Karena kemasan travel guidebook yang bagus hendaknya menampilkan gambar dari peran utama dari buku tersebut dan dalam buku ini adalah wisata alam, atau menampilkan hal-hal yang menjadi ciri khas dari peran utama tersebut Depht Interview dengan Reynold Sumayku Editor Majalah National Geographic Traveler Indonesia , 1 Maret 2013. 84 Visual yang berada di cover depan adalah foto wisata alam, judul buku, nama pengarang, terdapat kolase foto sebagai petunjuk bahwa terdapat berbagai macam wisata yang ditampilkan. Font judul nama buku untuk cover depan menggunakan jenis font yang tegas dan kaku dengan ukuran minimal 30, agar jelas dibaca dengan jarak 2m. Sedangkan untuk cover belakang menampilkan pendapat mengenai pariwisata Kabupaten Sumenep dari tokohtraveller terkemuka di Indonesia. Dan disertai dengan foto dari tokohtraveller tersebut. Dan sedikit cuplikan tentang isi buku. Setiap halaman selalu ada foto, dan sedikit menggunakan ornamen untuk angka di tiap halaman. Mengingat media ini adalah travel guidebook. Namun untuk ukuran gambar tidak selalu sama disetiap halamannya. Tergantung kondisi banyaknya isi informasi. Agar pembaca tidak bosan dengan tampilan foto yang disuguhkan. Didalam isi buku menciptakan warnanuansa natural, tidak banyak warna yang dipakai untuk memudahkan pembaca saat berada di perjalanan. Adapun dari travel guidebook memiliki jumlah 160 halaman 80 lembar, beserta beberapa aplikasi pendukung yang dijadikan satu paket dengan buku seperti pembatas buku serta beberapa media pendukung dalam bentuk display. 85 Gambar 4.2, Layout Travel Guidebook Lonely Planet Sumber: www.amazon.com, diakses 15 Desember 2012. Contoh diatas tatanan layout sebuah travel guidebook yang simpel dengan menggunakan porsi foto lebih banyak serta penggunaan warna yang tidak terlalu mencolok, dari segi fotografi gambar diatas sangat menarik dan bisa menunjukkan bahwa lokasi tersebut memang seperti itu adanya tanpa adanya proses editing yang berlebihan untuk membuat kepercayaan pembaca tentang keaslian kondisi lokasi wisata yang akan mereka kunjungi. Grid dan Margins Grid merupakan kerangka tipografis dan piktorial yang digunakan pada banyak aspek desain, tetapi terutama sekali digunakan dalam bidang editorial Grid pada dasarnya digunakan untuk menciptakan keteraturan pada desain. Menurut Sigit Santoso dalam Advertising Guide Book, grid yang baik harus fleksibel dan fungsional sehingga mampu untuk menampung keanekaragaman perubahan layout serta menyediakan ruang yang cukup untuk binding dan trimming. Sedangkan Margins adalah ruang kosong antara trim dimana halaman dipotong dengan bidang yang dicetak langsung terutama teks dan image dari halaman. Pada umunmya, margins diasosiasikan dengan perhitungan matematis antara ukman halaman dengan teks, namun tidak ada aturan baku mengenai proporsi margins. Menurut 86 Andre Jute dalam Grids, The Structure of Graphic Design, proporsi yang paling umum digunakan berdasar pada golden section atau proporsi 34:21 atau 1:1,618 dimana tinggi area cetak sama dengan lebar kertas dengan proposi margins 2 : 3 : 4 : 6. Grid yang digunakan untuk buku Travel Guidebok ini memiliki 3 tiga kolom, dengan tujuan memberi kemudahan pada variasi tanpa menghilangkan kesan kesatuan. Dimana kesatuan dapat tercipta dengan melakukan pengulangan- pengulangan layout pada beberapa halaman yang berbeda sehingga memiliki kesan serupa, sedangkan variasi dapat tercipta dengan memberi perbedaan-perbedaan kecil namun mendasar pada beberapa layout. Sedangkan untuk margins, buku ini menggunakan margins yang tidak sama dan informal. Tujuannya adalah menghindari kebosanan dengan menampilkan kesan asimetris yang dinamis namun tetap elegan. Margins terbesar dalam buku terletak pada bagian dalam, hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi masalah pada saat binding dan memudahkan pembaca untuk tetap mampu membaca secara utuh tanpa kesulitan apapun. White Space White space merupakan salah satu elemen penting dalam mendesain layout, dimana fungsi utamanya adalah memberi teks dari image ruang untuk bernafas, setelah halaman-halaman yang terisi penuh. Pada dasarya, white space akan langsung diasosiasikan sebagai ruang putih tanpa teks atau image apapun. Namun white space tidak harus selalu putih, dimana ruang yang cukup lebar sebagai aksentuasi pada layout yang penuh sudah akan menjadi white space yang cukup.

4.11 Warna

Gaya layout yang akan digunakan dalam perancangan buku ini mengacu pada konsep awal, yaitu mengedepankan konsep visual tentang sebuah keindahan. Sesuai kuisioner terhadap 100 responden ada 76 orang 87 menyukai desain yang simpel sebagai desain yang sesuai untuk travel guidebook Kabupaten Sumenep. 68 orang memilih bahwa foto yang ditampilkan lebih besar dengan perkiraan perbandingan 50-50. Layout akan ditata dengan banyak whitespace untuk menghindari kejenuhan yang sering sekali terjadi dalam membaca travel guide. Gambar 4.3. Lambang Kabupaten Sumenep Sumber: www.sumenep.go.id, diakses 20 Februari 2013. Definisi warna dari logo adalah sebgai berikut : • Pita di dalam warna putih dan merah : Pita dalam perisai ditetapkan berwarna dasar putih dan tulisan dengan warna dasar berwarna merah, melambangkan sang merah putih bendera kita Negara Republik Indonesia. • Dasar Hijau dari : Warna hijau ialah berarti yang akan datang harapan terhadap cita-cita yang diperjuangkan. • Warna Hitam : Sebagai batas tertentu yang melingkari perisai dengan arti dari lingkaran termaksud menyatukan cita-cita http:www.sumenep.go.id diakses 2 maret 2013. Dominan warna yang dipakai untuk warna dalam layout buku adalah warna putih, hijau,dan kuning karena warna tersebut adalah warna 88 alam yang merupakan simbol dari kesejukan dan keindahan dan sesuai dengan judul buku “The Epic Journey Of Sumenep”.

4.12 Tipografi

Rupa huruf yang digunakan adalah jenis huruf tegas yang memunculkan kesan simpel tapi tetap terlihat elegan. Berikut hasil survey pilihan penggunaan font kepada 100 orang responden target audience, Jenis huruf yang sesuai untuk penulisan Travel Guidebook “The Epic Journey Of Sumenep” adalah? Gambar 4.3, Font hasil survey Jenis tipografi yang digunakan dibagi menjadi beberapa fungsi : • Untuk membedakan bahasa teks pada buku digunakan format serif italic pada bahasa Indonesia, dan sans serif regular pada teks bahasa Inggris. • Headline pada cover harus berbeda dengan headline teks buku. Script MT Bold ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 BernhardMod BT ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 24 orang Calisto MT ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 16 orang Mongolian Baiti ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 40 orang Impact ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghi j kl m nopqr st uvwxyz 1234567890 10 orang 89 • Sub head line cover font harus berbeda dengan teks buku. • Beberapa coretan kecil sebagai tambahan teks memiliki kebebasan dalam pemilihan font namun dibatasi dengan jenis typo handwriting . Untuk judul buku dan headline menggunakan huruf Mongolian baiti . Dengan ukuran minimal 50. Agar jelas dibaca dengan jarak 2m. untuk textline menggunakan font BernhardMod BT dengan ukuran 11.

4.13 Fotografi

Fotografi dalam travel guidebook ini menggunakan teknik fotografi dokumenter, foto dokumenter merupakan salah satu jenis fotografi yang lebih menonjolkan muatan cerita atau berita ke dalam setiap gambar yang dihasilkan. Kunci foto dokumenter terletak pada kekuatan momen, kekuatan momen menjadi unsur utama dalam menciptakan bagaimana foto yang mampu bercerita dan menyampaikan perasaan melalui gambar. Fotografi dokumenter juga memiliki kekuatan untuk mempermainkan emosi dan psikologis dari yang melihat. Terkadang hanya dengan melihat sebuah foto seseorang mampu merasakan perasaan dan pengalaman yang sama dengan fotografer Kinghorn : 124. Fungsi foto dokumenter dalam keperluannya untuk kegiatan wisata Foto dan perjalanan wisata merupakan dua hal yang nyaris sulit dipisahkan. Foto dokumenter untuk keperluan wisata biasanya memliki variasi-variasi yaitu potrait, landscape, dan human interest Sugiarto, 68- 69. Photography forms a common language in the world . Kinghorn, 167. Makna sebuah foto terkadang mampu untuk berbicara lebih universal dan lebih mudah ditangkap daripada menuliskan beribu-ribu kata -kata. Melalui foto seakan bisa menyampaikan sesuatu tanpa terkendala bahasa. Prinsip diatas membuat salah satu alasan kuat mengapa jenis fotografi dokumenter seringkali digunakan dalam keperluan pariwisata. Faktanya adalah beberapa fotografi jenis dokumenter seringkali diterapkan untuk membantu mencitrakan narasi dari artikel-artikel pada majalah- 90 majalah traveling terkenal di dunia, seperti National Geographic Traveller, Lonely Planet , dan Footprint. Gambar 4.4, Fotografi Dokumenter Sumber: Ahmad Fitroni, 2012. Contoh diatas merupakan fotografi dokumenter, yaitu image orisinilnya merupakan tokoh yang ada didalamnya, dan tidak merubah suatu apapun dalam foto itu. Dan teknik ini nanti yang banyak digunakan pada pembuatan travel guidebook Kabupaten Sumenep.

4.13.1 Elemen Penting Pada Foto Dokumenter The key Essential Is Moment

Momen merupakan kunci penting dalam foto dokumenter. Momen mampu menjadi suatu unsur dalam foto yang bisa menghubungkan antara set nyata dan cerita dalam sebuah foto. Momen mampu nmempengaruhi psikologis dan peranan seseorang serta mampu membuat orang yang melihat mengerti bagaimana sebuah pariwisata itu berjalan Kinghorn, 137. Teknis Pemotretan Menurut Sugiarto 2008, 72-112 untuk menghasilkan sebuah foto yang lebih berkesan dan bermakna, ada baiknya pemotret memperkirakan sasaran apa yang akan diambil sebeleum meakukan perjalanan. “Travelling light Is Travelling Smart” sebuah ungkapan yang disebutkan dalam buku Perfect Digital Photography. Maksudnya adalah lebih baik kita membawa peralatan yang minim untuk keleluasaan gerak sehingga fotografer bisa focus untuk memotret daripada dibingungkan oleh pemilihan peralatan yang terlalu lama dan jumlah peralatan yang banyak namun tidak efektif. 91 Secara teknis pemotretan, teknik yang dipakai untuk pemotretan dokumentari hampir sama. Dalam hal ini telah dirangkum dari berbagai sumber : - Penggunaan ISO 100 hingga 400 untuk pemotretan outdoor dengan cahaya yang memadai, namun jika kondisi pencahayaan kurang memungkinkan maka digunakan ISO yang lebih tinggi. Penggunaan ISO 100 ini seringkalo dipakai karena mampu menampilkan kontras yang prima dengan kondisi pencahayaan yang cukup - Komposisi dalam pemotretan harus ditentukan secara berhati-hati. Saat melakukan pemotretan harus diperhatikan : latar depan dan belakang, perspektif, horizon srta pembagian ruang harus disusun dengan harmonis. - Berbeda dengan foto studio, dimana kita bisa mengatur objek sesuka kita, pada foto dokumenter kita harus pandai mengkomposisikan elemen-elemen yang sudah ada secara alami Photograhing Nature 194 - Cahaya matahari sebagai sumber cahaya utama dan alami. Memperhatikan cahaya matahari pada pagi atau sore yang datang dari samping biasanya mampu menimbulkan efek tekstur tertentu pada objek. Atau yang seringkali dikenal dengan sebutan golden hour. Tidak ada salahnya untuk sabar menunggu momen seperti ini untuk mendapat hasil pencahayaan foto yang baik dan akurat. - Melakukan pembingkaian dengan terlebih dahulu mempelajari keadaan sekitar. Hal ini bisa membantu dalam proses komposisi pada latar depan dan latar belakang yang baik dalam landscape photography . - Menggunakan diafragma kecil untuk mendapat ketajaman foto yang maksimal. Jika memungkinkan menggunakan lensa sudut lebar untuk memperbesar jarak perbedaan anatara objek dekat dan objek jauh. 92 - Melatih imajinasi untuk mencari objek yang menarik dan tidak biasa. dalam hal ini adalah momen dan kultur budaya masyarakat Sumenep untuk mengemasnya secara berbeda, itulah yang mampu menarik perhatian karena gambaran objek terlihat berbeda dari yang biasanya oleh yang melihat. Muatan Cerita Muatan cerita bisa muncul tergantung dari bagaimana kejelian fotografer mengabadikan sebuah set nyata ke dalam hasil foto. Set nyata tersebut bisa berupa sebuah peristiwa, atau cerita kehidupan masyarakat Sumenep yang ingin disampaikan. Inti dari muatan cerita dalam sebuah foto dokumenter adalah bagaimana membawa cerita kehidupan untuk dikemas dalam muatan cerita dalam foto, dalam hal ini adalah muatan kultur budaya masyarakat Kabupaten Sumenep.

4.14 Ornamen

Di pulau Madura terdapat beberapa corak arsitektur tradisional yang berbeda, karena Madura memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dengan budaya Jawa seperti bahasa, bentuk hunian dan ornamen. Sumenep adalah kota yang memliki sejarah sebagai kerajaan dan peninggalan yang ada sekarang yaitu keraton Sumenep mempunyai warisan arsitektur yang cukup lengkap untuk mewakili unsur budaya Sumenep, pembangunan keraton Sumenep dilakukan pada tahun 1763 oleh Panembahan Sumolo dengan arsiteknya Lauw Pia Ngo Konsep dasar pembangunan Keraton Sumenep berdasarkan hablum minallah wa hablum minannas artinya berhubungan dengan Allah dan manusia, ornamen-ornamen di keraton memiliki filosofi yang mendalam dan dipengaruhi oleh berbagai macam budaya. Latar belakang penciptaan ornamen pada arsitektur keraton Sumenep dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor emosi dan faktor 93 teknik. Faktor emosi adalah hasil cipta yang didapat dari kepercayaan, agama, dan magis, sedangkan faktor teknik dalam ornamen berhubungan dengan dari material apa benda itu dibuat dan bagaimana membuatnya. Proses dan hasil proses akulturasi budaya terhadap bentuk ornamen dipengaruhi oleh budaya-budaya asing yang masuk ke Sumenep yaitu budaya Eropa Belanda dan Cinabudaya asing ini berakulturasi dengan budaya lokal Jawa sedangkan pengaruh agama adalah Islam dan HinduBudha. Ragam desain ornamennya berupa motif geometris, flora, fauna, manusia dan bentuk-bentuk yang dipercaya sebagai simbol serta fungsinya sebagai ragam hias murni dan simbolik Karunia : 2010. Gambar 4.5, Ornamen Keraton Sumenep Sumber: Ahmad Fitroni, 2013. Nantinya ornamen ini dipakai dalam layout travel guidebook “The Epic journey Of Sumenep” dan media pendukungnya karena ornamen ini sebagai simbol yang mewakili kultur budaya Kabupaten Sumenep. Pemakaian ornamen ini terdapat pada garis pemisah bab dan garis pemisah antar bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, selain itu juga terdapat pada setiap nomer di setiap halaman. 94 Gambar 4.6, Penciptaan Ornamen Untuk Sub judul Sumber : Ahmad Fitroni, 2013. Latar belakang penciptaan ornamen pada arsitektur keraton Sumenep dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor emosi dan faktor teknik. Faktor emosi adalah hasil cipta yang didapat dari kepercayaan, agama, dan magis, sedangkan faktor teknik dalam ornamen berhubungan dengan dari material apa benda itu dibuat dan bagaimana membuatnya. Proses dan hasil proses akulturasi budaya terhadap bentuk ornamen dipengaruhi oleh budaya-budaya asing yang masuk ke Sumenep yaitu budaya Eropa Belanda dan Cinabudaya asing ini berakulturasi dengan budaya lokal Jawa sedangkan pengaruh agama adalah Islam dan HinduBudha. Ragam desain ornamennya berupa motif geometris, flora, fauna, manusia dan bentuk-bentuk yang dipercaya sebagai simbol serta fungsinya sebagai ragam hias murni dan simbolik Karunia : 2010. Secara umum gaya arsitektural Keraton Sumenep merupakan perpaduan antara gaya arsitektur Eropa, Arab, dan China. Gaya Eropa tampak pada pilar-pilar dan lekuk ornamennya. Sedangkan gaya China bisa dilihat pada ukiran-ukiran yang menghiasi. Detil ukiran bergambar Burung Hong, yang konon merupakan lambang kemegahan yang disakralkan oleh bangsa China. Ada pula Naga yang melambangkan keperkasaan, beberapa bergambar bunga Delima yang melambangkan kesuburan. Demikian pula pada pilihan warna Merah dan Hijau. 95 Makna filosofi dari ornamen ukiran Keraton Sumenep : • Setelan dari Armourbaja adalah simbol dari kekuatan bersenjata. • Tujuh Bintang dan Bulan Sabit melambangkan nubuatramalancatatan bahwa Sumenep diperintah oleh tujuh pangeran dari House of Bendhara Saut, sebuah catatan yang digenapi oleh kekuasaan Bupati Prabuwinoto akhir 1925-1928. • Rumah melambangkan keraton atau istana • Beringin melambangkan tugas penguasa untuk melindungi rakyatnya melawan penyakit dan kelaparan. dipilih karena beringin melindungi manusia terhadap matahari dan memelihara berbagai jenis burung. • Mahkota adalah simbol martabat Kerajaan dan kekuasaan. • Ular bersayapNaga. Bindhara Saut, pendiri rumah penguasa Sumenep menjalani kehidupan pertapa ketika ia masih muda. Ini disebut tapa- hidup. Selama ini tapa Bindhera Saut telah menerima belati atau Golok dalam bentuk ular bersayap, sebenarnya iguana bersayap biawak, Madura: barakai atau bhanjabak. Golok ini disebut Bhanjabak dan saat ini milik salah satu keturunannya di Sumenep. • Kuda bersayap ini milik salah satu penguasa yang paling kuat Sumenep disebut Joko Tole atau pangeran Kuda Panulè. Dia naik kuda ini ketika ia sedang berperang dengan dempo abeng. Perang ini dimenangkan oleh pangeran Kuda Panulè. Keturunannya memerintah Sumenep. Keturunan terakhir adalah seorang putri bernama Ratu Tirtonegoro yang menikah Bendhara Saut, putra Kiai Abdullah dari Batu ampar Sumenep desa. Bendhara Saut kemudian disebut Tumenggung Tirtonegoro. • Mawar melambangkan tugas penguasa untuk menjadi baik dan mulia terhadap rakyat serta orang asing. Dari jauh mereka memiliki warna yang indah dan berbau harum ketika didekati. 96

BAB V IMPLEMENTASI DESAIN