68
BAB IV KONSEP DESAIN
4.1 Hasil Analisa Riset
Kabupaten Sumenep terletak di ujung timur Pulau Madura, kondisi geografis wilayahnya terdiri dari daratan dan Kepulauan sebanyak 126
Pulau. Wilayah ini dulunya merupakan wilayah bagian kerajaan-kerajaan besar yang berpusat di Pulau Jawa, seperti Kerajaan Shingasari, Majapahit,
Demak, serta Mataram. Sumenep saat ini merupakan salah satu destinasi tujuan
wisata di Jawa Timur.
Di sektor pariwisata, Kabupaten Sumenep memiliki wisata alam yang berpotensi. Area geografinya yang dikelilingi oleh beberapa selat dan
lautan sering menjadi persinggahan kapal-kapal pesiar Internasional yang lewat. Salah satu lokasi wisata yaitu Pantai Lombang yang terletak di
bagian paling timur Kabupaten Sumenep, dengan pasir putih yang terasa lembut di telapak kaki, dipadu sejuknya udara dari rimbun dan hijaunya
hutan cemara udang. Selain itu Pantai Slopeng dengan hamparan gunung pasir putih yang mengelilingi sisi pantai sepanjang hampir 6 km. Bila anda
suka memancing ikan di laut, maka kawasan pantai ini sangat cocok untuk aktifitas para pemancing karena areal lautnya kaya akan beragam jenis
ikan. Selain memiliki wisata alam Kabupaten Sumenep juga memiliki
berbagai macam wisata salah satunya wisata religi, karena dalam sejarahnya Sumenep adalah sebuah kerajaan Islam yang berpusat di
pulau jawa. Asta Karang Sabu merupakan kompleks pemakaman keluarga Raja atau Adipati Sumenep yang memerintah pada abad 15
yaitu Pangeran Ario kanduruan, Pangeran Lor dan Pangeran Wetan. di daerah karang sabu inilah beliau memimpin pemerintah Sumenep pada
saat itu. Dan kompleks pemakaman Asta Tinggi Sumenep merupakan kompleks pemakaman Raja-Raja Sumenep yang dibangun pada tahun
1644 M. terletak di daerah dataran Tinggi Kebon Agung Sumenep.
69 Berdasarkan polling bahwa ada 80 responden mengetahui bahwa
Kabupaten Sumenep merupakan destinasi wisata yang berada di pulau Madura dan 70 responden pernah berkunjung ke lokasi wisata yang
berada di Kabupaten Sumenep. Dan sampai sekarang Belum pernah ada buku ataupun media yang menjelaskan informasi secara lengkap
mengenai wisata yang ada di Kabupaten Sumenep, sedangkan berdasarkan hasil polling terdapat 85 responden yang tertarik untuk berkunjung ke
lokasi wisata yang berada di Kabupaten Sumenep dan 73 tertarik untuk mengetahui lokasi wisata apa saja yang ada di Kabupaten Sumenep.
Karena sebanyak 65 responden ingin berkunjung ke lokasi wisata di Kabupaten Sumenep dan sebanyak 82 tertarik untuk mengetahui
lebih dalam lagi tentang ragam wisata yang ada di Kabupaten Sumenep. Dan sesuai dengan hasil polling yang ada bahwa ada 70
responden yang mengatakan bahwa media yang tepat untuk informasi wisata Kabupaten Sumenep adalah travel guidebook.
4.2 Segmentasi
Geografis
• Kota-kota besar di Jawa Timur Khususnya kota Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Malang yang merupakan kota
besar yang lokasinya berdekatan dengan Jembatan Suramadu yang merupakan akses untuk menuju ke pulau Madura.
Demografis
• Pria,wanita 25 – 35 Di usia ini orang dewasa lebih banyak yang mempunyai ambisi untuk
mengetahui dan menambah wawasan dengan melakukan travelling. Dan di usia ini juga lebih banyak responden yang mengetahuimengenal
Kabupaten Sumenep sebagai daerah tujuan wisata dan ingin mengetahui dan berkunjung ke Kabupaten Sumenep. Di usia ini seseorang juga sudah
memasuki usia separuh baya, yaitu manusia dewasa mulai memasuki tahap usia kemapanan dan mulai mengkonsumsi barang-barang yang dapat
dijadikan symbol kekuasaan Ujang, 2002.
70 • Pengeluaran antara Rp. 1.500.000 - 2.500.000 perbulan
• Pendidikan SMA, S1 dan sederajat, Pekerja. • SES B1,A1,A2
• Menyukai travelling • Menyukai sejarah Indonesia, terutama yang berhubungan dengan
budaya • Suka membaca buku
• Tertarik akan hal baru • Status Lajang dan Berkeluarga Awal
Karakteristik target segmen masa dewasa
0TOrang dewasa adalah orang yang memiliki kematangan baik dari segi fisik maupun segi pikiran dan mampu bertanggung jawab semua
yang dilakukan. Freud Bischof:1976, sesorang dikatakan dewasa apabila orang itu bertanggung jawab terhadap pekerjaan sehari-hari dan cinta yang
telah diikrarkan khususnya kepada pasangan pernikahan. Freud juga menjelaskan bahwa sesorang dikatakan dewasa apabila mau dan mampu
bertanggung jawab terhadap segala tingkah laku, pekerjaan dan karir yang dilakukan sehari-hari.
Target audiens yang dibidik nantinya adalah laki-laki dan perempuan yang berada pada rentang usia 25-35 tahun di mana rentang
usia tersebut berada pada masa dewasa awal. Orang dengan usia sekitar 25-35 tahun cenderung
memiliki penghasilan pribadi dan memiliki banyak kesibukan pekerjaan sehingga membutuhkan penyegaran pikiran dengan cara berwisata.
Berikut adalah karakteristik pada masa dewasa awal dalam salah satu minat pribadi hiburan :
Hiburan
Walaupun hiburan merupakan kegiatan di mana orang menjadi peserta pasif bila dinikmati oleh semua usia, kebutuhan akan hiburan
meningkat pada usia dewasa. Beberapa jenis hiburan yang kurang disukai pada masa remaja menjadi kesukaan ketika dewasa. Hiburan popular di
71 kalangan dewasa awal, yaitu membaca, mendengarkan musik, menonton
film, mendengarkan radio, menonton televisi.
Kebutuhan Konsumen
Target konsumen dewasa awal adalah orang-orang yang memiliki mobilitas tinggi, memperhatikan masalah trend fashion, musik, film,
event. Memiliki ketertarikan terhadap isu sejarah dan budaya, maupun sosial dan politik. Memiliki minat akan media informasi dan
bersifat selektif terhadap buku yang dibaca.
4.3 Target Segment
Psikografis target segmen
Penggemar traveling, pekerja keras, suka membaca buku, tertarik akan hal baru, semangat belajar tinggi.
Kepribadian Target Segment:
• Mulai memasuki tahap manusia kemapanan • Nilai Baca mampu menumbuhkan minat lamabaru
• Mulai mencari barang-barang berkualitas untuk menjaga penampilan
dan mendukung kariernya • Sebagian mengalami puber kedua, dan sebagian mencari symbol
symbol kekuasaan dan mulai mengkonsumsi barang-barang yang dapat dijadikan symbol kesuksesan
Demografi
- Umumnya laki-laki - Urban Jakarta A+
- Usia matang - SES tinggi
- Pendidikan tinggi
Karakteristik
- Tujuan hidupnya adalah kejayaan dan kemakmuran.
72 - Mereka menyenangi kompetisi dan senang dikagumi orang lain.
- Mereka cenderung dominan dalam pergaulan. - Kelompok ini adalah orang-orang yang senang bertindak The man of
action , menyenangi cuisine, menyukai politik serta pandai berfilosofi.
- Mereka menyukai traveling, penikmat makanan di luar rumah, menyenangi iklan dan politik.
Sample
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk penarikan sampel adalah teknik non probability sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel yang tidak menggunakan teori probabilitas, artinya tidak semua unit populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel penelitian
Bungin, 2005:109. Populasi penduduk Surabaya berusia25-35 tahun berdasarkan
sensus penduduk tahun 2008 sumber: Biro Pusat Statistik Surabaya adalah: 1.350.339 jiwa, dan persentase ketidak telitian yang digunakan
adalah sebesar 5. Hasil survei sepada 100 orang responden target audiens Perancangan
Travel Guidebook Kabupaten Sumenep : Jumlah responden
: 100 orang Jenis kelamin
- Laki-laki : 76 orang
- Perempuan : 24 orang
Jarak umur : 25 – 35 tahun
- 25 tahun : 33 orang
- 27 tahun : 15 orang
- 32 tahun : 42 orang
- 35 tahun : 10 orang
• 100 dari 100 orang menjawab pernah berwisata
• 80 dari 100 orang menjawab mengetahui tentang pariwisata Kabupaten Sumenep
73
• 81 dari 100 orang menjawab lebih suka media buku sebagai panduan wisata
•
70 dari 100 orang setuju atas pembuatan travel guidebook Kabupaten Sumenep
• 52 dari 100 orang pernah membaca travel guidebook • 32 dari 100 orang menyukai travel guidebook dengan ukuran kurang
dari A4
Dari hasil target segment Consumer Journey
Nama : Ahmad Bahrul Ulum Tempat tanggal lahir : Surabaya, 20 Februari 1983
Alamat : Jl. Balongsari Tama Blok 6, No 7, Surabaya Status : Lajang
Jenis Kelamin : Laki-laki Bekerja di : Universal Production
Alamat Kantor : Jl. Manukan Yoso No. 21 Surabaya
Time Aktivitas
Tempat Point of Contact
04.30 Bangun pagi untuk Sholat
subuh Ruang kamar
Sajadah, meja, tv, gelas, laptop, buku fotografi, majalah traveling
04.50 Tidur lagi
Ruang kamar Lemari, meja, tv, gelas, laptop,
buku fotografi, majalah traveling 06.30
Bangun Ruang kamar
Lemari, meja, tv, gelas, laptop, buku fotografi, majalah traveling
07.00 Mandi
Kamar Mandi Pakaian kotor, sabun cuci, handuk,
gayung
07.30 Siap berangkat ke kantor,
sarapan Ruang Kamar
Lemari, meja, tv, gelas, laptop, pakaian, buku fotografi, majalah
traveling, sepeda motor, piring, gelas
08.30 Membeli di mini market
Mini market Majalah, rak tabloid, snack,
minuman, rokok, poster, LCD tv iklan
08.40 Perjalanan menuju kantor
Jalan raya Baliho, poster, mobil, sepeda
motor, stiker 09.00
Masuk Kantor Kantor
Meja, komputer, buku foto, majalah traveling, kamera, gelas, poster
wisata
13.30 Istirahat
Kantin TV, meja, poster, piring, gelas,
laptop
74
14.00 Masuk kantor
Parkiran Meja, komputer, buku foto, majalah
traveling, kamera, gelas, poster wisata
17.00 Perjalanan pulang kantor
Jalan raya Baliho, poster, mobil, sepeda motor
17.30 Toko buku
Toko buku togamas Buku traveling, majalah, komputer,
buku fotografi 19.00
Pulang ke rumah Ruang kamar
Lemari, meja, tv, gelas, laptop, buku fotografi, majalah traveling
19.25 Sholat
Kamar Sajadah, meja, tv, gelas, laptop,
buku fotografi, majalah traveling
19.40 Sosial media internet
Kamar Lemari, meja, tv, gelas, laptop,
buku fotografi, majalah traveling, video lokasi wisata, web fotografi,
twitter, youtube, facebook
22.00 Makan malam
Ruang makan Lemari, meja, tv, kalender, piring,
gelas
23.00 NontonTV kabel
Ruang tamu Lemari, meja, tv, kalender, motor,
majalah traveling, discovery channel, national geographic
channel
24.00 Membaca buku
Ruang Kamar Lemari, meja, tv, gelas, laptop,
buku fotografi, majalah traveling, majalah National Geographic
24.40 Tidur malam
Ruang kamar Meja, tv, gelas, laptop, buku
fotografi, majalah traveling
Tabel 4.1. Consumer Journey
75
Gambar 4.1, Dokumentasi Consumer Journey Sumber:Ahmad Fitroni, 2013.
Kesimpulan Analisa Consumer Insight
Dari studi analisa yang didukung dengan wawancara dan kuisioner disimpulkan bahwa kegiatan wisata sangat diperlukan untuk target
segment, dengan adanya travel guidebook akan sangat membantu target segmen dalam melakukan kegiatan berwisata. Sebuah media travel
guidebook dirasa sangat efektif karena target segmen adalah orang yang
suka membaca dan gemar melakukan kegiatan travelling. Untuk sistem pemasaran dari travel guidebook akan di distribusikan melalui Pusat
Informasi Wisata yang ada di Kabupaten Sumenep, di beberapa toko buku, dan di mini market yang sekarang sudah banyak tersedia di setiap kota
khususnya di Jawa Timur sebagai bentuk kemudahan para wisatawan itu sendiri, yaitu membeli pada saat melakukan perjalanan tanpa harus menuju
ke toko buku ataupun Dinas Pariwisata untuk mendapatkan sebuah informasi wisata dan lebih efektif dalam masalah waktu karena target
76 segmen adalah pekerja yang mempunyai jam kerja penuh selama satu
minggu.
Hasil Point of Contact PoC
Point of Contact yang dapat mewakili aktifitas audiens melalui
hasil survey berdasarkan tingkat frekuensi paling efektif adalah poster, video, media sosial, kaos.
4.4 Unique Selling Preposition
Buku travel guide yang berjudul “The Epic journey Of Sumenep” khusus membahas pariwisata di Kabupaten Sumenep lengkap dengan
informasi transportasi, penginapan atau hotel, peta denah lokasi wisata, dan menampilkan kamus berbahasa madura beserta tips dan trik saat
melakukan travelling. Dan dalam penulisan dan visual buku ini akan mengedepankan unsur budaya masyarakat Sumenep dan keindahan alam
untuk meciptakan sebuah image keindahan yang dimiliki Kabupaten Sumenep. Selain itu juga menampilkan beragam wisata alam, religi dan
sejarah. Menampilkan lokasi tujuan wisata sekaligus informasi yang lengkap untuk kemudahan wisatawan saat berwisata, dengan tampilan
visual yang sesuai dan foto yang menggunakan teknik fotografi dokumenter sehingga akan mempunyai daya tarik dan memberikan
kemudahan untuk para wisatawan saat berwisata di Sumenep.
77
4.5 Konsep Keyword
Tabel 4.2 Konsep keyword
Definisi Konsep Keyword Keyword : “Epic Journey”
Konsep utama dalam perancangan travel guidebook Kabupaten
Sumenep adalah “Epic Journey”. “Epik” yang artinya sebuah kisah hebat
biasanya berupa puisi
cerita kepahlawanan, syair panjang yg menceritakan riwayat perjuangan seorang pahlawan, wiracarita
. Journey yang artinya
LATAR BELAKANG Kriteria Visual Travel Guidebook
Kabupaten Sumenep • Agar travel guidebook bisa dikatakan
jelas, efektif, komunikatif dan menarik kemasannya maka
diperlukan foto dan bahasa yang bisa menunjukkan suasana asli dan
informasi yang jelas agar buku tersebut lebih menarik.
• Travel guidebook harus bisa mencerminkan karakter atau ciri
khas dari Kabupaten Sumenep. Atau dengan cara lain yaitu memunculkan
trend visual yang khas dari Sumenep. • Setiap informasi lokasi wisata
disertai dengan foto. • 71 responden mengatakan bahwa
ukuran untuk travel guidebook sumenep berukuran kurang dari A4,
agar mudah dibawa dan lebih efektif. • Untuk travel guidebook Kabupaten
Sumenep identik dengan nuansa alam yang masih alami.
Sumenep Adalah sebuah Kabupaten yang
terletak di pulau madura,
sebelum tergabung dalam wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Sumenep
diperintah oleh Adipati dibawah pengaruh
kerajaan-kerajaan besar yang pernah berdiri di
Pulau Jawa. Di sektor
pariwisata, Kabupaten Sumenep memiliki wisata yang berpotensi.
Seperti wisata alam, wisata religi,dan wisata sejarah
budaya. Ini yang menjadikan Sumenep sebagai salah satu
destinasi wisata di wilayah Jawa Timur. Presentase tujuan wisata
di Kabupaten Sumenep yang paling banyak dikunjungi
wisatawan adalah wisata alam dan budaya.
SEGMENTASI Psikografis
Penggemar traveling, pekerja keras, suka membaca buku, tertarik akan hal baru,
semangat belajar tinggi, Percaya diri. Geografis
Kota-kota besar di Jawa Timur Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Malang
Demografis Unisex
Laki-laki dan Wanita, Dewasa usia 25-35 tahun, Pendidikan SMA - S1
dan sederajat, Tinggal di Perkotaan Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Malang,
Pengeluaran Rp. 750.000 - 1.500.000 perbulan ,Menyukai travelling, Status
lajang atau berkeluarga awal Kepribadian
Suka komunitas untuk membentuk relasi yang akrab, Nilai Baca mampu
menumbuhkan minat lamabaru, FOI
The Savvy Conqueror City Slickers Main untuk menang 16
USP Buku
travel guide yang
khusus membahas pariwisata di Kabupaten Sumenep sebuah
Kabupaten yang memiliki beragam wisata alam, religi
dan sejarah, menampilkan lokasi tujuan wisata sekaligus
informasi yang lengkap untuk kemudahan wisatawan saat
berwisata, dengan tampilan visual yang sesuai, dengan
foto yang menggunakan teknik fotografi sehingga akan
mempunyai daya tarik dan kemudahan
untuk para
wisatawan.
Travel Guidebook
• Mengenai travel guidebook, Kabid Disparta Kab.Sumenep, Drs. Bambang
Irianto mengatakan apabila seseorang memegang informasi yang
lengkap mengenai objek wisata Sumenep maka
seseorang itu akan lebih mudah untuk memutuskan pergi berwisata ke Sumenep
Irianto, wawancara 5 november 2012. • Fenomena buku travel guide di indonesia
saat ini adalah masyarakat yang mulai menyukai travelling.
• Travel guidebook memberikan gambaran suatu daerah yang ingin dikunjungi
seseorang. Pada umumnya buku sudah dilengkapi dengan tempat-tempat menarik
suatu daerah seperti tempat wisata, lokasi hotel, restoran, serta rute-rute kendaraan.
• Buku travel guide memiliki pengertian sebagai buku petunjuk dan pedoman
dalam melakukan kegiatan pariwisata.
EPIC JOURNEY
78 perjalan, petualangan atau melakukan perjalanan atau dalam perjalanan
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1999.
Arti kata Epic Journey adalah sebuah informasi yang akan disampaikan kepada seseorang wisatawan saat berwisata di Kabupaten
Sumenep yang divisualisasikan melalui sebuah travel guidebook dengan bahasa yang komunikatif dan mengangkat unsur budaya lokal, serta foto
dan layout yang menarik dengan nuansa warna yang alami, dan dengan dikemas dalam sebuah buku yang mudah dibawa dan dibaca dimana saja.
Dengan penambahan sebuah tagline Dream It, Plan It, Do It. untuk di pasang di setiap media pendukung dan di dalam buku untuk
memancing rasa ketertarikan para target segmen.
4.6 Penjabaran Konsep
4.6.1 Deskripsi Konten Isi 1.
Catatan Penyusun Tips Dan Trik Saat Berwisata
Berisi kata pengantar dan penjelasan singkat tips dan trik perisapan sebelum pergi berwisata ke Sumenep.
2. Bagian Introduction
Berisi kata pengantar dan penjelasan singkat tentang sejarah Kabupaten Sumenep.
3. Daftar Isi
Berisi judul untuk setiap halaman.
4. Bagian Pertama Wisata Alam
Penjelasan tentang lokasi wisata alam yang terdiri dari Gua Jeruk dan Sungainya, Pantai Slopeng, Pantai Badur, Pantai Ponjug,
Kampung Kasur Pasir, Sumber Air Kirmata, Gunung Payudan, Pantai Badur, Gua Kandalia, Pantai Lombang, Pantai Dara Tua,
Penggalian Batu Bukit Panjalin, Pulau Kangean, Pulau Raas, Pulau Saor, Wisata Taman Laut Gilibalak Pulau Talango, Wisata Taman
Laut Mamburit Pulau Arjasa.
79
5. Bagian Kedua Wisata Sejarah Dan Budaya
Penjelasan tentang lokasi wisata sejarah dan budaya yang terdiri dari Museum dan Keraton Sumenep, Klenteng Pau Sian Lin Kong, Asta
Sayyid Yusuf, Asta Majapahit, Asta Ponjuk, Masjid Agung, Taman Adipura, Kompleks Asta Katandur dan Paddusan, Seni Tayyub, Asta
Panaongan, Seni Topeng, Seni Macopat, Asta Juruan “Raden Patah”, Saronen, Upacara Petik Laut, Karapan Sapi.
6. Bagian Ketiga Wisata Minat Khusus
Penjelasan tentang lokasi wisata yang terdiri dari Pembuatan Garam, Batik Tulis Madura, Kerajinan Keris, Kerajinan Ukir Kayu, Ayam
Bekisar, Pengusaha Kerupuk, Pengusaha Genting, Pengusaha Keripik Singkong, Pengusaha Petis dan Terasi.
7. Bagian Keempat Wisata Kuliner Tradisional
Berisi tentang lokasi makanan khas tradisional Sumenep yang terdiri dari Kripik Singkong, Jajan Pattola, Maco, Apen, Jubada, Asrep,
Kaldu Kokot, Sate Madura, Soto Sabrang, Cake.
8. Bagian Kelima Informasi Transportasi
Berisi tentang informasi rute kendaraan untuk transportasi umum saat berada di Sumenep, lengkap dengan perkiraan harga dan tips
saat berkendara di angkutan umum.
9. Bagian Enam Informasi PenginapanHotel
Berisi tentang informasi nama dan alamat penginapanhotel beserta perkiraan harga.
10. Peta Pariwisata
Berisi sebuah denah lokasi wisata beserta rute perjalanan untuk kendaaran umum dan pribadi.
11. Kamus Bahasa Madura
Penjelasan tentang makna kata-kata yang umum digunakan untuk bertanya atau mengucapkan sesuatu yang memakai Bahasa Madura
untuk memudahkan para wisatawan jika ingin berkomunikasi dengan masyarakat Sumenep.
80
12. Catatan Akhir Perjalanan
Berisi daftar pustaka, prakata dari penulis dan notes.
Susunan Isi Materi:
- Cover - Cover Dalam
- Catatan Penyusun Tips Dan Trik Saat Berwisata - This book belongs to : buku ini milik : identitas pemilik buku
- Daftar isi - Sejarah Kabupaten Sumenep
- Wisata Alam - Wisata Sejarah dan Budaya
- Wisata Minat Khusus - Wisata Kuliner Tradisional
- Informasi Transportasi - Informasi PenginapanHotel
- Peta Pariwisata - Kamus Bahasa Madura
- Catatan Akhir Perjalanan - Cover dalam
- Cover
4.7 Ukuran Buku
Buku panduan wisata atau Travel guidebook ini berukuran 14x20 cm relatif kecil karena diharapkan dapat mudah dibawa oleh pembaca, hasil
kesimpulan tersebut berdasarkan dari hasil kuisioner yang dilakukan kepada 100 audiens, yaitu sebagai berikut:
81
Bagan 4.1. Hasil Kuisioner
4.8 Konsep Perancangan Media Pendukung
Adapun konsep perancangan media pendukung menitik beratkan pada penempatan media. Pemilihan media pendukung lebih menerapkan
media-media yang berkomunikasi langsung di tempat-tempat yang sering dikunjungi wisatawan.
Media pendukung yang dipakai dibawah ini adalah untuk memberitahukan kepada masyarakat khususnya target segmen yang
didapat melalu riset consumer journey. 1. Poster Buku display
Poster memiliki kegunaan sebagai pemberi informasi kepada masyarakat mengenai keberadaan Travel Guidebook Kabupaten
Sumenep The Epic Journey Of Sumenep. Poster ditempatkan pada hotel-hotel, biro perjalanan atau bandara serta di toko-toko
buku sebagai salah satu media untuk menginformasikan keberadaan buku secara langsung terhadap target audiens.
2. Video Dokumenter Video dokumenter memiliki kegunaan pemberi informasi secara
visual bagamana kondisi Sumenep yang sebenarnya melalui audio visual. Video dokumenter berdurasi skitar 4-5 menit untuk
memancing rasa ingin tahu para target segmen dan akhirnya
Yang menyukai Buku Yang menyukai
Internet Yang menyukai
Video
Ukuran A4 ‐ A5 Ukuran A4
Ukuran A5
82 memutuskan untuk
membeli travel guidebook
Kabupaten Sumenep The Epic Journey Of Sumenep. Video dokumenter
ditempatkan di dalam media internet yaitu media sosial YouTube dan Vimeo untuk memudahkan para target segmen melihat
review dari pariwisata Kabupaten Sumenep dan dengan tujuan mengefektikan promosi dari travel guidebook itu sendiri.
3. X-banner display X-banner memiliki kegunaan dalam memberikan informasi kepada
masyarakat keberadaan buku travel guidebook Kabupaten Sumenep The Epic Journey Of Sumenep. X-banner memiliki
bentuk media yang mecolok perhatian sehingga sangat cocok ditempatkan di bandara, hotel, biro perjalanan, serta toko-toko
buku di Indonesia. 4. T-shirt
Menjadi salah satu bentuk pemilihan bonus merchandise yang disispkam setiap buku travel guidebook Kabupaten Sumenep The
Epic Journey Of Sumenep dengan edisi terbatas. Fungsi utamanya
adalah agar dapat digunakan oleh pemilik buku dalam kegiatannya sehai-hari, hal ini secara tidak langsung bisa menjangkau target
sasaran diluar target audiens. 5. Pembatas buku bonus buku
Pembatas buku juga menjadi salah satu pilihan bonus merchandise buku ini. Gunanya adalah mempermudah proses pembacaan buku
oleh pembaca. Di desain simpel dan unik.
4.9 Strategi Komunikasi Gaya Bahasa
Dalam penulisan travel guidebook Kabupaten Sumenep menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris,
bahasa yang digunakan adalah bahasa yang tidak terlalu terikat dalam kaedah bahasa Indonesia baku, dan sedikit mengandung unsur bahasa yang
dipakai dalam pergaulan sehari hari, tetapi tetap terkesan sopan, mengingat media ini mengedepankan fungsi travel guidebook Kabupaten Sumenep
83 sebagai identitas dari Kabupaten Sumenep itu sendiri yang terkenal
dengan tutur bahasa dan perilaku masyarakatnya yang halus. Sesuai kuisioner ada 64 orang menjawab bahwa gaya bahasa yang sesuai dengan
travel guidebook Kabupaten Sumenep adalah Bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Pada bagian tertentu akan mengemukakan nilai budaya dan sejarah, bahasa formal akan lebih ditekankan untuk memberikan kesan
ilmiah. Salah satu kekuatan dari media ini adalah cara tutur kata yang
menarik dan menggugah emosi pembaca, sekaligus terdapat dialog didalamnya dengan gaya bahasa ringan dan mudah dimengerti.
Di bab terakhir terdapat daftar kata-kata sulit. Terjemahan dari bahasa Madura kedalam bahasa Indonesia dan bahasa madura kedalam
bahasa inggris. Dalam hal ini seperti kamus.
4.10 Strategi Visual
Gaya layout yang akan digunakan dalam perancangan buku ini mengacu pada konsep awal, yaitu mengedepankan konsep visual tentang
sebuah keindahan. Sesuai kuisioner terhadap 100 responden ada 76 orang menyukai desain yang simpel sebagai desain yang sesuai untuk travel
guidebook Kabupaten Sumenep. 68 orang memilih bahwa foto yang
ditampilkan lebih besar dengan perkiraan perbandingan 50-50. Layout akan ditata dengan banyak whitespace untuk menghindari kejenuhan yang
sering sekali terjadi dalam membaca travel guide. Cover depan disertai dengan foto utama Pantai dan kolase
beberapa lokasi wisata lain seperti Masjid Jamik, Karapan Sapi, dan Asta Tinggi. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan audiens bahwa wisata
utama yang disajikan di pariwisata Kabupaten Sumenep adalah wisata alam yaitu yang lebih dominan di wisata pantai. Karena kemasan travel
guidebook yang bagus hendaknya menampilkan gambar dari peran utama
dari buku tersebut dan dalam buku ini adalah wisata alam, atau menampilkan hal-hal yang menjadi ciri khas dari peran utama tersebut
Depht Interview dengan Reynold Sumayku Editor Majalah National Geographic Traveler
Indonesia , 1 Maret 2013.
84 Visual yang berada di cover depan adalah foto wisata alam,
judul buku, nama pengarang, terdapat kolase foto sebagai petunjuk bahwa terdapat berbagai macam wisata yang ditampilkan. Font judul nama buku
untuk cover depan menggunakan jenis font yang tegas dan kaku dengan ukuran minimal 30, agar jelas dibaca dengan jarak 2m.
Sedangkan untuk cover belakang menampilkan pendapat mengenai pariwisata Kabupaten Sumenep dari tokohtraveller terkemuka
di Indonesia. Dan disertai dengan foto dari tokohtraveller tersebut. Dan sedikit cuplikan tentang isi buku. Setiap halaman selalu ada foto, dan
sedikit menggunakan ornamen untuk angka di tiap halaman. Mengingat media ini adalah travel guidebook. Namun untuk ukuran gambar tidak
selalu sama disetiap halamannya. Tergantung kondisi banyaknya isi informasi. Agar pembaca tidak bosan dengan tampilan foto yang
disuguhkan. Didalam isi buku menciptakan warnanuansa natural, tidak banyak warna yang dipakai untuk memudahkan pembaca saat berada di
perjalanan. Adapun dari travel guidebook memiliki jumlah 160 halaman
80 lembar, beserta beberapa aplikasi pendukung yang dijadikan satu paket dengan buku seperti pembatas buku serta beberapa media pendukung
dalam bentuk display.
85
Gambar 4.2, Layout Travel Guidebook Lonely Planet Sumber: www.amazon.com, diakses 15 Desember 2012.
Contoh diatas tatanan layout sebuah travel guidebook yang simpel dengan menggunakan porsi foto lebih banyak serta penggunaan warna
yang tidak terlalu mencolok, dari segi fotografi gambar diatas sangat menarik dan bisa menunjukkan bahwa lokasi tersebut memang seperti itu
adanya tanpa adanya proses editing yang berlebihan untuk membuat kepercayaan pembaca tentang keaslian kondisi lokasi wisata yang akan
mereka kunjungi.
Grid
dan
Margins
Grid merupakan kerangka tipografis dan piktorial yang
digunakan pada banyak aspek desain, tetapi terutama sekali digunakan dalam bidang editorial Grid pada dasarnya digunakan
untuk menciptakan keteraturan pada desain. Menurut Sigit Santoso dalam Advertising Guide Book, grid yang baik harus fleksibel dan
fungsional sehingga mampu untuk menampung keanekaragaman perubahan layout serta menyediakan ruang yang cukup untuk binding
dan trimming. Sedangkan Margins adalah ruang kosong antara trim dimana
halaman dipotong dengan bidang yang dicetak langsung terutama teks dan image dari halaman. Pada umunmya, margins diasosiasikan
dengan perhitungan matematis antara ukman halaman dengan teks, namun tidak ada aturan baku mengenai proporsi margins. Menurut
86 Andre Jute dalam Grids, The Structure of Graphic Design, proporsi
yang paling umum digunakan berdasar pada golden section atau proporsi 34:21 atau 1:1,618 dimana tinggi area cetak sama dengan lebar
kertas dengan proposi margins 2 : 3 : 4 : 6. Grid
yang digunakan untuk buku Travel Guidebok ini memiliki 3 tiga kolom, dengan tujuan memberi kemudahan pada variasi tanpa
menghilangkan kesan kesatuan. Dimana kesatuan dapat tercipta dengan melakukan pengulangan- pengulangan layout pada beberapa halaman
yang berbeda sehingga memiliki kesan serupa, sedangkan variasi dapat tercipta dengan memberi perbedaan-perbedaan kecil namun mendasar
pada beberapa layout. Sedangkan untuk margins, buku ini menggunakan margins
yang tidak sama dan informal. Tujuannya adalah menghindari kebosanan dengan menampilkan kesan asimetris yang dinamis namun
tetap elegan. Margins terbesar dalam buku terletak pada bagian dalam, hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi masalah pada
saat binding dan memudahkan pembaca untuk tetap mampu membaca secara utuh tanpa kesulitan apapun.
White Space
White space merupakan salah satu elemen penting dalam
mendesain layout, dimana fungsi utamanya adalah memberi teks dari image ruang untuk bernafas, setelah halaman-halaman yang
terisi penuh. Pada dasarya, white space akan langsung diasosiasikan sebagai ruang putih tanpa teks atau image apapun.
Namun white space tidak harus selalu putih, dimana ruang yang cukup lebar sebagai aksentuasi pada layout yang penuh sudah akan
menjadi white space yang cukup.
4.11 Warna
Gaya layout yang akan digunakan dalam perancangan buku ini mengacu pada konsep awal, yaitu mengedepankan konsep visual tentang
sebuah keindahan. Sesuai kuisioner terhadap 100 responden ada 76 orang
87 menyukai desain yang simpel sebagai desain yang sesuai untuk travel
guidebook Kabupaten Sumenep. 68 orang memilih bahwa foto yang
ditampilkan lebih besar dengan perkiraan perbandingan 50-50. Layout akan ditata dengan banyak whitespace untuk menghindari kejenuhan yang
sering sekali terjadi dalam membaca travel guide.
Gambar 4.3. Lambang Kabupaten Sumenep Sumber: www.sumenep.go.id, diakses 20 Februari 2013.
Definisi warna dari logo adalah sebgai berikut : • Pita di dalam warna putih dan merah :
Pita dalam perisai ditetapkan berwarna dasar putih dan tulisan dengan warna dasar berwarna merah, melambangkan sang
merah putih bendera kita Negara Republik Indonesia. • Dasar Hijau dari :
Warna hijau ialah berarti yang akan datang harapan terhadap cita-cita yang diperjuangkan.
• Warna Hitam : Sebagai batas tertentu yang melingkari perisai dengan arti dari
lingkaran termaksud menyatukan cita-cita http:www.sumenep.go.id diakses 2 maret 2013.
Dominan warna yang dipakai untuk warna dalam layout buku adalah warna putih, hijau,dan kuning karena warna tersebut adalah warna
88 alam yang merupakan simbol dari kesejukan dan keindahan dan sesuai
dengan judul buku “The Epic Journey Of Sumenep”.
4.12 Tipografi
Rupa huruf yang digunakan adalah jenis huruf tegas yang memunculkan kesan simpel tapi tetap terlihat elegan.
Berikut hasil survey pilihan penggunaan font kepada 100 orang responden target audience, Jenis huruf yang sesuai untuk penulisan Travel
Guidebook “The Epic Journey Of Sumenep” adalah?
Gambar 4.3, Font hasil survey
Jenis tipografi yang digunakan dibagi menjadi beberapa fungsi :
• Untuk membedakan bahasa teks pada buku digunakan format serif italic
pada bahasa Indonesia, dan sans serif regular pada teks bahasa Inggris.
• Headline pada cover harus berbeda dengan headline teks buku.
Script MT Bold
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
BernhardMod BT ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890
24 orang
Calisto MT ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890
16 orang
Mongolian Baiti ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890
40 orang
Impact
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghi j kl m nopqr st uvwxyz
1234567890
10 orang
89 • Sub head line cover font harus berbeda dengan teks buku.
• Beberapa coretan kecil sebagai tambahan teks memiliki
kebebasan dalam pemilihan font namun dibatasi dengan jenis typo handwriting
. Untuk judul buku dan headline menggunakan huruf Mongolian
baiti . Dengan ukuran minimal 50. Agar jelas dibaca dengan jarak 2m.
untuk textline menggunakan font BernhardMod BT dengan ukuran 11.
4.13 Fotografi
Fotografi dalam travel guidebook ini menggunakan teknik fotografi dokumenter, foto dokumenter merupakan salah satu jenis
fotografi yang lebih menonjolkan muatan cerita atau berita ke dalam setiap gambar yang dihasilkan. Kunci foto dokumenter terletak pada kekuatan
momen, kekuatan momen menjadi unsur utama dalam menciptakan bagaimana foto yang mampu bercerita dan menyampaikan perasaan melalui
gambar. Fotografi dokumenter juga memiliki kekuatan untuk
mempermainkan emosi dan psikologis dari yang melihat. Terkadang hanya dengan melihat sebuah foto seseorang mampu merasakan
perasaan dan pengalaman yang sama dengan fotografer Kinghorn : 124.
Fungsi foto dokumenter dalam keperluannya untuk kegiatan wisata
Foto dan perjalanan wisata merupakan dua hal yang nyaris sulit dipisahkan. Foto dokumenter untuk keperluan wisata biasanya memliki
variasi-variasi yaitu potrait, landscape, dan human interest Sugiarto, 68- 69.
Photography forms a common language in the world . Kinghorn,
167. Makna sebuah foto terkadang mampu untuk berbicara lebih universal dan lebih mudah ditangkap daripada menuliskan beribu-ribu kata -kata.
Melalui foto seakan bisa menyampaikan sesuatu tanpa terkendala bahasa. Prinsip diatas membuat salah satu alasan kuat mengapa jenis
fotografi dokumenter seringkali digunakan dalam keperluan pariwisata. Faktanya adalah beberapa fotografi jenis dokumenter seringkali diterapkan
untuk membantu mencitrakan narasi dari artikel-artikel pada majalah-
90 majalah traveling terkenal di dunia, seperti National Geographic Traveller,
Lonely Planet , dan Footprint.
Gambar 4.4, Fotografi Dokumenter Sumber: Ahmad Fitroni, 2012.
Contoh diatas merupakan fotografi dokumenter, yaitu image orisinilnya merupakan tokoh yang ada didalamnya, dan tidak merubah
suatu apapun dalam foto itu. Dan teknik ini nanti yang banyak digunakan pada pembuatan travel guidebook Kabupaten Sumenep.
4.13.1 Elemen Penting Pada Foto Dokumenter The key Essential Is Moment
Momen merupakan kunci penting dalam foto dokumenter. Momen mampu menjadi suatu unsur dalam foto yang bisa menghubungkan antara
set nyata dan cerita dalam sebuah foto. Momen mampu nmempengaruhi psikologis dan peranan seseorang serta mampu membuat orang yang
melihat mengerti bagaimana sebuah pariwisata itu berjalan Kinghorn, 137.
Teknis Pemotretan
Menurut Sugiarto 2008, 72-112 untuk menghasilkan sebuah foto yang lebih berkesan dan bermakna, ada baiknya pemotret memperkirakan
sasaran apa yang akan diambil sebeleum meakukan perjalanan. “Travelling light Is Travelling Smart”
sebuah ungkapan yang disebutkan dalam buku Perfect Digital Photography. Maksudnya adalah lebih baik
kita membawa peralatan yang minim untuk keleluasaan gerak sehingga fotografer bisa focus untuk memotret daripada dibingungkan oleh
pemilihan peralatan yang terlalu lama dan jumlah peralatan yang banyak namun tidak efektif.
91 Secara teknis pemotretan, teknik yang dipakai untuk pemotretan
dokumentari hampir sama. Dalam hal ini telah dirangkum dari berbagai sumber :
- Penggunaan ISO 100 hingga 400 untuk pemotretan outdoor dengan cahaya yang memadai, namun jika kondisi pencahayaan kurang
memungkinkan maka digunakan ISO yang lebih tinggi. Penggunaan ISO 100 ini seringkalo dipakai karena mampu
menampilkan kontras yang prima dengan kondisi pencahayaan yang cukup
- Komposisi dalam pemotretan harus ditentukan secara berhati-hati. Saat melakukan pemotretan harus diperhatikan : latar depan dan
belakang, perspektif, horizon srta pembagian ruang harus disusun dengan harmonis.
- Berbeda dengan foto studio, dimana kita bisa mengatur objek sesuka kita, pada foto dokumenter kita harus pandai
mengkomposisikan elemen-elemen yang sudah ada secara alami Photograhing Nature 194
- Cahaya matahari sebagai sumber cahaya utama dan alami. Memperhatikan cahaya matahari pada pagi atau sore yang datang
dari samping biasanya mampu menimbulkan efek tekstur tertentu pada objek. Atau yang seringkali dikenal dengan sebutan golden
hour. Tidak ada salahnya untuk sabar menunggu momen seperti
ini untuk mendapat hasil pencahayaan foto yang baik dan akurat. - Melakukan pembingkaian dengan terlebih dahulu mempelajari
keadaan sekitar. Hal ini bisa membantu dalam proses komposisi pada latar depan dan latar belakang yang baik dalam landscape
photography .
- Menggunakan diafragma kecil untuk mendapat ketajaman foto yang maksimal. Jika memungkinkan menggunakan lensa sudut
lebar untuk memperbesar jarak perbedaan anatara objek dekat dan objek jauh.
92 - Melatih imajinasi untuk mencari objek yang menarik dan tidak
biasa. dalam hal ini adalah momen dan kultur budaya masyarakat Sumenep untuk mengemasnya secara berbeda, itulah yang mampu
menarik perhatian karena gambaran objek terlihat berbeda dari yang biasanya oleh yang melihat.
Muatan Cerita
Muatan cerita bisa muncul tergantung dari bagaimana kejelian fotografer mengabadikan sebuah set nyata ke dalam hasil
foto. Set nyata tersebut bisa berupa sebuah peristiwa, atau cerita kehidupan masyarakat Sumenep yang ingin disampaikan. Inti dari
muatan cerita dalam sebuah foto dokumenter adalah bagaimana membawa cerita kehidupan untuk dikemas dalam muatan cerita
dalam foto, dalam hal ini adalah muatan kultur budaya masyarakat Kabupaten Sumenep.
4.14 Ornamen
Di pulau Madura terdapat beberapa corak arsitektur tradisional yang berbeda, karena Madura memiliki karakteristik
yang unik dan berbeda dengan budaya Jawa seperti bahasa, bentuk hunian dan ornamen. Sumenep adalah kota yang memliki sejarah
sebagai kerajaan dan peninggalan yang ada sekarang yaitu keraton Sumenep mempunyai warisan arsitektur yang cukup lengkap untuk
mewakili unsur budaya Sumenep, pembangunan keraton Sumenep dilakukan pada tahun 1763 oleh Panembahan Sumolo dengan
arsiteknya Lauw Pia Ngo Konsep dasar pembangunan Keraton Sumenep berdasarkan hablum minallah wa hablum minannas
artinya berhubungan dengan Allah dan manusia, ornamen-ornamen di keraton memiliki filosofi yang mendalam dan dipengaruhi oleh
berbagai macam budaya.
Latar belakang penciptaan ornamen pada arsitektur keraton Sumenep dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor emosi dan faktor
93 teknik. Faktor emosi adalah hasil cipta yang didapat dari
kepercayaan, agama, dan magis, sedangkan faktor teknik dalam ornamen berhubungan dengan dari material apa benda itu dibuat
dan bagaimana membuatnya. Proses dan hasil proses akulturasi budaya terhadap bentuk ornamen dipengaruhi oleh budaya-budaya
asing yang masuk ke Sumenep yaitu budaya Eropa Belanda dan Cinabudaya asing ini berakulturasi dengan budaya lokal Jawa
sedangkan pengaruh agama adalah Islam dan HinduBudha. Ragam desain ornamennya berupa motif geometris, flora, fauna,
manusia dan bentuk-bentuk yang dipercaya sebagai simbol serta fungsinya sebagai ragam hias murni dan simbolik Karunia : 2010.
Gambar 4.5, Ornamen Keraton Sumenep Sumber: Ahmad Fitroni, 2013.
Nantinya ornamen ini dipakai dalam layout travel guidebook
“The Epic journey Of Sumenep” dan media pendukungnya karena ornamen ini sebagai simbol yang mewakili
kultur budaya Kabupaten Sumenep. Pemakaian ornamen ini terdapat pada garis pemisah bab dan garis pemisah antar bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris, selain itu juga terdapat pada setiap nomer di setiap halaman.
94
Gambar 4.6, Penciptaan Ornamen Untuk Sub judul Sumber : Ahmad Fitroni, 2013.
Latar belakang penciptaan ornamen pada arsitektur keraton Sumenep dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor emosi dan faktor teknik.
Faktor emosi adalah hasil cipta yang didapat dari kepercayaan, agama, dan magis, sedangkan faktor teknik dalam ornamen berhubungan dengan dari
material apa benda itu dibuat dan bagaimana membuatnya. Proses dan hasil proses akulturasi budaya terhadap bentuk ornamen dipengaruhi oleh
budaya-budaya asing yang masuk ke Sumenep yaitu budaya Eropa Belanda dan Cinabudaya asing ini berakulturasi dengan budaya lokal
Jawa sedangkan pengaruh agama adalah Islam dan HinduBudha. Ragam desain ornamennya berupa motif geometris, flora, fauna, manusia dan
bentuk-bentuk yang dipercaya sebagai simbol serta fungsinya sebagai ragam hias murni dan simbolik Karunia : 2010.
Secara umum gaya arsitektural Keraton Sumenep merupakan perpaduan antara gaya arsitektur Eropa, Arab, dan China. Gaya Eropa
tampak pada pilar-pilar dan lekuk ornamennya. Sedangkan gaya China bisa dilihat pada ukiran-ukiran yang menghiasi. Detil ukiran bergambar
Burung Hong, yang konon merupakan lambang kemegahan yang disakralkan oleh bangsa China. Ada pula Naga yang melambangkan
keperkasaan, beberapa bergambar bunga Delima yang melambangkan kesuburan. Demikian pula pada pilihan warna Merah dan Hijau.
95 Makna filosofi dari ornamen ukiran Keraton Sumenep :
•
Setelan dari Armourbaja adalah simbol dari kekuatan bersenjata.
•
Tujuh Bintang dan Bulan Sabit melambangkan nubuatramalancatatan bahwa Sumenep diperintah oleh tujuh pangeran dari House of Bendhara
Saut, sebuah catatan yang digenapi oleh kekuasaan Bupati Prabuwinoto akhir 1925-1928.
•
Rumah melambangkan keraton atau istana
•
Beringin melambangkan tugas penguasa untuk melindungi rakyatnya melawan penyakit dan kelaparan. dipilih karena beringin melindungi
manusia terhadap matahari dan memelihara berbagai jenis burung.
•
Mahkota adalah simbol martabat Kerajaan dan kekuasaan.
•
Ular bersayapNaga. Bindhara Saut, pendiri rumah penguasa Sumenep menjalani kehidupan pertapa ketika ia masih muda. Ini disebut tapa-
hidup. Selama ini tapa Bindhera Saut telah menerima belati atau Golok dalam bentuk ular bersayap, sebenarnya iguana bersayap biawak,
Madura: barakai atau bhanjabak. Golok ini disebut Bhanjabak dan saat ini milik salah satu keturunannya di Sumenep.
•
Kuda bersayap ini milik salah satu penguasa yang paling kuat Sumenep disebut Joko Tole atau pangeran Kuda Panulè. Dia naik kuda ini ketika
ia sedang berperang dengan dempo abeng. Perang ini dimenangkan oleh pangeran Kuda Panulè. Keturunannya memerintah Sumenep.
Keturunan terakhir adalah seorang putri bernama Ratu Tirtonegoro yang menikah Bendhara Saut, putra Kiai Abdullah dari Batu ampar
Sumenep desa. Bendhara Saut kemudian disebut Tumenggung Tirtonegoro.
•
Mawar melambangkan tugas penguasa untuk menjadi baik dan mulia terhadap rakyat serta orang asing. Dari jauh mereka memiliki warna
yang indah dan berbau harum ketika didekati.
96
BAB V IMPLEMENTASI DESAIN