Hukum Sikap Adil Orang Tua Terhadap Anak
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
kisah Nabi Yusuf.
6
Keseluruhan ayat dalam surat Yusuf turun sebelum Nabi hijrah, sehingga digolongkan sebagai surat Makkiyah.
7
Ayat yang lalu memulai cerita Yusuf dengan menceritakan mimpi dan tabirnya menurut pendapat ayahnya. Ayat berikut ini menerangkan
betapa dalamnya sifat iri dan dengki yang tertanam dalam hati saudara- saudara Yusuf terhadap dirinya, sehingga mereka merencanakan makar untuk
membunuhnya, atau sekurang-kurangnya menyingkirkan jauh-jauh. Adapun hubungan ayat ini dengan ayat selanjutnya yaitu ayat 8 dan
9 adalah adanya hukum kausalitas pada kedua ayat tersebut yakni ketika saudara-saudara Yusuf menilai bahwa ayah mereka berada dalam kesesatan
karena lebih mencintai Yusuf dan saudara kandungnya yaitu Bunyamin. Hal tersebut menyulut api cemburu dan kebencian di antara saudara-saudaranya
yang lain, yang pada akhirnya melahirkan rencana keji untuk memisahkan Yusuf dari ayahya agar perhatian ayahnya kembali kepada saudara-
sudaranya. Kemudian munasabah ayat selanjutnya yaitu ayat 9 dan 10 adalah
saudara-saudara Yusuf yang berjumlah sepuluh orang mengadakan permufakatan jahat untuk menyingkirkan Yusuf. Permufakatan jahat itu
terjadi setelah sampai kabar angin kepada mereka tentang mimpi Yusuf yang sangat menambah sakit hati mereka. Usulan pertama dalam permufakatan itu
ialah rencana untuk membunuh Yusuf. Tetapi di dalam kelompok sepuluh orang tersebut adapula rupanya yang mempunyai pikiran, meskipun jahat
6
Shihab, Tafsir al-Mishbah, 2001, 376.
7
Abi Hasan Ali bin Ahmad al Wakhidi, Asbab al-Nuzul Libanon: Beirut, 1991, 155.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
juga, yaitu menyingkirkan Yusuf dari ayahnya, tetapi tidak usah dibunuh. Hal ini dijelaskan oleh lanjutan ayat yang artinya:
“Seorang di antara mereka berkata, “Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah ke dasar sumur.”
Kalau bukan karena dengki, niscaya mereka tidak akan sampai hati memasukkan adik kandung mereka ke dalam sumur tua.