Sikap Buruk Sangka TINJAUAN UMUM TENTANG PRASANGKA BURUK ANAK

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

B. Dampak Buruk Sangka

1. Terjerumus dalam kemaksiatan dan kejahatan

Ketika seseorang ingin membuktikan prasangka buruknya terhadap orang lain, seringkali ia terjerumus pada rantai panjang kemaksiatan dan kejahatan. Setiap mata rantai akan bersambung dengan mata rantai lainnya. Misalnya, setelah berburuk sangka, ia akan menggunjing, mengadu domba, menghasut, membenci, bermusuhan, memutuskan tali persaudaraan, berpecah belah dan seterusnya. Al- Qur’an dan hadis menjelaskan dampak dia tas ketika menyebutkan rantai-rantai kemaksiatan dan kejahatan yang terkait dengan buruk sangka. Allah SWT berfirman dalam QS. al-Hujurat ayat 12, اْ ُ ُ ْ ََ اْ َ ْ ََ ا َ َ او ُ َََا َ َ اٌِْْ اِ لاواَ ْ ََ ا ِ اِ لاواَ ِ اوًرِ َ او ُ ِيَ ْ واو ُيَ آاَ ِذاوا َ َ َ ا َ اٌ ِ َ اٌاو ََ اَ لاوا ِ اَ لاواو ُ َ وَ اُو ُ ُ ِْ َ َ ا ً ْ َ اِ ِ َ اَ َْااَ ُ ْ َ اْ َ اْ ُ ُ َ َ ا ُِ َ ا ً ْ ََ 8 Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebahagian prasangka itu adalah. Dan janganlah kamu mencari keburukan orang dan janganlah sebahagian kamu menggunjing atas sebahagian yang lain. Adakah di antara kamu suka memakan daging saudaranya yang mati? Maka kamu membenci memakannya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. 9 Rasulullah SAW bersabda, “Jauhilah persangkaan karena persangkaan adalah berita paling dusta. Dan janganlah kalian saling memata-mataiserta mencari- cari berita buruk.” 8 Al- Qur’an, 49:12. 9 Agama RI, Al- Qur’an Terjemah Indonesia, 1034. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2. Berhenti melakukan kebaikan dan ketaatan

Dampak lain dari sikap buruk sangka adalah berhenti berbuat kebajikan. Apabila seseorang terjerumus ke dalam rantai kemaksiatan dan kejahatan, hatinya akan menjadi hitam legam, lantas sakit lalu mengeras dan terkunci. Apabila sudah begitu, ia akan berhenti berbuat kebaikan dan ketaatan, bahkan akan mengalami guncangan psikis. Allah SWT berfirman dalam Q.S al-Maidah ayat 13, اً َ ِو َ اْ ُ ََ ُلَُ ا َيْلَ َ َ اْ ُ يَ َااْ ُ ََ َ ِ اْ ِ ِ ْ ََاا َ ِ َ 10 ا Maka dengan sebab mereka melanggar janjinya, Kami laknat mereka, dan Kami jadian hati mreka keras. 11 Guncangan psikis menjadi semakin kuat karena orang yang berprasangka buruk akan terus berburuk sangka agar dapat melindungi dirinya, kehormatannya, hartanya, dan keluarganya. Ia mengira semua orang sedang bersekutu untuk membunuhnya, mencemarkan nama baiknya, dan merampas hartanya, menghinanya, tidak memrhatikannya, dan tidak bersikap adil kepadanya. Oleh sebab itu, timbullah guncangan dalam jiwanya. Ia tidak akan pernah merasa aman dan tenang. Allah SWT berfirman dalam Q.S. Taha ayat 124, ىَ ْ َ اِ َ َ ِ ْاواَمْ ََ اُوُ ُشَْ َ ا ً ْيَ اً َش ِ َ اُ َاا ِإَ ايِ ْ ِ اْ َ اَ َ ْ َ اْ َ َ 12 10 Al- Qur’an, 5:13. 11 Agama RI, Al- Qur’an Terjemah Indonesia, 197. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit, dan Kami akan meng umpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. 13

3. Menyesal terus-menerus

Kadang-kadang ketika seseorang mencoba membuktikan prasangka buruknya, justru yang ditemukan sebaliknya. Jika masih ada sisa kebaikan dalam dirinya, pasti ia akan menyesal. Contohnya, orang-orang yang berprasangka buruk kepada Aisyah dan Shafwan bin al- Mu’attal menuduh keduanya berzina, antara lain Hasan bin Thabit, Mistah bin Uthathah, dan yang lain. Mereka sangat menyesal ketika turun ayat dari langit yang menyatakan Aisyah bersih dari tuduhan itu. Mereka berharap tidak pernha dilahirkan karena telah menuduh wanita suci berbuat kotor. Bahkan, penyesalan itu terus terlihat menyelimuti mereka di setiap tempat sampai mereka meninggal.

4. Dibenci dan dijauhi orang lain

Ketika masyarakat tahu seseorang yang suka berprasangka buruk dan selalu berujung pada tuduhan tanpa bukti, tentu mereka akan lari menghindar darinya. Mereka pun akan sangat membencinya. Hal ini merupaka sunnatullah yang tidak akan pernah berubah atas makhluk-Nya. Apa yang kan diperbuat, kalau masyarakat sudah membenci dan lari darinya? Setiap orang tidak akan bisa lepas dari lingkungannya. jika sendirian, hidupnya akan terasa sempit. Sebaliknya, hidupnya akan terasa lapang apabila banyak teman. 12 Al- Qur’an, 20:124. 13 Agama RI, Al- Qur’an Terjemah Indonesia, 607. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5. Menyia-nyiakan usia untuk urusan yang tidak berfaedah

Orang yang berprasangka buruk sepanjang hayatnya akan terus berusaha untuk mengejar kebenaran persangkaan-persangkaannya yang biasanya, hanya bohong belaka. Dengan begitu, ia telah menyia-nyiakan usianya. kalau pun persangkaannya benar, ia telah berbuat sesuatu yang menyakitkan dan akan berujung pada penyesalan.

6. Mengundang murka Allah

Buruk sangka dan semua perbuatan yang mengikutinya, baik yang mebuat sangkaannya menjadi benar atau tidak, akan mengundang murka Allah SWT. Siapakah yang sanggup menghadapi murka Allah? Padahal Allah SWT berfirman dalam Q.S. Taha ayat 81, ... ىَ َاْ َ ََ ا َِِ َ اِ ْ َلَ اْ ِلَْ اْ َ َ 14 Dan barangsiapa ditimpa kemarahan-Ku maka sungguh dia binasa. 15

C. Penerapan Perilaku Adil Orang Tua Terhadap Anak

Sikap Orang tua terhadap anak merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak. Banyak anak yang disiplin di depan orang tuanya, akan tetapi di sekolah, di jalan, atau di tempat lainnya tidak, atau bahkan sebaliknya. Bisa jadi, ini dikarenakan kesalahan dalam penerapan pembiasaan disiplin terhadap anak. Pendekantan yang dilakukan orang tua di rumah dan guru 14 Al- Qur’an, 20:81. 15 Agama RI, Al- Qur’an Terjemah Indonesia, 600. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id di sekolah menentukan pola perilaku anak. Keteladanan orang tua merupakan akar perilaku kehidupan anak. 16 Pribadi anak-anak yang terbentuk positif tentu akan berakibat positif pula pada tahap perilaku selanjutnya. Berbagai penerapan aturan dengan dasar kemaslahatan dan kebaikan bagi semua, akan sangat mudah diterima oleh seluruh anggota keluarga. Persamaan persepsi ini mutlak dilakukan bersamaan dan adil dalam keluarga. Seluruh anggota tidak dilakukan diskriminatif, akan tetapi juga tidak main pukul rata karena setiap anggota keluarga, terutama anak-anak adalah individu yang memiliki kepribadian yang berbeda. 17 Perbedaan ini perlu disikapi sangat arif oleh orang tua. Jika orang tua pilih kasih, jangan harap anak-anak akan menjadi orang yang adil. Apabila orang tua tidak aspiratif, jangan salahkan anak-anak jika mereka egois. Keadilan sikap orang tua terhadap anak-anak akan berakibat pada sikap rukun di antara anak- anak.

1. Adil dalam menghukum

Dalam menerapkan hukuman, orang tua harus benar-benar bijaksana, tidak terlalu lunak atau terlalu keras. Hukuman yang terlalu lunak menjadikan anak menyepelekan hukuman tersebut, tidak membuatnya berubah, dan cenderung mengulangi perbuatan tersebut. Sedangkan hukuman yang terlalu keras menyebabkan anak menjadi penakut dan kehilangan 16 Rini Utami Aziz, Jangan Biarkan Anak Kita Berperilaku Menyimpang Solo: Tiga Serangkai, 2006, 12. 17 Dindin Solahudin, La Tahzan For Parents Bandung: Mizania, 2009, 174.