40
Tabel 7. Kondisi Sumber Belajar di Dalam dan Luar KelasSekolah Menurut Pendapat Guru dalam , N=156
No. Kondisi
Sumber Belajar Dalam
Sumber Belajar Luar
1. Lengkap 7,2
11,4 2. Kurang lengkap
69,7 69,1
3. Tidak lengkap 23,1
19,5 Jumlah
100,0 100,0
Tabel di atas memberikan gambaran bahwa hampir semua sekolah belum memiliki sumber belajar di dalam maupun di luar kelassekolah
secara lengkap, sebagian besar guru menyatakan kurang lengkap bahkan tidak lengkap. Tabel di atas juga menunjukkan bahwa kelengkapan
sumber belajar baik yang ada di dalam maupun di luar kelassekolah masih perlu mendapatkan perhatian yang serius, lebih-lebih akan
diterapkannya KBK di sekolah. Pembelajaran ber-KBK sangat memerlukan sumber belajar yang lengkap sebagai sarana untuk
memperlancar dan memantapkan pencapaian standar kompetensi yang ditetapkan implementasi CTL.
2. Laboratorium
Semua sekolah sudah memiliki laboratorium, khususnya IPA, meskipun ada yang sudah ditata secara terpisah atau tersendiri 57,8
dan ada yang masih menjadi satu diantara beberapa mata pelajaran Kimia, Fisika, dan Biologi 42,2. Kondisi laboratorium sebagian besar
cukup memadai dan memadai 97,7, namun bahan dan alat-alatnya masing kurang lengkap 84,1 dan 72,7.
41
Tabel 8. Kelengkapan Bahan dan Alat Laboratorium Menurut Pendapat Guru dalam , N=156
No. Kondisi
Bahan-bahan Lab. Alat-alat Lab.
1. Lengkap 2,3
9,1 2. Kurang lengkap
84,1 72,7
3. Tidak lengkap 13,6
18,2 Jumlah
100,0 100,0
Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa kelengkapan bahan dan alat laboratorium yang dimiliki sekolah kurang lengkap. Ketidaklengkapan
bahan maupun alat laboratorium akan berdampak pada ketidaklancaran sekolah dalam melaksanakan pembelajaran dengan KBK. Siswa maupun
guru akan banyak mengalami hambatan untuk menguasai standar kom- petensi atau kemampuan dasar tertentu yang mensyaratkan harus ada-
nya fasilitas laboratorium yang lengkap. Hal ini menjadi perhatian yang serius bagi pihak terkait.
Laboratorium untuk IPA, Biologi, dan Kimia, memang sudah dimiliki oleh semua sekolah, namun keadaannya berbeda-beda antara
satu dengan yang lain, ada yang kondisinya relatif baik, ada yang memprihatinkan, terutama alat dan bahan-bahan yang dipakai untuk PBM
di laboratorium. Laboratorium IPA, Biologi, dan Kimia ini dapat digunakan dengan baik dan optimal untuk semua sekolah walaupun kondisinya ada
yang kurang memadai. Beberapa sekolah telah memiliki laboratoirum bahasa yang leng-
kap seperti SMU Kalibawang, SMU N Sentolo, SMU N 2 Wates, namun kondisinya rusak. Pada awalnya, perangkat laboratorium bahasa ini
jarang digunakan karena guru-guru bahasa kurang mampu memakainya. Saat ini hampir semua sekolah yang memiliki tidak bisa menggunakannya
karena rusak dan belum bisa diperbaiki kesulitan mencari teknisi yang mampu memperbaiki.
Untuk laboratorium IPS dan yang lainnya belum ada sekolah yang memilikinya. Hanya saja beberapa sekolah punya ruang AVA yang
umumnya punya beberapa peralatan elektronik seperti tape recorder,
42 VCD, OHP. Ada yang kondisinya baik dan ada yang rusak, nampaknya
pemeliharaan menjadi permasalahan yang sangat berarti bagi SMU Negeri di Kulon Progo.
Adapun di sekolah-sekolah swasta, kondisi laboratoriumnya dapat dikatakan masih sangat kurang memadai, hal ini sangat bergantung pada
dana yang ada. Kondisi semacam ini perlu mendapatkan perhatian yang serius dari sekolah atau pemerintah, sebagai salah satu wujud komitmen
yang tinggi terhadap penerapan KBK di sekolah, terutama di SMU. Nampak sekali bahwa keberadaan laboratorium yang lengkap sangat
didambakan oleh sekolah-sekolah berikut dengan teknisinya, sehingga pemanfaatan dan pemeliharaan alat dan bahan-bahan yang ada dapat
optimal, efektif, dan efisien.
3. Media Pembelajaran