Musik Program Musik Dalam Benak Bangsa Yahudi

18 Contohnya, penjaba ran dan penjelasan dari „tujuan-tujuan‟ kavvanot doa yang terselubung, melalui nyanyian dan meditasi contoh, dengan melebarkan kata kunci menggunakan melodi dapat mempercepat persatuan antara manusia dan penciptanya atau antara dunia dan penciptanya. Variasi tulisan-tulisan Yahudi tentang musik dan posisi yang direpresentasikan oleh musik tersebut membuktikan bahwa tidak ada satu ideologi musik yang absolut dalam Yudaisme. Akan tetapi terdapat 2 ide utama yang mendominasi banyak tulisan tradisional yang membahas seputar musik. Yang pertama, tujuan utama musik dalam kehidupan relijius adalah sebagai ekspresi autentik dari perasaan-perasaan manusia dari masing-masing individu. Pendekatan ini menyanggah pemikiran tentang keindahan musik yang di luar akal manusia, baik imitasi dari musik surgawi atau inspirasi dari seseorang yang jenius. Pemikiran yang kedua; kekuatan suara manusia melebihi kekuatan musik instrumental. Bukanlah suatu kebetulan bahwa kegiatan untuk memperindah ibadah sinagoga dengan menggunakan musik „untuk kepentingannya sendiri‟ dan penggunaan dari musik instrumental merupakan ciri khas dari proses Emansipasi Yahudi di era modern.

A. Musik Program

Musik pada umumnya merupakan rekaman kebiasaan-kebiasaan hidup kita yang diungkapkan secara ekspresif dan estetis dalam bentuk bunyi. Bila dianalogikan musik sama halnya dengan bahasa. Dalam musik kita mengenal nada, sedangkan dalam bahasa kita mengenal huruf. Dalam musik kita mengenal figur dan motif, sementara dalam bahasa kita mengenal suku kata dan kata. Oleh sebab itulah, dapat dikatakan bahwa komposisi-komposisi 19 besar dalam dunia musik dapat dianalogikan dengan karangan atau karya rekaan dalam dunia sastra. “Musik sebagai anak kesenian, merupakan salah satu ekspresi manusia yang termula. ” 3 Pada umumnya musik mengandung empat hal penting antara lain, pitch, dinamika keras-lembut, warna suara, dan durasi. Kinerja organ- organ tubuh manusia pada dasarnya merupakan cerminan aktivitas musik. Jantung manusia akan terus berdenyut tiap saat sesuai ketentuan alamiah. Ketika denyut jantung seseorang tidak berjalan secara normal, dapat dikatakan bahwa orang itu sedang menderita sakit. Denyut jantung inilah merupakan cerminan dari tempo dalam musik. Organ-organ tubuh manusia akan bekerja keras ketika seseorang melakukan aktivitas yang berat pula, ini merupakan gambaran dari dinamika dalam musik. Berangkat dari hal ini, manusia kemudian menuangkannya membentuk ide-ide musikal yang tentulah di dalamnya terkandung unsur-unsur musikal yang telah disebutkan sebelumnya. Seiring perjalanan waktu, lebih dari itu manusia berusaha untuk mengekspresikan perasaannya yang salah satunya adalah bercerita atau berkisah melalui musik. Musik yang pada awalnya hanya berfungsi sebagai iringan kini dapat berdiri sendiri menjadi musik instrumental. Musik instrumental mulai berkembang pada abad 16. Pada mulanya musik instrumental merupakan transkripsi dari komposisi vokal dengan beberapa penerapan kecil 4 . Seiring perkembangannya maka lahirlah bentuk-bentuk komposisi instrumental seperti sonata, toccata, canzona, dan lain-lain. Musik 3 Agastya Rama Listya, Kontekstualisasi Musik Gereja Salatiga: Fakultas Teologi Universitas Kristen SatyaWacana, 1999, hlm. 6. 4 Karl- Edmun Prier sj, Sejarah Musik jilid 1 Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, 1991, hlm. 173. 20 instrumental untuk alat gesek baru dinotasikan menjelang akhir abad 16, namun alatnya sudah dipakai sebelumnya untuk mengiringi musik vokal. 5

1. Istilah dan Makna