45
Bab 4 Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil Sistem Jaringan
Pada tahap implementasi sistem, dilakukan semua konfigurasi perangkat keras untuk membangun jaringan manajemen bandwidth
didukung dengan akses data
public
melalui internet. Manajemen
bandwidth
diimplementasikan pada mikrotik sebagai
router gateway
jaringan. Dari tahapan-tahapan yang dilakukan, hasil yang diharapkan
adalah terkoneksinya seluruh komputer pada jaringan komputer CV. TRI POLA JAYA ke internet dan mengatasi masalah manajemen
bandwidth
yang ada dengan tujuan
bandwidth
yang ada dapat terbagi sesuai dengan kebutuhan pengguna di perusahaan.
Tabel 4.1 Daftar IP Address pada CV. TRI POLA JAYA
No Nama
IP Gateway
Ket 1
Modem 192.168.1.1
- -
2 Mikrotik Router
192.168.1.2 192.168.1.1
Ke Modem 192.168.2.1
192.168.1.1 Ke LAN
3 Ruang Kepala
192.168.2.252 192.168.2.1
- 4
Access Point
192.168.2.253
192.168.2.1 -
5 Bag.
Administrasi 192.168.2.254
- 192.168.2.250
- 192.168.2.246
- 6
Bag. Pengadaan 192.168.2.248 -
46
Barang 7
Bag. Teknik Instalasi
192.168.2.247 -
Pada Tabel 4.1 merupakan daftar ip
address
yang telah diimplementasikan pada perusahaan CV. TRI POLA JAYA, dimana
ip dibagi menggunakan
dhcp server
pada mikrotik namun setelah ip telah didapat oleh perangkat atau komputer
client
maka ip dan
mac address
dari
interface
komputer
client
tersebut akan dikunci pada mikrotik sehingga
client
tidak akan dapat berganti-ganti ip sesuai dengan keinginan untuk mendapatkan
bandwidth
internet.
Gambar 4.1 Topologi jaringan di perusahaan setelah implementasi.
47
Gambar 4.1 merupakan topologi jaringan yang telah diimplementasikan. Topologi jaringan terbentuk dari
provider
internet dimana perusahaan menggunakan
provider
dari ”telkom speedy
”, akses internet masuk ke dalam modem dengan alamat ip 192.168.1.1 yang kemudian ditampung oleh router mikrotik pada
interface eth
1 dengan alamat ip 192.168.2.1 dan kemudian disebarkan kepada
client
seluruh perusahaan dan
access point
perusahaan dengan alamat ip publik 192.168.2.024 terkecuali alamat 192.168.2.1 yang sudah digunakan oleh
interface eth 2
pada router dari modem internet.
Sesuai dengan skenario desain yang telah dibahas pada bab sebelumnya, dilakukan implementasi manajemen jaringan pada
perusahaan untuk mengatasi masalah yang ada sebelumnya dengan pengaturan
mangle
serta
queue tree
pada router mikrotik sesuai dengan kebutuhan
client
agar masalah yang ada dapat terselesaikan.
4.2 Hasil Konfigurasi Sistem