Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Streaming Video Berdasarkan Kecepatan Bandwidth User T1 612007013 BAB IV

(1)

42

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISIS

Pada bab ini akan dibahas proses pengujian terhadap sistem yang dilakukan pada jaringan Local Area Network (LAN) di laboratorium BS-10 Fakultas Teknik Elektro dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana. Proses pengujian hanya dilakukan pada sepuluh buah komputer dimana jumlah tersebut berbeda dengan spesifikasi (20 komputer), karena komputer yang dapat digunakan hanya sepuluh komputer, sebuah komputer sebagai server, dan tiga buah Notebook sebagai client dengan jaringan WIFI. Pengujian meliputi dua hal, yaitu tahap streaming data video dan streaming live data video.

4.1. Spesifikasi Alat

Pada proses pengujian digunakan :

1. Sepuluh buah komputer dengan spesifikasi sebagai berikut : a.Perangkat Lunak:

- Sistem Operasi Windows XP Service Pack 2 dan Service Pack 3. - Sistem Operasi WindowsVista menggunakan virtual machine. b.Perangkat Keras

- Prosesor Pentium® Dual-Core CPU E5400 @2,70 GHz. - Memory RAM 2093 MB DDR2.

- Video Graphics Adapter Intel® G41Express Chipset.

2. Sebuah komputer untuk server dengan spesifikasi sebagai berikut : a. Perangkat Lunak :

- Sistem Operasi Windows Server 2008 Enterprise b. Perangkat Keras :

- Processor Intel® Core® 2 Duo CPU 2.4 GHz - Memory RAM 4 GB DDR2

- Video Graphics Adapter Intel Eaglelake Graphics Chip Accelerated 3. Tiga buah NoteBook dengan spesifikasi sebagai berikut :

Nama Komputer : Krisna a. Perangkat Lunak :

- Sistem Operasi Windows Service Pack 3. b.Perangkat Keras :


(2)

43 - Memory RAM 1024 MB DDR2.

- Video Graphics Adapter ATI Radeon HD 3200 Graphics. Nama Komputer : Cerian

a. Perangkat Lunak :

- Sistem Operasi Windows Service Pack 3. - Sistem Operasi Windows 7 Ultimate b.Perangkat Keras :

- Processor Intel Core I3 2330M - Memory RAM 2048 MB DDR3.

- Video Graphics Adapter NVidia GeForce GT520M Nama Komputer : Roy

c. Perangkat Lunak :

- Sistem Operasi Windows Service Pack 3. - Sistem Operasi Windows 7 Ultimate d.Perangkat Keras :

- Processor Intel Core I3 2330M - Memory RAM 2048 MB DDR3.

- Video Graphics Adapter NVidia GeForce GT520M 4.2. Prosedur Pengujian

Pada bagian ini akan menjelaskan langkah – langkah untuk melakukan pengujian secara kompatibilitas dan juga pengujian berdasarkan skenario yang telah dibuat.

4.2.1.Pengujian Kompatibilitas Aplikasi

Pengujian ini dilakukan dalam tahap pengembangan aplikasi. Pengujian dilakukan untuk memeriksa bahwa aplikasi dapat berjalan pada semua sistem operasi dan juga pada semua jenis komputer. Pengujian dilakukan dengan menggunakan dua jenis komputer yang memiliki jaringan yang berbeda, yaitu Personal Computer (PC) dengan menggunakan jaringan Local Area Network (LAN) dan Notebook dengan menggunakan jaringan WIFI. Pengujian juga dilakukan pada tiga macam browser yang berbeda, yaitu Google Chrome, Mozilla Firefox, dan Microsoft Internet Explorer. Langkah-langkah pengujian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Nyalakan PC server yang sudah ter-install web server WAMP5 1.9.2, JDK, dan JMF. 2. Jalankan WAMP5 server.


(3)

44

4. Install-kan web browser,wireshark dan JDK 1.6 ke sepuluh komputer tersebut. 5. Jika sudah berhasil terinstall, jalankan web browser.

6. Jalankan streaming data video dan streaming live video.

7. Ulangi langkah nomor 5 dan 6 untuk Notebook dengan web browser Mozilla Firefox. 8. Ulangi langkah nomor 5 dan 6 untuk Notebook dengan web browser Microsoft

Internet Explorer.

9. Ulangi langkah nomor 5 dan 6 untuk Notebook dengan web browser Google Chrome.

Tabel 4.1. Identifikasi dan pelaksanaan pengujian kompatibiltas

No. Fungsi yang diuji Pemicu Keluaran yang diharapkan

1. Streaming Video pada PC dan Notebook dengan menggunakan browser Google Chrome

User menjalankan aplikasi streaming data video

Aplikasi menampilkan streaming data video dengan benar

2. Streaming Video pada PC dan Notebook dengan menggunakan browser Mozzila Firefox

User menjalankan aplikasi streaming data video

Aplikasi menampilkan streaming data video dengan benar

3. Streaming Video pada PC dan Notebook dengan menggunakan browser Internet Explorer

User menjalankan aplikasi streaming data video

Aplikasi tidak dapat

menampilkan streaming data video dengan benar

4. Streaming Video pada PC dan Notebook dengan menggunakan browser Google Chrome

User menjalankan aplikasi live

streaming data video

Aplikasi menampilkan live streaming data video dengan benar

5. Streaming Video pada PC dan Notebook dengan menggunakan browser Mozzila Firefox

User menjalankan aplikasi live

streaming data video

Aplikasi menampilkan live streaming data video dengan benar

6. Streaming Video pada PC danNotebook dengan menggunakan browser Internet Explorer

User menjalankan aplikasi live

streaming data video

Aplikasi menampilkan live streaming data video dengan benar

Berdasarkan hasil pengujian kompatibilitas, dapat dilihat bahwa pengujian terhadap sepuluh buah PC dan tiga buah Notebook dengan menggunakan browser berbeda belum semuanya mendukung player HTML5 untuk memutar format video seperti mp4, ogg, dan juga Webm.

Sedangkan PC yang menggunakan web browser Google Chrome sudah mendukung semua fungsi pada aplikasi website ini. Gambar 4.1. menunjukkan format video dan browser yang support HTML5.


(4)

45

Gambar 4.1. Format Video dan Browser yang Support HTML5

4.2.2.Pengujian dengan Skenario

Pada proses pengujian ini, dilakukan penggabungan dari beberapa pengujian sesuai dengan spesifikasi yang telah dibuat. Pengujian ini meliputi :

 Pengujian untuk akses

aplikasi website dari komputer client yang terhubung jaringan Wi-Fi dan Local Area Network.

 Pengujian untuk memutar file video dengan resolusi Low Quality (360 x 240) pixel.  Pengujian untuk memutar file video dengan resolusi Medium Quality (480 x 320)

pixel.

 Pengujian untuk memutar file video dengan resolusi High Quality (720 x 480) pixel.  Pengujian untuk proses pengiriman data video secara real-time dengan protokol RTP.  Pengujian untuk menerima dan memutar live streaming data video.

4.2.2.1. Spesifikasi Pengujian Skenario

Pengujian – pengujian ini digabungkan menjadi sebuah skenario pengujian yang dilakukan pada aplikasi ini, aplikasi streaming data video. Pengujian skenario menggunakan spesifikasi sebagai berikut :

a. Pengujian dengan menjalankan aplikasi website.

b. Pengujian Live Streaming dengan data sumber video dan suara external dikirim lewat USB.

c. Pengujian dengan menggunakan sepuluh komputer yang telah diinstall web browser dan JDK untuk mengakses aplikasi website dengan jaringan Local Area Network. Pada pengujian ini, komputer client menggunakan IP Address antara 192.168.1.1 hingga 192.168.1.10.

d. Pengujian dengan menggunakan satu buah komputer yang telah ter-install web server WAMP, JDK, dan juga JMF untuk menerima semua request yang dikirim oleh client.


(5)

46

Pada pengujian ini alamat komputer dari komputer server adalah adalah 192.168.61.39.

e. Pengujian dengan menggunakan tiga buah Notebook yang telah ter-install web browser dan JDK untuk mengakses aplikasi website dengan menggunakan jaringan Wi-Fi. Pada pengujian ini, Notebook client menggunakan IP Address antara 192.168.1.11 hingga 192.168.1.13.

4.2.2.2. Langkah – Langkah Pengujian Skenario

Langkah – langkah pengujian skenario adalah sebagai berikut :

1. Nyalakan sepuluh komputer yang telah ter-install web browser dan JDK untuk aplikasi website strea ming video sisi client yang ada di laboratorium BS-10

2. Nyalakan tiga buah notebook yang telah ter-installweb browser dan JDK untuk aplikasi website strea ming video sisi client.

3. Nyalakan sebuah PC server yang telah ter-install aplikasi server. 4. Jalankan aplikasi server pada komputer server.

5. Saat pertama kali aplikasi website dijalankan, belum ditemukan data video yang tersimpan didalam database.

6. Admin harus menambahkan data video serta informasi – informasi yang berkaitan dengan video, dengan cara menekan tombol “ ”.

7. Masukkan data video yang ingin disediakan pada website. Data video ini akan dipanggil pada saat client melakukan request data video pada aplikasi website streaming data video.

8. Tekan tombol “ ” jika ingin melakukan perubahan data video yang sudah tersimpan pada database.

9. Tekan tombol “ ” jika ingin melakukan penghapusan data video yang sudah tidak digunakan pada database.

10. Buka web browser dan jalankan aplikasi website streaming video komputer client pada seluruh komputer.

11.Pada saat pertama kali website terbuka, akan ditampilkan default user interface yaitu halaman home yang berisi informasi dan tab-tab untuk pilihan halaman lainnya.

12. Pilih halaman tab record, untuk menikmati aplikasi website streaming data video. Pada halaman record akan menampilkan judul-judul video disertai keterangan yang menjelaskan video tersebut, selain itu juga terdapat tiga tombol untuk memilih kualitas video yang diinginkan.


(6)

47

13.Pada saat client menekan tombol Low,maka akan muncul player untuk memutar video dengan resolusi (320 x 240) pixel.

14.Klik tombol play yang terdapat pada player untuk langsung memutar data video.

15.Klik tombol maximize yang terdapat pada player untuk menikmati video secara fullscreen.

16.Ulangi langkah 12 – 15 dengan mengganti pilihan kualitas Medium dan High. 17.Ulangi langkah 10 - 16 untuk sembilan buah komputer yang lain.

18.Ulangi langkah 10 – 16 dengan menggunakan tiga buah notebook.

19.Untuk melakukan live streaming data video, dibutuhkan webcamera sebagai sumber inputan gambar dan suara.

20.Jalankan aplikasi server live strea ming pada komputer server.

21.Pada web browser di sisi client, pilih tab live untuk melakukan proses live streaming data video.

22.Pada halaman live akan muncul applet player yang nantinya akan berfungsi sebagai player untuk live streaming data video. Sebelum dapat memutar siaran live, client akan diminta untuk mengaktifkan plugin java.

23.Setelah plugin java aktif maka siaran live streaming data video dapat dinikmati secara real-time oleh client dengan delay + 1 detik.

24.Ulangi langkah 21 – 23 untuk sembilan buah komputer yang lain. 25.Ulangi langkah 21 - 23 dengan menggunakan tiga buah notebook.

26.Untuk mengetahui besar delay, jitter, dan lost paket data pada saat live streaming digunakan softwa re wireshark.

27.Jalankan software wiresha rk yang sudah ter-install pada komputer client. 28.Saat layar menu utama muncul, akan disediakan pilihan interface.

29.Pilih interface yang terhubung pada komputer server.

30.Setelah memilih interface, tekan pilihan capture yang berada di tab menu dan tekan pilihan start.

31.Setelah fungsi capture dijalankan, akan muncul list yang berisi sumber, tujuan, informasi serta protocol yang digunakan.

32.Cari dan pilih list dengan IP address sumber dari komputer server. IP yang digunakan pada komputer server adalah 192.168.1.39 yang ditujukan pada IP address broadca st yaitu pada IP 192.168.1.255.


(7)

48

34.Setelah di-decode maka protocol yang semula UDP berubah menjadi RTP dan akan terdapat informasi mengenai format video yang dikirim.

35.Pilih pilihan Telephony pada tab menu, dan didalamnya pilih pilihan RTP lalu pilih show all stream.

36.Lihat seberapa besar delta, jitter dan lost paket data selama live streaming.

Setelah melakukan langkah – langkah pengujian, catat hasil pengujian yang didapatkan untuk kemudian dianalisa.

Tabel 4.2. Identifikasi dan Pelaksanaan Pengujian Skenario.

No. Fungsi yang diuji Pemicu Keluaran yang diharapkan

1. Data video masuk ke dalam database lokal.

Admin memilih pilihan “ ”

Menambahkan data video dan tersimpan ke dalam database lokal.

2. Data video diedit pada database lokal.

Admin memilih pilihan

“ ” Mengubah data video dan tersimpan ke dalam database lokal.

3. Data video dihapus pada database lokal.

Admin memilih pilihan

“ ” Menghapus data video yang dipilih dari database lokal. 4. Pemutaran data video

dengan kualitas high.

Client memilih pilihan HQ dan menekan tombol “play”.

Data video berhasil diputar dengan resolusi 720 x 480 pixel.

5. Pemutaran data video dengan kualitas medium.

Client memilih pilihan MQ dan menekan tombol “play”.

Data video berhasil diputar dengan resolusi 480 x 320 pixel.

6. Pemutaran data video dengan kualitas low.

Client memilih pilihan LQ dan menekan tombol “play” .

Data video berhasil diputar dengan resolusi 360 x 480 pixel.

5. Live Streaming video menggunakan codec h-263 dam codec

ULAW.

Admin menjalankan program live strea ming dengan masukkan dari webcamera serta mengaktifkan program wiresha rk.

Live streaming berhasil diputar dan diterima secara real-time oleh client, hasil analisa wireshark menunjukan format encoder h-263 dan ULAW.

6. Kualitas delay, jitter dan packet loss

Admin menjalankan program wireshark dan melakukan capture pengujian.

Delay yang diterima tidak lebih dari 1 menit.


(8)

49

4.2.3.Pengujian Capture Device

Pada proses pengujian ini, dilakukan pengujian dengan menggunakan beberapa capture device. Pengujian ini meliputi :

-Pengujian menggunakan ASUS USB 2.0 Webcam. -Pengujian menggunakan Logitech Webcam 120. -Pengujian menggunakan USB 2.0 PC Cam.

-Pengujian menggunakan Chicony USB 2.0 Camera. -Pengujian menggunakan Logitech QuickCam Pro 2000. -Pengujian menggunakan SONY Cybershot DSC-WX50.

Langkah-langkah pengujian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Nyalakan PC server yang sudah ter-install web server WAMP5 1.9.2, JDK, dan JMF. 2. Koneksikan capture device ke PC server.

3. Install driver capture device.

4. Jalankan aplikasi server untuk melakukan transmitting data video.

5. Ulangi langkah 2-4 dengan menggunakan lima buah capture device lainnya.

4.3. Hasil pengujian

Hasil pengujian kompatibilitas dan pengujian dengan skenario yang telah dibuat dilakukan dengan cara menghitung banyaknya keberhasilan fungsi – fungsi yang diuji berdasarkan tabel identifikasi dan pelakasanaan pengujian (Tabel 4.1. dan Tabel 4.2.).

4.3.1.Hasil pengujian kompatibilitas

Berdasarkan identifikasi dan pelaksanaan pengujian kompatibilitas (Tabel 4.1.), Tabel 4.3. menunjukkan hasil pengujian kompatibilitas yang telah dilakukan.

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Kompabilitas

Web browser

Nama Atribut

Streaming data video Live streaming video

Google Chrome V V

Mozila Firefox V V

Microsoft Internet Explorer V

Dari hasil pada tabel 4.3. dapat dilihat bahwa browser yang dapat melakukan proses streaming data video dengan baik hanya browser Google Chrome dan Mozilla Firefox, sedangkan untuk browser Microsoft Internet Explorer tidak dapat melakukan proses


(9)

50

streaming data video. Hal ini dikarenakan pada browser Microsoft Internet Explorer belum men-support format mp4 dan css yang digunakan dalam proses pembuatan web tidak compatible dengan browser Microsoft Internet Explorer, hal ini menyebabkan tampilan pada web jadi error.

Untuk proses live streaming data video, semua browser dapat memutar live streaming video dengan baik. Gambar 4.1 hingga Gambar 4.3 mewakili hasil screenshot dari aplikasi.

Gambar 4.2. Player HTML 5 pada Web Browser Google Chrome.

Gambar 4.2. menunjukkan tampilan player HTML 5 pada web browser Google Chrome. Dapat dilihat pada player terdapat fungsi play, pause, navigation bar, volume, fullscreen mode, dan juga lamanya waktu video telah berjalan.


(10)

51

Gambar 4.3. Player HTML 5 pada Web Browser Mozilla Firefox.

Gambar 4.3. menunjukkan tampilan player HTML 5 pada web browser Mozilla Firefox. Dapat dilihat pada player terdapat fungsi play, pause, navigation bar, volume, fullscreen mode, dan juga lamanya waktu video telah berjalan. Berbeda dengan player pada web browser Google Chrome, pada player Mozilla Firefox tertera juga durasi lamanya video.

Gambar 4.4. Player HTML 5 pada Web Browser Internet Explorer.

Gambar 4.4. menujukkan pesan error yang terjadi bila melakukan streaming data video dengan menggunakan web browser Microsoft Internet Explorer. Your browser does not support this video formathal ini menunjukkan bahwa web browser tidak men-support format file data video.


(11)

52

Gambar 4.5. Applet PlayerLive Streaming Data Video.

Pada saat client ingin melihat siaran live yang sedang berlangsung, client dapat langsung memilih tab live pada aplikasi website. Gambar 4.5. merupakan tampilan applet player live streaming data video saat client memilih tab live. Berbeda dengan player streaming data video, pada applet player live strea ming data video hanya terdapat fungsi play dan pause serta dilengkapi dengan durasi lamanya client telah melakukan live streaming. Karena video bersifat live maka tidak ada pilihan fast forward dan juga rewind.

4.3.2. Hasil pengujian skenario

Hasil pengujian berdasarkan skenario yang telah dibuat ditunjukkan dalam beberapa tabel dan screenshot,

Pengujian pertama dilakukan untuk kondisi website tidak bisa diakses. Gambar 4.6. adalah tampilan ketika service tidak dapat diakses oleh browser.


(12)

53

Gambar 4.6. Website Tidak Dapat Diakses Melalui Browser.

Website tidak dapat diakses oleh komputer client karena dua kemungkinan :

1. Komputer server tidak terhubung pada jaringan, sehingga IP 192.168.1.39 merupakan IP kosong.

2. Komputer server terhubung dengan jaringan, tetapi aplikasi web server tidak dinyalakan. IP 192.168.1.39 merupakan IP yang bisa diakses, tetapi port 8081 dari IP tersebut kosong.

Admin dapat melakukan penambahan data video, penghapusan data video, dan juga mengubah data video yang sudah ada didalam database lokal yang dapat dilihat pada Gambar 4.7. hingga Gambar 4.9.


(13)

54

Pada Gambar 4.7. menunjukkan tampilan add data video, admin diminta untuk memasukkan nama video, lokasi file HQ, lokasi file MQ, lokasi file LQ, images, dan juga deskripsi video. Setelah semua terisi tekan tombol input untuk menambah data video didalam database lokal.

Gambar 4.8. Tampilan Edit Data Video.

Pada Gambar 4.8. menunjukkan tampilan edit data video, admin dapat mengubah nama video, lokasi file HQ, lokasi file MQ, lokasi file LQ, images, dan juga deskripsi video. Setelah selesai melakukan edit data tekan tombol edit untuk menyimpan perubahan didalam database lokal.


(14)

55

Gambar 4.9. Tampilan Delete Data Video.

Pada Gambar 4.9. menunjukkan tampilan delete data video, admin dapat menghapus file video yang sudah tidak digunakkan lagi didalam database lokal. Gambar 4.10. merupakan tampilan aplikasi website saat berhasil mengakses aplikasi.


(15)

56

Gambar 4.10. Tampilan Halaman Home Pada Website Streaming Video.

Pada halaman home terdapat lima buah menu utama yang berada pada bagian atas website. Gambar 4.11. menunjukan lima buah menu yang ada pada aplikasi website.

Gambar 4.11. Tampilan Menu Pada Aplikasi Website.

Pada saat client memilih menu record, maka aplikasi website akan menampilkan isi dari halaman record. Didalam menu record terdapat beberapa judul video dan juga tiga macam kualitas video yang berbeda yaitu low, medium, dan high. Pada saat client menekan salah satu kualitas video maka secara otomatis akan keluar player pada aplikasi website. Dapat dilihat pada gambar 4.12. merupakan tampilan halaman record dan juga gambar 4.13. merupakan tampilan player saat client memilih salah satu kualitas.


(16)

57


(17)

58

Gambar 4.13. Tampilan Player Saat Client Memilih Salah Satu Kualitas. Perbandingan kualitas gambar video high, medium, dan low dapat dilihat pada Gambar 4.14. hingga Gambar 4.16.


(18)

59

Gambar 4.15. Video Medium Quality

Gambar 4.16. Video Low Quality

Pada saat client memilih menu live, maka akan tampil applet player sebagai player pemutar live streaming data video. Pengaktifan applet player membutuhkan ijin untuk mengaktifkan java pluggin. Gambar 4.17. merupakan tampilan applet player pada menu live, sedang gambar 4.18. merupakan screenshoot permintaan pengaktifan java plugin.


(19)

60

Gambar 4.17. Tampilan Applet Player.

.

Gambar 4.18. Permintaan Mengaktifkan Java Plugin Pada Web Browser. Untuk melakukan pengujian pengiriman paket data RTP pada aplikasi website Live streaming data video, digunakan aplikasi wireshark dimana aplikasi ini dapat menangkap dan menganalisa paket-paket data yang terjadi dalam jaringan.


(20)

61

Gambar 4.19. Screenshot Software Wireshark.

Gambar 4.19. menunjukan paket-paket RTP yang berasal dari IP 192.168.1.39 menuju IP broadcast 192.168.1.255 dengan informasi data sesuai dengan hasil kompresi dalam transmitting visual dan audio. Transmitting visual menggunakan kompresi h-263 sedangkan transmitting audio menggunakan kompresi µ law-G.711.

Gambar 4.20. hingga Gambar 4.19. merupakan screenshot hasil pengujian mengenai paket - paket data RTP menggunakan fungsi filter telephony pada wireshark.

Gambar 4.20. Hasil Analisa Filter Telephony RTP Streams Yang Ditangkap. Dari hasil pengujian menggunakan wireshark dapat dilihat kompresi µ law-G.711 dan kompresi h-263 tidak mengalami packet loss pada saat pengiriman data. Ini dikarenakan karena proses pengujian berlangsung pada jaringan Local Area Network, sehingga paket-paket yang dikirimkan dapat mudah diterima oleh client tanpa harus kehilangan data.


(21)

62

Gambar 4.21. Hasil Analisa Paket Data RTP Visual.

Gambar 4.21. merupakan hasil pengujian paket data visual menggunakan wireshark. Pada gambar terlihat delta selalu berubah-ubah setiap pengiriman paket data. Pada pengujian paket data video, delta maksimal yang didapat pada saat pengujian sebesar 1277,04 ms yang terletak pada paket data ke 43227. Delta yang terjadi disebabkan oleh proses encode, decode, dan juga proses pengiriman data melalui jaringan. Algoritma yang digunakan untuk kompresi visual h-263 adalah algoritma DCT.


(22)

63

Gambar 4.22. Hasil Analisa Paket Data RTP Audio.

Gambar 4.22. merupakan hasil pengujian paket data audio menggunakan wiresha rk. Pada gambar terlihat delta selalu berubah-ubah setiap pengiriman paket data. Pada pengujian paket data audio, delta maksimal yang didapat pada saat pengujian sebesar 163,06 ms yang terletak pada paket data ke 77624. Delta yang terjadi disebabkan oleh proses encode, decode, dan juga proses pengiriman data melalui jaringan. Algoritma yang digunakkan untuk kompresi audio µ law-G.711 adalah algoritma PCM.

Paket data video dan paket data audio memiliki rata-rata jitter yang berbeda, yaitu 1,19 ms untuk paket data video dan 38,81 ms untuk paket data audio. Dimana maksimal jitter pada paket data video sebesar 29,84 ms dan maksimal jitter pada paket data audio sebesar 56,64 ms. Jitter diakibatkan oleh antrian yang terjadi di jaringan. Jitter dapat menyebabkan sampling disisi penerima menjadi tidak tepat sasaran sehingga informasi menjadi rusak.

Pengujian delay dilakukan secara manual dengan menggunakan stopwatch pada tiga belas client yang terdiri dari sepuluh buah PC yang terhubung ke server dengan jaringan Local Area Network dan tiga buah notebook yang terhubung ke server dengan jaringan WiFi. Pengujian dilakukan dengan cara melakukan pengaksesan website secara bersamaan pada halaman website live streaming data video. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan grafik delay dapat dilihat pada Gambar 4.20.


(23)

64

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Delay Pada Aplikasi Website Live Streaming Data Video.

No Koneksi Delay (ms)

1 kabel LAN 350

2 kabel LAN 380

3 kabel LAN 510

4 kabel LAN 380

5 kabel LAN 400

6 kabel LAN 410

7 kabel LAN 310

8 kabel LAN 370

9 kabel LAN 440

10 kabel LAN 460

11 WiFi 570

12 WiFi 380

13 WiFi 280

rata-rata (ms) 403,07

Gambar 4.23. Grafik Delay Live Streaming.

Dari hasil pengujian diatas, dapat dilihat pada grafik bahwa banyaknya client yang mengakses aplikasi website tidak mempengaruhi delay pada saat melakukan proses live streaming video. Delay yang terjadi pada saat melakukan streaming selalu berubah-ubah dikarenakan oleh berbagai faktor, seperti delay yang terjadi karena serialisasi dan karena faktor penuhnya memory RAM masing-masing komputer client.


(24)

65

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Skenario

No. Fungsi yang diuji Tingkat Keberhasilan

1. Add data ke database lokal. 100 %

2. Edit data ke database lokal. 100 %

3. Delete data dari database lokal. 100 % 4. Mengakses aplikasi website live strea ming data

video.

100 % 5. Streaming video dengan kualitas High. 100 % 6. Streaming video dengan kualitas Medium. 100 % 7. Streaming video dengan kualitas Low. 100 % 8. Melakukan transmitting data video live dari

webcamera.

100 % 9. Delay, dan Jitter kurang dari 4 menit. 100 %

Rata – Rata Hasil Pengujian 100 %

Pada pengujian skenario, aplikasi website telah berhasil diuji dengan persentase keberhasilan 100%. Angka tersebut diperoleh dengan mengambil rata-rata hasil pengujian skenario pada Tabel 4.5.

4.3.3.Hasil Pengujian Capture Device

Dari hasil pengujian enam buah capture device hanya dua buah capture device yang dapat melakukan transmitting data video yaitu Logitech QuickCam Pro 2000 dan Chicony USB 2.0 Camera. Hal ini disebabkan Java Media Framework hanya mendukung capture device tertentu. Beberapa daftar capture device yang didukung oleh Java Media Framework dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Capture Device

Capturer JMF Supported Sun Video

SunVideo Plus

QuickCam VC V

e-cam V

Creative Webcam II V

Miro Video DC30 V

Lomega Plus V

QuickCam Home USB V


(1)

60

Gambar 4.17. Tampilan Applet Player. .

Gambar 4.18. Permintaan Mengaktifkan Java Plugin Pada Web Browser. Untuk melakukan pengujian pengiriman paket data RTP pada aplikasi website Live streaming data video, digunakan aplikasi wireshark dimana aplikasi ini dapat menangkap dan menganalisa paket-paket data yang terjadi dalam jaringan.


(2)

61

Gambar 4.19. Screenshot Software Wireshark.

Gambar 4.19. menunjukan paket-paket RTP yang berasal dari IP 192.168.1.39 menuju IP broadcast 192.168.1.255 dengan informasi data sesuai dengan hasil kompresi dalam transmitting visual dan audio. Transmitting visual menggunakan kompresi h-263 sedangkan transmitting audio menggunakan kompresi µ law-G.711.

Gambar 4.20. hingga Gambar 4.19. merupakan screenshot hasil pengujian mengenai paket - paket data RTP menggunakan fungsi filter telephony pada wireshark.

Gambar 4.20. Hasil Analisa Filter Telephony RTP Streams Yang Ditangkap. Dari hasil pengujian menggunakan wireshark dapat dilihat kompresi µ law-G.711 dan kompresi h-263 tidak mengalami packet loss pada saat pengiriman data. Ini dikarenakan karena proses pengujian berlangsung pada jaringan Local Area Network, sehingga paket-paket yang dikirimkan dapat mudah diterima oleh client tanpa harus kehilangan data.


(3)

62

Gambar 4.21. Hasil Analisa Paket Data RTP Visual.

Gambar 4.21. merupakan hasil pengujian paket data visual menggunakan wireshark. Pada gambar terlihat delta selalu berubah-ubah setiap pengiriman paket data. Pada pengujian paket data video, delta maksimal yang didapat pada saat pengujian sebesar 1277,04 ms yang terletak pada paket data ke 43227. Delta yang terjadi disebabkan oleh proses encode, decode, dan juga proses pengiriman data melalui jaringan. Algoritma yang digunakan untuk kompresi visual h-263 adalah algoritma DCT.


(4)

63

Gambar 4.22. Hasil Analisa Paket Data RTP Audio.

Gambar 4.22. merupakan hasil pengujian paket data audio menggunakan wiresha rk. Pada gambar terlihat delta selalu berubah-ubah setiap pengiriman paket data. Pada pengujian paket data audio, delta maksimal yang didapat pada saat pengujian sebesar 163,06 ms yang terletak pada paket data ke 77624. Delta yang terjadi disebabkan oleh proses encode, decode, dan juga proses pengiriman data melalui jaringan. Algoritma yang digunakkan untuk kompresi audio µ law-G.711 adalah algoritma PCM.

Paket data video dan paket data audio memiliki rata-rata jitter yang berbeda, yaitu 1,19 ms untuk paket data video dan 38,81 ms untuk paket data audio. Dimana maksimal jitter pada paket data video sebesar 29,84 ms dan maksimal jitter pada paket data audio sebesar 56,64 ms. Jitter diakibatkan oleh antrian yang terjadi di jaringan. Jitter dapat menyebabkan sampling disisi penerima menjadi tidak tepat sasaran sehingga informasi menjadi rusak.

Pengujian delay dilakukan secara manual dengan menggunakan stopwatch pada tiga belas client yang terdiri dari sepuluh buah PC yang terhubung ke server dengan jaringan Local Area Network dan tiga buah notebook yang terhubung ke server dengan jaringan WiFi. Pengujian dilakukan dengan cara melakukan pengaksesan website secara bersamaan pada halaman website live streaming data video. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan grafik delay dapat dilihat pada Gambar 4.20.


(5)

64

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Delay Pada Aplikasi Website Live Streaming Data Video.

No Koneksi Delay (ms)

1 kabel LAN 350

2 kabel LAN 380

3 kabel LAN 510

4 kabel LAN 380

5 kabel LAN 400

6 kabel LAN 410

7 kabel LAN 310

8 kabel LAN 370

9 kabel LAN 440

10 kabel LAN 460

11 WiFi 570

12 WiFi 380

13 WiFi 280

rata-rata (ms) 403,07

Gambar 4.23. Grafik Delay Live Streaming.

Dari hasil pengujian diatas, dapat dilihat pada grafik bahwa banyaknya client yang mengakses aplikasi website tidak mempengaruhi delay pada saat melakukan proses live streaming video. Delay yang terjadi pada saat melakukan streaming selalu berubah-ubah dikarenakan oleh berbagai faktor, seperti delay yang terjadi karena serialisasi dan karena faktor penuhnya memory RAM masing-masing komputer client.


(6)

65

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Skenario

No. Fungsi yang diuji Tingkat Keberhasilan

1. Add data ke database lokal. 100 %

2. Edit data ke database lokal. 100 %

3. Delete data dari database lokal. 100 %

4. Mengakses aplikasi website live strea ming data video.

100 % 5. Streaming video dengan kualitas High. 100 % 6. Streaming video dengan kualitas Medium. 100 % 7. Streaming video dengan kualitas Low. 100 % 8. Melakukan transmitting data video live dari

webcamera.

100 % 9. Delay, dan Jitter kurang dari 4 menit. 100 %

Rata – Rata Hasil Pengujian 100 %

Pada pengujian skenario, aplikasi website telah berhasil diuji dengan persentase keberhasilan 100%. Angka tersebut diperoleh dengan mengambil rata-rata hasil pengujian skenario pada Tabel 4.5.

4.3.3.Hasil Pengujian Capture Device

Dari hasil pengujian enam buah capture device hanya dua buah capture device yang dapat melakukan transmitting data video yaitu Logitech QuickCam Pro 2000 dan Chicony USB 2.0 Camera. Hal ini disebabkan Java Media Framework hanya mendukung capture device tertentu. Beberapa daftar capture device yang didukung oleh Java Media Framework dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Capture Device

Capturer JMF Supported

Sun Video SunVideo Plus

QuickCam VC V

e-cam V

Creative Webcam II V

Miro Video DC30 V

Lomega Plus V

QuickCam Home USB V


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Switch dan Hub Berdasarkan Kecepatan T1 562011027 BAB IV

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Streaming Video Berdasarkan Kecepatan Bandwidth User T1 612007013 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Streaming Video Berdasarkan Kecepatan Bandwidth User T1 612007013 BAB II

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Streaming Video Berdasarkan Kecepatan Bandwidth User T1 612007013 BAB V

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Streaming Video Berdasarkan Kecepatan Bandwidth User

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis dan Perancangan Jaringan MPLS untuk Kecepatan Transfer Video Streaming pada Teknologi IPv6 T1 672007242 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis dan Perancangan Jaringan MPLS untuk Kecepatan Transfer Video Streaming pada Teknologi IPv6 T1 672007242 BAB II

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis dan Perancangan Jaringan MPLS untuk Kecepatan Transfer Video Streaming pada Teknologi IPv6 T1 672007242 BAB IV

0 0 80

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis dan Perancangan Jaringan MPLS untuk Kecepatan Transfer Video Streaming pada Teknologi IPv6 T1 672007242 BAB V

0 1 2

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Promosi Pariwisata Kabupaten Boyolali T1 BAB IV

0 2 32