60
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan bentuk desain eksperimen
Pre-Experimental
dengan
One Group Pretest-Posttest design
digunakan satu kelompok subyek
.
Menurut Sugiyono 2010: 74, dikatakan
pre-experrimental design,
karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh, masih terdapat
variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel control, dan sampel tidak
dipilih secara random. Perlakuan eksperimen dilakukan sebanyak 18 kali pertemuan, sesuai
dengan pendapat Juliantine, dkk 2007, hlm. 3.5 mengatakan bahwa “Sebagai percobaan untuk mendapatkan hasil yang baik bisa pula dilaksanakan
dalam frekuensi latihan 3 hariminggu, sedangkan lamanya latihan paling sedikit 4-
6 minggu.” Jadi menurut kutipan tersebut dapat diambil kesimpulan perlakuan eksperimen dapat dilakukan paling sedikit 12-18 kali pertemuan.
Penelitian ini hanya di lakukan sebanyak 18 kali pertemuan dan 2 kali pertemuan untuk
pretest
serta
postest.
Sekelompok subyek dikenai perlakuan untuk jangka waktu tertentu, pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan diberikan, dan
pengaruh perlakuan diukur dari perbedaan antara pengukuran awal O1 dan pengukuran akhir O2. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut:
61
Gambar 9. Rancangan Penelitian
Experiment One Group Pretest-Postest,
Sugiyono 2010: 74-75 Keterangan:
O1 : Pengukuran awal O2 : Pengukuran akhir
X : Treatment
Circuit Body Weight Training
B. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah pengertian tentang istilah yang ada pada tiap-tiap variabel penelitian maka dalam penelitian ini perlu ada definisi operasional.
Adapun istilah yang dimaksud adalah : 1.
Latihan
Circuit Body weight
Latihan
Circuit Body weight
merupakan latihan beban yang terdiri dari beberapa pos dan menggunakan beban tubuh sendiri. Latihan sirkuit
pada penelitian ini terdiri dari 12 pos yaitu,
lari samping kanan kiri, push up, sit up, high knee, plank, front jack, back up, jumping jack, donkey kick,
squad, montai cimber, cium lutut
dengan frekuensi 3 kali seminggu dengan intensitas latihan 60-65 dari DJM selama 18 kali pertemuan.
2. adalah kemampuan mengkonsumsi oksigen tertinggi
selama kerja maksimal yang dinyatakan dalam litermenit atau mlkgmnt diukur dengan metode
cooper
dengan jarak 2,4 km. Pretest
Treatment Postest
O1 O2
02
X
62 3.
Fleksibilitas Fleksibilitas adalah kemampuan gerak sendi seseorang, alat yang
digunakan untuk mengukur adalah fleksometer.
C. Populasi dan Sampel