Hipotesis Penelitian Definisi Istilah atau Definisi Operasional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 4. Peserta didik Siswa atau peserta didik merupakan orang yang sedang berada pada fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis, pertumbuhan dan perkembangan merupakan ciri dari seseorang peserta didik yang perlu bimbingan dari seorang pendidik. 11 Jadi siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan yang diproses dalam pendidikan sehingga menjadikan peserta didik yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan di MA RADEN PAKU WRINGINANOM GRESIK. Jadi yang dimaksud dengan judul adalah ingin mengetahui apakah ada pengaruh kedisiplinan terhadap pembentukan karakter di MA RADEN PAKU WRINGINANOM GRESIK sesuai dengan karakter yang diinginkan.

H. Sistematika Pembahasan

Untuk memberikan gambaran mengenai isi laporan ini, maka sistematika pembahasannya disusun secara rapi dan sistematis dari bab pertama sampai bab kelima seperti berikut : Bab Pertama : Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Penelitian Terdahulu, Hipotesis Penelitian, Ruang Lingkup dan Keterbatasan, Definisi Istilah atau Definisi Operasional, Metode Penelitian, Sistematika Pembahasan. Bab Kedua : Dalam bab ini berisi pembahasan tentang teori-teori yang berhubungan dengan rumusan penelitian diatas. Yaitu tentang pengaruh kedisiplinan dalam pembentukan karakter peserta didik. Bab Ketiga : Bab ini berisi tentang jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, sumber data, dan teknik analisis data. 11 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2008, cet. Ke-8, h. 77 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Bab Keempat : Bab ini membahas tentang hasil penelitian yang telah dilakukan dan di tulis dengan sistematika : sekilas tentang munculnya kedisiplinan yang ada di sekolah. Bab Kelima : Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan yang diikuti dengan daftar pustaka serta lampiran-lampirannya. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Kedisiplinan 1. Pengertian Kedisiplinan Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang mendapat awalan ke dan akhiran –an. Disiplin menurut bahasa berasal dari kata “Discipline” yang artinya kedisiplinan. Kedisiplinan adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih. 1 Secara istilah disiplin diartikan oleh beberapa pakar sebagai berikut: a. Keith Davis dalam Drs. R.A. Santoso Sastropoetra mengemukakan: Disiplin diartikan sebagai pengawasan terhadap diri pribadi untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah disetujui atau diterima sebagai tanggung jawab. 2 b. Julie Andrews dalam Shelia Ellison and Barbara An Barnet Ph.D berpendapat bahwa “Discipline is a form of life training that, onceexperienced and when practiced, develops an individual’s ability to control themselves”. 3 Disiplin 1 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1997, hal. 747 2 Santoso Sastropoetra, Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin dalam Pembangunan Nasional, Penerbit Alumni, Bandung, hal. 747 3 Julie Andrews, Discipline, dalam Shelia Ellison and Barbara An Barnet Ph.D, 365 Ways to help your Children Grow, Sourcebook, Naperville, Illinois, 1996, hal. 195 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id adalah suatu bentuk latihan kehidupan, suatu pengalaman yang telah dilalui dan dilakukan, mengembangkan kemampun seseorang untuk mawas diri. c. Soegeng Prijodarminto, S.H. dalam buku “Disiplin Kiat Menuju Sukses” mengatakan: Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian prilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban. 4 Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta melalui proses latihan yang dikembangkan menjadi serangkaian perilaku yang di dalamnya terdapat unsur-unsur ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketertiban dan semua itu dilakukan sebagai tanggung jawab yang bertujuan untuk mawas diri. Konsep populer dari “Disipli” adalah sama dengan “Hukuman”. Menurut konsep ini disiplin digunakan hanya bila anak melanggar peraturan dan perintah yang diberikan orang tua, guru atau orang dewasa yang berwenang mengatur kehidupan bermasyarakat, tempat anak itu tinggal. Hal ini sesuai dengan Sastrapraja yang berpendapat bahwa: Disiplin adalah penerapan kearah perbaikan melalui pengarahan dan paksaan. 5 Sementara itu Elizabet B.Hurlock dalam perkembangan anak menjelaskan bahwa disiplin berasal dari kata yang sama dengan “disciple”, yakni seorang yang belajar dari atau secara suka rela mengikuti seorang pemimpin. Orang tua dan guru merupakan pemimpin dan anak merupakan murid yang belajar dari mereka cara hidup yang menuju kehidupan yang 4 Soegeng Prijodarminto, Disiplin Kiat Menuju Sukses, Pradanya Paramita, Jakarta, 1994, hal. 23 5 Sastrapraja, Kamus Istilah Pendidikan dan Umum Usaha Nasional, Surabaya, usaha nasional,1987, hal. 117