79
û ü
jiwiyana
keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
Dari paparan-paparan diatas jelaslah bahwa kegiatan pembinaan seni pada paguyuban seni tradisional merupakan
perwujudan dari konsep pendidikan informal maupun non formal yang terjadi pada kelompok masyrakat tradisional dalam rangkan
pendidikan sepanjang hayat. Sebagai usaha untuk mengantisipasi kenyataan di atas diperlukan suatu strategi dalam pelaksanaan
pembinaan seni budaya di masyarakat, dengan cara mengaktifkan kembali kegiatan seni tradisi yang hidup di masyarakat. Salah satu
caranya adalah dengan membentuk Dewan Kebudayaan yang bertugas memberikan pertimbangan dan masukan kepada
pemerintah dalam hal pelestarian dan pengembangan budaya tradisional. Selanjutnya pemerintah melalui instansi teknis Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan melakukan bentuk pembinaan sesuai dengan masukan yang diberikan oleh Dewan Kebudayaan.
D. Perubahan Ketrampilan
Di samping perubahan ketrampilan berolah seni dari hasil pembinaan, warga masyarakat juga dilatih untuk membuat segala
perlengkapan keseniannya, mulai dari peralatan pengiring, perlengkapan kostum dan perlengkapan lain. Dan masyarakat
merasa senang dengan didapatkannya ketrampilan baru, dan hasil produknya bisa dipesan oleh kelompok kesenian yang lain
sehingga ada tambahan penghasilan bagi kelompok tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Untung sebagai berikut :
“….. Sakpuniko kulo remen sanget, amargi dipun bina dening Pak Soncoko, sainggo kula saged damel alat-alat
kangge perlengkapan ringgit lan sanesipun kadosto, rebana, gamelan, ugi perlengkapan jathilan kados rasukan
jathilan lan sakpanungggalanipun….”
80
ý þ ÿ
ý þ
Tradisional
Yang artinya : “….. Sekarang saya senang, karena dibina oleh Pak Sancoko, sehingga saya bisa membuat alat-alat per-
lengkapan wayang dan lain-lain, seperti gamelan, rebana, juga perlengkapan jathilan seperti pakain jathilan dan lain sebagai-
nya…”
Disini tampak jelas bahwa aktivitas pembinaan seni tradi- sional memunculkan perilaku kreatif dan mampu mengem-
bangkan ketrampilan baru, sehingga bagi pelaku seni di ma- syarakat hal ini merupakan aktivitas pembelajaran pada ma-
syarakat yang mana terjadi perubahan kearah positif dalam hal pengembangan ketrampilan baru.
Berikut adalah gambar sebagian peralatann dan perleng- kapan seni tradisional yang produksi oleh anggota keompok
sanggar seni Sekar Wijaya Kusuma.
Perlengkapan Hadrah
81
jiwiyana
Bakalan Kempul
Bagian Peralatan Karawitan
82
Tradisional
Perlengkapan Jathilan
Irah-irahan dan Kuluk
83
jiwiyana
Perlengkapan Pakainan Pengrawit dan Wayang Orang
Wayang Kulit
84
Tradisional
Perlengkapan Penari
Pendidikan seumur hidup bertitik tolak atas keyakinan bahwa proses pendidikan dapat berlangsung selama manusia
hidup baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Kebijak- an pendidikan seumur hidup tanpa mengenal batasan umur,
batasan waktu untuk belajar. Kita didorong supaya tiap pribadi tidak sebagai objek pendidikan, tetapi harus esbagai subjek
pendidikan yang bertanggung jawab dan sadar terhadap pen- didikan diri sendiri.
85
jiwiyana
BAB VII PERAN PEMERINTAH DALAM