101
jiwiyana
terhadap seluruh produk perundang-undangan, dan lain sebagainya.
C. Makna Nilai Tradisi
Ada beberapa nilai-nilai seni tradisional yang dipahami masyarakat, adapun nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut:
a. Nilai Religius
Nilai religius yang terkandung seni tradisional adalah tentang ke-Esaan Tuhan. Sebagaimana yang terkandung
dalam cerita rakyat dalam pegelaran teater tradisional Kethoprak dan pegelaran cerita rakyata yang lain. Struktur
ceritanya hampir sama, dimana diawali dengan kesenjang- an antarara dua kelompok, kemudian muncul konflik,
hingga akhirnya penyelesaian konflik. Adapun akhir dari cerita itu selalu muncul konsepsi Tuhan Maha Adil, dima-
na yang hak akan mengalahkan yang batil.
Nilai religius lain yang terkandung di dalam seni tradi- sional adalah pada syair-syair Shalawatan Hadrah yang
berisikan pujian untuk mengagungkan nama Tuhan Yang Maha Esa dan ucapan syukur atas limpahan rahmat serta
rejeki yang melimpah yang diperolah masyarakat dari hasil bertani dan bercocok tanam yang lain. Sehingga pada saat
tertentu terutama setelah panen masyarakat melakukan upacara adat Nyadran dengan menyelenggarakan pagelar-
an seni tradisional yang intinya adalah ungkapan manifes- tasi rasa syukur atas segala kemamkmuran yang diberikan
oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Apabila seni tradisional pada masyarakat dikembang- kan dengan baik maka penghayatan tehadap agama yang
dianut oleh mastarakat akan menjadi lebih baik. Anggapan
102
Tradisional
bahwa seni tradisional bertentangan dengan agama tidak semuanya benar. Justru dengan pembinaan yang baik ma-
ka diharapkan seni tradisional dapat dimanfaatkan sebagai forum kerukunan antar umat beragama.
b. Nilai Edukatif
Nilai pembelajaran yang difahamai masyarakat ketika melakukan aktivitas seni tradisional adalah : terjadinya
perubahan sikap dan nilai yang terjadi pada msyarakat, antara lain norma sopan santun, unggah ungguh dalam
tata pergaulan, dimana yang muda menghormati yang lebih tua seperti halnya yang tercermin dalam adegan
pewayangan dan kethoprak. Disamping itu seni tradisional juga memberikan pengetahuan tentang bagaimana
menjaga kelestarian lingkungan dengan sesalu mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa setiap limpahan
hasil bumi, dan dimanifestaikan dengancara menjaga keseimbangan alam.
Seni tradisi juga mengajarkan bagaimana manusia selalu sadar sebagai makhluk ciptaan Tuhan, dimana harus
selalu membangun hubungan yang baik dengan orang lain yang tercermin dalam sikap kerukunan dan gotong royang
dalam menjalankan aktivitas sosial. Dalam aktivitas seni tradisional masyarakat juga akan belajar tentang ketram-
pilan-ketrampilan baru seperti mengembangkan bentuk kreasi baru dalam mengelar pertunjukan untuk hiburan
masyarakat seperti kreasi tarian, musik, desain pakaian serta perlengkapan lain.
Seni tradisional sarat dengan nilai edukatif, sehingga dalam proses pembinaannya harus dikembangkan dengan
manajeman yang strategis dalam kelompok masyarakat seni tradisional tersebut. Dalam pengelolaan pada kelompok
103
jiwiyana
masyarakat seni tradisional harus dikembangkan sistem pembinaan yang tersusun dalam program pelatihan yang
memadai. Mulai dari materi pelatihan, metode pelatihan dan media, serta rumusan dari tujuan pelatihan dan pem-
binaan hendaknya tersusun dengan baik. Dengan demiki- an prases pembinaan seni tradisional pada masyarakat
benar-benar memberi manfaat yang lebih luas bagi proses pembelajaran informal pada masyarakat.
c. Nilai peneguh integrasi sosial