22 Haygreen dan Bowyer 2003 menyatakan bahwa E berhubungan
dengan regangan, defleksi dan perubahan bentuk yang terjadi. Besarnya defleksi dipengaruhi oleh besar dan lokasi beban, panjang dan ukuran balok
serta E dengan defleksi yaitu apabila semakin tinggi E suatu balok, semakin berkurang defleksinya dan semakin tahan terhadap perubahan bentuk.
Kekakuan kayu adalah suatu ukuran kekuatan untuk mampu menahan perubahan bentuk atau lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dengan
istilah modulus elastisitas. Modulus elastisitas merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan. Tegangan didefinisikan sebagai distribusi gaya
per unit luas, sedangkan regangan adalah perubahan panjang per unit panjang bahan. Semakin besar modulus elastisitas kayu, maka kayu tersebut semakin
kaku dinyatakan dalam Nmm². Untuk mengetahui MOE lentur menggunakan persamaan sebagai berikut:
3 3
4 bh PL
MOE
............................................................................................4
Dimana: P = Beban N
L = Panjang bentang pengujian mm ∆ = Defleksi akibat beban mm
b = Lebar mm, h = tinggi mm
C. Struktur Kayu
Struktur kayu merupakan suatu struktur yang elemen susunannya adalah kayu. Dalam perkembangannya, struktur kayu banyak digunakan sebagai
alternatif dalam perencanaan pekerjaan-pekerjaan sipil, diantaranya adalah rangka kuda-kuda, rangka dan gelagar jembatan, struktur perancah, kolom, dan
23 balok lantai bangunan. Pada dasarnya kayu merupakan bahan alam yang banyak
memiliki kelemahan struktural, sehingga pengunaan kayu sebagai bahan struktur perlu memperhatikan sifat-sifat tersebut. Oleh sebab itu, maka struktur kayu
kurang populer dibandingkan dengan beton dan baja. Pemilihan kayu sebagai bahan konstruksi tidak lepas dari berbagai hal sebagai kekurangan dan kelebihan
kayu. Berikut kegunaan, kelebihan dan kekurangan kayu sebagai komponen struktur dan non struktur:
1. Kegunaan kayu sebagai bahan struktur kayu mempunyai berbagai kekuatan
berdasarkan gaya yang bekerja, yaitu sebagai berikut: a.
Menahan lenturan Besarnya daya tahan kayu terhadap lenturan tergantung pada jenis kayu,
besarnya penampang kayu, berat badan, lebar bentangan, sehingga dengan dapatnya kayu menahan lenturan maka dapat menahan beban tetap
maupun beban kejutpukulan. b.
Menahan tarikan Kekuatan terbesar yang dapat ditahan oleh kayu adalah sejajar arah serat,
sedangkan kekuatan tarikan tegak lurus arah serat lebih kecil dari pada sejajar serat.
c. Menahan tekanan desak
Kayu juga dapat menahan beban desak, baik tekanan sejajar serat maupun tegak lurus serat, misalnya sebagai bantalan kereta api. Daya tahan desak
tegak lurus serat lebih kecil bila dibandingkan dengan sejajar serat.
24 d.
Menahan geser Kayu lebih kuat mendukung gaya geser tegak lurus arah serat daripada
menurut arah serat, jarang terjadi kayu patah karena gaya geser. Umumnya akan timbul retak- retak akibat gaya desak lebih dahulu.
2. Kelebihan kayu:
a. Berkekuatan tinggi dengan berat jenis rendah
b. Tahan terhadap pengaruh kimia dan listrik
c. Relatif mudah dikerjakan dan diganti
d. Mudah didapatkan, relatif murah
e. Pengaruh temperatur terhadap perubahan bentuk dapat diabaikan
f. Pada kayu kering memiliki daya hantar panas dan listrik yang rendah,
sehingga baik untuk partisi g.
Memiliki sisi keindahan yang khas. 3.
Kekurangan kayu: a.
Adanya sifat-sifat kayu yang kurang homogen, cacat kayu mata kayu, retak, dll.
b. Beberapa jenis kayu kurang awet
c. Kekuatannya sangat dipengaruhi oleh jenis kayu, mutu, kelembaban dan
pengaruh waktu pembebanan d.
Keterbatasan ukuran khususnya untuk memenuhi kebutuhan struktur bangunan yang makin beskala besar dan tinggi
e. Untuk beberapa jenis kayu tertentu harganya relatif mahal dan
ketersediaan terbatas langka.
25
D. Jenis-jenis Kayu