5
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas perlu dikaji identifikasi masalah tersebut diantaranya:
1. Belum diketahui nilai kadar air dan berat jenis pada kayu Jati, Kelapa, Sukun,
Kamper, Bangkirai. 2.
Belum diketauhi nilai tegangan lentur patah MOR dan nilai modulus elastisitas lentur MOE pada kayu Jati, Kelapa, Sukun, Kamper, Bangkirai.
3. Belum diketahui pengaruh kadar air dan berat jenis kayu terhadap nilai
tegangan lentur patah MOE dan nilai modulus elastisitas lentur MOR pada kayu Jati, Kelapa, Sukun, Kamper, Bangkirai.
4. Belum diketahui kualitas kayu yang digunakan sebagai bahan konstruksi
dilapangan.
B. Batasan Masalah
Beberapa masalah yang telah diidentifikasi perlu adanya batasan masalah dengan tujuan agar lebih terfokus pada pembahasan penelitian ini. Berikut
batasan masalah yang akan dikaji, yaitu sebagai berikut:
1. Pengujian mekanik hanya pada sifat lentur kayu.
2. Pengujian fisik hanya pada berat jenis dan kadar air.
3. Kayu yang digunakan adalah kayu Jati, Kelapa, Sukun, Kamper, Bangkirai.
4. Metode yang digunakan pada pengujian menggunakan metode third point
bending test.
6
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang dapat dijadikan sebagai pokok permasalahan pada penelitian ini sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Berapakah nilai kadar air kayu Jati, Kelapa, Sukun, Kamper, Bangkirai.
2. Berapakah nilai berat jenis pada kayu Jati, Kelapa, Sukun, Kamper,
Bangkirai. 3.
Berapakah besarnya nilai tegangan lentur patah MOR kayu Jati, Kelapa, Sukun, Kamper, Bangkirai.
4. Berapakah besarnya nilai modulus elastisitas lentur MOE berdasarkan
pengujian lentur kayu Jati, Kelapa, Sukun, Kamper, Bangkirai. 5.
Bagaimana pengaruh kadar air dan berat jenis terhadap nilai tegangan lentur patah MOR pada kayu kayu Jati, Kelapa, Sukun, Kamper, Bangkirai.
6. Bagaimana pengaruh kadar air dan berat jenis terhadap nilai modulus
elastisitas lentur MOE pada kayu kayu Jati, Kelapa, Sukun, Kamper, Bangkirai
D. Tujuan Penelitian