24
D. Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan. Dilakukan oleh Erlina Listyanti Widuri 2012 dengan judul Regulasi Emosi dan
Resiliensi pada Mahasiswa Tahun Pertama. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa resiliensi dipengaruhi oleh faktor internal yang meliputi
kemampuan kognitif, gender, dan keterikatan individu dengan budaya, serta faktor eksternal dari keluarga dan komunitas. Individu yang resilien, memiliki
kemampuan untuk mengkontrol emosi, tingkah laku dan atensi dalam menghadapi masalah. Sebaliknya, individu yang memiliki kesulitan dalam
regulasi emosi sulit untuk beradaptasi, menjalin relasi dengan orang lain dan mempertahankan hubungan yang telah terjalin dengan orang lain.
Salah satunya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Winda Aprilia 2013 tentang resiliensi dan dukungan sosial pada orangtua tunggal. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa resiliensi sangat penting bagi orangtua tunggal dalam menghadapi kesulitan, tekanan atau keterpurukan.
Individu dengan resiliensi yang baik adalah individu yang optimis, yang percaya bahwa segala sesuatu dapat berubah menjadi lebih baik.
E. Kerangka Berpikir
Teori yang dirujuk adalah teori yang berasal dari Reivich dan Shatte 2002: 33 yang menyatakan bahwa resiliensi terdiri dari 7 aspek, yaitu
regulasi emosi, pengendalian gerak, optimisme, kemampuan menganalisis masalah, empati, efikasi diri, dan pencapaian. Setiap orang pasti memiliki
keluarga yang harmonis dan lengkap. Namun, pada kenyataannya banyak
25 yang tidak sesuai dengan harapan. Mahasiswa yang memiliki orangtua
tunggal, baik dikarenakan meninggal dunia maupun bercerai, tentunya memiliki kesedihan tersendiri. Fenomena menjadi anak yatim atau anak
korban perceraian memiliki dampak tersendiri bagi anak dan adanya kemungkinan bahwa dampak tersebut mempengaruhi masa perkembangan
selama hidupnya. Dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada dibutuhkan resiliensi.
Resiliensi merupakan suatu kemampuan untuk menyesuaikan dengan masalah yang dihadapi sehingga mampu meminimalisir dampak negatif yang
ditimbulkan. Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk mengidentifikasi resiliensi yang dimiliki oleh mahasiswa dengan orangtua tunggal, baik karena
meninggal dunia atau perceraian.
F. Pertanyaan Penelitian