20
C. Tinjauan tentang Dewasa Awal
Menurut Gunarsa dalam Erlina Listiyanti Widuri 2012: 148
mahasiswa memiliki tantangan tersendiri dalam hidup, ketika individu masuk dalam
dunia kuliah, individu menghadapi berbagai perubahan, mulai dari perubahan karena perbedaan sifat pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Perguruan
Tinggi, perbedaan dalam hubungan sosial, pemilihan bidang studi atau jurusan, dan masalah ekonomi. Selain menghadapi perubahan di atas,
mahasiswa baru juga akan menghadapi tekanan akibat proses akulturasi dengan budaya baru di tempat ia menuntut ilmu. Mahasiswa harus
menghadapi perubahan budaya, perubahan gaya hidup, perubahan lingkungan dan mahasiswa dituntut untuk mampu mengatasinya dengan baik agar
kelangsungan pendidikan juga berjalan dengan baik. Kemudian dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Perguruan Tinggi Pasal 1 ayat 6 yang berbunyi “Sivitas akademika pada
perguruan tinggi terdiri atas dosen dan mahasiswa”. Lalu penjelasan lebih lanjut pada ayat 15 berbunyi “Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang
Pendidikan Tinggi.”
1. Batasan Usia
Usia mahasiswa pada umumnya sekitar 18-25 tahun. Pada usia 18-40 tahun manusia memasuki usia dewasa awal Rita Eka Izzaty, dkk, 2008:
155. Lalu menurut Berk 2009: 392 menyatakan bahwa usia manusia masa dewasa awal adalah 20-30 tahun. Pada masa ini merupakan transisi
dari sekolah menengah atas menuju universitas Santrock, 2009: 74.
21 Namun, ada juga beberapa orang yang memilih bekerja atau menikah
tanpa melanjutkan ke universitas.
2. Ciri-Ciri Perkembangan Dewasa Awal
Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 156 menyatakan bahwa pada masa dewasa awal individu memiliki ciri-ciri perkembangan sebagai berikut:
a. Usia Reproduktif
Individu memasuki masa kesuburan, sehingga siap menjadi ayah atau ibu dalam mengasuh atau mendidik anak. Namun, biasanya
individu yang memutukan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi akan menunda pernikahannya.
b. Usia Memantapkan Letak Kedudukan
Individu berusaha memantapkan dalam pola-pola hidup. Misalnya, dalam dunia perguruan tinggi, bekerja, menikah, atau
kedua bahkan mungkin ketiganya berjalan secara beriringan.
c. Usia Banyak Masalah
Permasalahan yang dialami individu di masa lalu mungkin berlanjut serta adanya permasalahan yang baru. Permasalahan
tersebut muncul dari lingkungan di sekitarnya.
d. Usia Tegang dalam Emosi
Ketika pada masa ini memiliki banyak masalah, maka individu terbut juga memiliki ketegangan dalam emosinya. Namun, kondisi
emosi dalam masa dewasa awal lebih stabil daripada masa remaja.
22
3. Tugas-Tugas Perkembangan Dewasa Awal
Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 156 menyatakan bahwa ada beberapa tugas perkembangan yang dijalani saat masa dewasa awal, diantaranya
adalah memilih pasangan hidup, mulai bekerja atau membangun karier, mulai bertanggungjawab sebagai warga negara, dan bergabung dengan
suatu aktivitas atau perkumpulan sosial. 4.
Perkembangan Fisik
Santrock 2009: 75 menyatakan bahwa pada masa dewasa awal tidak hanya mencapai puncak kemampuan fisik, tetapi juga dalam
kondisi yang paling sehat. Kemudian Berk 2009: 340 juga menyatakan bahwa pada masa ini tubuh manusia tumbuh lebih besar dan kuat,
peningkatan sistem dalam tubuh, dan sistem sensori dalam menangkap informasi yang sangat efektif. Status kesehatan mahasiswa cenderung
dalam kondisi baik sehingga tidak menjadi fokus masalah dalam kehidupannya.
5. Perkembangan Kognitif
Pada masa dewasa awal, individu memasuki tahap mencari prestasi Rita Eka Izzzaty, dkk, 2008: 160. Hal ini berhubungan dengan proses
mendapatkan ilmu pengetahuan di universitas dan pencapaian karier untuk perencanaan masa depan. Individu dewasa awal mengatur
pemikiran operasional formal. Kemampuan kognitif pada masa ini sangat baik dan menunjukkan adaptasi dengan aspek pragmatis Santrock, 2009:
92. Para individu yang memasuki masa dewasa awal cenderung
23 memiliki daya kemampuan menyelesaikan masalah dengan kreatif Berk,
2009: 364. 6.