By EKA CAHYA M. L4C009019 komponen homogen misal : Na
2
O-B
2
O
3
-SiO
2
pada suhu 1000-1500 °C, kemudian didinginkan. Sistem ini akan terbagi menjadi dua fasa. Fasa yang pertama didominasi
oleh SiO
2
yang tidak larut sedangkan fasa yang lain larut. Fasa yang kedua dikeluarkan dengan suatu asam atau basa, dan akan dihasilkan suatu rentang diameter
pori dengan ukuran minimum sekitar 0,005 µm. Membran gelas berpori dapat dibuat dengan cara ini Mulder, 1996.
2.8.5 Inversi fasa
Inversi fasa adalah suatu proses pengubahan bentuk polimer dari fasa cair menjadi padatan dengan kondisi terkendali. Proses pemadatan solidifikasi ini
diawali dengan transisi dari fasa cair satu ke fasa cair dua liquid-liquid demixing. Pada tahap tertentu selama proses demixing, salah satu fasa cair fasa polimer
konsentrasi tinggi akan memadat sehingga terbentuk matriks padat, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.10 Pengendalian
tahap awal transisi fasa akan menentukan morfologi membran yang dihasilkan. Proses inversi fasa terjadi dengan
penguapan pelarut, presipitasi dengan penguapan terkendali, presipitasi termal, presipitasi fasa uap dan presipitasi immersi.
Gambar 2.10 Metode pembuatan membran dengan metode inversi fasa Mulder, 1996
By EKA CAHYA M. L4C009019
Presipitasi dengan penguapan pelarut
Presipitasi dengan penguapan pelarut merupakan teknik yang paling sederhana, di mana polimer dilarutkan pada pelarut tertentu kemudian dicetak pada
penyangga yang sesuai. Membran yang diperoleh adalah membran homogen Mulder, 1996.
Presipitasi dengan penguapan terkendali
Pada presipitasi dengan penguapan terkendali, suatu polimer dilarutkan pada campuran pelarut dan nonpelarut. Diperlukan pelarut yang lebih mudah menguap
daripada nonpelarut. Hal ini supaya perubahan komposisi selama penguapan akan bergerak ke arah meningkatnya kandungan nonpelarut sehingga konsentrasi polimer
menjadi lebih pekat Mulder, 1996.
Presipitasi termal
Pada presipitasi termal digunakan pelarut tunggal atau pelarut campuran, sehingga dapat mempercepat terjadinya pemisahan fasa. Teknik ini biasanya
digunakan untuk pembuatan membran mikrofiltrasi Mulder, 1996.
Presipitasi fasa uap
Suatu film yang telah dicetak ditempatkan pada suasana uap, dimana uap terdiri dari nonpelarut jenuh dan pelarut yang sama. Pada presipitasi fasa uap
digunakan konsentrasi pelarut yang lebih pekat supaya pelarutnya tidak mudah menguap sehingga terjadi penetrasi non pelarut ke dalam film Mulder, 1996.
Presipitasi immersi
Pada presipitasi immersi, larutan polimer dicetak pada suatu penyangga kemudian direndam dalam bak koagulasi yang mengandung non pelarut. Struktur
membran yang terbentuk sangat ditentukan oleh kombinasi perpindahan massa dan perpindahan fasa Mulder, 1996.
By EKA CAHYA M. L4C009019
2.8.6 Coating