BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap makhluk hidup menginginkan agar tempat tinggalnya lestari. Lingkungan hidup yang lestari akan memberi kebahagiaan bagi
penghuninya. Lingkungan hidup yang lestari berarti lingkungan yang bebas dari berbagai pencemaran. Masalah pencemaran telah cukup lama
dirasakan baik di negara-negara maju maupun di negara-negara yang berkembang, khususnya kota-kota di setiap negara. Maka, setiap warga
masyarakat perlu mengenali masalah lingkungan hidupnya. Hutan kota adalah salah satu cara yang cukup efektif untuk mengurangi dampak
pencemaran lingkungan di kota. Hutan kota tidak selalu ada di setiap kota di Indonesia, sehingga dampak pencemaran lingkungan di kota semakin
berbahaya bagi kesehatan manusia. Kita semua harus menyadari betapa pentingnya mempelajari peran hutan kota untuk mengurangi pencemaran
lingkungan di kota dan bermanfaat untuk kepentingan lainnya. Kita semua mengerti bahwa masalah pencemaran lingkungan di kota
semakin meningkat. Terutama yang sedang marak saat ini adalah polusi udara. Udara kita telah tercemar oleh berbagai polutan udara kota, baik
dari kegiatan industri maupun lalu lintas atau transportasi darat. Polusi udara umumnya diberi batasan sebagai udara yang mengandung satu
atau lebih zat kimia dalam konsentrasi yang cukup tinggi untuk dapat menyebabkan gangguan pada manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan
harta benda. Kemajuan IPTEK-lah yang menyebabkan semua polusi pencemaran ini. Bukan hanya jumlah kendaraan bermotor yang kian
meningkat pesat, tetapi juga banyak kendaraan yang tidak dirawat dengan baik, disamping kualitas bahan bakar yang masih mengandung timbel
Pb, sehingga menghasilkan emisi yang dapat mengganggu kesehatan. Salah satu pohon yang mempunyai andil dalam menetralisir polusi
udara adalah pohon Trembesi Samanea saman . Dimana pohon
1
Trembesi ini memiliki peran yang sangat penting dalam menyerap karbondioksida yang berlebihan di udara.
Bertolak dari pemikiran tersebut ingin diulas peranan pohon Trembesi dalam mewujudkan keseimbangan udara hingga dapat menciptakan
lingkungan yang bernuansa BALI Bersih, Aman, Lestari, dan Indah.
1.2 Rumusan Masalah