Deteksi Pertama Deteksi Lokal Deteksi Kedua Deteksi Global

65 dilambangkan dengan , dengan , dan adalah banyaknya nilai yang memenuhi kriteria tersebut. Nilai yang digunakan sebagai parameter adalah hasil yang diperoleh dari penelitian dan observasi yang dilakukan oleh Sculte 2006: 7.

d. Himpunan

Fuzzy Impulse Noise Setiap pixel yang terkorupsi oleh impulse noise dapat direpresentasikan dalam himpunan fuzzy . Himpunan fuzzy tersebut disimbolkan dalam dan dirumuskan dalam persamaan berikut: { [ ] 3.7 Representasi dari himpunan fuzzy di atas adalah sebagai berikut Gambar 3.6 Himpunan Keanggotaan Impulse Noise 66 Kemudian fungsi keanggotaan impulse noise untuk komponen merah yaitu didefinisikan dengan 3.8 Parameter yang digunakan dalam persamaan 3.7, digunakan untuk mendefinisikan kemiringan dari masing-masing intensitas nilai . Berdasarkan gambar 3.5, terdapat dua jenis histogram, yaitu histogram yang direpresentasikan oleh Gambar 3.5.b yang merupakan histogram dari gambar yang terkorupsi impulse noise saja yang mempuyai kemiringan sangat kecil dan histogram pada Gambar 3.5.d yang merupakan histogram yang terkorupsi noise campuran Gaussian noise dan impulse noise yang mempunyai kemiringan lebih besar. Berikut adalah observasi yang dilakukan untuk membedakan kedua jenis histogram tersebut; 1. Estimasi standar deviasi , yang berkorespondensiberhubungan dengan histogram yang curam fixed impulse noise dan 2. Estimasi standar deviasi , yang berkorespondensi berhubungan dengan mixed noise . Hasil yang diperoleh dari observasi terhadap 10 gambar berbeda Zlokolica, 2004 :3 menyatakan bahwa dapat dirumuskan dengan persamaan berikut; 3.9 Misalkan maka pareameter pada persamaan 3.7 dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut: 3.10 67 , 3.11 , 3.12 3.13 Tujuan utama pemilihan parameter ini adalah untuk mengembangkan metode agar lebih baik dalam menentukan pixel - pixel yang terkorupsi noise disamping juga memungkinkan untuk mereduksi citra yang terkorupsi oleh mixed impulse noise . Ketika nilai , maka dan nilainya akan lebih dari 20. Besarnya nilai dari dan dapat menyebabkan luasnya cakupan fungsi keanggotaan himpunan fuzzy yang dapat mengakibatkan efek blurring pada citra. Akhir dari tahap ini adalah diperolehnya pixel - pixel tertentu yang mempunyai derajat keanggotaan tidak nol pada himpunan fuzzy impulse noise untuk ketiga komponen warna yaitu merah, hijau dan biru dan disimbolkan secara berturut-turut sebagai , dan .

2. Proses Filter

Hasil yang diperoleh pada fase deteksi adalah diperolehnya tiga himpunan fuzzy yang menyatakan pixel-pixel yang terkorupsi oleh impulse noise pada masing-masing komponen warna yang dinyatakan dengan , dan . Hasil ini akan digunakan sebagai sebagai input dalam proses filter. 68 Berbeda dengan metode reduksi noise pada citra jenis RGB yang biasanya, bagian filter pada metode reduksi citra jenis RGB yang akan digunakan pada skripsi ini adalah dengan mencari selisih nilai intensitas dari setiap komponen warna yang berbeda. Perbedaaan nilai intensitas antara dua komponen warna yang berbeda dihitung dengan persamaan berbentuk matriks berikut; , 3.14 , 3.15 , 3.16

a. Iterasi Pertama

Masing-masing nilai yang terdapat pada persamaan 3.14-3.16, dibuat himpunan fuzzy dengan derajat keanggotaannya didasarkan pada aturan fuzzy berikut; Aturan fuzzy ketiga kombinasi komponen warna merah dan hijau IF terkorupsi impulse noise OR terkorupsi impulse noise THEN terkorupsi impulse noise AND terkorupsi impulse noise . Aturan fuzzy keempat kombinasi komponen warna merah dan biru IF terkorupsi impulse noise OR terkorupsi impulse noise THEN terkorupsi impulse noise AND terkorupsi impulse noise . 69 Aturan fuzzy kelima kombinasi komponen warna hijau dan biru IF terkorupsi impulse noise OR terkorupsi impulse noise THEN terkorupsi impulse noise AND terkorupsi impulse noise . Hasil yang diperoleh pada fase deteksi adalah himpunan pixel - pixel pada setiap komponen warna yang terkorupsi oleh impulse noise . Himpunan ini digunakan sebagai