Analisis Hasil PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
30 dosen pembimbing DPL, dan praktikan yang lain. Namun pasti tetap ada hambatan
yang terjadi dalam pelaksanaannya. Beberapa hambatan dan kendala yang dialami adalah :
Penyusunan dan pembuatan perangkat pembelajaran
Dalam hal ini praktikan mengalami kesulitan ketika membuat RRP dan media pembelajaran yang harus disesuaikan dengan tuntutan kurikulum 2013 tapi
juga harus bisa diterima dan dilaksanakan oleh siswa. Kurikulum 2013 meminta siswa untuk lebih aktif daripada praktikan ataupun guru. Sehingga
perlu dibuat rencana pembelajaran dan skenario yang menarik.
Metode pembelajaran Menurut beberapa teori yang pernah dipelajari, ketika mengajarkan bahasa
asing diusahakan untuk tidak menggunakan terjemahan dengan bahasa Ibu disini bahasa Indonesia dan tuntutan kurikulum 2013 adalah menggunakan
scientific method.
Sedangkan pada praktik dan kenyataannya, hal ini susah diterapkan pada siswa. Terkadang ada beberapa siswa yang menyerah untuk
memahami materi, dikarenakan benar-benar kesulitan dengan metode ini. Dengan adanya hal ini, praktikan biasanya akan menggunakan metode
grammar translation method
atau terjemahan. Dalam pembelajaran, praktikan membolehkan siswa untuk menggunakan
kamus bahasa prancis, baik
online
maupun kamus cetak. Tetapi siswa kadang malas untuk membawa bahkan membacanya. Selain itu ada beberapa kelas
yang siswanya kurang kooperatif untuk diajak tugas berkelompok.
Alokasi waktu Sebagai praktik mengajar awal, praktikan kadang-kadang masih kesulitan
dalam mengatur dan membagi waktu ketika mengajar. Di sisi lain juga karena harus menyesuaikan dengan kemampuan murid dalam menangkap materi
yang diajarkan, sehingga terkadang waktu yang telah direncanakan dalam RPP tidak sesuai dengan praktiknya.
Kemampuan menghadapi siswa
Kondisi siswa yang heterogen pemikiran dan sifatnya membuat praktikan harus selalu adaptasi dengan situasi seperti ini. Sering kali ketika praktikan
mengajar, ada siswa yang bermain
handphone, P lay Station,
atau mengobrol dengan temannya. Makan praktikan berusaha agar mereka kembali fokus
dengan cara memanggil namanya, memberikan mereka pertanyaan, atau menegur dengan cara yang halus. Tetapi ada beberapa murid yang ketika
31 sudah ditegur tetap saja tidak memperhatikan. Hal ini membuat praktikan
terkadang sedikit emosi.
Fasilitas kelas yang tidak bisa digunakan, seperti proyektor yang rusak dan belum diperbaiki, sehingga bila praktikan menggunakan media yang perlu
divisualisasikan harus berpindah kelas di Laboratorium Fisika atau bertukar kelas.
Kondisi kelas
Praktikan menemui ada kelas yang pasif, dimana semua siswa selalu diam dan kurang aktif ketika ditanya atau diberikan pancingan dengan media untuk
memudahkan mereka dalam memahami materi.
Selama pembelajaran, praktikan tidak hanya menggunakan satu metode dan teknik pembelajaran, diantaranya adalah :
1 Metode tanya jawab
2 Metode diskusi
3 Metode
grammar translation
4 Metode komunikatif
Berdasarkan hambatan yang dialami, ada solusi yang praktikan dapatkan, yaitu: Praktikan selalu berkoordinasi dengan guru pembimbing berkaitan dengan
RPP, media pembelajaran, teknik pengelolaan kelas dan metode pembelajaran yang akan dilakukan di kelas.
Mengatur suara dan gestur agar selalu jelas dan mendukung siswa untuk memahami materi pelajaran.
Membuat dan menyusun perangkat pembelajaran yang relevan, menarik dan mudah dipahami oleh siswa.
Selain praktik mengajar, praktikan juga memberikan evaluasi setelah materi selesai diberikan. Evaluasi yang diberikan bisa dalam bentuk tanya jawab
langsung, tugas harian, latihan, ulangan harian, dan ulangan semerter. Tapi praktikan hanya bisa sampai pada tahap ulangan harian, karena waktu PPL hanya berlangsung
sampai 17 September. Sedangkan UTS atau US dilaksanakan pada bulan Oktober dan Desember.
Ulangan harian yang dilakukan oleh praktikan adalah materi
la famille
untuk kelas XII, dan Presenter quelqu’un
untuk kelas X. Walaupun praktikan mengajar lebih dari 8 kali pertemuan. Namun dalam laporan ini, praktikan hanya
32 akan mengambil sample dua kelas, yaitu kelas XII IPA 2 dan X SOS 2. Hasil evaluasi
untuk ulangan harian 1 kelas XII IPA 2 adalah sangat baik, karena dari 28 siswa, semuanya tuntas. Bahkan lebih dari separuh siswa mendapatkan nilai sempurna.
Sedangkan untuk kelas X SOS 2, hasil evaluasi tergolong cukup baik karena dari 32 siswa, 8 siswa belum tuntas atau tidak memenuhi standar minimal kelulusan, yaitu
75. Adanya perbedaan ketuntasan ini dikarenakan oleh kemampuan kelas X yang masih sangat dasar tentang bahasa Prancis.