Nilai A. Pengertian Nilai

BAB 2 PEMBAHASAN

1. Nilai A. Pengertian Nilai

Nilai berasal dari kata “valere” yang berarti kuat, baik, berharga. Dalam Kamus Purwadarminta dikatakan nilai adalah: a. Harga dalam arti taksiran b. Harga sesuatu c. Angka kepandaian d. Kadar mutu e. Sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan Nilai dari suatu obyek terletak pada subyek penilaiannya, tetapi ada juga yang mempunyai pendapat lain, seperti Plato, Aristoteles, Idealisme abad pertengahan - Thomisme, juga Realisme modern dan Idealisme modern, dan Idealisme modern pada umumnya menyetujui bahwa nilai-nilai adalah obyektif. Encyclopedi Britania, mengatakan “nilai adalah suatu penetapan atau suatu kualitas sesuatu obyek yang menyangkut suatu jenis atau minat”. Jadi yang dimaksud dengan nilai adalah suatu penghargaan atau kualitas terhadap sesuatu atau hal yang mendasari penentu tingkah laku seseorang.

B. Nilai, Norma, Sikap dan Tingkah Laku

Sikap adalah keadaan psikologis yang dapat menimbulkan tingkah laku tertentu dalam situasi tertentu. Keadaan ini timbul karena adanya nila- nilai yang diinternalisasikan ke dalam sistem nilai seseorang. Adanya nila- nilai yang merupakan rangsangan diterima oleh panca indra menimbulkan suatu proses dalam diri individu yang dapat berupa suatu kebutuhan, motif, perasaan, perhatian atau pengambilan keputusan. Semua proses situ merupakan dasar pembentukan sikap yang akhirnya terjadi tindakan yang disebut tingkah laku. 3 Menurut Yanto Subiyanto dan Dede Suryadi, ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut: a. Dalam sikap selalu terdapat hubungan subyek dan obyek b. Sikap tidak dibawa sejak lahir melainkan dipelajari dan dibentuk melalui pengalaman c. Karena sikap dipelajari, maka sikap dapat berubah-ubah sesuai dengan lingkungan individu yang bersangkutan pada saat yang berbeda d. Dalam sikap yang bersangkutan, tersangkut faktor motivasi dan perasaan e. Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah dipenuhi Norma-norma yang merupakan ungkapan dari nilai itu menentukan tingkah laku manusia dalam masyarakat, tetapi sebaliknya tingkah laku manusia dalam masyarakat itu, harus disesuaikan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Dengan demikian ada hubungan timbal balik norma dan tingkah laku.

2. Moral A. Pengertian Moral