diri   individu   terjadi   kemajuan   moral,   sebab   individu   menyadari   adanya tanggung jawab dan kewajiban sebagai anggota kelompok. Tahap autonomi,
menurut Nouman J. Bull merupakan tahapan perkembangan pertimbangan moral yang paling tinggi. Pembentukan moral dari individu bersumber pada
diri individu sendiri, termasuk didalamnya pengawasan tingkah laku moral individu   tersebut.   Istilah   moral   secara   sepenuhnya   baru   tepat   digunakan
dalam tahap autonomi ini.
B. Teori Perkembangan Moral Menurut Jean Piaget
Jean Piaget, Guru besar psikologi eksperimental Universitas Genewa telah   mengadakan   penelitian   lebih   dari   50   tahun   mengenai   asal-usul   dan
perkembangan   struktur   kognitif   dan   perkembangan   pertimbangan   moral. Yang   dianalisis   Jean   Piaget   ialah   sikap   verbal   anak   terhadap   aturan
permainan, tindakan keliru clumsiness mencuri dan menipu, dalam tingkat moralitas Jean Piaget bertolak pada keyakinan “seluruh moralitas terkandung
dalam   sistem   peraturan   dan   hakikat   seluruh   moralitas   harus   dicari   sikap hormat pada aturan”. Ada dua indikator moralitas yang dideteksi dan diamati
melalui : a. Kesadaran   akan   peraturan   atau   rasa   hormat   terhadap   peraturan   atau
sejauh   mana   peraturan   tersebut   dianggap   sebagai   yang   membatasi tingkah laku
b. Pelaksanaan dari peraturan itu Untuk kepentingan tersebut, Jean Piaget mengamati anak-anak dari
berbagai   usia   yang   sedang   bermain   kelereng.   Perkembangan   umur berkembang dari sikap heteronom bahwasanya peraturan itu berasal dari diri
orang lain menjadi otonom dari dalam diri sendiri. pada tahap heteronom anak menganggap bahwa peraturan yang diberlakukan dan berasal dari bukan
dirinya   merupakan   sesuatu   yang   patut   dipatuhi,   dihormati,   diikuti   oleh pemain.   Pada   tahap   otonom,   anak-anak   beranggapan   bahwa   peraturan
merupakan hasil kesepakatan bersama antara pemain.
7
C. Teori   Perkembangan   Moral   menurut   John   Dewey   dan   Lawrence Kohlberg
Teori perkembangan moral menurut John Dewey, didasarkan pada perkembangan kognitif. John Dewey menarik tiga tingkatan perkembangan
moral, yaitu: a. Tingkat  pre-moral  atau  pre-konvensional.  Pada  tahap  ini  tingkah  laku
seseorang dimotivasi oleh dorongan sosial dan biologis b. Tingkat tingkah laku konvensional. Pada tahap ini individu menerima
ukuran-ukuran   yang   terdapat   dalam   kelompoknya   dengan   berefleksi secara kritis pada tingkat yang rendah
c. Autonomi. Pada tahap ini tingkah laku atau perbuatan dibimbing oleh pikiran atau pertimbangan diri sendiri.
Pada tahun 1955 Lawrence Kohlberg Guru besar Pendidikan dan Psikologi   Sosial   di   Harvard   University,  AS   mendefinisikan   kembali   dan
mensahkan validate tingkat dan tahapan yang dirintis oleh John Dewey dan Jean Piaget melakukan  penelitian  tentang perkembangan moral selama 20
tahun   terhadap   anak   laki-laki   di  Amerika   dan  Turki,   seperti   Jean   Piaget, Lawrence Kohlberg, tidak memusatkan pada tingkah laku seseorang, sebab
tingkah laku seseorang belum menunjukkan banyak mengenai kematangan moral.   Hasil   penelitian   mengenai   pentahapan   pertimbangan   moral  Moral
Judgement : a. Preconventional Level
Pada   tahap   ini,   anak   peka   terhadap   aturan-aturan   yang mempunyai latar belakang budaya dan penilaian baik dan buruk, benar
atau salah. Tingkatan ini dibagi menjadi dua tahap: 
Tahap pertama Tahap orientasi kepada hukuman dan kepatuhan. Yang menentukan
baik buruknya suatu tindakan adalah akibat fisik yang akan diperoleh seseorang, bila seseorang tidak mematuhi peraturan.
 Tahap kedua
Tahap orientasi relativis instrumental. Pada tahap ini baik buruknya tindakan, apabila tindakan itu memberi kepuasan pada diri sendiri atau
8
kadang-kadang   terhadap   orang   lain.   Disini   tidak   ada   prinsip   loyal hormat atau adil.
b. Conventional Level Pada tingkat ini, memenuhi usaha-usaha untuk mempertahankan
harapan   keluarga,   kelompok   atau   bangsa,   dipandang   sebagai   sesuatu yang   bernilai   bagi   dirinya   sendiri   tanpa   melihat   akibat   langsung   dan
nyata. Dalam tingkat ini ada dua tahap: 
Tahap ketiga Orientasi masuk ke kelompok “anak baik” dan “anak manis”. Tingkah
laku   dikatakan   baik   apabila   menyenangkan   atau   dapat   membantu orang   lain.   Tingkah   laku   tersebut   dinilai   menurut   kadarnya   “dia
bermaksud   baik”   dan   kemudian   orang   berusaha   agar   lingkungan menerima dengan sikap “manis”.
 Tahap keempat
Orientasi   hukum   dan   ketertiban.   Tingkah   laku   yang   baik   berupa melakukan kewajiban dan penghargaan terhadap penguasa dan ikut
serta memelihara ketertiban sosial. c. Tingkat Pasca-Konvensional, Autonomi atau Berprinsip
Pada tingkat ini tampak dengan jelas untuk menetapkan nila-nilai dan prinsip-prinsip moral yang memiliki kesahihan validity. Tingkatan
ini mempunyai dua tahap: 
Tahap kelima Orientasi   pada  consensus   social  yang   sah   menurut   hukum  social
contract-legalistic   orientation.  Ada   kecenderungan   pada   tahap   ini, bahwa suatu tindakan yang baik atau benar dilihat dari segi hak-hak
individu dan norma-norma yang telah dikaji dari seluruh masyarakat. Disini   telah   ada   kesadaran,   bahwa   nilai   dan   pendapat   pribadi   itu
relatif, karena itu perlu ada perbuatan yang mengatur untuk mencapai kata sepakat.
 Tahap keenam
Orientasi   pada   asas   etika   universal  universal,   ethical,   principle orientation.   Dalam   tahap   ini   suatu   kebaikan   atau   kebenaran
9
didasarkan pada suara hati, sesuai dengan prinsip-prinsip etika yang dipilih sendiri yang menunjukkan sifat komprehensif, umum dan ajeg
konsisten. Kohlberg mengemukakan empat sifat dalam perkembangan moral,
yaitu: a. Perkembangan setiap tahap selalu sama stage development is in variant
b. Seseorang tidak dapat memahami penalaran moral c. Seseorang   secara   kognitif   tertarik   untuk   berfikir   satu   tahap   di   atas
tahapnya sendiri d. Tindakan   dari   tahap   ke   tahap   disamping   oleh   terciptanya  coqnitive
disequilibrium
4. Aliran dalam Filsafat Moral