- Tindakan A,B dan C - Atur posisi semi
prone - Hentikan kejang
- cari penyebab - atasi penyulit
- debridemment - Netralisis tetani
- Nutiris dan cairan -
terganggu - Gangguan
pemenuhan nutrisi
diperlukan alat bantu nafas Ventilator
MekanikRespirator
Masalah keperawatan : - ketidak efektifan jalan nafas,
gangguan pertukaran gas dan gangguan pola nafas
- Hipertermia, gangguan komunikasi verbal, risiko
ketidakseimbangan cairan dan elktrolit
- Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan,
keluampuhan
B. ASUHAN KEPERWATAN
II. Pengkajian
. Pengkajian Umum a. Riwayat penyakit sekarang; adanya luka parah atau luka bakar dan imunisasi
yang tidak adekuat. b. Sistem Pernafasan ; dyspneu asfiksia dan sianosis akibat kontaksi otot pernafasan
c. Sistem kardio vaskuler; disritmia, takikardia, hipertensi dan perdarahan, suhu tubuh awal 38-40 C atau febril, terminal 43-44 C
d. Sistem Neurolgis; awal irritability, kelemahan, akhir konvulsi, kelumpuhan
satu atau beberapa saraf otak. e. Sistem perkemihan; retensi urine distensi kandung kencing dan urine out put
tidak adaoliguria f.
Sistem pencernaan; konstipasi akibat tidak adanya pergerakan usus. g. Sistem integumen dan muskuloskletal; nyeri kesemutan tempat luka, berkeringan
hiperhidrasi. Pada awalnya didahului trismus, spasme oto muka dengan meningkatnya kontraksi alis mata, risus sardonicus, otot-otot kaku dan kesulitan
menelan. Apabila hal ini berlanjut akan terjadi status konvulsi dan kejang umum. 2. Setelah dianalisa dari data yang ada maka timbul beberapa masalah keperawtan
atau amasalah kolaboratif. a. Kebersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sputum
pada trakea dan spame otot pernafasan. b. Gangguan pola nafas berhubungan dengan jalan nafas terganggu akibat spasme
otot-otot pernafasan. c. Peningkatan suhu tubuh hipertermia berhubungan dengan efeks toksin
bakterimia d. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kekakuan otot
pengunyah e. Hubungan interpersonal terganggu berhubungan dengan kesulitan bicara
f. Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari berhubungan dengan kondisi lemah
dan sering kejang g. Risiko terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
intake yang kurang dan oliguria h. Risiko terjadi cedera berhubungan dengan sering kejang
i. Kurangnya pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakit tetanus dan
penanggulangannya berhbungan dengan kurangnya informasi. j.
Kurangnya kebutuhan istirahat berhubungan dengan seringnya kejang
III. Rencana Keperawatan