Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No.530916Th.XVII, 1 September 2015
3
Penurunan nilai NTP dan NTUP bulan Agustus 2015 tersebut terjadi karena kenaikan indeks harga yang diterima petani lebih rendah dibanding dengan indeks yang dibayar petani. Pada bulan Agustus
2015 indeks harga yang diterima petani sebesar 114,29 dari 114,16 bulan Juli 2015 persen atau
naik
0,11 persen sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani Ib secara umum pada bulan Agustus 2015
mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen. Kenaikan Ib terjadi pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumah tangga 0,38 persen dan kelompok BPPBM 0,25 persen.
Tabel 2 Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani
dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan Juli-Agustus 2015, serta Persentase Perubahannya 2012=100
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Juli2015
Agustus2015 Agustus’15
thd Juli’15
1 2
3 4
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 114,08
114,18 0,09
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 118,75
119,15 0,34
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 122,21
122,67 0,38
2.1.1. Bahan Makanan 129,70
130,43 0,56
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 117,74
118,61 0,74
2.1.3. Perumahan 114,69
114,45 -0,21
2.1.4. Sandang 117,46
117,35 -0,09
2.1.5. Kesehatan 111,03
111,18 0,14
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 111,78
111,53 -0,23
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 118,50
118,53 0,03
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 111,52
111,81 0,26
2.2.1. Bibit 112,64
112,75 0,09
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 110,18
110,35 0,15
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 105,55
105,62 0,06
2.2.4. Transportasi 127,42
127,93 0,40
2.2.5. Penambahan Barang Modal 108,09
108,42 0,31
2.2.6. Upah Buruh 110,71
111,20 0,44
Nilai Tukar Petani NTP 96,07
95,83 -0,25
Nilai Tukar Usaha Pertanian NTUP 102,30
102,12 -0,17
NTP Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan pada bulan Agustus 2015 sebesar 95,83 persen, menunjukkan daya beli petani secara umum lebih rendah dibandingkan dengan daya beli pada tahun dasar
2012. Bila dibandingkan dengan bulan Juli 2015, NTP Tanpa Sektor Perikanan pada bulan Agustus 2015 mengalami
penurunan
sebesar 0,25 persen. Selanjutnya NTUP Tanpa Sektor Perikanan Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Agustus 2015 juga mengalami
penurunan
sebesar 0,17 persen di mana pada bulan Juli 2015 sebesar 102,30 persen menjadi 102,12 persen pada bulan Agustus 2015. Penurunan nilai
NTP dan NTUP tanpa sektor perikanan bulan Agustus 2015 disebabkan karena kenaikan It pada bulan
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No.530916Th.XVII, 1 September 2015
4
Agustus 2015 lebih rendah dibanding kenaikan Ib secara umum maupun kenaikan pada indeks BPPBM. It bulan Agustus 2015
naik
sebesar 0,09 persen yaitu dari 114,08 persen pada bulan Juli 2015 menjadi 114,18 persen. Sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani Ib secara umum pada bulan
Agustus 2015 mengalami
peningkatan
yaitu 0,34 persen. Kenaikan Ib terjadi pada kelompok konsumsi rumahtangga dan BPPBM yaitu masing-masing 0,38 persen dan 0,26 persen.
2. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan
Nilai tukar petani tanaman pangan merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani padi dan palawija. Selain itu, nilai tukar petani tanaman pangan merupakan perbandingan antara
indeks harga yang diterima petani padi dan palawija terhadap indeks harga yang dibayar petani baik untuk konsumsi rumahtangga dan biaya produksinya.
Tabel 3 Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Petani,
dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanaman Pangan Juli-Agustus 2015 serta Persentase Perubahannya 2012=100
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Juli2015
Agustus2015 Agustus’15
thd Juli’15
1 2
3 4
1. Indeks Harga yang Diterima Petani 115,48
116,55 0,92
1.1. Padi 115,84
116,81 0,83
1.2. Palawija 112,87
114,67 1,59
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 120,51
120,88 0,31
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 122,62
123,04 0,35
2.1.1. Bahan Makanan 131,55
132,23 0,52
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 117,45
118,33 0,75
2.1.3. Perumahan 114,94
114,59 -0,31
2.1.4. Sandang 118,71
118,63 -0,07
2.1.5. Kesehatan 111,04
111,13 0,08
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 110,21
110,05 -0,15
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 120,20
120,25 0,04
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 114,68
114,91 0,20
2.2.1. Bibit 113,04
113,08 0,04
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 114,19
114,38 0,17
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 108,19
108,29 0,09
2.2.4. Transportasi 143,23
144,44 0,84
2.2.5. Penambahan Barang Modal 114,04
114,75 0,62
2.2.6. Upah Buruh 112,13
112,20 0,06
Nilai Tukar Petani NTP 95,83
96,41 0,61
Nilai Tukar Usaha Pertanian NTUP 100,70
101,43 0,72
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No.530916Th.XVII, 1 September 2015
5
Perkembangan nilai tukar petani padi dan palawija cukup berfluktuasi, pada bulan Agustus 2015 kemampuan nilai tukarnya mengalami
penurunan
dibandingkan tahun dasar 2012. Hal ini ditunjukkan dengan besaran nilai tukar petani padi dan palawija di bawah 100. Nilai tukar petani padi dan palawija
pada bulan Agustus 2015 sebesar 96,41 persen, lebih tinggi dibanding bulan Juli 2015 sebesar 95,83 persen atau
naik
0,61 persen. Sejalan dengan NTP, Nilai tukar usaha pertanian NTUP sub sektor tanaman pangan pada bulan
Agustus 2015 juga mengalami
kenaikan
sebesar 0,72 persen yaitu dari 100,70 persen bulan Juli 2015 menjadi 101,43 persen pada bulan Agustus 2015. Kenaikan NTP dan NTUP sub sektor tanaman pangan
pada bulan Agustus 2015 tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan It secara umum lebih tinggi dibandingkan kenaikan Ib.
It secara umum pada bulan Agustus 2015 sebesar 116,55 dari 115,48 persen Juli 2015 atau mengalami
kenaikan
sebesar 0,92 persen, lebih tinggi dibanding kenaikan yang terjadi pada Ib secara umum yaitu
naik
0,31 persen. Kenaikan It terjadi pada komoditi padi dan palawija. Sedangkan kenaikan Ib secara umum didukung oleh adanya kenaikan pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi
rumah tangga dan BPPBM yaitu masing-masing mengalami kenaikan 0,35 persen dan 0,20 persen .
3. Nilai Tukar Petani Hortikultura
NTP hortikultura merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani hortikultura. Sama halnya dengan petani padi dan palawija, perkembangan nilai tukar petani hortikultura
juga cukup berfluktuasi. Nilai tukar petani hortikultura pada bulan Agustus 2015 sebesar 110,49 persen, lebih tinggi dibanding bulan Juli 2015 yaitu 108,89 persen atau mengalami
kenaikan
1,48 persen. Begitu pula dengan NTUP sektor hortikultura pada bulan Agustus 2015 juga mengalami
kenaikan
sebesar 1,68 persen atau dari 116,69 persen menjadi 118,66 persen. Peningkatan NTP dan NTUP sub sektor
hortikultura disebabkan kenaikan It secara umum lebih tinggi dari pada kenaikan yang terjadi pada Ib secara umum maupun Ib kelompok BPPBM.
Pada bulan Agustus 2015 It sub sektor hortikultura
naik
sebesar 1,79 persen, kenaikan It terjadi pada semua komoditi hortikultura. Kenaikan harga tertinggi terjadi pada komoditi sayur-sayuran yaitu
labu siam
, buah-buahan terjadi pada
jambu bij
i, sedangkan pada obat-obatan terjadi pada komoditi
kunyit
. Indeks yang dibayar petani Ib secara umum pada bulan Agustus 2015 mengalami
kenaikan
0,31 persen dari 119,13 persen bulan Juli 2015 menjadi 119,50 persen bulan Agustus 2015. Kenaikan Ib secara
umum terjadi pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumahtangga dan BPPBM. Pada kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga, kenaikan harga tertinggi terjadi pada sub kelompok
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. Sedangkan pada indeks BPPBM, kenaikan harga tertinggi terjadi pada sub kelompok penambahan barang modal.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No.530916Th.XVII, 1 September 2015
6 Tabel 4
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani, Dan Nilai Tukar Pertanian Hortikultura Juli
– Agustus 2015 serta Persentase Perubahannya 2012=100
4. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat Pekebun